MENOPAUSE dan PENANGANANNYA BY : DEWI RINI ASTUTI ZEGA, SST
1. Apa yang dimaksud dengan MENOPAUSE atau MATI HAID? A. MENOPAUSE 1. Apa yang dimaksud dengan MENOPAUSE atau MATI HAID? Keadaan wanita yg mengalami penurunan fungsi indung telur, sehingga produksi hormon estrogen berkurang yg berakibat terhentinya menstruasi untuk selamanya (mati menstruasi). Klimakterium adalah : masa 4-5 thn sebelum menopause Senium adalah : Telah tercapai keadaan keseimbangan hormonal, shg tdk ada lagi gangguan baik fisik maupun psikologi
2. Kapan terjadi Menopause? Menopause umumnya mulai terjadi pada wanita berusia sekitar 45-55 tahun (Depkes RI) Biasanya sejak wanita berusia diatas 40 tahun haid tidak teratur dan siklus haid seringkali terjadi tanpa pengeluaran sel telur (ovulasi).(Kespro-Depkes)
3. Mengapa terjadi Menopause? Menopause terjadi karena indung telur tidak lagi memproduksi hormon estrogen (hormon perempuan) sehingga menyebabkan mati haid dan kesuburan berhenti. 4. Apakah Menopause itu suatu penyakit? - Menopause bukan suatu penyakit, tetapi suatu proses alami yang tidak dapat dicegah dan akan terjadi pada semua perempuan
b. Komplikasi pada masa klimakterium, menopause & senium Infeksi, karena penurunan daya tahan tubuh akan mudah terjadi infeksi (infeksi alat kelamin, infeksi paru, dll) Proses degenerasi pada alat tubuh Degenerasi jinak : Sistem jantung & pembuluh darah (peny.jantung koroner, TD tinggi, ginjal &hati) Sistem darah (gangguan pembentukan darah, shingga tampak pucat) Sistem alat kelamin (mioma uteri, kista indung telur, perlukaan mulut rahim, penurunan fungsi alat kelamin bagian dalam) Sistem pencernaan makanan (gangguan BAB, terjadi penyakit kencing manis) Degenerasi ganas : Dapat terjadi berupa keganasan payudara, keganasan indung telur, keganasan mulut rahim & rahim
Pemeriksaan rutin sederhana Keluhan yg dikemukakan Pemeriksaan fisik umum (TTV, pemeriksaan perut & payudara) Pemeriksaan fisik khusus (alat kelamin) Pemeriksaan laboratorium umum (darah lengkap, urine lengkap, fungsi hati & ginjal, kolesterol, gula darah) Pemeriksaan laboratorium khusus (Paps smear, IVA, biopsi lapisan dalam rahim & biopsi mulut rahim) b. Pemeriksaan rutin dengan alat canggih Kolonoskopi (untuk mendeteksi ketidak normalan pada usus besar dan anus) Histeroskopi (untuk mengetahui adanya kelainan pada ruangan rahim) Ultrasonografi (Untuk mengetahui adanya kelainan pada abdomen, ginjal, hati, indung telur dan rahim) Mammografi (untuk mengetahui kelainan khusus payudara)
c. Keluhan Akibat Penurunan Hormon Keluhan Psikologis Pikun (alzhaimer) Rasa takut bila disebut tua Rasa takut menjadi tua & tdk menarik Sukar tidur atau cepat bangun Mudah tersinggung & mudah marah Merasa tertekan & sedih tanpa diketahui sebabnya Rasa takut kehilangan suami, anak & ditinggalkan sendiri Keinginan seks menurun & sulit untuk dirangsang 2. Keluhan Fisik Jantung & Pembuluh Darah Kulit terasa kering, keriput & longgar dari ototnya, oleh karena turunnya sirkulasi menuju kulit Badan terasa panas termasuk wajah Mudah berdebar2 Terjadi TD tinggi, yg berlanjut ke penyakit jantung koroner
Dimensia (pikun) -adalah kemunduran fungsi mental dan intelegensi karena kerusakan jaringan otak yang antara lain disebabkan oleh kekurangan hormon estrogen yang terlalu lama dan berat Gejala2 menopouse ini tdk bersifat permanen dan akan berkurang seiring waktu
Penyakit jantung koroner -adalah: penyakit yang disebabkan penyumbatan pembuluh darah yang mengalirkan darah ke otot jantung (pembuluh darah koroner) sehingga fungsi jantung terganggu -terjadinya penyakit jantung koroner erat hubungannya dengan: 1. Tekanan Darah Tinggi 2. Tingginya kadar lemak (kolesterol) dlm darah 3. Tingginya KGD 4. Kegemukan 5. Stres
b. Alat Kelamin c. Sistem Hormonal Liang senggama terasa kering Sulit menerima rangsangan karena sensitivitasnya sudah menurun Epitel liang senggama & sekitarnya menipis, shg mudah terjadi infeksi Dalam melakukan hubungan seks sering terasa sakit (dispareunia) Elastisitas sudah menurun sehingga terasa longgar c. Sistem Hormonal Secara menyeluruh sistem hormonal sudah menurun fungsinya, shg mempengaruhi metabolisme tubuh Penyakit metabolisme yg dapat terjadi pada masa klimakterium & menopause adalah cepat menjadi gemuk, kelebihan bahan makanan disimpan dlm bentuk lemak di bokong, payudara & perut
d. Fungsi Saraf e. Fungsi Motorik Disebabkan oleh karena terjadi degenerasi sel saraf & sel otak Penglihatan & pendengaran kurang berfungsi, shg memerlukan bantuan alat untuk meningkatkan fungsinya Itu sebabnya orang tua sering berbicara keras, bukan karena marah atau bertengkar e. Fungsi Motorik Otot sudah mulai lamah untuk memegang atau mengambil barang & pegangan sering lepas Gerakan otot mulai sulit dikendalikan, shg sering gemetar dalam keadaan diam & tdk terasa tangan, kaki bergerak sendiri (tremor) Artikulasi suara mengalami gangguan shg sering keseleo bila berbicara
f. Fungsi Sensoris g. Fungsi Tulang Keluhan saraf sensoris sering dikemukakan terdapat gangguan seperti keram atau sakit, gejala ini timbul saat berdiam diri & akan menghilang bila digerakkan Terdapat gangguan rasa perabaan, karena saraf peraba mengalami kemunduran fungsi g. Fungsi Tulang Dapat terjadi pengurasan kalsium tulang, sehingga menjadi keropos & mudah patah Tempat yg paling banyak terjadi patah tulang adalah pada persendian tulang paha, sekalipun jatuh tdk terlalu kuat
Osteoporosis (Peny.keropos tulang) -adalah: berkurangnya kepadatan tulang dan umumnya terjadi setalah 2 thn menopause -penyebab: karena menurunnya hormon estrogen, kurang kalsium, kurang sinar matahari, kurang olah raga -Gejalanya: tidak jelas, sering ditandai dengan nyeri sendi dan nyeri tulang belakang
d. PENGOBATAN DENGAN HORMON PENGGANTI Bagimana mengatasi kekurangan hormon? 1. Di Indonesia jlh lansia yg memerlukan pengobatan tdk terlalu banyak 2. Kenyataan tersebut diperkirakan karena : jumlah vitamin yg diperlukan cukup tersedia dlm makanan yg kaya dengan sayur & buah segar. Sinar matahari yg berlimpah yg dpt mengubah provitamin D menjadi vitamin D dibawah kulit Ketaatan beragama, shg proses tua ini dihayati sebagai takdir & menerimanya dng pasrah 3. Kenyataan ini menyebabkan tdk banyak terjadi keluhan psikologis yg menjadi masalah dlm klg
4. Hanya sedikit masyarakat lansia wanita yg memerlukan pengobatan tambahan 5. Dalam memberikan pengobatan tambahan hormon pengganti , diperlukan pemeriksaan yg cermat & pengawasan yg seksama 6. Pemberian hormon perlu dilakukan dng interval (tdk diberikan terus menerus), shg organ yg sensitiv terhadap estrogen pengaruhnya dpt turun dlm jangka wkt tertentu 7. Dapat diikuti dng pemberian progesteron, shg pengaruh negatif estrogen dpt ditiadakan 8. Perlu diikuti dng pemeriksaan cermat terhadap payudara, mulut rahim & secara berkala dilakukan pemeriksaan pap smear, shg dpt diketahui kemungkinan degenerasi ganas secara dini 9. Dlm meminta atau ingin mendapatkan hormon tambahan/pengganti perlu sekali melakukan konsultasi dng dokter
Mengatasi sensasi rasa panas, berkeringat dan jantung berdebar (hot flushes) Gejala ini dpt ditangani dng menggunakan pakaian tipis berbahan katun Menghindari faktor pemicu berupa kafein, minuman panas, makanan pedas, minuman keras serta stress Langkah ini jg berguna untuk menangani gejala berkeringat pd malam hari Menerapkan pola makan yg seimbang (perbanyak serat dengan mengkonsumsi buah dan sayur) dan teratur olah raga Mencegah kenaikan berat badan Menguatkan tulang agar tidak mudah keropos Melakukan senam kegel (untuk menguatkan otot dasar panggul sehingga mengurangi inkontinensia urin atau sulit menahan urine) Menerapkan tekhnik relaksasi (mengatur pernafasan, yoga) Dapat membantu untuk mengurangi tingkat stress atau depresi
Tersedia dlm bentuk tablet, krim, gel, koyo dan implan Jangan merokok Selain meningkatkan resiko dari berbagai penyakit, merokok jg dpt memperparah gejala menopouse dan memicu menopouse dini Tidak semua wanita berhasil mengatasi gejala2 menopouse dng langkah2 sederhana Apabila mengalami gejala menopouse yg parah hingga mengganggu rutinitas, dokter biasanya akan menganjurkanpenggunaan obat2an Terapy pengganti hormon paling sering digunakan karena tingkat keefektifannya yg tinggi Tersedia dlm bentuk tablet, krim, gel, koyo dan implan Penggunaan terapi ini dpt dihentikan secara bertahap setelah gejala2 menopouse berakhir
Ada jg metode2 penanganan lain yg dpt digunakan untuk mengatasi gejala2 menopouse, diantaranya adalah: Clonidine (untuk mengurangi gejala sensasi rasa panas, berkeringat dan jantung berdebar / hot flushes Pelumas Vagina (untuk mengatasi kekeringan pada vagina serta rasa sakit saat berhubungan seks) Tiap pengobatan ini pasti memiliki efek samping, untuk itu para wanita dianjurkan untuk memeriksakan diri ke dokter : Setelah 3 blln pertama Lalu melakukan pemeriksaan rutin setahun sekali Pemeriksaan rutin ini akan membantu dokter untuk memastikan keefektifan metode yg digunakan
Bagaimana mempersiapakan diri menghadapi Menopause? 1.Menerima apa adanya dan tetap merawat diri 2.Mencari informasi melalui teman, keluarga atau petugas kesehatan, media & elektronik 3.Berkomunikasi dan bersosialisasi dengan teman, keluarga, kelompok-kelompok sosial, dll.
Lanjutan... 4.Mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang sejak dini - sumber zat tenaga mis: beras, jagung, ubi jalar, ubi kayu, kentang, sagu, roti, dll - sumber zat pembangun mis: kacang-kacangan, tempe, tahu, telur, ikan, ayam,susu, dll - sumber zat pengatur mis: sayur2an & buah2an dll
5.Meningkatkan aktifitas fisik dan olahraga
Manfaat yang didapat dari aktifitas fisik dan olah raga adalah: Menjaga berat badan ideal - Meningkatkan kebugaran tubuh - Meningkatkan kelenturan tubuh - Menjaga keseimbangan dan koordinasi gerak Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit Menurunkan risiko penyakit tertentu Mengurangi ketegangan dan kecemasan
Bagaimana dukungan keluarga dalam menghadapi menopause? Melibatkan suami/keluarga dalam : Membahas permasalahan Mencari informasi/konsultasi
Apakah hubungan suami istri bisa dilakukan setelah menopause? Tetap melakukan hubungan suami istri seperti biasa. Apabila ada kesulitan/masalah, konsultasikan dengan tenaga kesehatan.
SAOHAGOLO