PENGENALAN PRODUK PELUMAS

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
LUBRICATING SYSTEM ( Sistim pelumasan )
Advertisements

SISTEM KERJA HIDROLIK Eko Syaputra JURUSAN TEKNIK MESIN.
SISTEM PNEUMATIK 1.1.         Umum. Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan.
LAS BUSUR LISTRIK.
ISOLASI CAIR Isolasi cair memiliki dua fungsi yaitu sebagai pemisah antara bagian yang bertegangan dan juga sebagai pendingin sehingga banyak digunakan.
LUBRICANT MINYAK PELUMAS
SISTEM PERPIPAAN Definisi fluida Mekanika Fluida Transportasi fluida
Sanitasi dan Keamanan.
ELEMEN MEKANIK OTOMOTIF PENDAHULUAN
LUBRICATING SYSTEM ( Sistim pelumasan )
KLASIFIKASI PELUMASAN
ZAT ADITIF.
Pengertian Viskositas
SI PENGHEMAT BAHAN BAKAR
Bab III Zat dan Wujudnya.
Jl. Gerilya no. 677 Purwokerto
UAP Daya dalam bidang Pertanian
SISTEM PENDINGIN Tujuan Umum
Termodinamika Lingkungan
PRESENTASI PRAKTIKUM DAYA DALAM BIDANG PERTANIAN
10 TENAGA GERAK DAN KENDARAAN
PENGELOLAAN BAHAN KIMIA
ASDIAN AS ARSAD HARYONO ANDI GUNAWAN. A. Sebelum jauh kita masuk pada materi tentang bahan bakar solar, sebaiknya kita tahu terlebih dahulu bahan bakar.
SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL
Tujuan Penilaian Bahaya Pemilihan APD, Pemakaian, and Pemeliharaan
BANTALAN (BEARING).
VISKOSITAS.
Zat dan Wujudnya.
Sanitasi dan Keamanan Industri Pangan
FLUIDA.
OPERASI, PEMASANGAN, PEMELIHARAAN, DAN MENGATASI GANGGUAN PADA POMPA
Tugas Teknik Pembakaran Dan Bahan Bakar
MESIN DIESEL Termodinamika.
Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RPKPM)
PENGENALAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DI INDUSTRI
Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RPKPM)
Rancang Bangun Mesin Bajak Sawah ( Perawatan dan Perbaikan )
SIFAT-SIFAT MATERIAL TKI-112 PENGETAHUAN BAHAN Pertemuan 2 Oleh :
PELUMAS INDUSTRI PRODUK PERTAMINA
MOTOR DIESEL Menurut kecepatan putarannya, dikelompokkan menjadi 3 jenis : Motor diesel putaran tinggi ( > 1000 rpm ) Motor diesel putaran sedang ( 300.
PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RPKPM)
PRAKTIKUM DAYA DALAM BIDANG PERTANIAN
BAHAN – BAKAR & PELUMAS URAIAN
SANITASI DAN KEAMANAN.
PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
Komponen Sistem Hidrolik (lanj)
Gasoline Campuran senyawa hidrokarbon
Bahan Baku Pelumas Dan Pembuatannya
KEROSINE Minyak lampu / minyak tanah adalah cairan hidrocarbon tidak berwarna dan mudah terbakar Diperoleh dari distilasi fraksinasi crude oil pada titik.
LUBRICATING SYSTEM ( Sistim pelumasan )
Gejala Alam Biotik dan Abiotik
HUKUM NEWTON BAB Pendahuluan 5.2 Hukum Newton 5.1
HUKUM NEWTON BAB Pendahuluan 5.2 Hukum Newton 5.1
Mekanika Fluida Pendahuluan
SISTEM PELUMASAN MOTOR BENSIN DAN DIESEL
PROSES REAKSI TERJADINYA API
MOTOR BAKAR MODUL I.
HUKUM I – SISTEM TERTUTUP
BAHAN BAKAR CAIR AVTUR.
TEKNIN MOTOR BAKAR INTERNAL
LUBRICATING SYSTEM ( Sistim pelumasan )
PENGUAPAN DAN PENGERINGAN
Mesin Diesel 1.Prinsip-prinsip Diesel Salah satu pengegrak mula pada generator set adalah mesin diesel, ini dipergunakan untuk menggerakkan rotor generator.
SISTEM TENAGA HIDROLIK
FANNI MELIA ALVIONALIZA MINYAK BUMI (FRAKSI MINYAK BUMI DAN MUTU BENSIN)
Komponen Sistem Hidrolik (lanj). 5. Pompa Pompa merupakan komponen utama pada sistem hidrolik yang berperan sebagai pembangkit tekanan. Pompa menerima.
Diskusi Fungsi Komponen Cara Kerja KD 3.2. Menerapkan Cara Perawatan Sistem Pelumasan KD 4.2. Merawat Sistem Pelumasan Simpulan Pustaka SISTEM PELUMASAN.
PELUMAS PENGENALAN PRODUK PELUMAS. APAKAH YANG DISEBUT PELUMAS? Gaya tarik Permukaan 1 Permukaan 2 Gaya gesekan Pelumas adalah bahan yang ditempatkan.
Transcript presentasi:

PENGENALAN PRODUK PELUMAS

APAKAH YANG DISEBUT PELUMAS? Gaya tarik Permukaan 1 Gaya gesekan Pelumas Permukaan 2 Pelumas adalah bahan yang ditempatkan di antara dua permukaan yang saling bergesekan

MENGAPA PELUMASAN PERLU ? JAWAB UNTUK MENGURANGI GESEKAN

MIKROSKOP Permukaan yang kelihatannya licin dan halus, bila diperbesar ratusan/ribuan kali dengan mikroskop, akan nampak adanya proyeksi (bukit-bukit) dan depresi (lembah)

APA PENGERTIAN GESEKAN ? W F GESEKAN Adalah suatu daya yaitu suatu ukuran dari kecenderungan dua permukaan untuk menahan gerak.

PANAS TIMBUL GESEKAN GERAK DITAHAN = BERHENTI APABILA DUA PERMUKAAN YANG TIDAK DILUMASI BERSENTUHAN, YANG SATU DILUNCURKAN TERHADAP YANG LAIN MAKA DAYA AKAN BERPERAN TIMBUL GESEKAN GERAK DITAHAN = BERHENTI BILA DAYA DITAMBAH = MEMAKAN TENAGA PANAS TERJADI PERSINGGUNGAN LANGSUNG METAL TO METAL CONTACT KERUSAKAN MESIN

GESEKAN BISA DICEGAH DENGAN MEMAKAI ROLLER DENGAN MEMAKAI FLUIDA (DIPAKAI PADA PRINSIP PELUMASAN) GESEKAN LUNCUR (SLIDING FRICTION) GESEKAN RODA (ROLLER FRICTION) GESEKAN FLUIDA (FLUID FRICTION)

TIDAK AKAN PECAH / TERPERAS KELUAR MEMPUNYAI DAYA ADESI & KOHESI SALAH SATU TUJUAN PELUMASAN MENGURANGI GESEKAN DENGAN MENGGUNAKAN FLUIDA YANG AKAN MELEKAT & MEMBENTUK SELAPUT (LAPISAN FLUIDA) DIANTARA DUA PERMUKAAN YANG BERGERAK SYARAT FLUIDA PELUMAS TIDAK AKAN PECAH / TERPERAS KELUAR MEMPUNYAI DAYA ADESI & KOHESI YANG CUKUP PADA KONDISI PELUMASAN

DALAM RANGKA MENGURANGI GESEKAN PELUMAS BISA BEKERJA DALAM 3 KONDISI: HYDRODYNAMIC LUBRICATION BOUNDARY LUBRICATION MIXED LUBRICATION

PELUMASAN HIDRODINAMIK (Hydrodynamic Lubrication) Pelumas mampu membentuk lapisan film yang membatasi dua permukaan padat. Merupakan kondisi pelumasan yang paling ideal. Supply pelumas cukup,Viskositas harus tepat

PELUMASAN GABUNGAN (Mixed Lubrication) Merupakan gabungan antara pelumasan batas dengan pelumasan hidrodinamik

PELUMASAN BATAS ( Boundary Lubrication ) Pelumas tidak mampu mempertahankan lapisan film secara penuh. Cukup adanya lapisan tipis pelumas saja (thin film lubrication) Reaktifitas permukaan memegang peranan penting

DIAGRAM STREIBECK Viscosity x speed pressure Coefficient of friction mixed boundary hidrodynamic Viscosity x speed pressure

FUNGSI PELUMAS 1. Mencegah/mengendalikan/mengurangi gesekan 2. Mencegah/mengendalikan/mengurangi keausan 3. Mencegah/mengendalikan/mengurangi panas sebagai pendingin 4. Mencegah/mengendalikan/mengurangi kotoran sebagai pembersih dan reseptor kontaminasi 5. Mencegah/mengendalikan/mengurangi terjadinya oksidasi, korosi dan karat 6. Sebagai peredam getaran (shock absorber = dampen shock) 7. Sebagai pemindah tenaga (hydraulik 8. Sebagai perapat 9. Sebagai isolator listrik.

HARUS DIINGAT BAHWA Tidak semua fungsi pelumas ada di tiap jenis pelumas Pemilihan dan pemakaian pelumas ditentukan oleh fungsi yang diharapkan untuk dilaksanakan Berarti masing-masing jenis pelumas mempunyai sifat dan fungsinya sendiri-sendiri

BEBERAPA CONTOH FUNGSI PELUMAS FUNGSI PELUMAS JENIS PELUMAS    - - ENGINE OIL HIDRAULIK GEAR TRANSFORMER CUTTING MENGURANGI GESEKAN    - - MENGURANGI KEAUSAN    - - SEBAGAI PENDINGIN      SEBAGAI PEMBERSIH  - - - - SEBAGAI PEMINDAH TENAGA -  - - - - - SEBAGAI PERAPAT   - SEBAGAI ISOLATOR - - -  -

MACAM JENIS PELUMAS Bahan baku: nabati, hewani, mineral, mineral + aditif, sintetis Bentuk fisik: cair (oil & fluid), semi solid (grease), gas Penggunaan: automotif, industri, perkapalan, penerbangan, kusus Automotif: m bensin 2 atau 4 takt, m diesel 2 atau 4 langkah, m gas, transmisi, hidraulik

MACAM JENIS PELUMAS Bahan baku: nabati, hewani, mineral, mineral + aditif, sintetis Bentuk fisik: cair (oil & fluid), semi solid (grease), gas Penggunaan: automotif, industri, perkapalan, penerbangan, kusus Automotif: m bensin 2 atau 4 takt, m diesel 2 atau 4 langkah, m gas, transmisi, hidraulik

VISKOSITAS (KEKENTALAN) 1. Adalah bilangan tahanan alir yang dimiliki setiap zat cair, pada suhu tertentu. 2. Satuan yang banyak digunakan pada pelumas adalah Centistokes (Cst). 3. Dinyatakan dalam SAE viscosity grade dan ISO VG.

VISCOSITY INDEX (VI) (INDEKS KEKENTALAN) Bilangan yang menunjukkan ketahanan viskositas pelumas terhadap perubahan suhu. Makin besar angka VI maka makin stabil viskositas pelumas tersebut terhadap perubahan suhu.

TOTAL BASE NUMBER (TBN) Bilangan yang menunjukkan jumlah basa dalam pelumas yang berasal dari additive. Berfungsi sebagai penetralisir asam hasil pembakaran. Hanya dijumpai pada pelumas mesin pembakaran dalam. Dinyatakan dalam mg KOH/gram.

POUR POINT (TITIK TUANG) Adalah suhu terendah dimana pelumas masih dapat mengalir. Dimaksudkan untuk kemudahan menghidupkan mesin pada suhu rendah.

FLASH POINT (TITIK NYALA) Adalah suhu minimal dimana pelumas dapat menguap dan akan menyala bila didekatkan pada api. Dimaksudkan untuk kepentingan safety penyimpanan dan pemakaian.

COLOR (WARNA) Warna pelumas dalam keadaan normal tidak ada hubungan dengan sifat-sifat pelumasan. Warna dapat digunakan untuk identifikasi jenis atau melihat adanya kontaminasi.