PERTEMUAN 4 PROPOSISI.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERTEMUAN 6 PROPOSISI.
Advertisements

BAHASA DAN KAIDAH BERPIKIR
Oleh: Dedy Djamaluddin Malik (Kuliah ke-3)
Pengantar Logika Proposional
Pertemuan VIII – SILOGISME KATEGORIS
Pertemuan Ke-1 Oleh: Vindo Feladi, ST, M.Pd
Kuliah matematika diskrit Program Studi Teknik Elektro
Merupakan unsur kedua logika.
PENALARAN deduktif – Silogisme kategoris
LOGIKA LOGIKA LOGIKA.
[SAP 9] SILOGISME HIPOTETIS
[SAP 6] KEPUTUSAN, PROPOSISI DAN KALIMAT
1.2. Logika Predikat Pada pembahasan pasal sebelumnya kita telah
PERTEMUAN 4&5 PROPOSISI.
7. Inverensi Logika 7.1. Validitas suatu argumen
PENALARAN Pengertian Penalaran merupakan suatu proses berpikir manusia untuk menghubung-hubungkan dat atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu kesimpulan.
PROPOSISI Affirmatif partial
PROPOSISI PENGERTIAN Logika mempelajari cara bernalar benar dan tidak dapat dilaksanakan tanpa memiliki dahulu pengetahuan yang menjadi premisnya.
Proposisi. Pengantar  Pokok bahasan logika, atau objek dari logika adalah pernyataan-pernyataan atau kalimat yang memiliki arti tertentu dan memiliki.
Logika Matematika Pengenalan Logika Matematika dan Pengantar Logika Proposisional AMIK-STMIK Jayanusa ©2009 Pengantar Logika.
Pengantar Logika Proposisional
Matematika Diskrit Oleh Ir. Dra. Wartini.
1.2. Logika Predikat Pada pembahasan pasal sebelumnya kita telah
LOGIKA MATEMATIKA BAGIAN 2: ARGUMEN.
Topik XII : PENALARAN / PENYIMPULAN
Pengantar Kuliah Bahasa Indonesia
Pengantar Kuliah Bahasa Indonesia
Pertemuan ke 1.
PENYEDERHANAAN PROPOSISI
Topik IX : PROPOSISI 1. Pengertian
LOGIKA Logika mempelajari hubungan antar pernyataan-pernyataan yang berupa kalimat-kalimat atau rumus-rumus, sehingga dapat menentukan apakah suatu pernyataan.
herwanparwiyanto / proposisi BAHAN 8 DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I
Logika dan Pembuktian.
Logical Connectives – Penghubung Logika / Operator Logika
Pertemuan Ke-1 Oleh: Vindo Feladi, ST, M.Pd
PROPOSISI Hartanto, S.I.P, M.A..
herwanparwiyanto / proposisi BAHAN 8 DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I
Proposisi.
REPRESENTASI PENGETAHUAN
PROPOSISI Setelah proses berpikir dilakukan maka selanjutnya akal membuat kesimpulan-kesimpulan yang membuahkan pernyataan. Pernyataan yang dihubungkan.
IMPLIKASI (Proposisi Bersyarat)
DEDUKTIF Metode berpikir deduktif adalah metode penarikan kesimpulan dari masalah umum ke masalah khusus. Hukum deduktif bahwa segala yang dipandang benar.
V. Penalaran Langsung Zainul Maarif, Lc., M.Hum..
Pengertian Klasifikasi
Pengertian Klasifikasi
Oleh : Devie Rosa Anamisa
PENYEDERHANAAN PROPOSISI
Varian Proposisi Bersyarat
BAB 4 PROPOSISI Yusuf Siswantara.
PERNYATAAN ATAU PROPORSI
Materi 9 Deduksi.
PENALARAN.
LOGIKA MATEMATIKA Penerbit erlangga.
Dasar dasar Matematika
VALIDITAS PEMBUKTIAN – Bagian I
6. Proposisi Kategoris Zainul Maarif, Lc., M.Hum..
Core Jurusan Teknik Informatika Kode MK/SKS : TIF /2
Proposisi Kategoris Zainul Maarif, Lc., M.Hum..
1.1 Proposisi & Proposisi Majemuk
Matematika Diskrit TIF (4 sks).
Tabel Kebenaran Dan Proposisi Majemuk
MODUL VIII Proposisi Deskripsi
Penalaran Reza Praditya Yudha, M.Ikom.
Penalaran Proposisi ( reasoning ): suatu proses berfikir yang berusaha menghubungkan fakta/ evidensi yang diketahui menuju ke pada suatu kesimpulan. Proposisi.
M-04 Proposisi Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar salahnya. Proposisi adalah kalimat atau ungkapan yang terdiri.
1. 2 Suatu pernyataan akan memiliki bentuk susunan minimal terdiri dari subjek diikuti predikat, baru kemudian dapat diikuti objeknya. Setiap kalimat.
PENYIMPULAN Kegiatan manusia yang bertitik tolak dari pengetahuan yang telah dimiliki bergerak ke pengetahuan baru. Pengetahuan yang telah dimiliki = titik.
Karina Jayanti,S.I.Kom.,M.Si
herwanparwiyanto / proposisi BAHAN 8 DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I
PENYEDERHANAAN PROPOSISI
Transcript presentasi:

PERTEMUAN 4 PROPOSISI

Proposisi Adalah gagasan tentang kenyataan yang diungkapkan dalam kalimat (bahasa). Kalimat yang bernilai benar atau salah, tp tdk keduanya Proposisi yang terdiri dari premis dan konklusi adalah Argumen

Hakikat Proposisi Proposisi adalah penjelasan kenyataan. Proposisi bukan kalimat, tapi makna kalimat. Proposisi bukan pertanyaan. Proposisi bukan perintah atau permintaan

1. Proposisi adalah penjelasan kenyataan Proposisi bukan kenyataan, namun penjelasan kenyataan. Contoh : Harimau adalah binatang buas.

2. Proposisi bukan kalimat, tapi makna kalimat. Proposisi selalu berbicara tentang kalimat, namun bukan kalimat itu sendiri, melainkan makna yang terkandung dalam kalimat tersebut.

Kalimat yang berbeda, namun proposisi sama. Contoh : Semua harimau adalah binatang. Setiap harimau adalah binatang. Harimau adalah binatang. Harimau itu binatang.

Kalimat yang berbeda, namun proposisi sama. Contoh : (dalam koran tahun 1950) Presiden RI akan berkunjung ke Amerika Serikat. (dalam koran tahun 2011) Presiden RI akan berkunjung ke Amerika Serikat.

3. Proposisi bukan pertanyaan. Pada umumnya kalimat tanya bukan propisisi, namun harus diingat bahwa tidak setiap kalimat tanya, sungguh-sungguh berisi pertanyaan. Contoh : Bukankah Anda orang kaya?

4. Proposisi bukan perintah atau permintaan Pada umumnya kalimat tanya bukan perintah atau permintaan, namun dalam kondisi tertentu, perintah dapat merupakan proposisi Contoh : Berilah sedekah kepada fakir miskin.

Kombinasi Proposisi dan Tabel Kebenaran Proposisi Atomik Proposisi Majemuk Dalam logika dikenal 5 buah penghubung simbol arti bentuk: ~ Tidak/Not/Negasi tidak ^ Dan/And/Konjungsi dan V atau/or/Disjungsi atau => Implikasi Jika...maka <=>Bi-Implikasi Bila dan hanya bila

RAGAM PROPOSISI Terdapat dua hal yang bisa dilakukan untuk menjelaskan kenyataan : a. Proposisi kategoris. b. Proposisi kondisional. c. Proposisi Konjungtif. d. Proposisi Disjungtif.

a. Proposisi Kategoris Adalah pernyataan yang terdiri atas hubungan dua term sebagai subjek dan predikat Contoh : Ani sedang memasak di rumah.

4 jenis proposisi kategoris Affirmatif – universal ( proposisi A) Affirmatif – particular ( proposisi I) Negatif – universal ( proposisi E) Negatif – particular ( proposisi O)

1. Affirmatif – universal Ialah pernyataan bersifat umum yang mengiyakan adanya hubungan subjek dengan predikat, dirumuskan berikut ini. “Semua S adalah P”. Contoh : komodo adalah binatang (komodo sebagai subjek dan binatang adalah predikat). Ragam baku dari proposisi A adalah : Semua S adalah P Kata semua menunjukkan kuantitas proposisi, sejauh mana subjeknya diberi penjelasan, dan karenanya disebut penunjukkan kuantitas (quantifier) Kata adalah menunjukkan hubungan antara subjek dan predikatnya

2. Affirmatif – Particular Ialah pernyataan bersifat khusus yang mengiyakan adanya hubungan subjek dengan predikat, dirumuskan: “sebagian S adalah P”. Contohnya : sebagian manusia tidaklah bodoh. sebagian sastrawan adalah filsuf

3. Negatif – Universal ialah pernyataan bersifat khusus yang mengingkari adanya hubungan subjek dengan predikat, dirumuskan: “S bukan P”. Contoh : Semua presiden bukanlah kaisar.

4. Negatif – Particular ialah pernyataan bersifat khusus yang mengingkari adanya hubungan subjek dengan predikat, dirumuskan: “sebagian S bukan P”. Contohnya: Sebagian manusia tidaklah cerdik

B. Proposisi kondisional. Adalah proposisi yang terdiri dari atas dua bagian yang digandengkan dengan menggunakan kata-kata: “jikalau/ jika …maka…” Contoh : Jika lampu menyala, ruangan terlihat terang.

C. Proposisi Konjungtif. Adalah proposisi yang memiliki 2 predikat atau 2 proposisi yang bersifat kontraris, dan tidak mungkin sama-sama memiliki kebenaran yang bersamaan. Proposisi ini ditandai dengan “dan” atau “tidak sekaligus”. Dia tidak bisa bermain catur dan othello bersamaan

D. Proposisi Disjungtif proposisi majemuk yang menegaskan bahwa pada waktu yang bersamaan dua buah proposisi tidak dapat kedua-duanya benar atau kedua-duanya salah. (selalu menggunakan kata atau). Contohnya: Agus atau Erwin adalah pemimpin sejati Hanya ada proposisi yang benar : –       Agus adalah pemimpin sejati, atau –       Erwin adalah pemimpin sejati.