MIKROBIA RUMEN I.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
keberadaan mikrobia rumen dibedakan atas 2 fase :
Advertisements

PENGOLAHAN dan PENGAWETAN HIJAUAN ii.
KARBOHIDRAT.
POTENSI PEMANFAATAN LIMBAH RUMEN SAPI DIFERMENTASI DENGAN Lactobacillus sp SEBAGAI PUPUK KULTUR PLANKTON dunaliella salina NURI SAMSUGIANTINI P.
Sistem Pencernaan Ruminansia
SILASE (SILAGE) Hijauan yang diawetkan dalam bentuk segar (kandungan air 65 – 70 %) dalam suasana asam, tanpa O2 pada suatu tempat yang disebut SILO.
LOADING………………. 1.Admaja Adi Dipurna ( ) 2.Dwi Kurnia ( ) 3.Syamsiatun ( ) 4.Tika Mayangsari ( ) 5.Nur Hatta.H ( Agustin.
PENDAHULUAN Ruminant >< Non ruminant Ruminan & Rumen
FERMENTASI : proses pengubahan BAHAN ORGANIK menjadi bentuk lain dengan bantuan mikroorganisme (bakteri, protozoa, jamur/kapang /fungi, ragi/yeast)
SISTEM PENCERNAAN TERNAK RUMINANSIA
Oleh : Gebby Citra (H ) ENZIM.
ANATOMI DAN FISIOLOGI PENCERNAAN RUMINANSIA
Teknologi Biogas.
ANATOMI LAMBUNG TERNAK RUMINANSIA (II)
Teknologi Pengolahan Konsentrat Secara Biologis
Dewi Apri Astuti, Elizabeth Wina, Budi Haryanto, Sri Suharti
KARBOHIDRAT oleh Kelompok 2 Gusti Pandi Liputo
PENGANTAR METABOLISME
GETAH PENCERNAAN Getah pencernaan mempunyai peranan penting di dalam proses pencernaan karena – Di dalam getah pencernaan tersebut terkandung berbagai.
TEKNOLOGI LIMBAH PERTANIAN (JERAMI)
ANAEROBIC DIGESTION/pembentukan biogas
ALIRAN KARBON dan OKSIGEN O2 CO2 O2 CO2 CO2 CO2 O2 O2 CO2 CO2 CO2 CO2
Teknologi Pengolahan Konsentrat Secara Biologis
Wisri Puastuti dan Dwi Yulistiani
EVALUASI INI DITERAPKAN LANGSUNG KEPADA TERNAK
ASAM AMINO SEBAGAI SUMBER ENERGI
RUMINOLOGI 3 Bahan Ikuliah Ibu Yunasri Usman
RUMINOLOGI 2 Bahan Ikuliah Ibu Yunasri Usman
RUMINOLOGI 4 Bahan Ikuliah Ibu Yunasri Usman
Bogor Agricultural University
Peranan Mikroorganisme Dalam Bidang Peternakan
Zat Makanan Proses Pencernaan Alat Pencernaan Gangguan Pencernaan
PENCERNAAN Pengetahuan tentang organ pencernaan adalah penting karena berhubungan erat dengan proses pencernaan termasuk absorpsi. Absorpsi adalah masuknya.
METABOLISME LEMAK/LIPIDA
Faktor yang Mempengaruhi Komposisi Karkas/Daging
TEKNOLOGI PAKAN Pokok Bahasan : PENGELOLAAN BAHAN PAKAN/PAKAN
TEKNOLOGI PAKAN Pokok Bahasan : PENGELOLAAN BAHAN PAKAN/PAKAN
PENCERNAAN PADA RUMINANSIA
Metabolisme Karbohidrat dalam Rumen
KARBOHIDRAT.
SISTEM PENCERNAAN HEWAN RUMINANSIA.
SISTEM PENCERNAAN HEWAN RUMINANSIA.
PENCERNAAN.
Proses Pencernaan Pada
Konsentrasi metan.
Digesti Ruminansia Oleh: Danial Mukhtar Husada
Polisakarida Posikarida memiliki pola umum (C6H10O5)n
Pencernaan Karbohidrat
FEEDING FEEDING.
KECERNAAN (DIGESTIBILITY)
PENGOLAHAN BAHAN/ MATERIAL ASAL LIMBAH AGRO INDUSTRI
Peranan Mikroorganisme Dalam Bidang Peternakan
SISTEM PENCERNAAN HEWAN
GETAH PENCERNAAN Getah pencernaan mempunyai peranan penting di dalam proses pencernaan karena di dalam getah pencernaan tersebut terkandung berbagai macam.
BAB V PENCERNAAN MAKANAN
FEEDING FEEDING.
BAB V PENCERNAAN MAKANAN
TUBUH HEWAN dan MAKANANNYA
MICROBIA RUMEN.
Acidosis pada sapi potong
Asidosis pada ruminansia
Peranan Mikroorganisme Dalam Bidang Peternakan. Probiotik dan Manfaatnya Pada Pencernaan Ternak.
TEKNOLOGI PAKAN Pokok Bahasan : PENGELOLAAN BAHAN PAKAN/PAKAN
BAB V PENCERNAAN MAKANAN
“T EKNOLOGI P RODUKSI T ERNAK SAPI ” “Bangsa bangsa ternak sapi” Yopy Imenuel ismael, s.st., mm.
ILMU NUTRISI RUMINANSIA ■ Metabolisme dan kebutuhan
Oleh : Prof. Dr. Ir. Eddy Suprayitno, MS Muhammad Fakhri, S.Pi, M.Sc
Sapi potong setelah penelitian
Metabolisme Karbohidrat
ILMU NUTRISI TERNAK MKK Dr. Ramaiyulis, S.Pt, MP NIDN HP/WA PROGRAM STUDI BUDI DAYA TERNAK POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH.
Transcript presentasi:

MIKROBIA RUMEN I

JENIS MIKROBA RUMEN Rumen dan retikulum merupakan tempat kehidupan mikroflora dan mikrofauna yang berfungsi dalam fermentasi pakan yang dikonsumsi oleh ternak ruminansia Mikroba tersebut hidup dalam suasana anaerob dan sebagian dapat hidup dalam suasana fakultatif anaerob. Kelompok mikroba anaerob hidup dicairan serta partikel ingesta sedang mikroba fakultatif anaerob biasanya terdapat di bagian dorsal dan diepitelium dinding rumen dan retikulum.

Secara garis besar mikroba rumen dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok besar yaitu bakteri, protozoa, jamur, bakteriophage (virus) dan amuba. Meski demikian peranan mikrobia di dalam proses fermentasipakan baru diketahui secara pasti hanya pada tiga kelompok yaitu bakteri, protozoa dan jamur. Fermentasi oleh mikroba pada ternak ruminansia bisa berjalan normal apabila beberapa syarat terpenuhi yaitu : Penyediaan pakan harus konstan

2. Hasil akhir fermentasi berupa VFA harus keluar untuk diabsorpsi sedangkan CO2 dan CH4 harus dikeluarkan lewat eruktasi. 3. Pakan yang tidak dapat dicerna harus dapat dikeluarkan. 4. pH rumen sekitar 6,7-7,0 5. Temperatur rumen 38 – 390C 6. Kondisi rumen anaerob 7. Keadaan rumen harus lebih banyak airnya ( yg normal KBK 10% dari Volume cairan rumen. 8. Mikrobial sekitar 10% dari volumen cairan rumen

2.BAKTERI RUMEN Jumlah bakteri yang ditemukan di rumen sekitar 10 x 109 atau 1010sampai 1011 per garm isi rumen Bakteri rumen mampu menggunakan NH3 sebagai penyusun sel protein bakteri. Jadi bakteri berfungsi sebagai sumber protein bagi hewan induk semang. Klasifikasi bakteri tidak dapat didasarkan pada morfologinya karena selain ukurannya terlalu kecil (10-150 mikron) juga bakteri mempunyai fungsi ganda di dalam hal kemampuannya memfermentasi substrat (ada bakteri yg masuk golongan selulolitik dan sekaligus bakteri proteolitik

Bakteri rumen diklasifikasikan berdasar pada substrat yang digunakannnya yaitu : 1. BAKTERI SELULOLITIK (Cellulolytic species) Bakteri ini mampu memfermentasi selulosa karena menghasilkan enzim selulase yang dapat menghidrolisis ikatan beta 1,4 glukosida (selulosa); bakteri ini juga mampu menghidrolisis hemiselulosa. Bakteri selulitik akan banyak dijumpai di dalam rumen apabila pakan yg diberikan banyak mengandunnng serat kasar. Keuntungan bakteri ini adalah energi (ATP) yang dihasilkan tidak banyak sehingga hanya dapat dimanfaatkan oleh bakteri yang menghasilkannya.

Contoh bakteri selulolitik : -Ruminicoccus flavefaciens Lebih kurang 15% bakteri pencerna selulosa umumnya juga pencerna hemiselulosa. Contoh bakteri selulolitik : -Ruminicoccus flavefaciens -Ruminicoccus albus Bacteroides succinogenes Butyrivibrio fibrisolvens 2. BAKTERI HEMISELULOLITIK (Hemicellulolytic species) Bakteri ini mampu menghidrolisis hemiselulosa tetapi tidak dapat menghidrolisis selulosa contohnya :

Bacteroides ruminicola Butyrivibrio fibrisolvens Ruminicoccus sp. 3. BAKTERI AMILOLITIK (Amylolytic species) Bakteri ini mampu memfermentasi pati, tidak mampu memfermentasi selulosa. Jumlah bakteri ini meningkat apabila pakan banyak mengandung biji-bijian (pati) Contohnya : Streptococcus bovis Bacteroides amylophylus Succinimonas amylolytica

4. BAKTERI PROTEOLITIK (Proteolytic species) Bakteri proteolitik mengubah protein ransum menjadi NH3. Perubahan ini merupakan suatu pemborosan karena untuk mensintesis satu ikatan peptida dibutuhkan 3-5 mol ATP. Jumlah bakteri ini kurang lebih 30% dari total bakteri dalam rumen. Contoh : Clostridium sporogenes Selemonas sp Butyrivibrio sp Bacteroides sp.

5. BAKTERI LIPOLITIK(Lipolytic species) Bakteri ini dapat menggunakan gliserol sebagai bahan pakan utama dan beberapa gula serta beberapa asam lemak. Contoh : Anaerovybrio lipolytica Eubacterium sp Fusocillus sp Micrococcus sp. 6. BAKTERI PENCERNA GULA (Sugar-Utilizing species) Bakteri pencerna gula yaitu bakteri yang dapat menghidrolisis monosakarida.

Terdapat dalam rumen apabila pakan terdiri dari hijauan muda Contoh : Lactobacillus ruminus Lactobacillus virulinus Treponemabriyantii 7. Bakteri Ureolitik (Ureolytic species) Bakteri ini mampu menghidrolisis urea menjadi CO2 dan NH3 contoh : . Selenomonas sp, Ruminococcus bromili, Treponema sp, Succinivibrio dextrinosolvens dsbnya.

8. Bakteri methanogenik Bakteri ini mampu memproduksi gas methan(dalam rumen sekitar 25%). Methanobrevibacter ruminantium Methanobacterium formicicum Methanomicrobium mobile 9.Bakteri pemakai asam laktat Bakteri ini hidup dari produk fermentasi bakteri lain yaitu menggunakan asam laktat diubah menjadi asam propionat Ex. Propionibacterium sp; Peptostreptococcus elsdeini; Vellonella alkaliscens

KISI-KISI 1. –Penggolongan hewan menurut makanannny - penggolongan hewan menurut organ pencernaannya 2. – Organ pencernaan rumen -organ pencernaan retikulum 3.-organ pencernaan omasum, abomasum -organ pencernaan usus halus 4 . - Sifat-sifat isi rumen - Motilitas lambung ruminansia 5. – Syarat-syarat yang harus dipenuhi agar fermentasi dalam lambung ruminansia berjalan normal - Macam bakteri rumen berdasarkan substratnya.