Mengelola Aktiva Lancar Lecture Note: Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Terminologi Modal Kerja Modal kerja (working capital) adalah investasi sebuah perusahaan pada aktiva-aktiva jangka pendek-kas, sekuritas, persediaan, dan piutang. Modal kerja bersih (net working capital) = aktiva lancar – kewajiban lancar Modal kerja operasi bersih (net operating working capital) = aktiva lancar – kewajiban lancar yang tidak dikenakan bunga (utang lancar dan kewajiban akrual) Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Terminologi Modal Kerja Kebijakan modal kerja adalah kebijakan- kebijakan perusahaan sehubungan dengan tingkat sasaran untuk masing-masing kategori aktiva lancar, dan bagaimana aktiva lancar akan didanai. Manajemen modal kerja mencakup penetapan kebijakan modal kerja dan pelaksanaan kebijakan tersebut dalam operasi sehari-hari. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Siklus Konversi Kas Perusahaan umumnya mengikuti sebuah siklus di mana perusahaan membeli persediaan, menjual barang dagangan secara kredit, dan kemudian menagihkan piutangnya. Siklus ini disebut siklus konversi kas. Kebijakan modal kerja yang baik dirancang untuk meminimalkan waktu di antara pengeluaran kas untuk bahan baku dan penagihan kas dari penjualan. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Model Siklus Konversi Kas Model siklus konversi kas (cash conversion cycle model) berfokus pada rentang waktu yang terjadi ketika perusahaan melakukan pembayaran dan menerima arus kas masuk. Model ini mempergunakan beberapa istilah: Periode konversi persediaan Periode penerimaan piutang Periode penangguhan utang Siklus konversi kas. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Model Siklus Konversi Kas Periode konversi persediaan (inventory conversion period) adalah rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk mengkonversi bahan baku menjadi barang jadi dan kemudian menjual barang tersebut. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Model Siklus Konversi Kas Periode penerimaan piutang (receivables collection period) adalah rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk mengkonversi piutang perusahaan menjadi kas, yaitu menerima kas dari penjualan. Disebut juga jumlah hari penjualan belum tertagih (days sales outstanding-DSO). Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Model Siklus Konversi Kas Periode penangguhan utang (payables deferral period) adalah rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk membeli bahan baku dan tenaga kerja dan pembayarannya. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Model Siklus Konversi Kas Siklus konversi kas (cash conversion cycle), yang menggabungkan ketiga periode. Siklus konversi kas = Periode konversi persediaan + Periode penerimaan piutang – Periode penangguhan utang Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Model Siklus Konversi Kas Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Konsep Modal Kerja Nol Konsep ini memiliki definisi modal kerjanya sendiri: Persediaan + Piutang – Utang Dasar pemikirannya, yaitu: Persediaan dan piutang adalah kunci untuk menciptakan penjualan Persediaan dapat didanai oleh pemasok melalui utang dagang. Keuntungan mengurangi modal kerja: Setiap rupiah yang dibebaskan dgn mengurangi persediaan atau piutang, atau dengan meningkatkan utang, akan menghasilkan kontribusi satu kali pada arus kas Meningkatkan laba perusahaan. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Manajemen Kas Kas dibutuhkan untuk membayar tenaga kerja dan bahan baku, membeli aktiva tetap, membayar pajak, melunasi utang, membayar dividen, dst. Tujuan manajer kas adalah meminimalkan jumlah kas yang harus dimiliki oleh perusahaan guna menjalankan aktivitas bisnis secara normal, di mana perusahaan juga harus memiliki cukup kas untuk: Mengambil potongan dagang Menjaga peringkat kredit Memenuhi kebutuhan kas yang tidak diperkirakan sebelumnya. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Alasan Memiliki Kas Transaksi Saldo kas dikaitkan dengan pembayaran-pembayaran dan penerimaan rutin yang dikenal sebagai saldo transaksi (transaction balance). Kompensasi bagi bank karena telah memberikan pinjaman dan jasanya Bank biasanya meminta nasabah meninggalkan saldo minimal dalam rekening untuk membantu menutupi biaya yang terjadi akibat pemberian jasa Bank meminta debitur untuk membuka rekening di bank tersebut Kedua jenis simpanan di atas disebut sebagai saldo kompensasi (compensating balance). Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Alasan Memiliki Kas Untuk berjaga-jaga Untuk spekulasi Perusahaan perlu memiliki sejumlah kas sebagai cadangan terhadap fluktuasi arus kas masuk dan keluar yang tidak diramalkan sebelumnya yang dikenal sebagai saldo pencegahan (precautionary balance). Untuk spekulasi Saldo kas yang memungkinkan perusahaan mengambil keuntungan dari penawaran pembelian yang mungkin terjadi yang dikenal sebagai saldo spekulatif (speculative balance). Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Keuntungan Memiliki Kas Memperoleh potongan harga (trade discount) Membantu perusahaan mempertahankan peringkat kreditnya dengan menjadi current ratio dan quick ratio sejalan dengan rasio-rasio perusahaan lainnya di dalam industri yang sama Dapat digunakan untuk memanfaatkan peluang-peluang bisnis yang menguntungkan Untuk menjaga diri dari keadaan-keadaan darurat. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Anggaran Kas Anggaran kas (cash budget) adalah tabel menunjukkan arus kas (penerimaan, pengeluaran, dan saldo kas) sebuah perusahaan selama jangka waktu tertentu. Anggaran kas bulanan dipergunakan untuk tujuan perencanaan, sedangkan anggaran harian atau mingguan dipergunakan untuk pengendalian kas aktual. Saldo kas sasaran (target cash balance) adalah rencana saldo yang diinginkan oleh perusahaan untuk tetap dipertahankan dalam menjalankan bisnis. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Teknik Manajemen Kas Sinkronisasi arus kas Mempercepat proses kliring cek Menggunakan ambang (float) Mempercepat penerimaan Rencana peti uang (lockbox plan) Pembayaran melalui transfer atau autodebit Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Peti Uang Rencana peti uang (lockbox plan) adalah salah satu alat manajemen kas tertua Rencana peti uang merupakan prosedur yang digunakan untuk mempercepat penerimaan dan mengurangi ambang melalui penggunaan kotak kantor pos di wilayah lokal pelaku pembayaran. Dalam suatu sistem peti uang, cek-cek yang datang akan dikirimkan ke kotak kantor pos, bukannya ke kantor pusat perusahaan. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Sekuritas Perusahaan memiliki sekuritas dengan alasan yang sama dengan memiliki kas. Keuntungan memiliki kas dan sekuritas: Mengurangi biaya transaksi Mengambil keuntungan dari pembelian dengan harga murah atau peluang pertumbuhan. Kerugian yang utama adalah sangat rendahnya pengembalian setelah pajak dari kas dan sekuritas jangka pendek. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Persediaan Persediaan dapat diklasifikasikan menjadi: Pasokan/cadangan Bahan baku Barang dalam proses Barang jadi. Persediaan harus dibeli sebelum penjualan terjadi. Kesalahan dalam menentukan tingkat persediaan dapat menyebabkan terjadinya kehilangan penjualan dan biaya penyimpanan yang berlebihan. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Manajemen Persediaan Tujuan manajemen persediaan: Memastikan tersedianya persediaan yang dibutuhkan untuk menjalankan operasi Menjaga biaya-biaya yang terjadi dalam melakukan pemesanan dan penyimpanan tetap pada tingkat yang serendah mungkin. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Pengendalian Persediaan Metode garis merah (red-line method) Sebuah garis merah digambarkan di sekitar bagian dalam wadah penyimpanan persediaan sebagai indikasi tititk pemesanan ulang. Metode dua wadah (two-bin method) Pemesanan akan dilakukan ketika salah satu dari dua wadah yang menyimpan persediaan kosong. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Pengendalian Persediaan Sistem pengendalian persediaan terkomputerisasi (computerized inventory control system) Komputer digunakan untuk menentukan titik pemesanan ulang dan melakukan penyesuaian terhadap saldo persediaan. Sistem Just-in-Time (JIT) Bahan baku dan komponen-komponen diterima tepat pada saat dibutuhkan dalam proses produksi. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Manajemen Piutang Ketika terjadi penjualan secara kredit, maka persediaan berkurang dan piutang (account receivable) bertambah. Pada saat pelanggan membayar utang- utangnya, maka perusahaan akan menerima kas dan mengurangi saldo piutang pelanggan tersebut. Manajemen piutang dimulai dengan keputusan mengenai diberikan atau tidaknya fasilitas kredit. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Akumulasi Piutang Total piutang yang belum tertagih ditentukan oleh: Volume penjualan kredit Rata-rata waktu yang dibutuhkan antara penjualan dan penerimaan. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Memonitor Posisi Piutang Investor perlu memperhatikan manajemen piutang. Jika penjualan dilakukan tunai, maka kas dari penjualan akan diterima langsung oleh perusahaan, namun jika penjualan dilakukan secara kredit, perusahaan tidak akan menerima kas dari penjualan sampai piutang tersebut tertagih. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Daftar Umur Piutang Daftar umur piutang (aging schedule) akan membagi saldo piutang perusahaan menurut umur masing-masing akun. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Kebijakan Kredit Kebijakan kredit terdiri atas variabel-variabel berikut: Masa kredit: Jangka waktu untuk melunasi pembelian Potongan harga yang diberikan untuk pembayaran lebih cepat Standar kredit: Kekuatan finansial yang disyaratkan atas pelanggan yang menerima fasilitas kredit Kebijakan penagihan: Seberapa keras atau lunak perusahaan dalam usaha menagih akun-akun yang lambat pembayarannya. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Menentukan Masa dan Standar Kredit Persyaratan kredit (credit term) merupakan suatu ketentuan mengenai masa kredit (credit period) dan setiap potongan harga yang ditawarkan. Contoh: 2/10, n/30 Standar kreditnya akan diterapkan untuk menentukan pelanggan yang memenuhi syarat untuk mendapatkan fasilitas kredit reguler dan jumlah kredit yang tersedia bagi masing-masing pelanggan. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Standar Kredit Standar kredit mengacu pada kekuatan keuangan dan kelayakan kredit yang harus ditunjukkan oleh pelanggan agar dapat memenuhi persyaratan untuk mendapatkan fasilitas kredit. Standar kredit digunakan untuk menentukan pelanggan mana yang memenuhi persyaratan untuk mendapatkan fasilitas kredit biasa dan berapa banyak kredit yang akan diterima oleh masing-masing pelanggan. Penentuan standar kredit membutuhkan ukuran kualitas kredit, yang dinyatakan dalam tingkat probabilitas pelanggan gagal bayar. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Menentukan Kebijakan Penagihan Kebijakan penagihan (collection policy) mengacu kepada prosedur-prosedur yang diikuti oleh perusahaan untuk menagihkan akun-akun yang telah lewat jatuh tempo. Proses penagihan dapat menjadi mahal harganya dilihat dari segi pengeluaran tunai (out-of-pocket expenditure) dan hilangnya kepercayaan. Perubahan dalam kebijakan penagihan dapat mempengaruhi penjualan, masa penagihan, dan persentase piutang tak tertagih. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Potongan Tunai Potongan tunai (cash discount) dianalisis dengan menyeimbangkan biaya dan keuntungan dari potongan tunai yang berbeda-beda. Contoh: n/30 berubah menjadi 2/10, n/30 Keuntungan perubahan tersebut: Menarik pelanggan baru yang menginginkan pengurangan harga Penurunan jumlah hari piutang tak tertagih. Jika penjualan bersifat musiman, perusahaan dapat menggunakan penanggalan musiman (seasonal dating) untuk potongan harganya. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom