Sunarmi Amalia Aprilia intan murniati

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
UJI KULIT DAN MATA Esti Dyah Utami, M.Sc., Apt.
Advertisements

TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
Desain dan Analisis Eksperimen Abdul Kudus, Ph.D. blog: abdulkudus.staff.unisba.ac.id.
TOLOK UKUR KUANTITATIF
METODE PENGUJIAN DAYA RACUN LIMBAH
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
Desain dan Analisis Eksperimen Abdul Kudus, PhD.
TOKSIKOLOGI Ilmu yang mempelajari pengaruh negatif toksikan pada makhluk hidup Bidang ilmu yang menunjang: Ilmu murni Ilmu terapan Biologi Imunologi.
Rancangan Penelitian Experimental
DOSIS OBAT & MACAM DOSIS
Hewan yang dipakai untuk suatu penelitian medis : Yaitu Semua hewan
Teratologi Terapan.
 adalah suatu kondisi fisik sekeliling dimana kita melakukan suatu aktifitas tertentu yang meliputi hal-hal seperti temperatur udara temperatur permukaan.
TOKSISITAS AIR LIMBAH LAUNDRY TERHADAP IKAN TAWES
 Dari 10 biota penelitian ternyata menghasilkan efek 5 biota mati (50%)  TERNYATA LC terjadi pada konsentrasi 5ppm  Hasil tersebut disebut : TOKSISITAS.
Gagal Ginjal Oleh Nugroho.
Oleh : Andri Wijaya, S.Pd., S.Psi., M.T.I.
ANOVA (Analysis of Variance)
MEMAHAMI BAHAYA HIV / AIDS Di Susun : Arif Nurhuda, S.Pd
Pengujian Hipotesis Parametrik1
1. Statistika dan Statistik
KONSEP DASAR PATOLOGI FAUZUL HAYAT,SKM,MKM.
INISIASI 5 INTOKSIKASI.
MENENTUKAN VARIABEL Pengertian Menurut Sutrisno Hadi, variabel sebagai gejala yang bervariasi, misalnya jenis kelamin, berat badan, dsb. Gejala adalah.
Sunarmi Aprlia intan M Amalia
PERANAN DAN PENGEMBANGAN OBAT
Assalaamu’alaikum.....
Kelembaban udara Jumlah uap air di udara.
STATISTIK INFERENSI.
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
Oleh : Lusiani Tjandra, S.Si, Apt, M.Kes.
DATA DAN HIPOTESIS (DATA AND HYPOTHESIS)
B A B 10 Menentukan variabel.
MENENTUKAN VARIABEL Pengertian
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
METODE KUALITATIF DAN KUANTITATIF
CARA PENGUMPULAN DATA SENSUS DATA POPULASI ANALISIS NILAI PARAMETRIK
BAB VII PEMUSATAN DATA (GEJALA PUSAT)
UJI INVIVO PADA GINJAL Arnita Yeyen Fitri Annisa Pulan Widyanati
STATISTIKA Dosen: Enny K. Sinaga, M.Si
Pharmacokinetics and Bioavailability of a Fixed-Dose Combination of Ibuprofen and Paracetamol after Intravenous and Oral Administration DISUSUN OLEH :
Uji rata-rata dua sampel
DATA DAN HIPOTESIS (DATA AND HYPOTHESIS)
MENGHITUNG KEBUTUHAN BAHAN PEKERJAAN KONSTRUKSI KAYU
ANIMAL RESEARCH Arnita Yeyen ( )
Aplikasi Komputer & Pengolahan Data UKURAN TENDENSI SENTRAL
TRICHOMONIASIS VAGINALIS
Statistik deskriptif Pokok bahasan : 1. Pengumpulan, pengorganisasian, dan penyajian data 2. Distribusi frekuensi dan presentasi grafik 3. Ukuran pemusatan.
ASPEK HIDROLOGI Kuliah ke-2 Drainase.
B A B 10 Menentukan variabel.
ANALISis DATA statistik
Komplikasi Tetanus Inas Amalia
Statistika Deskriptif
POKOK BAHASAN III FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TOKSISITAS.
UKURAN VARIASI (DISPERSI) Sumber : J.Supranto, hal.127
Anggapan dasarnya adalah bahwa nyala api dapat terjadi ketika terdapat kandungan oksigen dalam jumlah yang cukup di dalam udara.
Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan Studi Kasus ( Analisis Risiko Pajanan Konsentrasi Pb Pada Anak SD Di Jakarta ) Anis Latifah BK STIKes Bhakti.
UJI TOKSISITAS SUBLETHAL
REKAPITULASI HASIL UJI TOKSISITAS SUB-LETAL
Pratikum Analisis Makanan Penetapan Kadar Metanol
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
Pertemuan ke 2.
STATISTIK INFERENSI Statistik inferensi bagian dari pelajaran statistic yang mempelajari bagaimana mengambil sebuah keputusan tentang parameter populasi.
Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
PERCOBAAN DASAR (RUTE PEMBERIAN OBAT) PRAKTIKUM FARMAKOLOG KE-1.
JENIS DAN BAHAN KIMIA DALAM LIMBAH CAIR YANG BERKAITAN DENGAN TIMBAL Oleh klp 1 : AINUR ROHIMAH INTAN MAHFIROH NURUL FATIMAH ROSSA.
PENGANTAR TOKSIKOLOGI INDUSTRI
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Ratna Permana Sari, MSc., Apt.
KISARAN DOSIS DAN KONSEP LD50
Kiki Amelia, M.Farm, Apt FARMAKOKINETIKA KLINIK. PERBEDAHAAN FARKAKOKINETIKA FARMAKOKINETIKA KLINIK Mengetahui apa yang dialami obat dalam tubuh mahluk.
Transcript presentasi:

Sunarmi Amalia Aprilia intan murniati UJI TOKSISITAS AKUT Sunarmi Amalia Aprilia intan murniati

Uji toksisitas akut derajat efek toksik suatu senyawa yang terjadi secara singkat (24 jam) setelah pemberian dalam dosis tunggal. Jadi yang dimaksud dengan uji toksisitas akut adalah uji yang dilakukan untuk mengukur derajat efek suatu senyawa yang diberikan pada hewan coba tertentu, dan pengamatannya dilakukan pada 24 jam pertama setelah perlakuan dan dilakukan dalam satu kesempatan saja

Data kuantitatif uji toksisitas akut dapat diperoleh melalui 2 cara, yaitu dosis letal tengah (LD50) dan dosis toksik tengah (TD50).

Tujuan Tujuan dilakukannya uji toksisitas akut adalah untuk menentukan potensi ketoksikan akut dari suatu senyawa dan untuk menentukan gejala yang timbul pada hewan coba. Data yang dikumpulkan pada uji toksisitas akut ini adalah data kuantitatif yang berupa kisaran dosis letal atau toksik, dan data kualitatif yang berupa gejala klinis.

Perlakuan hewan coba Hewan coba dikarantina terlebih dahulu selama 7 – 14 hari. pengkarantinaan ini bertujuan untuk menghilangkan stres akibat transportasi. Serta untuk mengkondisikan hewan dengan suasana lab. Pada waktu pengkarantinaan, temperatur dan kelembaban harus diperhatikan. Temperatur yang cocok untuk karantina adalah temperatur kamar serta kelembapan yang sesuai antara 40 – 60%.

Dosis Pemberian senyawa pada hewan coba (mencit) memiliki dosis maksimum yaitu 5000mg/KgBB dan juga mempunyai batas maksimum volume cairan yang boleh diberikan pada hewan uji. Dosis yang diberikan dapat diperhitungkan dengan beberapa cara, yaitu: 1. Berdasarkan ED50 senyawa uji dari hasil uji farmakologi dengan hewan uji dengan jalur pemberian yang sama. 2. Berdasarkan harga LD50 senyawa uji pada hewan uji yang sama (5– 10% LD50 intra vena). 3. Berdasarkan kelipatan dosis yang disarankan untuk digunakan pada manusia. 4. Berdasarkan tabel konversi perhitungan dosis anta-jenis hewan, berdasarkan nisbah (ratio luas permukaan badan mereka).

Pengamatan Pengamatan dilakukan 24 jam pertama sejak diberikan perlakuan, dan 7 – 14 hari pada kasus tertentu. Sebaiknya mengamati hewan coba sebelum diberi perlakuan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui perubahan gejala yang terjadi setelah diberi perlakuan dengan membandingkan gejala atau perilaku sebelum perlakuan. Kriteria Pengamatan meliputi: 1. Pengamatan terhadap gejala – gejala klinis. 2. Perubahan berat badan. 3. Jumlah hewan yang mati pada masing – masing kelompok uji. 4. Histopatologi organ

Data gejala – gejala klinis yang didapat dari fungsi vital, dapat dipakai sebagai pengevaluasi mekanisme penyebab kematian secara kualitatif. Data hasil pemeriksaan histopatologi digunakan untuk mengevaluasi spektrum efek toksik. Data jumlah hewan yang mati digunakan untuk menentukan nilai LD50. Jika pada batas dosis maksimum tercapai, namun belum diketahui LD50-nya, maka hasil yang didapat tertulis “LD50 lebih dari 5000mg/KgBB”. Dan jika sampai pada batas volume maksimum yang boleh diberikan pada hewan uji, namun belum menimbulkan kematian, maka dosis tertinggi tersebut dinyatakan sebagai LD50 semu (LD0).

Lethal Dose 50 adalah suatu besaran yang diturunkan secara statistik, guna menyatakan dosis tunggal suatu senyawa yang diperkirakan dapat mematikan atau menimbulkan efek toksik yang berarti pada 50% hewan coba setelah perlakuan. LD50 merupakan tolak ukur kuantitatif yang sering digunakan untuk menyatakan kisaran dosis letal.

LD50 masih dapat digunakan untuk uji toksisitas akut dengan pertimbangan antara lain : Jika dilakukan dengan baik, uji toksisitas akut tidak hanya mengukur LD50, tetapi juga memberikan informasi tentang waktu kematian, penyebab kematian, gejala – gejala sebelum kematian, organ yang terkena efek, dan kemampuan pemulihan dari efek nonlethal. Hasil uji ini dapat digunakan untuk pertimbangan pemilihan design penelitian subakut. Hasil uji ini dapat langsung digunakan sebagai perkiraan risiko suatu senyawa terhadap konsumen atau pasien. Uji LD50 tidak membutuhkan waktu yang lama

Pada umumnya, semakin kecil nilai LD50, semakin toksik senyawa tersebut. Semakin besar nilai LD50, semakin rendah toksisitasnya. Potensi ketoksikan akut senyawa pada hewan coba dibagi menjadi beberapa kelas

No Kategori LD50 1 Super toksik 5 mg/kg atau kurang 2 Sangat toksik 5-50 mg/kg 3 Toksik 50-500 mg/kg 4 Cukup toksik 0,5-5 g/kg 5 Sedikit toksik 5-15 g/kg 6 Tidak toksik Lebih dari 15 g /kg

Faktor yang mempengaruhi nilai LD50 antara lain spesies, strain, jenis kelamin, umur, berat badan, gender, kesehatan nutrisi, dan isi perut hewan coba. Teknis pemberian (waktu pemberian, suhu lingkungan, kelembaban dan sirkulasi udara). Kesalahan manusia

Metode menghitung LD50 Terdapat 3 metode yang paling sering digunakan untuk menghitung harga LD50 yaitu 1. metode grafik Lithfield & Wilcoxon, 2. metode kertas grafik probit logaritma Miller & Tainter 3. metode rata – rata bergerak Thompson-Weil yang didasarkan pada kekerabatan antara peringkat dosis dan % hewan yang menunjukan respon. Sedangkan data kualitatif yang diperoleh meliputi penampakan klinis, morfologis, dan mekanisme efek toksik.

Metode weil Pada prosedur ini dibolehkan menggunakan 2-10 hewan uji pada setiap tingkat dosis Menggunakan 4 atau lebih dosis yang dibedakan dengan faktor geometri yang tetap yakni 2 Nilai LD50 didapat dari: Log m = log D + d (f+1) m = harga LD50 D = dosis terendah yang digunakan d = log R (log kelipatan dosis) f= suatu faktor dalam tabel biometrik

Rentang LD50 dapat ditentukan dengan: Batas atas LD50 = antilog (log m + 2ō log m) Batas bawah LD50= antilog (log m - 2ō log m) ō log m = d x ōf ōf adalah faktor dalam tabel biometrik

Kel Dosis mg/kg Log dosis Kematian % kematian 1 10 2 20 1,301 3 40 1,602 60 4 80 1,903 5 100 Hitung LD50 dari data di samping jika setiap kelompok terdiri dari 5 mencit . Cara weil lihat tabel weil N=4, jumlah hewan 5/kelompok log m= log D + d(f+1) log m= log 10 + 2 (0,7+1) = 1 + log 2 (1,7) = 1 + 0,301 x 1,7 = 1,5117 m = antilog 1,5117 = 32, 486 mg/kg jadi LD50=32,486 mg/kg