PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENGANTAR MANAJEMEN PENGAMBILAN KEPUTUSAN Disusun Oleh : Yoneda Armayuri Delaneira (01114118) Nur Baity Noviana (01114119) PRODI EKONOMI AKUNTANSI
JUDUL. : PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENULIS : PROF. DR. MR JUDUL : PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENULIS : PROF. DR. MR. PRAJUDI ATMOSUDIRDJO HAL : 2 S/D 24
PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION MAKING)
Pengambilan keputusan pada waktu ini makin mendapat perhatian yang sangat menggembirakan dari berbagai pihak, baik dari kalangan pemimpin pemerintah atau perusahaan maupun dari kalangan sarjana, para eksper, dan para mahasiswa dari berbagai cabang ilmu pengetahuan. Ada dua macam pengambilan keputusan Keputusan pribadi : pengambilan keputusan mengenai nasib pribadi atau anggota keluarga. Contohnya pemilihan jurusan kuliah, membeli rumah, dan lain-lain. Keputusan non-pribadi : pengambilan keputusan yang tidak hanya menyangkut nasib, kedudukan, karier diri sendiri melainkan yang lebih berat lagi ialah, bahwa keputusan itu mengenai orang banyak. Contohnya bagi para pemimpin pemerintah, masyarakat untuk rakyatnya.
Mengapa ‘Pengambilan Keputusan’ itu merupakan masalah yang sangat penting ? Masalah intinya ada dua : Keputusan merupakan pangkal atau permulaan dari aktivitas manusia jadi barangsiapa yang menghendaki adanya aktivitas-aktivitas tertentu, maka dia harus mampu dan berani mengambil keputusan-keputusannya yang bersangkutan dengan itu, setepat-tepatnya. Keputusan itu bersifat futuristik, artinya : mengenai masa depan, efeknya akan berlangsung atau berlanjut di hari-hari kemudian. Meskipun hari kemudian itu hanya terdiri atas ketidakpastian.
Pada pengambilan keputusan itu merupakan seni (art,kunst) yang bersifat perorangan (individual) menurut pribadi (personality) orang yang menghendaki adanya keputusan itu beserta akibat-akibatnya. Seperti keputusan yang diambil oleh Dewan atau Panitia pun akan mengandung unsur-unsur atau pandangan dari seseorang yang “kuat” yang disegani atau dihormati oleh para anggota Dewan atau Panitia itu. Semua sikap dan perbuatan manusia sehari- hari merupakan akibat dan lanjutan dari pada keputusan-keputusannya. Pada keputusan- keputusan manusia ada yang bersifat aktif dan passif.
Keputusan manusia yang bersifat aktif merupakan hasil pemikiran dan perhitungan yang sematang-matangnya, dengan cara-cara yang sesuai zaman, kebudayaan, tujuan, kepercayaan, filosofi, dan kemampuan berfikir secara rasional. Pada kemampuan berfikir secara rasional tingkat tertinggi adalah cara berpikir ilmiah modern dan matematika modern. Keputusan-keputusan aktif ini masih kita golong lagi menjadi keputusan-keputusan aktif langsung dan keputusan-keputusan aktif tidak langsung.
Keputusan-keputusan aktif langsung yaitu keputusan-keputusan yang diambil oleh seorang yang berkedudukan pimpinan tertinggi. Keputusan-keputusan aktif tidak langsung yaitu keputusan-keputusan yang diambil secara sesadar- sadarnya diambil dalam rangka melaksanakan kehendak atas, perintah atau intruksi atasan, peraturan-peraturan, undang-undang, baik secara organisasionil maupun secara individual.
Pengambilan keputusan yang bersifat passif, menjelaskan dari segi kehidupan manusia yang passif hidup mengikuti seseorang dan dipengaruhi , tanpa sadar apa yang dituju dan apa yang dikehendaki sebenarnya. Pada hidup passif tingkatan terhormat adalah hidup sadar dan berpikir akan tetapi terbatas pada perhitungan-perhitungan pragmatis (memperhitungkan hasil jangka pendek)
Manusia yang bertanggung jawab adalah manusia yang mampu mengambil keputusan- keputusan dengan penuh tanggung jawab akan segala akibatnya. Selain itu tidak memaksakan kehendaknya terhadap orang lain.
Karena untuk pengambilan keputusan pasti akan berdampak pada masa yang akan datang keputusan itu. Maka membutuhkan manusia yang bertanggung jawab, sadar akan apa yang diperbuat. Didalam menghadapi masalah Pengambilan keputusan orang yang hendak mengambil keputusan harus mengetahui terlebih dahulu dirinya sendiri dan kemudian barulah dia dapat menentukan tempat, kondisi, dan situasi dimana dia berada dan harus berpikir untuk kemudian mengakhiri proses pemikirannya dan mengambil suatu keputusan.
Karena pada pengambilan keputusan sudah di jelaskan bahawa pengambilan keputusan bisa berdampak diri sendiri atau untuk orang banyak. Para pemimpin akan memikirkan dan memperhitungkan bagaimana nanti nya setelah dia mengambil keputusan karena pastinya akan berdampak pada kehidupan orang banyak dan pada dirinya sendiri baik itu pada rakyat karyawan dan lain lain.
Unsur pengambilan keputusan : Tujuan pengambilan keputusan Identifikasi alternatif-alternatif memecahkan masalah Perhitungan mengenai faktor-faktor yang tidak dapat diketahui sebelumnya. Sarana atau alat untuk mengevaluasi atau mengukur hasil.
Dalam pengambilan keputusan ada beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu : Posisi atau kedudukan Masalah Situasi Kondisi Tujuan
Proses pengambilan keputusan memiliki lima tahap yaitu : Seseorang mula-mula harus menyadari dan menempatkan diri sebagai pimpinan dalam organisasi dan bertanggung jawab sebagai pimpinan organisasi serta harus memutuskan sesuatu jika dalam organisasi tersebut muncul masalah. Masalah yang dihadapi terlebih dahulu harus di telaah, mengingat masalah tersebut memiliki macam-mavm sifat, bentuk dan komplesitasnya.
Setelah ditelaah kemudian harus di analisis situasi yang mempengaruhi organisasi dan masalahnya. Menelaah keputusan yang dibuatnya, terutama yang ditelaah adalah alternatif-alternatif yang dikemukakan dengan konsekuensi masing-masing kemudian dipilih yang paling tepat Setelah keputusan diambil kemudian keputusan itu dilaksanakan. Keberhasilannya tergantung pada jiwa dan manajemen dari kepemimpinan.