Altruisme & Perilaku Prososial

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Love comes to those who still hope although they’ve been disappointed,to those who still believe although they’ve been betrayed,to those who still love.
Advertisements

PERILAKU PROSOSIAL Defenisi Faktor pendukung or penghambat
Persepsi dan Pengambilan Keputusan Individual
Disampaikan pada MK Pengantar Psikologi Sosial
PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI
SRI HASTUTI HANDAYANI, M.SI, PSI.  Perilaku bekerja “lebih” dari deskripsi kerja formal (Smith, 1980)  Perilaku bekerja “ekstrarole” tanpa mempertimbangkan.
Burrhus Frederic Skinner
Agresi dan Altruisme.
TEORI STIMULUS-RESPON
Tingkah Laku Prososial Menolong Orang Lain
The SELF Understanding Ourselves in a Social Context
Tingkah Laku Menolong CITRA YUNITASARI HANIF EKA SULISTYANIGRUM
MAN ARE FROM MARS WOMAN ARE FROM VENUS
YENI WIDYASTUTI, S.Sos., M.Si
Teori Motivasi : Process theories Aplikasi Motivasi
Psikologi Dunia Kerja Kepuasan Kerja, Kegairahan Kerja & Keamanan Kerja Dinnul Alfian Akbar, SE, M.Si Pertemuan 8 Dinnul Alfian Akbar, 2010.
Perilaku sosial: altrusitik
Teori Motivasi : Process theories Aplikasi Motivasi
Cognitive Dissonance Theory
Perasaan terhadap Pekerjaan, Organisasi dan Orang
DRA. YASNIMAR ILYAS, M.Si SELASA, 22 SEPTEMBER 2015
PERBEDAAN INDIVIDU DAN PERILAKU KERJA
TEORI-TEORI DASAR KOMUNIKASI INTERPERSONAL
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
Cognitive Dissonance Theory
Prososial pertemuan 12 Matakuliah : pengantar psikologi sosial
Social Learning Theory
Perkembangan psikososial masa kanak-kanak madya
Faktor Kognitif Penentu Perilaku
STRESS.
Interkasi sosial Siti Rohmah B.
MOTIVASI KERJA.
Psi Kepribadian II: Albert Bandura
Persepsi Interpersonal dan Atribusi
Pertemuan ke-7 Etika utilitarianisme dalam bisnis
Isu Etika dan Sosial dalam Perusahaan Digital
PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI
Perkembangan Sosioemosional masa kanak-kanak akhir (Usia Sekolah)
HUBUNGAN INTERPERSONAL
POKOK BAHASAN Pertemuan 9
An Editing Process: Rereading
Persepsi tentang orang dan atribusi
Pengantar.
Motivating Employees.
ETIKA KEPERAWATAN.
Kelompok 4 : 1. Siti Khairiyah ( ) 2
TEORI SOCIAL COGNITIVE “BANDURA & MISCHELL”
Pembentukan dan Perubahan Sikap Konsumen
GANGGUAN PENYESUAIAN DIRI
NURSE-CLIENT RELATIONSHIP
MANAJEMEN STRES (STRESS MANAGEMENT)
PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI
PENDEKATAN SOSIAL-KOGNITIF PENENTU PERILAKU
MODUL-9 Teori Peniruan dan Media Euis Heryati
SELF THEORY Neka Erlyani.
PERILAKU DALAM ORGANISASI
Cinta & Keintiman.
MOTIVASI DALAM ORGANISASI
DEFINISI KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Perkembangan Anak Usia Sekolah (Bag 2) Perkembangan Psikososial
By. Erlina Windyastuti, S.Kep., Ns
Motivasi dan Kepuasan Kerja
Perception and Learning in Organization
Perbedaan INDIVIDU dalam PENGELOLAAN EMOSI
KET. INTER-INTRA PERSONAL
KET. INTER-INTRA PERSONAL
RESPONS AYAH DAN KELUARGA TERHADAP BAYI
Komunikasi Interpersonal
SESI 11: model social cognitive theory
HADI ABDILLAH, S.KEP., MMRS. Empati 8 Simpati “Saya mengerti bagaimana perasaanmu”. “I understand how you feel”. “Saya merasa kasihan atas.
Transcript presentasi:

Altruisme & Perilaku Prososial Psisos 1- 14

Mengapa orang membantu orang lain dalam beberapa keadaan Mengapa orang membantu orang lain dalam beberapa keadaan? Dan mengapa mereka tidak membantu orang lain dalam situasi yang berbeda? Membantu orang lain disebut sebagai perilaku prososial. Perilaku prososial didefinisikan sebagai setiap tindakan yang dilakukan dengan tujuan menguntungkan orang lain.

Altruism the desire to help another person Prosocial behavior any behavior that has the goal of helping another person (Catherine Sanderson)

Altruism Membantu orang lain tanpa pamrih Perilaku Prososial, Perilaku menolong orang lain, terlepas dari motif si penolong Altruism Membantu orang lain tanpa pamrih Taylor, S.E., dkk

Perilaku Prososial merupakan perilaku membantu tindakan yang menguntungkan orang lain tanpa harus memberikan manfaat langsung kepada orang yang melakukan tindakan tersebut, dan bahkan mungkin melibatkan risiko bagi orang yang membantu (Baron)

Perilaku prososial dapat dilatarbelakangi motif kepedulian pada diri sendiri dan mungkin pula karena altruisme. (ww nilam m)

Perilaku Menolong Dipengaruhi oleh tipe relasi antar orang : Perasaan suka Perasaan berkewajiban Memiliki pamrih Perasaan Empati

Prespsektif Teoritis (1) Perpektif evolusi Hewan akan membantu hewan lainnya yang memiliki ikatan genetik dengannya (Burnstein dkk, 1994)

Oseola McCarthy, seorang tukang cuci, berhasil menabung sampai $150 000 setelah bertahun-tahun bekerja, pada usia 87 tahun dia menyumbangkan tabungan seumur hidupnya kepada University of Suthtern Mississipi, untuk beasiswa anak kulit hitam yang membutuhkan.

Prespsektif Teoritis (2) Perpektif sosiocultural Norm of Social Resposibility, aturan sosial yang menyatakan bahwa kita harus membantu orang yang bergantung kepada kita Norm of reciprocity, aturan sosial yang menyatakan bahwa kita berkewajiban untuk membantu orang yang pernah membantu kita Norm of Social justice, Aturan tentang keadilan

Variasi Kultural John Miller (1994) menyimpulkan bahwa perilaku menolong juga diwarnai kultur budaya masyarakatnya. Masyakat Amerika, yang menghargai individualis dan kemadirian, menganggap bahwa keputusan menolong merupakan persoalan pilihan pribadi, sedangkan orang Hindu mengangap keputusan tersebut merupakan tugas dan kewajiban moral

reciprocal altruism, the idea that we are motivated to help others due to the expectation that they will then help us in return later on

Bystander adalah orang yang, meskipun hadir di beberapa, kejadian atau peristiwa, tidak mengambil bagian di dalamnya,. Pengamat atau penonton

Bystanders experience diffusion of responsibility Bystanders berbagi rasa tanggung jawabnya untuk situasi darurat, semakin banyak penonton, semakin sedikit orang dari mereka merasa bertanggung jawab untuk bertindak

Responding to an Emergency

Kehadiaran orang lain Bystander intervension Istilah teknis untuk membantu orang asing yang sedang kesulitan atau tertekan Bystander Effect Kehadiran orang lain mengurangi kemungkinan setiap orang akan memberi bantuan pada orang asing yangmemerlukan

Kehadiaran orang lain (2) Diffusion of Responbility Kehadiran orang membuat setiap individu merasa kurang bertanggungjawab secara personal Evaluation Apprehension Perhatian tentang bagaimana orang lain mengevaluasi kita

Negative-state relief model Perilaku prososial dimotivasi oleh keinginan bystanders untuk mengurangi emosi tidak nyaman sendiri negatif atau perasaan.

Moral Reasoning, faktor kepribadian yang menggambarkan sejauh mana kesediaan seseorang untuk membantu merupakan fungsi dari kebutuhan sendiri dan konsekuensi yang akan terjadi dibanding dengan standar moral yang lebih besar

Pentingnya proses belajar “berperilaku prososial” Di kembangkan sejak masih kecil melalui proses: Reinforcement (penguatan) Modeling (observasional)

Situasi emergensi Sesuatu terjadi amat mendadak dan tak terduga Ada ancaman bahaya yang jelas terhadap korban Bahaya terhadap korban mungkin meningkat kecuali ada yang menolong Korban tak berdaya dan perlu bantuan Beberapa intervensi dimungkinkan

decision-making process model a model describing helping behavior as a function of five distinct steps

What if we do not feel empathy for another person in a given situation What if we do not feel empathy for another person in a given situation? Will we still help? Batson (1991) suggests that it depends on social exchange considerations. If the rewards outweigh the costs then we will help; if not then we won’t help. This notion has received empirical support in a study by Toi and Batson (1982) (see Fig. 11.2).

Analisis Teori Atribusi Anggapan Reaksi Emosional Kesediaan membantu Tak dapat dikontrol T’ ada lowongan kerja Simpati, Kasihan Tinggi, Antusias Pantas untuk ditolong Dapat dikontrol Dipecat krn Malas Jengkel, Sebal Rendah, Enggan T’pantas untuk ditolong

Personal distress Emosi Negatif yang dirasakan dalam merespon penderitaan orang lain

Motif pemberian pertolongan Emosi Motivasi Empati Kasih sayang, empati Untuk mereduksi kesedihan sendiri Kesedihan Kecemasan, kesedihan Mereduksi kesedihan orang lan

Mood menolong Negative – State Rilief Model Menyatakan bahwa seseorang memberi pertolongan guna meredakan bad mood mereka (sumpek?)

Empathy, the ability to understand other people’s perspectives and respond emotionally to other people’s experiences

empathic joy hypothesis Pandangan bahwa penolong menanggapi kebutuhan korban karena mereka ingin untuk mencapai sesuatu, dan melakukan hal tersebut juga menguntungkan dirinya sendiri.

Gender dan tindakan menolong Karakterisik fisik mewarnai macam bantuan Pria lebih banyak memberikan bantuan dalam bentuk yang heroic , dengan kekuatan fisik sementara wanita lebih pada perawatan, pengasuhan atau dukungan sosial.

Memimbang untung dan rugi Seseorang mempertimbangan keuntungan atau kerugian yang muncul jika ia melakukan tindakan berpartisipasi dalam membantu orang lain (Dovidio, dkk 1991)

Karakteristik Personal Good Samartian (pembela korban kejahatan) Identitas Personal (pendonor darah rutin)