PRA Participatory Rulal Appraisal
Pengantar Participatory Rulal Appraisal (PRA) adalah sebuah metode pemahaman lokasi dengan cara belajar dari, untuk dan bersama dengan masyarakat dengan tujuan untuk mengetahui, menganalisis dan mengevaluasi hambatan dan kesempatan melalui multidisiplin dan keahlian untuk menyusun informasi dan pengambilan keputusan sesuai dengan kebutuhan.
Analisis Potensi dan Kebutuhan PRA Mapping Transect Seasonal Calendar Matrix Ranking Livehood Analysis Diagram Venn
Mapping Mapping terbagi menjadi 2 teknik: mobility mapping adalah sebuah teknik untuk menggambarkan hubungan masyarakat dengan pihak luar. Tujuannya untuk mencatat, membandingkan dan menganalisa mobilitas dari berbagai kelompok masyarakat dalam sebuah komunitas masyarakat tertentu. social mapping adalah teknik untuk membuat gambar kondisi sosial ekonomi masyarakat, misalnya gambar posisi pemukiman, sumber-sumber mata pencaharian, jalan, pelayanan kesehatan dan sarana-sarana umum. Hasil gambaran ini merupakan peta umum sebuah lokasi yang menggambarkan keadaan masyarakat maupun lingkungan fisik, sehingga dapat digunakan untuk menganalisa dan mendalami bersama masyarakat untuk memunculkan topik-topik dan tema-tema tertentu.
Mapping Menggambar peta Menentukan letak dan pembagian lahan (pertanian, kantor, perumahan, sekolah, jalan, masjid dll) Identifikasi potensi dan permasalahan
Langkah-langkah Mapping Ketua tim memperkenalkan kepada nara sumber lapangan atau pamong desa. Menjelaskan pengertian pemetaan, tujuan serta manfaat mapping. Menjelaskan unsur-unsur yang harus ada dalam pembuatan peta wilayah dengan mempertimbangkan saran-saran yang diberikan oleh nara sumber lapangan. Peserta dan tim memulai pembuatan gambar dan peta wilayah. Menyusuri desa untuk mengetahui letak tempat yang akan digambarkan dalam peta didampingi oleh nara sumber lapangan. Mempresentasikan hasil mapping kepada para peserta untuk menyempurnakan data.
Mapping Peta Wilayah Desa
Mapping Sarana Prasarana Permasalahan pada sarana prasarana: Belum semua jalan masuk ke pedalaman desa yang diaspal/blok Air bersih (PAM) belum menjangkau seluruh wilayah desa Lampu penerangan jalan kurang Sarana prasarana baik, karena terletak di ibukota kecamatan dan berada di pinggir jalur utama pantura, sehingga sudah ada puskesmas, pasar, masjid dll
Mapping Pertanian Permasalahan pada pertanian: Kurangnya pengetahuan tentang bibit unggul Kurangnya sarana irigasi Kurangnya pengetahuan dalam pengelolaan hasil pertanian. Lahan pertanian sebagian besar berada di Agung Boyo
Mapping UMKM Permasalahan klasik pada UMKM: pembukuan tdk terpisah keterbatasan dana belum ada ijin usaha belum pelabelan/kemasan kurang kerjasama dengan pihak luar Terdapat berbagai jenis UKM, yang sebagian besar merupakan home industry seperti: jaket kulit, kerupuk dll namun letaknya menyebar dan belum membentuk sentra
Mapping Pendidikan Permasalahan pada pendidikan: Bangunan kurang memadai Kurangnya buku pelajaran yang memadai Kurangnya sarana pendidikan Kurangnya tenaga pengajar secara kuantitas dan kualitas Terdapat 1 TK dan 4 SD, di mana 2 sudah terakreditasi baik
Mapping Sosial Kemasyarakatan Permasalahan pada sosial kemasyarakatan: Karang taruna tidak berjalan dengan baik Masyarakat, khususnya pemuda banyak yang menganggur dan hanya nongkrong di warung2 Masyarakat memiliki karakter agamis yang menonjol dengan kegiatan keagamaan meskipun banyak pendatang
Mapping Kesehatan Permasalahan pada Kesehatan: Rawan DB dan penjegahan hanya analgesik Rawan flu burung dan belum ada vaksinasi virusnya Tingkat kesehatan masyarakat relatif baik Puskesmas lokasi startegis dan posyandu sudah ada di tiap RW
Mapping Lingkungan Permasalahan pada Lingkungan: Bantaran sungai tidak bebas bangunan Rawan banjir musim hujan, khususnya yang dekat sungai Sampah tidak dikelola dengan baik Drainase banyak sampah Merupakan ibukota kecamatan dan pusat kegiatan masyarakat desa dan kecamatan
Transect Transek merupakan suatu teknik penggalian informasi dan media pemahaman daerah melalui penelusuran dengan berjalan mengikuti garis yang membujur dari satu sudut ke sudut lain di wilayah tertentu. Teknik ini bisa untuk menggambarkan masa sekarang, masa lalu atau masa yang akan datang. Tujuannya untuk memahami bersama tentang karateristik dan keadaan dari tempat-tempat tertentu, misalnya keadaan tanah, jenis tanaman, pemukiman, sumber mata pencaharian, sumber air, gambaran peran laki-laki dan perempuan, serta cara yang pernah ditempuh untuk mengatasi masalah.
Transect Teknik transect dilakukan melalui kegiatan penelusuran wilayah untuk mengetahui tentang kondisi fisik, seperti tanah, tumbuhan dan lain-lain dan kondisi sosial seperti kegiatan sosial masyarakat, pembagian kerja laki-laki dan perempuan, masalah-masalah yang sedang dihadapi, perlakuan-perlakuan yang telah dilakukan dan rencana-rencana yang akan dilakukan. Metode transect dapam memberi gambaran fisik dan sosial ekonomi secara cepat bersamaan dengan pengenalan wilayah, dapat melengkapi dan memperdalam mapping, membangun kebersamaan dan keakraban dengan Nara Sumber Lokal (NSL) sehingga NSL lebih terbuka, dapat sambil mengidentifikasi lokasi program.
Langkah-langkah Transect Menjelaskan pengertian transect dan manfaatnya Menetapkan rute yang akan dilalui dengan melihat peta wilayah hasil mapping Membagi tugas tim PRA yang bertugas sebagai pemandu, pencatat dan pengamat. Melakukan penelusuran wilayah bersama nara sumber lapangan Menggali informasi pada orang atau sekelompok orang yang akan ditemui Menginterpretasikan data fisik yang ditemui dan mengkonfirmasikan pada orang yang berada di tempat tersebut Mempresentasikan dan review data transect Meminta nara sumber lapangan untuk menanggapi dan melengkapi bila ada informasi yang masih kurang
Transect Desa Penggunaan Lahan Permukiman Pertanian Perkebunan Perdagangan dan Jasa Kehutanan Peternakan Non Pertanian (Industri) a) Jenis Tanaman (Vegetasi) Mangga, rambutan, pepaya, belimbing Padi, kacang tanah - Kelontong, rumah makan, tambal ban Ayam b) Status Tanah Hak milik Hak milik, sewa Sewa c) Kesuburan Tanah Subur d) Masalah - masalah Tata letak kurang ideal Pengairan, hama, tanaman Kondisi cuaca yang kurang sesuai dan adanya bahaya flu burung e) Potensi Landai sehingga cocok untuk daerah terbangun Lahan subur dan luas sehingga cocok untuk pertanian Berada di sepanjang jalan raya Demak-Semarang sehingga pemasaran dapat dimaksimalkan Produksi daging dan telur untuk konsumsi keluarga f) Tindakan yang pernah dilakukan Penataan bangunan rumah disesuaikan dengan lahan/wilayah Usaha pengembangan g) Harapan Penataan bangunan rumah yang sesuai dan mendudukng aktifitas
Seasonal Calendar Kalender musim adalah penelusuran kegiatan musiman tentang keadaan-keadaan dan permasalahan yang berulang-ulang dalam kurun waktu tertentu di masyarakat. Tujuan teknik ini adalah memfasilitasi kegiatan penggalian informasi dalam memahami pola kehidupan masyarakat, kegiatan, masalah–masalah, fokus masyarakat terhadap suatu tema tertentu, mengkaji pola pemanfaatan waktu, sehingga diketahui kapan saat–saat waktu luang. Kemudian juga sebagai upaya untuk mendiskusikan tawaran perubahan kalender dalam kegiatan masyarakat.
Seasonal Calendar Desa MUSIM JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGST SEPT OKT NOV DES Angin Hujan Kemarau Tanam Padi Jagung Jagung, Panen Paceklik
Matrix Ranking Matriks ranking merupakan teknik PRA yang dipergunakan untuk menganalisa dan membandingkan topik yang telah diidentifikasi dalam bentuk ranking/scoring, atau menempatkan topik menurut urutan penting atau tidaknya topik bagi masyarakat ataupun sentra industri. Tujuan teknik matriks ranking yaitu dapat memilih prioritas secara rasional, obyektif dan demokratis secara sistematis
Langkah-langkah Matrix Ranking Menyiapkan bahan temuan dari proses sebelumnya Mempresentasikan hasil proses sebelumnya kepada tim dan pamong desa Menyusun matrix rangking sesuai dengan hasil temuan
Matrix Ranking Tanaman Penting Padi Jagung Kelapa Singkong Jumlah Rank Konsumsi 5 4 3 16 I Bahan bakar - Pakan ternak 2 II Bahan rumah Jual 9 10 8 7 III IV
Matrix Ranking Tanaman Keras Makanan dan Minuman Dijual Kayu Api Kayu Bangunan Makanan Ternak Kerajinan Jml Rank Jambu 5 4 - 9 I Pisang Belimbing 2 7 II Mengkudu 1 3 IV Pepaya 6 III Terong Labu V Jumlah 26 16
Matrix Ranking Teknologi UMKM UKM Manual Semi teknologi Teknologi Jumlah Rank Jaket Kulit - 1 I Tahu Tempe Telur Asin Kerupuk Bawang Pengasapan Makaroni Kerupuk Krecek 2 6 II III
Livelyhood Analysis Livelyhood analysis atau analisis kehidupan adalah suatu teknik yang digunakan untuk membantu menafsirkan tingkah laku, keputusan dan strategi penanganan karakteristik sosial ekonomi rumah tangga yang berbeda-beda. Tujuan analisis ini adalah untuk mengetahui jenis penghidupan masyarakat, penghasilan, pembagian waktu kegiatan produksi, pengeluaran rumah tangga. Dengan menggunakan teknik ini, kita juga dapat mengetahui masalah-masalah dalam masyarakat dan cara mengatasinya.
Langkah2 Livelyhood Analysis Menjelaskan maksud, tujuan serta manfaat penyusunan analisis jenis pekerjaan kepada partisipan. Menginventarisir jenis pekerjaan atau sumber pendapatan yanag ada dalam kehidupan masyarakat di wilayah kegiatan Tim memfasilitasi diskusi atas informasi yang ada serta tindakan yang sudah diambil serta alternatif pengembangannya Tim mencatat hasil diskusi, terutama argumen-argumen yang muncul dari peserta diskusi selama kegiatan berlangsung dan bersama-sama NSL membuat diagram yang menggambarkan kenyataan di masyarakat Tim merumuskan kesimpulan sementara Cek kembali informasi dengan melakukan observasi indikator kunci
Hasil Livelyhood Analysis Produktifitas Mata Pencaharian Produktif Belum Tidak Jumlah Ranking Petani sendiri/pemilik 5 3 11 I Buruh tani 4 2 9 III Nelayan - Pengusaha 1 VI Buruh Industri 10 II Buruh bangunan IV Pedagang Bakul Usaha angkutan Pegawai negri TNI VII Pensiunan V 32 16
Diagram Venn Diagram venn merupakan teknik untuk menggambarkan hubungan antara masyarakat di suatu wilayah tertentu dengan lembaga-lembaga yang berada di wilayah tempat masyarakat tersebut tinggal. Tujuan teknik ini adalah: memperoleh data tentang pengaruh lembaga atau tokoh masyarakat yang berada di wilayah tersebut terhadap kehidupan dan persoalan warga masyarakat mengetahui tingkat kepedulian dan frekuensi lembaga atau tokoh masyarakat dalam membantu memecahkan persoalan yang dihadapi oleh warga masyarakat.
Langkah-langkah Diagram Venn Memperkenalkan diri pada sumber lapangan yaitu pamong desa serta menjelaskan maksud dan tujuan. Meminta informasi tentang nama-nama lembaga atau kelompok atau instansi atau perorangan yang dianggap penting dalam masyarakat Meminta informasi tentang besar kecilnya pengaruh dan peranannya di masyarakat Menggambarkan lembaga atau kelompok atau instansi atau organisasi atau perorangan dalam bentuk Diagram Venn sesuai dengan besar kecilnya pengaruh di masyarakat Melakukan diskusi setelah terbentuk formasi dengan pamong desa Setelah terbentuk Diagram Venn maka dibuatlah suatu kesimpulan
Gambar Diagram Venn LMD Karang Taruna PKK Pemerintah Posyandu Kyai/Ustadz LMD Karang Taruna PKK Pemerintah Posyandu BPR Masyarakat Desa
Penutup PRA merupakan salah satu cara untuk mengetahui/menilai potensi dan hambatan yang dihadapi oleh suatu desa dalam rangka memberdayakan masyarakat desa Melalui PRA diharapkan informasi akan tersusun/tersaji secara sistematis, sehingga memudahkan dalam melakukan analisis pengembangan/pembangunan desa