Cin(T)a dan Kasih Sayang Pertemuan ke-5 Cin(T)a dan Kasih Sayang
Cinta memegang perana penting dalam kehidupan Manusia Bentuk Cinta melekat pada diri manusia dan berubah menurut situasi dan kondisi yang mempengaruhi Cinta tidak mudah diterangkan dan diilustrasikan dengan kata-kata Cinta dapat dilukiskan dengan memberi bukan meminta (bentuk aktualisasi diri pada orang lain)
Cinta adalah perasaan yang timbul dimana adanya keinginan untuk saling mengerti dan memahami. Kasih Sayang adalah satu rasa yg tulus (bukan sekedar rela dan siap melepas tapi juga melihat dia lebih bahagia dengan orang yg dia cintainya) Kasih Sayang lebih abadi sifatnya. Cinta bisa berubah menjadi benci. Kasih sayang membuat kita ingin memiliki dan dimiliki. Cinta membuat kita ingin menguasai, dengan kata lain Cinta itu bersifat pemberian yang pamrih
Bentuk Cinta Cinta Diri; membenci sesuatu yang menghambat aktualisasinya Cinta Sesama Manusia; perilaku dan perlakuan terhadap orang lain Cinta Lingkungan Cinta kepada Tuhan
Sehat secara Psikologis
Ilustrasi Cinta dan Pernikahan Satu hari, Seorang Murid bertanya pada gurunya, "Apa itu Cinta? Bagaimana saya bisa menemukannya?"
Gurunya menjawab, "Ada ladang gandum yang luas didepan sana. Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambillah satu ranting Saja . Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta"
Gurunya bertanya, "Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?" Sang Murid pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun. Gurunya bertanya, "Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?"
Sebenarnya aku telah menemukan Sang Murid menjawab, "Aku hanya boleh membawa satu saja, dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali (berbalik). Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana, jadi tak kuambil ranting tersebut.
jadi tak kuambil sebatangpun pada akhirnya Saat kumelanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru kusadari bahwasanya ranting - ranting yang kutemukan kemudian tak sebagus ranting yang tadi, jadi tak kuambil sebatangpun pada akhirnya "Gurunya kemudian menjawab " Jadi ya itulah cinta"
Di hari yang lain, Murid tadi bertanya lagi pada gurunya, "Apa itu perkawinan? Bagaimana saya bisa menemukannya?"
Gurunya pun menjawab "Ada hutan yang subur didepan sana. Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali (menoleh) dan kamu hanya boleh MENEBANG SATU pohon saja. Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang menurutmu bagus, karena artinya kamu telah menemukan apa itu perkawinan"
Murid pun menjawab, “Berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali dengan tangan kosong. Jadi dikesempatan ini, aku lihat pohon ini, dan kurasa tidaklah buruk-buruk amat, jadi kuputuskan untuk menebangnya dan membawanya kesini. Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya“ Gurunyapun kemudian menjawab, "Dan itulah PERNIKAHAN"
Cinta semakin dicari, semakin tidak ditemukan. Cinta semakin dicari, semakin tidak ditemukan. Cinta adanya di dalam lubuk hati, ketika dapat menahan keinginan dan harapan yang lebih. Ketika pengharapan dan keinginan yang berlebih akan cinta, maka yang didapat adalah kehampaan... Tidak sesuatupun yang didapat, dan tidak dapat dimundurkan kembali. Terimalah cinta apa adanya.
Perkawinan adalah kelanjutan dari Cinta, yaitu proses mendapatkan kesempatan, Ketika mencari yang terbaik diantara pilihan yang ada, maka akan mengurangi kesempatan untuk mendapatkannya, Ketika kesempurnaan ingin didapat, maka sia-sialah waktu dalam mendapatkan perkawinan itu, karena sebenarnya kesempurnaan itu hampa adanya.
Pernikahan adalah Masalah TANGGUNG JAWAB Pada Akhirnya…… Pernikahan adalah Masalah TANGGUNG JAWAB