SISTEM OPERASI DAN DOMAIN NAME Disusun oleh: kelompok 2 AHMAD RAMDANI M. ARIFIN ERI NURSEHA DEWI SITI SA’ADAH SITI MASUROH UMUL HASANAH KUSNALI SEKOLAH TINGGGI AGAMA ISLAM MIFTAHUL HUDA SUBAN TAHU 2016/2017
MATERI TENTANG SISTEM OPERASI Pengertian sisitem operasi dan fungsi dasar Tujuan mempelajari sisitem operasi dan sasaran sistem operasi Sejarah sistem operasi Layanaan sistem operasi Struktur komputer
Pengertian sistem operasi Fungsi dasar secara umum ialah pengelola seluruh sumber-daya yang terdapat pada sistem komputer dan menyediakan sekumpulan layanan (system calls) ke pemakai sehingga memudahkan dan menyamankan penggunaan serta pemanfaatan sumber-daya sistem komputer. Sistem komputer pada dasarnya terdiri dari empat komponen utama, yaitu perangkat-keras, program aplikasi, sistem-operasi, dan para pengguna. Sistem operasi berfungsi untuk mengatur dan mengawasi penggunaan perangkat keras oleh berbagai program aplikasi serta para pengguna.Sistem operasi berfungsi ibarat pemerintah dalam suatu negara, dalam arti membuat kondisi komputer agar dapat menjalankan program secara benar. Untuk menghindari konflik yang terjadi pada saat pengguna menggunakan sumber-daya yang sama, sistem operasi mengatur pengguna mana yang dapat mengakses suatu sumber-daya. Sistem operasi juga sering disebut resource allocator. Satu lagi fungsi penting sistem operasi ialah sebagai program pengendali yang bertujuan untuk menghindari kekeliruan (error) dan penggunaan komputer yang tidak perlu.
Tujuan mempelajari isitem operasi Sasaran sistem operasi Tujuan mempelajari sistem operasi agar dapat merancang sendiri serta dapat memodifikasi sistem yang telah ada sesuai dengan kebutuhan kita, agar dapat memilih alternatif sistem operasi, memaksimalkan penggunaan sistem operasi dan agar konsep dan teknik sistem operasi dapat diterapkan pada aplikasi-aplikasi lain. Sistem operasi mempunyai tiga sasaran utama yaitu kenyamanan –membuat penggunaan komputermenjadi lebih nyaman, efisien –penggunaan sumber-daya sistem komputer secara efisien, serta mampu berevolusi –sistem operasi harus dibangun sehingga memungkinkan dan memudahkan pengembangan, pengujian serta pengajuan sistem-sistem yang baru.
Sejarah sistem operasi Menurut Tanenbaum, sistem operasi mengalami perkembangan yang sangat pesat, yang dapat dibagi kedalam empat generasi: Generasi Pertama (1945-1955)Generasi pertama merupakan awal perkembangan sistem komputasi elektronik sebagai penggantisistem komputasi mekanik, hal itu disebabkan kecepatan manusia untuk menghitung terbatas danmanusia sangat mudah untuk membuat kecerobohan, kekeliruan bahkan kesalahan. Pada generasi ini belum ada sistem operasi, maka sistem komputer diberi instruksi yang harus dikerjakan secaralangsung. Generasi Kedua (1955-1965)Generasi kedua memperkenalkan Batch Processing System, yaitu Job yang dikerjakan dalam saturangkaian, lalu dieksekusi secara berurutan.Pada generasi ini sistem komputer belum dilengkapisistem operasi, tetapi beberapa fungsi sistem operasi telah ada, contohnya fungsi sistem operasi ialah FMS dan IBSYS. Generasi Ketiga (1965-1980)Pada generasi ini perkembangan sistem operasi dikembangkan untuk melayani banyak pemakaisekaligus, dimana para pemakai interaktif berkomunikasi lewat terminal secara on-line ke komputer,maka sistem operasi menjadi multi-user (di gunakan banyak pengguna sekali gus) danmulti-programming (melayani banyak program sekali gus). Generasi Keempat (Pasca 1980an)Dewasa ini, sistem operasi dipergunakan untuk jaringan komputer dimana pemakai menyadarikeberadaan komputer-komputer yang saling terhubung satu sama lainnya. Pada masa ini parapengguna juga telah dinyamankan dengan Graphical User Interface yaitu antar-muka komputer yangberbasis grafis yang sangat nyaman, pada masa ini juga dimulai era komputasi tersebar dimanakomputasi-komputasi tidak lagi berpusat di satu titik, tetapi dipecah dibanyak komputer sehinggatercapai kinerja yang lebih baik.
Layanan sistem operasi Sebuah sistem operasi yang baik menurut Tanenbaum harus memiliki layanan sebagai berikut:pembuatan program, eksekusi program, pengaksesan I/O Device, pengaksesan terkendali terhadap berkas pengaksesan sistem, deteksi dan pemberian tanggapan pada kesalahan, serta akunting. Pembuatan program yaitu sistem operasi menyediakan fasilitas dan layanan untuk membantu parapemrogram untuk menulis program; Eksekusi Program yang berarti Instruksi-instruksi dan data-dataharus dimuat ke memori utama, perangkat-parangkat masukan/ keluaran dan berkas harus di-inisialisasi, serta sumber-daya yang ada harus disiapkan, semua itu harus di tangani oleh sistem operasi; Pengaksesan I/O Device, artinya Sistem Operasi harus mengambil alih sejumlah instruksi yang rumit dan sinyal kendali menjengkelkan agar pemrogram dapat berfikir sederhana dan perangkat pun dapat beroperasi; Pengaksesan terkendali terhadap berkas yang artinya disediakannya mekanisme proteksi terhadap berkas untuk mengendalikan pengaksesan terhadap berkas; Pengaksesan sistem artinya pada pengaksesan digunakan bersama (shared system); Fungsi pengaksesan harus menyediakan proteksi terhadap sejumlah sumber-daya dan data dari pemakai tak terdistorsi serta menyelesaikan konflik-konflik dalam perebutan sumber-daya; Deteksi dan Pemberian tanggapan pada kesalahan, yaitu jika munculpermasalahan muncul pada sistem komputer maka sistem operasi harus memberikan tanggapan yang menjelaskan kesalahan yang terjadi serta dampaknya terhadap aplikasi yang sedang berjalan; dan Akunting yang artinya Sistem Operasi yang bagus mengumpulkan data statistik penggunaan beragam sumber-daya dan memonitor parameter kinerja.
Struktur komputer Struktur sebuah sistem komputer dapat dibagi menjadi: Sistem Operasi Komputer. Struktur I/O. Struktur Penyimpanan. Storage Hierarchy. Proteksi Perangkat Keras
DOMAIN NAME Pengertian domain name system Struktur DNS Cara kerja DNS Pengaturan domain name Jenis – jenis catatan DNS
Pengertian Domain Name System Domain Name System (DNS) Adalah sebuah aplikasi service di internet yang menerjemahkan sebuah domain name ke IP address dan salah satu jenis system yang melayani permintaan pemetaan IP address ke FQPN (Fany Qualified Domain Name) dan dari FQDN ke IP address. DNS biasanya digunakan pada aplikasi yang berhubungan ke internet sererti Web Browser atau e-mail, Dimana DNS membantu memetakan host name sebuah computer ke IP address. Selain digunakan di internet DNS juga dapat di implementasikan ke private network atau internet.Implementasi Disconected. Kemudian dapat didefinisikan bahwa DNS domain Internet menerjemahkan nama ke alamat IP host. DNS secara otomatis mengkonversi nama ketika kita ketik alamat browser Web ke alamat IP dari server Web hosting situs tersebut. DNS menerapkan database terdistribusi untuk menyimpan nama dan informasi alamat untuk semua host publik di internet. DNS menganggap alamat IP tidak berubah (secara statis ditugaskan daripada yang ditetapkan secara dinamis). Database DNS berada pada hirarki database server khusus. Ketika klien seperti browser Web permintaan masalah yang melibatkan nama host Internet, sebuah software yang disebut DNS resolver (biasanya dibangun ke dalam sistem operasi jaringan) kontak pertama server DNS untuk menentukan alamat IP server. Jika server DNS tidak berisi pemetaan dibutuhkan, maka pada gilirannya akan meneruskan permintaan ke server DNS yang berbeda pada tingkat yang lebih tinggi dalam hirarki. Setelah beberapa berpotensi forwarding dan pesan delegasi dikirim dalam hirarki DNS, alamat IP untuk host yang diberikan akhirnya tiba di resolver, yang pada gilirannya melengkapi permintaan over Internet Protocol.
Struktur DNS Root-Level Domains Top-Level Domains Second-Level Domains Host Names
Cara kerja DNS Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP address (memetakan). Client DNS disebut dengan resolvers dan DNS server disebut dengan name servers. Resolvers atau client mengirimkan permintaan ke name server berupa queries. Name server akan memproses dengan cara mencek ke local database DNS, menghubungi name server lainnya atau akan mengirimkan message failure jika ternyata permintaan dari client tidak ditemukan. Proses tersebut disebut dengan Forward Lookup Query, yaitu permintaan dari client dengan cara memetakan nama komputer (host) ke IP address.
Pengaturan Nama Domain Ruang nama domain terdiri dari pohon nama domain. Setiap node atau daun di pohon memiliki nol atau lebih catatan sumber daya, yang memegang informasi yang terkait dengan nama domain. Pohon sub-terbagi menjadi zona awal di zona akar. Sebuah zona DNS dapat terdiri dari hanya satu domain, atau dapat terdiri dari banyak domain dan sub-domain, tergantung pada kewenangan administratif yang diwakilkan kepada manajer. Domain Name System hirarkis, disusun dalam zona, masing-masing dilayani oleh server nama Tanggung jawab administratif atas zona apapun dapat dibagi dengan menciptakan zona tambahan. Otoritas dikatakan didelegasikan untuk sebagian dari ruang lama, biasanya dalam bentuk sub-domain, nama server lain dan entitas administratif. Zona lama berhenti menjadi otoritatif untuk zona baru. Sintaks Domain name Uraian definitif aturan untuk membentuk nama domain muncul dalam RFC 1035, RFC 1123, dan RFC 2181. Sebuah nama domain terdiri dari satu atau lebih bagian, secara teknis disebut label, yang konvensional concatenated, dan dibatasi oleh titik, seperti example.com. Paling kanan label menyampaikan top-level domain, misalnya, nama domain http://www.example.com milik com top-level domain.
Jenis – Jenis Catatan DNS Beberapa kelompok penting dari data yang disimpan di dalam DNS adalah sebagai berikut: A record atau catatan alamat memetakan sebuah nama host ke alamat IP 32-bit (untuk IPv4). AAAA record atau catatan alamat IPv6 memetakan sebuah nama host ke alamat IP 128-bit (untuk IPv6). CNAME record atau catatan nama kanonik membuat alias untuk nama domain. Domain yang di-alias-kan memiliki seluruh subdomain dan rekod DNS seperti aslinya. [MX record]] atau catatan pertukaran surat memetakan sebuah nama domain ke dalam daftar mail exchange server untuk domain tersebut. PTR record atau catatan penunjuk memetakan sebuah nama host ke nama kanonik untuk host tersebut. Pembuatan rekod PTR untuk sebuah nama host di dalam domain in-addr.arpa yang mewakili sebuah alamat IP menerapkan pencarian balik DNS (reverse DNS lookup) untuk alamat tersebut. Contohnya (saat penulisan / penerjemahan artikel ini), http://www.icann.net memiliki alamat IP 192.0.34.164, tetapi sebuah rekod PTR memetakan ,,164.34.0.192.in-addr.arpa ke nama kanoniknya: referrals.icann.org. NS record atau catatan server nama memetakan sebuah nama domain ke dalam satu daftar dari server DNS untuk domain tersebut. Pewakilan bergantung kepada rekod NS. SOA record atau catatan otoritas awal (Start of Authority) mengacu server DNS yang mengediakan otorisasi informasi tentang sebuah domain Internet. SRV record adalah catatan lokasi secara umum. Catatan TXT mengijinkan administrator untuk memasukan data acak ke dalam catatan DNS; catatan ini juga digunakan di spesifikasi Sender Policy Framework. Jenis catatan lainnya semata-mata untuk penyediaan informasi (contohnya, catatan LOC memberikan letak lokasi fisik dari sebuah host, atau data ujicoba (misalkan, catatan WKS memberikan sebuah daftar dari server yang memberikan servis yang dikenal (well-known service) seperti HTTP atau POP3 untuk sebuah domain.