Pertemuan ke – V Beberapa Hampiran (approach) untuk memahami perilaku
Hampiran Kognitif Cognition menurut Neisser, adalah aktifitas untuk mengetahui, misalnya kegiatan untuk mencapai yg dikehendaki, pengaturannya, dan penggunaan pengetahuan. Pengetahuan mengenai cognition ini merupakan bagian dari psykologi dan merupakan teori psykologi.
Hampiran ini menekankan pada peranan individu dalam hubungan dengan rumus P=F (I,L). Hampiran kognitif meliputi kegiatan2 mental yg sadar seperti misalnya berpikir, mengetahui, memahami, dan kegiatan konsepsi mental seperti sikap, kepercayaan, pengharapan, yg kesemuanya merupakan faktor yg menentukan dalam perilaku.
Elemen Kognitif Teori kognitif percaya, bahwa perilaku seseorang itu disebabkan adanya suatu rangsangan (stimulus), yakni suatu objek fisik yg mempengaruhi seseorang dalam banyak cara. Menurut teori kognitif perilaku itu tersusun secara teratur. Individu mengatur pengalamannya kedalam aktifitas untuk mengetahui (cognition) yg kemudian memacaknya kedalam susunan kognitifnya (cognitive structure). Susunan ini menentukan jawaban seseorang.
Lanjutan Kognisi adalah dasar unit teori kognitif. Ia merupakan representasi internal yg terjadi antara suatu stimulus dengan suatu jawaban (response), yg bisa menyebabkan terjadinya suatu jawaban. Stimulus Cognition Response
Struktur kognitif Menurut teori kognitif, aktifitas mengetahui dan memahami sesuatu (cognition) itu tidaklah berdiri sendiri. Aktifitas ini selalu dihubungkan dengan, dan rencana disempurnakan oleh kognisi yg lain. Proses penjalinan dan tata hubungan diantara kognisi2 ini membangun suatu struktur sistem. Struktur dan sistem ini dinamakan struktur kognitif.
Lanjutan Sifat yg pasti dari sistem kognitif ini tergantung akan, 1. karakteristik dari sitimuli yg diproses ke dalam kognisi. 2. pengalaman dari masing2 individu.
Fungsi Kognitif Sistem kognitif mempunyai beberapa fungsi, di antara fungsi2 itu antara lain: 1. memberikan pengertian pada kognitif baru. 2. menghasilkan emosi. 3. membentuk sikap. 4. memberikan motivasi terhadap konsekuensi perilaku
Hampiran Penguatan (Reinforcement Approach) Teori penguatan – Psikolog Ivan Petrivich Pavlov dan Edward Thorndike Konsepsi penguatan menjelaskan bahwa stimulus adalah sesuatu yg terjadi untuk mengubah perilaku seseorang. Suatu stimulus dapat berupa benda fisik ataupun berupa materi. Ia dapat diukur dan diamati. Dan semua stimulus dapat dijumpai dalam lingkungan manusia.
Lanjutan Adapun respon adalah setiap perubahan dalam perilaku individu. Dalam pendekatan konsepsi penguatan ini, suatu respon terjadi karena adanya suatu stimulus. Dengan demikian, suatu stimulus selalu menghasilkan respon, dan suatu respon selalu dihasilkan oleh stimulus.
Hampiran Psikoanalitis Hampiran psikoanalitis menunjukkan bahwa perilaku manusia itu dikuasai oleh personalitasnya atau kepribadiannya. (Sigmund Freud). Menurut Freud, susunan personalitas atau kepribadianseseorang itu dapat dijelaskan dengan kerangka ketidaksadaran. Ia percaya ada 3 hal yg saling berhubungan, dan seringkali berlawanan (konflik). Konsep psikoanalitisnya merangkum 3 hal; Id, Ego dan Superego.
Konsepsi Id Id adalah subsistem dari kepribadian. Ia adalah penampungan dan sumber dari semua kekuatan jiwa yg menyebabkan berfungsinya suatu sistem. (konsepsi ketidaksadaran manusia) Id tidak terbelenggu oleh faktor2 pembatas seperti etik, moral, alasan dan logika. Id secara tetap merupakan suatu upaya untuk mendapatkan penghargaan, pemuasan, dan kesenangan. Upaya ini secara pokok diwujudkan lewat libido dan agresi. Id adalah nafsu
Konsepsi Ego Ego merupakan konsepsi kesadaran manusia, ego merupakan sumber rasa sadar manusia. Ia mewakili logika dan yg dihubungkan dng prinsip2 realitas. Ego merupakan, ego merupakan subsistem yg berfungsi ganda yakni melayani sekaligus mengendalikan dua sistem lainnya (Id dan superego) dng cara berinteraksi dng dunia luar (external environment). Ego adalah logika
Konsepsi Superego Superego adalah kekuatan moral dari personalitas. Ia adalah sumber norma atau standar yg tidak sadar yg menilai dari semua aktifitas ego. Superego menetapkan suatu norma yg memungkinkan ego memutuskan apakah sesuatu itu benar atau salah. Ia juga dapat bertindak sebagai mediator terhadap hukuman dari penyimpangan2 norma.