Tugas Prakerin (32-34) “HIV & AIDS” Disusun oleh Nama Tugas Prakerin (32-34) “HIV & AIDS” Disusun oleh Nama : Wahyuningsih Kelas : XI RPL 2 No : 33
1. Pengertian HIV HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4 sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun.
2. Cara Penularan HIV Virus HIV terdapat dalam darah, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua yang berupa cara tubuh yang bersal dari tubuh penderita HIV dapat dipastikan infeksius dan sangat berpotensial untuk menularkan virus ini pada orang lain, termasuk ketika seseorang penderita HIV positif melakukan hubungan seksual dengan pasangannya. Dan bukan tidak mungkin jika pasangan seksual itu juga terjangkit penyakit HIV/AIDS apalagi tidak menggunakan kondom.
Baik penderita pria maupun wanita sangat beresiko menularkan virus HIV ini ketika pasangan melakukan hubungan badan, yakni melalu cairan sperma(laki-laki) dan melalu darah menstruasi pada vagina(perempuan). Selain itu HIV juga ditularkan melalui jarum suntik yang digunakan bersamaan dengan penderita HIV dengan yang bukan penderita(kemungkinan besar akan terinfeksi). Dan juga virus HIV bias ditularkan oleh seorang ibu yang positif menderita HIV/AIDS ketika ia hamil dan memberi ASI untuk anaknya.
3. Tanda-tanda klinis penderita AIDS Adapun tanda-tanda klinis penderita AIDS : Berat badan menurun lebih dari 10 % dalam 1 bulan Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan Demam berkepanjangan lebih dari1 bulan Penurunan kesadaran dan gangguan-gangguan neurologis Dimensia/HIV ensefalopati
4. Tahapan-tahapan HIV menjadi AIDS HIV masuk ke dalam tubuh. Tidak Ada tanda-tanda, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat. Test HIV belum bisa mendeteksi keberadaan virus ini. 2. Tahap 2 Test HIV sudah bisa mendeteksi keberadaan virus ini. Virus HIV berkembangbiak dalam tubuh.
3. Tahap 3 4. Tahap 4 Sistem kekebalan tubuh semakin turun. Mulai muncul gejala infeksi oportunistik, misalnya: pembengkakan kelenjar limfa di seluruh tubuh, diare terus-menerus, dan flu yang tak kunjung sembuh. 4. Tahap 4 Kondisi sistem kekebalan tubuh sangat lemah. Berbagai macam penyakit menginfeksi tubuh, dan lama-kelamaan akan semakin parah dan tak kunjung sembuh.
5. Pencegahan HIV Beberapa hal yang bisa dilakukan agar semakin sedikit orang yang terkena , yaitu dengan: Menghindari Free Sex sebisa mungkin Usahakan hanya melakukan hubungan seksual dengan 1 pasangan Memberikan vaksinanasi jika ibu hamil positif HIV agar bayi kemungkinan kecil terkena HIV Tidak mendonorkan darah jika sudah terkena HIV
Adapun usaha lain yang dapat dilakukan yaitu : memberikan penyuluhan/informasi kepada seluruh masyarakat tentang HIV/AIDS , melalui penyebaran brosur, poster-poster yang berhubungan dengan HIV/AIDS , dan melalui iklan di media massa baik itu media cetak/ media elektronik.
6. Penyebaran penderita AIDS Darah Contoh : Tranfusi darah, terkena darah hiv+ pada kulit yang terluka, terkena darah menstruasi pada kulit yang terluka, jarum suntik, dsb Cairan Semen, Air Mani, Sperma dan Peju Pria Contoh : Laki-laki berhubungan badan tanpa kondom atau pengaman lainnya, oral seks, dsb. Cairan Vagina pada Perempuan Contoh : Wanita berhubungan badan tanpa pengaman, pinjam-meminjam alat bantu seks, oral seks, dll. Air Susu Ibu / ASI Contoh : Bayi minum asi dari wanita hiv+, Laki-laki meminum susu asi pasangannya, dan lain sebagainya.
Cairan Tubuh yang tidak mengandung Virus HIV pada penderita HIV+ : - Air liur / air ludah / saliva - Feses / kotoran / tokai / bab / tinja - Air mata - Air keringat - Air seni / air kencing / air pipis / urin / urine
7. Foto/ video penderita AIDS