PERTEMUAN MINGGU 14 STRUKTUR ISI BUKU ICD-10 VOLUME 1, 2, DAN 3

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Tugas on line 1 manajemen rekam medis
Advertisements

SESI 5 CHAPTER SPECIFIC NOTES ICD-10 VOLUME 2 CHAPTER XV
Pertemuan ke-2 Bentuk formulir: Prinsip umum desain formulir
Tugas Manajemen Rekam Medis
SESI 13 DISEASE INDEX & MORBIDITY
INDEK DAN REGISTER.
SESI 1 PENGENALAN ICD, WHO & ASPEK LEGAL PENGAPLIKASIAN ICD-10
Diagnosis, Informasi Klinis, Dr Mayang Anggraini Naga
PENYAKIT SISTEM PERNAPASAN dr Mayang Anggraini Naga
SESI 7 LATIHAN: GENERAL CODING MENCARI dan MENENTUKAN KODE
SESI 11 DISEASES OF THE RESPIRATORY SYSTEM
“Dual Classification” dr Mayang Anggraini Naga
PSRM VII - PROBLEM ORIENTED MEDICAL RECORD ( POMR )
PRODI : ARM IRM MPRS. KOMPETENSI adalah kemampuan individual / orang perorangan untuk mengerjakan suatu tugas / pekerjaan yang dilandasi oleh ilmu pengetahuan,
SIKLUS MANAJEMEN DATA KESEHATAN
SESI 6A KKPMT 8 PENGKODEAN DIAGNOSIS MORBIDITAS & MORTALITAS
Pendahuluan Pembahasan meliputi peraturan ICD-10 terkait konvensi tanda baca yang menyertai suatu nomor kode dan pengaruhnya terhadap kode yang bersangkutan.
Pengenalan Kekhususan Bab X ICD-10 Disease of Respiratory System
SESI 3 Struktur ICD-10 Volume 3, ”Lead-terms”, &
KKPMT I 9 KLASIFIKASI PENYAKIT & STRUKTUR ICD-10, WHO
Pendahuluan Sistem sirkulasi ini meliputi,organ jantung, arteri, vena, dan kelenjar limfa. Klasifikasi pada bab ini berdasarkan gangguan pada jantung,
PENATAAN REKAM MEDIS LilyWidjaya.
Disusun oleh dr. Mayang Anggraini Naga FIKES-RM-IK EU Rev. 2015
DISEASE INDEX & MORBIDITY (INDEKS PENYAKIT & MORBIDITAS)
Pendahuluan “Lead-term”, kata panduan yang harus digunakan, sebagai kata petunjuk lokasi istilah diagnoses di buku indeks alfabetik ICD-10 Volume 3 Mahasiswa.
STANDARISASI DATA KESEHATAN
SESI 12 PENGENALAN ANGGOTA KLASIFIKASI ICD & MORTALITY RULES
PENDAHULUAN ICD- 10 PERTEMUAN 8
Pendahuluan Sistem sirkulasi ini meliputi,organ jantung, arteri, vena, dan kelenjar limfa. Klasifikasi pada bab ini berdasarkan gangguan pada jantung,
SESI 7 DISEASE INDEX & MORBIDITY
KELOMPOK MANAJEMENT UNIT KERJA Restiani
Pendahuluan Bab yang berkaitan dengan penyakit pada system pernafasan di mulai dari kode J00 – J99. Terdapat catatan di bawah bab yang menyatakan bilamana.
Struktur ICD-10 Volume 3 PERTEMUAN 9
Proses Pengkodean, Konvensi Tanda Baca dan“Dual Classification”
Pendahuluan Memahami tata cara penentuan kode diagnosis sistem kardiovaskuler, respirasi, dan muskuloskeletal berdasarkan sistem pengkodean yang berlaku.
ICD 10 CHAPTER VII (TELINGA) PRODI MIK, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
Lead term Kasus sistem Reproduksi pria dan wanita, kehamilan, persalinan, masa nifas, perinatologi dan kasus konginetal Deasy rosmala dewi, SKM,MKes.
SISTEM INFORMASI KESEHATAN.
AUDIT CODING METHODOLOGY
LILY WIDJAJA, Amd.PK., SKM., MM.
PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH
PERTEMUAN MINGGU 14 STRUKTUR ISI BUKU ICD-10 VOLUME 1, 2, DAN 3
PENYAKIT SISTEM PERNAPASAN dr Mayang Anggraini Naga
PENYAKIT SISTEM PENCERNAAN Dr Mayang Anggraini Naga
PERTEMUAN MINGGU 14 STRUKTUR ISI BUKU ICD-10 VOLUME 1, 2, DAN 3
Dr. Erkadius, M.Sc. FK Unand / APIKES Iris, Padang
KKPMT II SESI 1 dan 2 KLASIFIKASI PENYAKIT & STRUKTUR ICD-10, WHO
ICD 10 CHAPTER VI (SISTEM SYARAF) PERTEMUAN 1 DR MAYANG ANGGRAINI
PSRM VII - PROBLEM ORIENTED MEDICAL RECORD ( POMR )
ICD 10 CHEPTER XI (SISTEM DIGESTIF) PERTEMUAN 2 DR MAYANG ANGGRAINI
SESI 7 LATIHAN: GENERAL CODING MENCARI dan MENENTUKAN KODE
PRODI REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
REKAM MEDIS KAITANNYA DENGAN MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN (MIK)
PRODI MIK | FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
INDEKS TINDAKAN, KEMATIAN DAN DOKTER PERTEMUAN 4 LILY WIDJAYA, SKM,MM
TATA CARA KODING ICD-10 Lily Kresnowati.
Modul Modul adalah materi pelajaran yang disusun dan disajikan secara tertulis sedemikian rupa sehingga diharapkan siswa dapat menyerap sendiri materi.
PENYAKIT INFEKSI – KODE A DAN B
SESI 10 Soal Pengkodean Morbiditas
SESI 3 Struktur ICD-10 Volume 3, ”Lead-terms”, &
Analisis Jabatan Pengkodean dan Pelaporan
DIAGNOSTIC AND PROCEDURAL CODING MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN
KODING KLINIS DAN REIMBURSEMENT PERTEMUAN 3 YATI MARYATI, SKM
MORBIDITAS CODING TOTOK SUNDORO, SKM, MMR..
INDEKS DAN KARTU BEROBAT PERTEMUAN 5 LILY WIDJAYA, SKM,MM
DIAGNOSTIC AND PROCEDURAL GROUPINGS
KUALITAS DATA DALAM LAPORAN STATISTIK
Deasy Rosmala Dewi, M.Kes Prodi RMIK, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan
INDEKS TINDAKAN, KEMATIAN DAN DOKTER PERTEMUAN 4 LILY WIDJAYA, SKM,MM
SIKLUS MANAJEMEN DATA KESEHATAN
Transcript presentasi:

PERTEMUAN MINGGU 14 STRUKTUR ISI BUKU ICD-10 VOLUME 1, 2, DAN 3 SEKSI 1

Pendahuluan International Statistical Classification of Disease and Related Health Problem (ICD-10) berisi pedoman untuk merekam dan memberi kode penyakit, disertai dengan materi baru yang berupa aspek praktis penggunaan klasifikasi. Dengan penguasaan yang baik mahasiswa mampu memahami definisi dan tujuan dari ICD-10, mengetahui alasan penerapan ICD-10 di Indonesia serta mengetahui dasar hukum dari penggunaannya, memahami serta mampu menyebutkan kekhususan dari masing-masing bab ICD-10 beserta kekhususan pada masing-masing volume ICD-10, dan mengetahui bagaimana cara untuk menentukan kode diagnosis dengan cepat dan benar Memahami jenis dan fungsi klasifikasi dan kodefikasi terutama ICD-10 yang meliputi struktur, cara penggunaan, konversi tanda baca dan tata cara pengkodean secara umum

ICD-10 Vol 3 Seksi 1 Buku Indeks alfabetis ICD-10 volume 3 dibagi dalam 3 (tiga) seksi yakni: Seksi 1 : Meliput semua istilah diagnoses dan masalah terkait kesehatan yang dikenal dunia internasional sampai dengan tahun 1989, termasuk penyusunan urut alfabetik neoplasma dalam rincian 5 lajur sesuai sifatnya. Daftar istilah dalam indeks alfabetik adalah sebutan penyakit, atau simtom penyakit atau masalah terkait kesehatan

POKOK & SUBPOKOK BAHASAN Proses pengkodean: - Runtunan proses pengkodean - Makna kode berdagger dan kode berasterik - Cara menemukan dan menentukan pilihan yang presisi Kode Diagnose yang terpengaruh oleh kehadiran tanda baca agar tepat mewakili sebutan diagnosis yang maksud oleh dokternya. - Konvensi tanda baca yang berlaku di indeks alfabetis ICD-10 volume 3 dan cara memanfaat- kannya dalam proses penemuan kode diagnosis - Konvensi tanda baca yang berlaku di daftar tabulasi volume 1, dan cara memanfaatkannya dalam proses pemilihan kode diagnosis Daftar jumlah kode bertanda * (ICD-10 Volume 2) 3 kelompok soal latihan.

PROSES PENGKODEAN DIAGNOSIS Runtunan proses pengkodean diagnosis: Review of the Medical Record Selection of Diagnoses and Procedures to Code Assigment of Code Numbers Sequencing Codes (inpatients) Entry of Coded Data into Database (abstracting) Generation of Indexes Entry of Code on Patient’sBill (Baca Voume 2 tentang berbagai Rules Morbidity dan Mortalitas)

RUNTUNAN TINDAKAN MENCARI NOMOR KODE Runtunan tindakan menemukan dan menentukan pilihan Kode Diagnose yang: - presisi, - akurat dan - tepat sesuai instruksi yang ada di pedoman ICD-10 volume 2, dimulai dari pekerjaan:  mengubah ejaan diagnoses yang akan dikode ke ejaan bahasa ICD-10. Perlu diketahui bahwa ICD-10 volume 1 menggunakan ejaan Inggeris (contoh oesophagus, labour), sedangkan ICD-10 volume 2 menggunakan ejaan bahasa Inggeris Amerika (esophagus, labor).

RUNTUNAN TINDAKANNNYA: 1. Tentukan bagian dari istilah diagnostik yang dijadikan“lead-terms” sebagai kata panduan untuk menelusurinya di ICD-10 volume 3. 2. Jangan memilih istilah anatomic, kata keterangan atau istilah tindakan sebagai “lead-terms”. (Baca contoh di halaman 4 materi kuliah ini) 3. Baca semua keterangan (note) dan tanda-baca yang menyertai, mendahului ataupun yang mengikuti di bawah istilah yang ditemukan dan ikuti semua perintah yang ada (di antaranya adanya see, see also -, use …). 4. Tentukan pilihan nomor kode Anda.

RUNTUNAN TINDAKANNNYA (Lanjutan-1) 5. Cocokkan kode pilihan Anda dengan yang ada di Volume 1, dengan memperhatikan adanya klasifikasi ganda, kata-kata additional code, includes, excludes yang ada, see pages … , see site code … dsb 6. Pastikan nomor kode yang Anda pilih (diagnosis yang disandang pasiennya, dan yang menjadi alasan pasien berobat/masuk rawat) 7. Laksanakan analisis kualitatif rekam medis pasien terkait untuk kepastian bahwa kode yang Anda pilih sesuai bagi discharge diagnose (Diagnosis pulang atau diagnosis akhir, saat pasien dipulangkan) yang ditulis dokter pada format-2 isian yang tersedia. 8. Ada baiknya analisis dilakukan sejalan dengan proses assembling berkas rekam medis.

RUNTUNAN TINDAKANNNYA (Lanjutan-2) 9. Terapkan Rules ICD-10 bila harus memilih kode utama morbiditas atau cause of death Mortalitas (Morbidity dan mortality coding akan dibahas kemudian pada Modul 2 dan 3 ICD Morbidity Coding dan Modul 4 ICD Mortality Coding) 10. Contoh kesulitan yang dihadapi pengkode apabila istilah anatomik/kata keterangan/istilah lain di luar istilah diagnosis/tindakan medis-operasi, dijadikan “lead-terms”  Hal. [89] Cardia (jantung), cardial – see condition Cardia  Cardial = yang berkaitan dengan jantung

CONTOH: Halaman (131) Damage Tidak ada nomor kode yang mengikutinya, harus dilengkapi dengan keterangan site damagenya . Damage = rusak Halaman (190) Drug Tidak ada nomor kode yang mengikutinya, harus dilengkapi dengan nama generik obat atau khasiatnya. Halaman (221) Gastric - see condition (yang berkaitan dengan lambung) Halaman (77) Bronchi, bronchial – see condition Halaman (325) Kidney – see condition

Tuberculosis lung – see Tuberculosis, pulmonary Halaman (546) CONTOH: (Lanjutan) Halaman (545) Tuberculosis lung – see Tuberculosis, pulmonary Halaman (546) Tuberculosis osteomyelitis (see also Tuberculosis, bone) A18.0 ! M90.0* Halaman (602) Hit, hitting (accidental) by – see Struck by Hitting against – see Striking against Halaman (346) Malposition - cervix - see Malposition, uterus (347) - congenital - - adrenal (gland) Q89.1

Contoh: Sulit mencari kode apabila penulisan istilah diagnosis tidak rinci Apabila pencarian ditelusuri melalui Condition: Halaman (112) Condition - see Disease Halaman (161) Disease, diseased – see also Syndrome Halaman (518) Syndrome – see also Disease Disease = penyakit dan Syndrome = kumpulan gejala. Oleh karenanya apabila gejalanya tidak ditulis maka pengkode tidak dapat menemukan kode yang tepat.

Disease, diseased – see also Syndrome Contoh: Sulit mencari kode apabila penulisan istilah diagnosis tidak rinci (Lanjutan) Disease, diseased – see also Syndrome Contoh di bawah ini ada kelengkapan penjelasan tentang organ yang terkena sakit, sebab bakterial, kissing (166) B27.9  silahkan cek kembali di ICD-10 volume 1 untuk Anda ketahui penyakit apa ini? [156] B27.9 Infectious mononucleosis, unspecified, (326) Kissing spine M48.2  penyakit apa ini? [653] M48,2 Kissing spine Ini ada di bawah M48 Other spondylopathies [See site code page 649]  Ini adalah perintah untuk menjelaskan secara rinci site anatomik spine (tulang punggung) yang terkena sakit terkait.

Halaman (520) Syndrome hepatorenal K76.7 Contoh: Sulit mencari kode apabila penulisan istilah diagnosis tidak rinci (Lanjutan-2) Halaman (520) Syndrome hepatorenal K76.7 Halaman (521) Nephrotic syndrome (congenital) (see also Nephrosis) N04.- Halaman (422) Overheated (place) – see Heat Halaman (422) Ovum – see condition Halaman (439) Piles – Hemorrhoids Halaman (440) Placenta, placental (see also condition) Halaman (552) Typhoid (abortive) (ambulant) (anysite) (fever) (hemorrhagic) (infection) (intermitten) (malignant) (rheumatic) A01.0 - inoculation reaction – See also Complications vaccination,  belum ada nomor kodenya.

Tugas Mahasiswa membuat makalah yang berkaitan dengan definisi ICD-10, tujuan ICD-10 baik dari WHO. Alasan aplikasi ICD-10 di Indonesia, dan Struktur isi buku ICD-10 volume 1, 2, dan 3. Tugas disusun oleh kelompok mahasiswa yang terdiri atas 3 orang.Tugas dikumpulkan pada minggu berikutnya. Selain itu jawablah petanyaan di bawah ini (jawaban langsung ditulis pada modul ini):

Istilah Diagones VoL. 3 Vol. 1 Kode ICD-10 Abscess ( 17) [ 600] No: L02.9 Appendicitis ( ) [ ] No: Dysentry ( ) [ ] No: Malaria ( ) [ ] No: Hypercholestrolemia ( ) [ ] No: Icterus Dehydration ( ) [ ] No: Dysnoe ( ) [ ] No: Hypertension ( ) [ ] No: Angina pectoris ( ) [ ] No: Renal failure ( ) [ ] No: Acute tosillitis ( ) [ ] No: Chronic active hepatitis ( ) [ ] No: Cardiac hypertrophy ( ) [ ] No: Perianal abscess ( ) [ ] No: Tuberculosis meningitis ( ) [ ] No: Acute upper respiratory tract infection ( ) [ ] No: Chronic Hepatitis ( ) [ ] No: Gastric bleeding ( ) [ ] No: Pumonary edem ( ) [ ] No:

Terimakasih