4. Cara Pengukuran Mutu Oleh : Kuat Sitepu, S.Kep, Ns, M.Kes
Pendahuluan : Ciri-ciri/karakteristik --- STANDAR --- di ukur/dibandingkan Mutu layanan kesehatan akan diukur berdasarkan perbandingannya terhadap standar layanan kesehatan yang telah disepakati dan ditetapkan sebelum pengukuran mutu dilakukan.
Contoh : Standar --- 90 % pasien rawat jalan di RS harus diperiksa oleh dokter setelah menunggu “Paling lama” 20 menit.
Bila standar layanan kesehatan tidak dapat dicapai, maka : Harus dilakukan perubahan dengan cara memperbaiki cara kerja. Apabila dengan standar yang tersedia, standar masih tidak mungkin dicapai maka mengubah standar layanan kesehatan.
Kerangka Pikir Pengukuran Mutu oleh Donabedian (1980) : Standar struktur Hubungan organisasi, misi organisasi, kewenangan, personel, peralatan, gedung, keuangan, logistik dan fasilitas – rules of the game. Standar proses Prosedur, kebijaksanaan, protokol – playing the game. Standar keluaran Berhasil atau gagal – out come.
Pemeriksaan Penunjang Medik STRUKTUR PROSES KELUARAN SDM Anamnesis Tingkat Kepatuhan Perbekalan Pemeriksaan Fisik Tingkat Kesembuhan Peralatan Pemeriksaan Penunjang Medik Tingkat Kematian Bahan Tingkat Kesakitan Peresepan Obat Fasilitas Tingkat Kecacatan Penyuluhan Kesehatan Kebijakanan Kepuasan Pasien Merujuk Pasien
Kerangka Pikir Pengukuran Mutu oleh Juran,1988 ; Maxwell,1984 : Ketepatan waktu Akses, waktu tunggu, waktu tindakan Informasi Apa, mengapa, bagaimana, kapan, siapa Kompetensi tekhnis Kompetensi, tekhnologi Hubungan antar manusia Simpati, empati, perilaku Lingkungan Gedung, taman, kebersihan, kenyamanan
Pengukuran Mutu : Cara mengukur interaksi petugas kesehatan, informasi atau lingkungan --- subyektif, tergantung pada persepsi seseorang. Untuk ukuran waktu, jarak, usia, angka kematian, jumlah pasien --- obyektif.
Penyusun Standar Layanan Kes. : Perorangan Profesi kesehatan, pasien. Kelompok Kelompok profesi, lembaga konsumen, LSM, politisi, asuransi kesehatan, komite ekreditasi. Otoritas kesehatan Tingkat kabupaten/kota, propinsi, nasional, internasional (WHO).
Konsumen dapat mempengaruhi penyusunan standar layanan kesehatan resmi melalui berbagai organisasi berpengaruh dimasyarakat. Pasien sebagai konsumen akhir layanan kesehatan mempunyai pandangan sendiri – standar layanan kesehatan pribadi yang tidak resmi dan tidak tertulis.
Kesimpulan : Suatu standar disusun oleh kellompok yang bersifat lintas profesi agar tersusun pendekatan yang holistik dan konflik perspektif antar profesi dpt dibahas dan dipecahkan. Semua standar layanan kesehatan disusun sesuai dengan standar layanan kesehatan yang telah ditetapkan oleh organisasi profesi.
MASUKAN PROSES KELUARAN Semua petugas kesehatan telah mengikuti pelatihan penatalaksanaan kesehatan ISPA WHO Semua petugas kesehatan melakukan anamnesis sesuai pertanyaan yang terdapat dalam penatalaksanaan ISPA WHO Semua balita yang diperiksa akan diklasifikasikan dengan benar dan mendapat obat yang tepat/ dirujuk tepat waktu Semua petugas kesehatan telah memiliki standar kompetensi pada akhir pelatihan Semua petugas kesehatan melakukan pemeriks fisik untuk melihat dan mendengar tanda-tanda yang terdapat dalam penatalaksanaan kesehatan ISPA Semua pengantar mendapat penyuluhan kesehatan tentang hal-hal yang penting tentang ISPA Antibiotika selalu tersedia Semua pengantar mengerti bagaimana merawat balita dirumah dan tanda bahaya kesehatan Sound timer selalu tersedia 90% rekam medik diisi dengan lengkap dan akurat 70% pengantar merasa puas atas layanan kesehatan Kematian kesehatan ISPA <1%
Terima Kasih