SESI 12 PENGENALAN ANGGOTA KLASIFIKASI ICD & MORTALITY RULES

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MEMBACA SCANNING.
Advertisements

Teknik Penulisan Daftar Pustaka
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT (IKM)
Mengubah Sifat Manajemen Sumber Daya Manusia (Hakikat SDM)
KELEMBAGAAN PROTOKOL KYOTO-CDM
STANDARISASI dan INTEGRASI DATA
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (UNTUK IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013)
1.1 ADIKSI MASALAH GLOBAL. 1.2 Masalah Global Sekitar 149–272 juta orang di dunia pernah setidaknya sekali menggunakan Napza pada tahun 2009 Sumber: UNODC.
KLASIFIKASI PENYAKIT.
SESI 13 DISEASE INDEX & MORBIDITY
INDEK DAN REGISTER.
PRESENTASI POWER POINT YANG EFEKTIF
SESI 1 PENGENALAN ICD, WHO & ASPEK LEGAL PENGAPLIKASIAN ICD-10
ICD-10 in OCCUPATIONAL HEALTH
SEHAT MENTAL World Health Organization (WHO): Sehat adalah keadaan sejahtera secara fisik, mental dan sosial secara penuh, bukan semata-mata absennya.
PSIKOLOGI ABNORMAL & PSIKOPATOLOGI
PENGANTAR RISET KEPERAWATAN Ns. Dodi Wijaya, M.Kep
Arafa Rizka Syaputra( ) Hidsal Jamil( ) Padel Aji Pamungkas( )
Evidence Based Policy Making dalam konteks Translational Research
SNI ISO 18:2015 Dokumentasi – Daftar isi terbitan berkala
Pengenalan dan Akses Koleksi Referensi Pertemuan 4
STANDARISASI DATA KESEHATAN
PENDAHULUAN ICD- 10 PERTEMUAN 8
PERTEMUAN MINGGU 14 STRUKTUR ISI BUKU ICD-10 VOLUME 1, 2, DAN 3
Pendahuluan Sistem sirkulasi ini meliputi,organ jantung, arteri, vena, dan kelenjar limfa. Klasifikasi pada bab ini berdasarkan gangguan pada jantung,
DOKUMENTASI UNTUK LAPORAN STATISTIK DAN KESEHATAN MASYARAKAT
SESI 14 PRESENTASI STATISTIK MORBIDITAS DAN MORTALITAS
Proses Pengkodean, Konvensi Tanda Baca dan“Dual Classification”
SISTEM INFORMASI KESEHATAN.
PEMILIHAN JURNAL INTERNASIONAL BEREPUTASI
Evidence Based Policy Making dalam konteks Translational Research
PERTEMUAN MINGGU 14 STRUKTUR ISI BUKU ICD-10 VOLUME 1, 2, DAN 3
Keperawatan Medikal-Bedah
PERTEMUAN MINGGU 14 STRUKTUR ISI BUKU ICD-10 VOLUME 1, 2, DAN 3
Dr. Erkadius, M.Sc. FK Unand / APIKES Iris, Padang
METADATA : DESKRIPSI Modul 10 Pengantar Dokumentasi dan kearsipan Dosen pengampu : Muslech, Dipl.Lib., MSi 7 Desember 2012.
1)Pengatalogan deskriptif, yang bertumpu pada fisik bahan pustaka (judul, pengarang, jumlah halaman, dll), kegiatannya berupa membuat deskripsi bibliografi,
Tujuh Bulan Ke Depan Menyiapkan Diri
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (UNTUK IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013)
ICD 10 CHAPTER VI (SISTEM SYARAF) PERTEMUAN 1 DR MAYANG ANGGRAINI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (UNTUK IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013)
TEKNIK PENULISAN TESIS
DAFTAR PUSTAKA.
Pelayanan kesehatan.
INDEKS TINDAKAN, KEMATIAN DAN DOKTER PERTEMUAN 4 LILY WIDJAYA, SKM,MM
ICD 10 CHAPTER VI (SISTEM SYARAF) dr. MAYANG ANGGRAINI
SESI 10 Soal Pengkodean Morbiditas
KODING KLINIS DAN REIMBURSEMENT PERTEMUAN 3 YATI MARYATI, SKM
Pusat Kajian Bioetika dan Humaniora Kesehatan
CASEMIX ANALYSIS AND INDEXES PERTEMUAN 9 MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN
DDC CLASSIFICATION SYSTEM ABDI MUBARAK SYAM, S.Pd.I, M.HUM
PSIKOLOGI ABNORMAL & PSIKOPATOLOGI
Katalog Dalam Terbitan (KDT) & ISBN
MANAJEMEN DATA KLINIS Materi 4 MK Mandatkes.
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
nor the most intellignet, most adaptable
STANDARISASI dan INTEGRASI DATA
Masa awal (1995 – 2009) Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) di Indonesia adalah lembaga independen, sebuah organisasi not for profit yang berkomitmen.
Deasy Rosmala Dewi, M.Kes Prodi RMIK, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan
Struktur Perincian Kerja (WBS)
“a highly respected public health figure” Guru Besar Promosi Kesehatan
THE INFORMATION ABOUT HEALTH INSURANCE IN AUSTRALIA.
INDEKS TINDAKAN, KEMATIAN DAN DOKTER PERTEMUAN 4 LILY WIDJAYA, SKM,MM
PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA.  Dari segi aspek kondisi Perpustakaan Nasional RI  Sebagai penempatan seluruh terbitan yang ada di Republik.
Materi Manajemen Data Kesehatan S1 Kesehatan Masyarakat
Support for Sustainable Use of Personal Health Records: Understanding the Needs of Users as a First Step Towards Patient-Driven Mobile Health.
Materi Manajemen Data Kesehatan S1 Kesehatan Masyarakat
Sesi 2: Cakupan Informasi Kesehatan
MANAJEMEN DATA KLINIS Materi 4 MK Mandatkes.
MANAJEMEN DATA KLINIS Materi 3 MK Mandatkes.
Transcript presentasi:

SESI 12 PENGENALAN ANGGOTA KLASIFIKASI ICD & MORTALITY RULES Seksi 2 ICD-10 Volume 2 Seksi 2 Description of the International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems

DESCRIPTION Pembahasan materi meliput pengenalan anggota keluaraga besar FIC, struktur umum dan sistem penomoran pada masing klasifikasi, dan pemanfaat- annya, berserta Rules for Underlying Cause of Death

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Mampu menentukan kode dengan menggunakan sistem klasifikasi anggota FIC yang lain-lain untuk menunjang keberhasilan pengembangan sistem informasi manajemen kesehatan dan sistem informasi sebab mortalitas.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Menjelaskan: - ICD-10 Volume 2.2.1 - Oncology, - Dermatology - Dentistry and Stomatology - Mental Disorders - dan lain-lain - Rules for Underlying Cause of Death

ICD-10 Volume 2 2.2.1 Diagnostic-related Classifications Daftar Tabulasi Khusus Ini berasal dari klasifikasi inti yang digunakan untuk presentasi data, memberi fasilitas untuk analisis status kesehatan dan kecenderungan pada tingkat internasional, nasional dan subnasional. Dafatr tabulasi khsus dianjurkan untuk perbnadingan internasional dan publikasi ini tremasuk dalam jilid 1 (hal. 1205-1231). Ada 5 daftar: 4 daftar mortalitas dan 1 daftar morbiditas. (Baca: Seksi 5.4 dan 5,5 ICD-10 volume 2)

Specialty-based Adaptations: Lanjutan-1 Specialty-based Adaptations: Adaptasi berdasarkan spesialisasi biasa didapat pada satu volume padat terkait seksi atau kategori ICD yang relevans bagi spesialis tertentu. Karakter ke-4 ICD tetap dipertahankan, sedangkan keterangan lebih rinci yang dijelasakan pada subdivisi dengan penambahan digit ke 5 atau 6, juga disertakan indeks alfabetis istilah-istilah yang relevans. Adaptasi lain diberikan sebagai daftar definisi kategori dan subkategori sesuai spesialisasinya.

ONCOLOGY Edisi 2 terbit tahun 1990, edisi 3 terbit tahun 1… Sistem Klasifikasi ini disediakan untuk Departemen Patologi dan Departemen lain terkait spesialsasi kanker. Klasifikasi ICD-O bersistem aksis ganda (dual klasifikasi) dengan sistem pengkodean untuk topografik dan morfologik. Penggunaan kode topografik untuk semua neoplasm seperti kategori 3-digit dan 4 digit pada ICD-10 Neoplasm malignant (C00-C80). ICD-O menyediakan nomor site kanker non-malignant yang lebih luas daripada ICD-10 (Baca ICD-10 Volume 2 halaman 5-6)

DERMATOLOGY British Association of Dermatologists mempublikasi International Coding Index for Dermatologyyang kompatibel dengan ICD-9, di bawah bimbingan International Leages of Dermatological Specialies. DENTISTRY and STOMATOLOGY ICD-DA (International Classification of Diseases to Dentistry and Stomatology, disusun berdasarkan ICD-10. Dep. Kes R.I menerbitkan Aplikasi Klasifikasi Internasional tentang Penyakit Gigi dan Mulut. Edisi ke 3 (1997), dilengkapi dengan Pedoman Pelayanan kesehatan Gigi di Rumah Sakit Umum Pemerintah.:

Neurology WHO bermaksud menerbitan neurological adaptation of ICD-10. Rheumatology and Orthopaedics International Leage terhadap Rheumatism merevisi Application of ICD-R & O, meliputi juga ICMSD agar kompatibel dengan ICD-10 Paediatrics BAP menyususn aplikasi ICD-10 untuk paediatrics yang mengggunakan digit ke 5 agar memnuhi spesialiasi yang lebih luas (Baca ICD-10 volume 2 halaman 6-7)

Mental Disorders Tahun 1992 diterbitkan The ICD-10 Classification of Mental and Behavioural Disorders: clinical description and diagnostic guidelines, yang terjemahannya di Indonesia diberi judul: PPDGJ-III berserta suplemennya. (Baca ICD-2 halaman 7 dan PPDGJ-III)

2.2.2. Non-diagnostic classifications ICPM (Baca International Classification of Procedure in Medicine volume 1 dan 2 (1978) ICHI (International Classification of Health interventions) Disiapkan oleh National Centre for Classification on Health – Australia untuk WHO FIC ICIDH (1980)  ICF (International Classification of Functioning, Disability and Health (2001). (Baca ICD-10 Volume 2 halaman 8-9)

2.2.3 Information support to primary health care Satu di antara tantangan Global Strategy In Health for All by Year 2000 adalah menyediakan informasi penunjang pelayanan kesehatan primer (PHC). Di negara tanpa informasi penunjang yang lengkap atau kualitas data yang rendah, berbagai pendekatan diperlukan dan harus mengadopsi suplemen atau menganti pemanfaatan ICD konvensional. (Baca ICD-10 Voume 2 halaman 9-10)

2.2.4 International Nomenclature of Diseases Pada 1970 Council for International Organization of Medical Science (ICOMS) dengan bantuan anggota organisasi mulai menyiapkan International Normenclatur of Diseases (IND) yang terdiri dari 5 jilid nomenclatur sementara, terbit tahun 1972-1974. Kemudian disadari bahwa kompilasi nomenklatur tingkat internasional me- merlukan konsultasi lebih luas dari hanya oleh anggota CIOMS sendiri. Pada tahun 1975 IND merupakan proyek bersama antara CIOMS dengan WHO yang dibimbing Techincal Steering Committee wakil kedua organisasi tersebut di atas.

2.2.4 (Lanjutan-1) Tujuan utama IND menyediakan rekomendasi bagi setiap kesatuan morbid satu nama tunggal. Kreteria utama untuk menyeleksi nama tersebut adalah harus spesifik (aplikabel bagi satu dan hanya satu penyakit), tidak ambiguous, sebi-sa mungkin self deskriptif (menjelaskan keadaan), seder-hana dan diharapkan (apabila mungkin) didasarkan pada kausa. Namun demikian, nama-nama yang sudah luas digunakan, dan tidak memenuhi kriteria tersebut di atas, dipertahankan sebagai sinonim, kecuali apabila mereka memang tidak tepat, menyesatkan, atau bertentangan dengan yang direkomendasikan organisasi spesialias internasional. Istilah eponim dihindari karena tidak jelas menggambarkan keadaannya, namun yang karena telah digunakan secara luas maka perlu dipertahankan (Contoh: Hodgkin’s disease, Parkinson disease, Addison disease)

2.2.4 (Lanjutan-2) Masing penyakit atau sindrom yang namanya direkomen-dasikan hendaknya didefinisikan dengan jelas, sesingkat mungkin dan tidak menyesatkan, Satu daftar sinonim akan muncul mengikuti masing definisi. Daftar komprehensif ini akan merupakan suplemen, bila diperlukan, menjelaskan tentang mengapa sinonim tertentu ditolak atau mengapa sinomim lain bukan suatu sinonim yang benar. IND dimaksud untuk sebagai pelengkap ICD. Perbedaan antara nomenklatur dan klasiifkasi dikusikan di halaman 12, ICD-10 volume 2. Sebisa mungkin, pemanfaatan terminologi IND diutamakan di ICD.

Buku IND terbitan tahun 1992 (8) adalah: 2.2.4 (Lanjutan-3) Buku IND terbitan tahun 1992 (8) adalah: - infectious diseases (bacterial diseases) 1985 - mycoses (1982), viral diseases (1983), parasitic diseases (1987) - diseases of the lower respiratory tract (1979) - diseases of digestive system (1990) - cardiac and vascular diseases (1989) - metabolic, nutritional and endocrine disorders (1991) - diseases of kidney, the lower urinary tract and the male genital system (1992) - diseases of th female genital system (1992)

2.2.5 The Role of WHO Sebagian besar klasifikasi, seperti yang telah dijelaskan sebelum ini, adalah hasil produk kolaborasi erat antara organisasi non-pemerintah, agen-agen lain, devisi, berserta Unit-Unit WHO dengan Unit yang bertanggungjawab atas ICD, peran dalam koordinasi, penyedia pedoman serta nasehat.

2.2.5 The Role of WHO (Lanjutan) WHO menganjurkan pengembangan adaptasi yang meliputi kegunaan ICD dan komparabilitas statistik kesehatan. Peran WHO dalam pengembangan klasifikasi baru, adaptasi dan glossaries meliput penyediaan kepemimpinan yang kooperatif, serta berperan sebagai clearing-house (tempat penyelesaian masalah, memberi advis teknis, pedoman dan dukungan bila diperlukan. Setiap orang yang berminat dalam penyiapan adaptasi ICD-10 hendaknya berkonsultasi dengan WHO sesegera mungkin, pernyataan yang jelas terkait objektif adaptasi telah dikembangkan. Duplikasi yang tidak perlu bisa dihindari dengan suatu pendekatan yang terkoordinasi untuk mengembangkan berbagai komponen famili ICD-10.

4. Rules and Guidelines for Mortality and Morbidity Coding (ICD-Vol Pedoman untuk - Penulisan Sertifikasi Kematian dan - Rules Pengkodean Mortalitas 4.1.1. Causes of death  The definition does not include symptoms and modes of dying, such as hear failure, or respiratory failure,

4.2.2. Underlying cause of death. (Hal. 30-31) It was agreed by the 6th Decennial International Revision Conference that the cause of death for primary tabulation should be designated the underlying cause of death. The underlying cause has been defined as: “(a) the disease or injury which initiated the train of morbid leading directly to death, or (b) the circumstances of the accident or violence which produces the fatal injury”