Model Metode Asuhan Keperawatan pada Pasien Wijar Prasetyo, S.Kep.,Ns.,MAN.
Model Fungsional (bukan MAKP Profesional) Berdasarkan Orientasi Tugas dari filosofi keperawatan Perawat melaksanakan tugas berdasarkan jadwal kegiatan yang ada Mulai digunakan saat perang dunia II dikarenakan terbatasnya jumlah dan kemampuan perawat. Perawat yang BerTJ adalah perawat yang bertugas pada tindakan ttt (perawatan luka, dll)
Gambar Model Fungsional ( Marquis & Huston, 1998 dalam Nursalam (2011) Kepala Ruang Perawat: Pengobatan Perawat: perawatan luka Perawat: Dokumentasi Pasien/ Klien
Analisis Penggunaan Kelebihan Kekurangan Manajemen klasik yg menekankan efisiensi, pembagian tugas yg jelas dan pengawasan yang baik Baik u RS yang <<< tenaga Perawat Senior Manajerial, perawatan pasien perawat junior Tdk memberikan kepuasan pd pasien dan perawat Pelayanan Kep terpisah2, tdk dpt menerapkan proses keperawatan Persepsi perawat cenderung kpd tindakan yg berkaitan dengan ketrampilan saja
MAKP Tim Berdasarkan pada kelompok filosofi keperawatan 6 – 7 perawat profesional dan perawat associate bekerja sebagai tim, disupervisi o ketua tim Perawat / ruangan dibagi mnj 2 – 3 tim yg terdiri dari tenaga profesional, teknikal dan pembantu dalam satu group kecil yg saling membantu
Ketua tim sebagai perawat profesional hrs mampu menggunakan berbagai teknik kepemimpinan Komunikasi yg efektif memegang peranan penting Anggota tim harus menghormati ketua tim Peran kepala ruangan penting dengan dukungannya.
Tanggung Jawab Ketua Tim Anggota Tim Membuat perencanaan Membuat penugasan, supervisi, dan evaluasi Mengetahui kondisi pasien dan menilai tingkat keb pasien Mengembangkan kemampuan anggota Menyelenggarakan konferensi Memberikan asuhan kep pada pasien dibawah TJ Kerjasama dengan anggota tim dan antar tim Memberikan laporan
Tanggung Jawab Kepala Ruang Perencanaan Menunjuk ketua tim Mengikuti serah terima pasien Identifikasi ketergantungan pasien: gawat, transisi bersama ka tim Identifikasi jumlah perawat Mengikuti visite dokter Mengatur dan mengendalikan askep Membantu mengembangkan niat pendidikan dan lat diri Membantu peserta didik pendk Menjaga terwujudnya visi dan misi RS
Pengorganisasian Merumuskan metode penugasan yg digunakan Merumuskan tujuan metode penugasan Membuat rincian tugas ketua tim dan anggota tim Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan Mengatur dan dan mengendalikan logistik ruangan
Pengarahan Memberikan pengarahan kepada ketua tim Memberikan pujian kepada anggota tim Memberi motivasi Menginformsikan hal2 yg penting Membimbing bwahan yg kesulitan Meningkatkan kol dgn anggota tim lain
Pengawasan Melalui komunikasi dgn ka tim Melalui supervisi: inspeksi scr lgsg dan pemeriksaan dok ka tim
Kepala Ruang Ketua Tim Staf Perawat Pasien/ Klien Pasien/Klien
Analisis Kelebihan Kelemahan Memungkinkan pelayanan lebih menyeluruh Mendukung pelk proses Keperawatan Memungkinkan komunikasi antartim Komunikasi antara anggota tim terbentuk terutama dalam konferensi tim, yang biasanya membutuhkan waktu, yang sulit dilaksanakan pada waktu – waktu sibuk
Model Primer Berdasarkan tindakan komphrehensiif dan filosofi keperawatan Perawat berTJ thd semua aspek asuhan keperawatan Rasio 1 : 4/ 1 : 5 (perawat : pasien) Perawat ber TJ penuh selama 24 jam thd askep klien (mulai kx masuk – keluar) Terdapat keterkaitan kuat dan terus – menerus antara px dgn perawat
Ada tanggug jawab dan tanggung gugat Ada otonomi Ketertiban pasien dan keluarga
Tugas PP Menerima pasien dan mengkaji keb Membuat 7an dan rencana kep Melaksanakan rencana yg dibuat Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelyanan Mengevaluasi keberhasilan Menerima dan menyesuaikan rencana Menyiapkan penyuluhan plg Membuat jadwal perjanjian klinis Mengadakan kunjungan rumah
Peran Kepala Ruang Sebagai konsultan dan pengendalian mutu PP Orientasi dan merencanakan karyawan baru Menyusun jadwal dinas Evaluasi kerja Menyelenggarakan pengembangan staff Membuat 1 -2 px untuk model
Tim Medis Kepala Ruang Sarana RS PP 1 PP 1 Pasien/ Klien Pasien/ Klien
Dokter Sarana RS Kepala Ruang Perawat pelaksana jika diperlukan days Perawat Primer Pasien/ Klien Perawat Pelaksana Evening Perawat Pelaksana Night Perawat pelaksana jika diperlukan days
Analisis Kelebihan Kekurangan Bersifat kontinutas dan komphrehensif Perawat Primer (PP) mendapatkan akuntabilitas yg tinggi thd hasil dan memungkinkan pengembangan diri Pasien merasa dimanusiakan Askep bermutu tinggi Hanya dapat dilakukan oleh perawat yg memliki pengalaman dan pengetahuan dgn kriteria: asertif, self direction, decision making, menguasai keperawatan klinis, akuntabel, serta mampu berkolaborasi dgn berbagai disiplin ilmu
Model kasus Berdasarkan pendekatan holistik dan filosofi keperawatn Perawat ber TJ thd asuhan dan observasi pasien Rasio 1 : 1 (pasien : perawat) Umumnya digunakan di ICU, intensif care PJ manajer keperawatan
Analisis Kelebihan Kekurangan Perawat lebih memahami kasus per kasus Sistem evaluasi dari manajerial menjadi lebih mudah Belum dpt di identifikasi perwat yg ber TJ Perlu tenaga yg cukup banyak dan mempunyai kemampuan dasar yg sama
Kepala Ruang Staf Perawat Staf perawat Pasien / klien pasien/ klien
Model Modifikasi TIM – PRIMER Alasan : Keperawatan Primer butuh S 1 Keperawatan atau setara Keperawatan Tim tdk dilakukan scr murni karena terfragmentasi pada TIM
Kepala Ruang PP 1 PP 2 PP 3 PP 4 PA 7 -8 Pasien PA 7 -8 Pasien PA 7 -8 Pasien PA 7 -8 Pasien
Terimakasih Banyak