BAB 8 PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Decision Making and Problem Solving M-12
Advertisements

Manajemen: Proses Pengambilan Keputusan
Persepsi dan Pengambilan Keputusan Individual
PERTEMUAN 6 Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN.
Proyek Sistem Informasi (Kuesioner + Manajemen kegagalan SI)
BAB V KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF, DELEGASI DAN PEMBERDAYAAN
Proses Pengambilan Keputusan
PEMBUATAN KEPUTUSAN Pembuatan keputusan adalah bagian kunci kegiatan manajer. Kegiatan ini memainkan peranan penting, terutama bila manajer melaksanakan.
Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan
Rabu, 03 Juni 2015Rabu, 03 Juni 2015Rabu, 03 Juni 2015Rabu, 03 Juni 2015 STIMIK 10 NOVEMBER JAYAPURA, 2009 NUR ALAM MN 1 Pengambilan Keputusan Bagian 4.
Rabu, 03 Juni 2015Rabu, 03 Juni 2015Rabu, 03 Juni 2015Rabu, 03 Juni 2015 STIKOM BALI 2007 FAQ: Pengambilan Keputusan Bagian 4 Dasar.
BAB V PENGAMBILAN KEPUTUSAN
FUNGSI PERENCANAAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PERSAINGAN & KONFLIK.
PERENCANAAN (planning)
EVALUASI DAN PENGENDALIAN STRATEGI
Langkah-Langkah Audit Manajemen
Proses pengambilan keputusan :
Esensi Pekerjaan Manajer
Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan
MENGAPA MENGAMBIL KEPUTUSAN
Pemecahan Masalah (Problem Solving) & Pengambilan Keputusan (decesion making) Pertemuan ke 4.
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Pengambilan Keputusan Etis Dalam Perusahaan
Materi Tutorial Tatap Muka Pertemuan ke-2
Pretest Pengambilan Keputusan
PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pertemuan 13-14
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Haida Dafitri, ST, M.Kom Pengantar Sistem Pendukung Keputusan
PERENCANAAN Lecture 6 Disampaikan oleh: Dr. Ir. NUDDIN HARA.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Oleh Untung Widodo, SE, MM
Manajemen Umum PERTEMUAN 6 Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
BAB 6 PERENCANAAN 1. PERENCANAAN 2. PROSES PERENCANAAN 3. PERENCANAAN SITUASIONAL 4. PERENCANAAN DAN TINGKATAN MANAJEMEN 5. HAMBATAN DAN PEMECAHAN MASALAH.
Sessi 3 PROSES PERENCANAAN STRATEGIS
BAB 8 PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Perilaku konsumen Proses keputusan konsumen: proses pasca pembelian, kepuasan konsumen, dan komitmen. Hadi Permana Aldi Indra Gunawan
FUNGSI PERENCANAAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan Keputusan sebagai ilmu dan seni
PEMBUATAN KEPUTUSAN M. EKO FITRIANTO FAKULTAS EKONOMI UNSRI
BAB 16 DINAMIKA KELOMPOK 1. ALASAN TERBENTUKNYA KELOMPOK
VISI DAN PERUBAHAN.
Manajemen Sistem Informasi
Model-Model Pengambilan Keputusan
ALPHA NADEIRA MANDAMDARI
PERENCANAAN (planning)
Sistem Informasi Manajemen (Pertemuan-6)
BAB 12 MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA
MENETAPKAN PRIORITAS MASALAH
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Decision Making Process
Materi Tutorial Tatap Muka Pertemuan ke-2
Pengaruh Faktor-Faktor Non-Rasional Dalam Pengambilan Keputusan
Proses pengambilan keputusan :
Oleh : Mohamad Rizal Nur Irawan
Manajemen Sumber Daya Manusia
SESI 08: PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pemecahan Masalah (Problem Solving) & Pengambilan Keputusan (decesion making) Pertemuan ke 4.
Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan Suksma Ratri.
Manajemen Sumber Daya Manusia
Pemecahan Masalah Menurut Anderson:
Pengambilan Keputusan
FUNGSI PERENCANAAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Soraya Lestari, SE, M. Si Pengantar Manajemen
KELOMPOK 4 : 1. NURSYAIFUDIN 2. MELITA SIADARI 3. ASNUR RIZKI SUSANTI 4. OLIVIA PERMATASARI 5. JERNI NUR.
Transcript presentasi:

BAB 8 PENGAMBILAN KEPUTUSAN 1. MASALAH DAN KESEMPATAN 2. PENGAMBILAN KEPUTUSAN 3. KEPASTIAN, RISIKO,DAN KETIDAKPASTIAN 4. PENDEKATAN RASIONAL UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN 5. ALTERNATIF PENDEKATAN RASIONAL 6. MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGAMBILAN KEPUTUSAN.

MASALAH DAN KESEMPATAN Keputusan dimulai dari suatu masalah atau kesempatan. Masalah atau problem didefinisikan sebagai kondisi yang menyimpang atau tidak sesuai dengan yang diinginkan. Kesempatan merupakan kondisi yang memberikan kemungkinan bagi organisasi memanfaatkan kesempatan agar hasi yang diperoleh melebihi tujuan atau sasaran yang ditetapkan.

Proses pencarian masalah dimulai dari beberapa situasi: 1. Penyimpangan dari pengalaman masa lalu: jika penjualan tahun ini lebih rendah dari penjualan masa lalu, maka ada masalah dalam penjualan produk. 2. Penyimpangan dari rencana: apabila hasil yang dipreoleh lebih rendah dari yang direncanakan, maka ada masalah. 3. Orang lain: konsumen biasanya menjadi sumber informasi masalah yang cukup berharga. 4. Lingkungan: jika pesaing sukses meluncurkan produk baru yang menjadi pesaing produk organisasi, maka timbul masalah.

Proses pencarian kesempatan: 1. Brainstorming: semua alternatif pemecahan masalah dikemukakan, kemudian secara bertahap alternatif-alternatif dipersempit menjadi lebih realistis. 2. Dialectical inquiry: dengan membuat asumsi tertentu, dengan asumsi tersebut alternatif pemecahan masalah dikemukakan. Analisis dilanjutkan dengan membantah asumsi awal tidak dapat berlaku, kemudian alternatif pemecahan masalah dengan asumsi yang tidak benar dicari.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN Definisi Tipe Keputusan.

Definisi Memilih satu alternatif dari beberapa alternatif keputusan. Alternatif yang paling baik merupakan alternatif yang membrikan kontribusi paling besar untuk pencapaian tujuan organisasi.

Tipe Keputusan: Keputusan yang terprogram (programmed decision) Adalah keputusan yang terstruktur atau yang muncul berulang-ulang atau keduanya. Karena muncul berulang-ulang, organisasi biasanya mempunyai aturan, kebijakan, dan prosedur yang dipakai untuk memberi arahan bagaimana keputusan tersebut dibuat. Keputusan yang tidak terprogram (non-programmed decisions) Adalah keputusan yang tidak terstruktur atau jarang muncul atau keduanya. Karena tidak terstruktur dan jarang muncul, maka tidak ada pedoman yang cukup terinci untuk menangani masalah tersebut. Situasi semacam itu merupakan situasi luar biasa dan karena itu diperlakukan secara khusus.

KEPASTIAN, RISIKO, DAN KETIDAKPASTIAN Kondisi yang dihadapi oleh manajer

Jika informasi yang diperoleh manajemen cukup akuran dan dapat dipercaya (reliable) dan konsekuensi keputusan dapat diperkirakan dengan jelas, maka manajer menghadapi kondisi kepastian. Konsep probabilitas sering digunakan untuk menjelaskan konsep risiko.

PENDEKATAN RASIONAL UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN Memilih Situasi Mengembangkan Alternatif Pemecah Mengevaluasi Alternatif dan Memilih Alternatif Terbaik Implementasi Follow-up dan Evaluasi.

PENDEKATAN RASIONAL UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN Meneliti Situasi Mengembangkan Alternatif Pemecahan Mengevaluasi Alternatif dan Memilih Altenaif Terbaik Implementasi Follow-up dan Evaluasi

Mengembangkan Alternatif Pemecahan Meneliti Situasi Tahap pertama adalah meneliti dan mendefinisikan problem. Problem baru terasa, pada saat ada gejala atau stimulus yang nampak ke permukaan dan menarik perhatian manajer. Gejala bisa bersifat positif atau negatif. Mengembangkan Alternatif Pemecahan Manajer diharapkan dapat menghasilkan alternatif yang jelas (praktis) dan kreatif.

Mengevaluasi Alternatif dan Memilih Alternatif Terbaik: apakah alternatif pemecahan cukup layak apakah alternatif memuaskan apakah alternatif mempunyai efek positif atau netral apakah alternatif dapat dibiayai menentukan alternatif terbaik dari beberapa alternatif yang ada. Idealnya alternatif terbaik adalah alternatif dengan skor paling tinggi untuk setiap pertanyaan saringan diatas.

Implementasi Follow up dan Evaluasi Pelaksanaan alternatif yang dipilih Follow up dan Evaluasi Untuk memastikan bahwa pelaksanaan keputusan yang diambil mengenai sasaran atau tujuan yang ingin dicapai.

ALTERNATIF PENDEKATAN RASIONAL Model Administratif Heuristic Intuisi dan Eskalasi Komitmen Pengeruh Politik dan Etika.

Model Administratif Herbert Simon mencpba menjelaskan pengambilan keputusan dari sisi perilaku (behavior) pengambilan keputusan.   Menurutnya manajer dalam mengambil keplutusan mengadapi tiga hal: 1. informasi tidak sempurna dan tidak lengkap 2. rasionalitas yaang terbatas (bounded rationality), dan 3. cepat puas (satisfice).

Heuristic Penelitian oleh Amos Tversky dan Daniel Kahneman mengembangkan ide dari Herbert Simon mengenai rasionalitas yang terbatas. Mereka berpendapat orang cenderung menggunakan model heuristic atau rule of thumb untuk menyederhanakan pengambilan keputusan.

Ada tiga macam bentuk heuristic: 1. Ketersediaan (availability): kejadian-kejadian yang dialami oleh manusia akan disimpan di memori otak manusia. Kejadian-kejadian tersebut seringkali dijadikan referensi untuk pengambilan keputusan. Memori kejadian akan tergantung pad lamanya waktu kejadian dan kuatnya kejadian. 2. Perwakilan atau (stereotype): contoh, manusian sering menganggap bahwa ras tertentu lebih rajin atau lebih pandai, meskipun sebenarnya akan tergantung pada orangnya. 3. Penyesuaian dan Anchoring: manusia biasanya menilai sesuatu dengan membandingkan apa yang ada dalam otaknya. Contoh, untuk menilai tinggirendahnya penjualan, manajer akan langsung membandingkan dengan angka tertentu seperti penjualan masa lalu.

Pendekatan heuristic dapat mengakibatkan bias dalam pengambilan keputusan, karena: mengambil contoh sesuatu yang mudah diingat, yang belum tentu sebagai contoh yang baik penyesuaian yang kurang, contoh penyesuaian gaji berdasar standar gaji masa lalu yang belum tentu layak dengan konsisi sekarang pencarian yang mudah, contoh bila manajer ingin mencari informasi tentang sistem informasi, dan mencari di departemen sistem informasi manajemen dan tidak menemukan maka langsung berhenti, padahal bisa diperoleh di departemen lain. Dapat disimpulkan pendekataan heuristic sebagai pendekatan yang menyederhanakan keputusan, tetapi mempunyai risiko yang mengarah pada bias yang membuat keputusan tidak optimal.

Intuisi dan Eskalasi Komitmen Intuisi manajer tentunya sudah terbentuk berdasarkan pengalaman yang lama dalam pengambilan keputusan. Penggunaan intuisi mempunyai risiko besar, terutama bagi manajer yang belum punya banyak pengalaman dalam bidangnya. Dalam eskalasi komitmen, manajer seringkali menaruh komitmen yang terlalu besar pada keputusan yang telah dibuat. Keputusan yang telah dibuat akan sangat sulit untuk ditarik kembali.

Pengaruh Politik dan Etika Politik dalam hal ini merupakan pengertian yang lebih luas. Contoh, perusahaan pemerintah yang mendapat tekanan yang kuat dari birokrasi pemerintah. Etika dapat mempengaruhi keputusan manajer. Contoh, jika keputusan rasional adalah memberhentikan sejumlah karyawan, bagaimana dengan nasib karyawan yang sudah bekerja lama untuk perusahaan? Diperlukan kompromi.

MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGAMBILAN KEPUTUSAN Tingkat Individual Tingkat Kelompok.

MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGAMBILAN KEPUTUSAN Efektifitas suatu keputusan ditentukan dua hal: 1. Kualitas keputusan, dan 2. Pelaksanaan keputusan teresebut atau siapa yang melaksanakan keputusan tersebut.

Tingkat Individual Faktor-faktor yang menghalangi pengambilan keputusan efektif menurut Irving L. Janis an Leon Mann: 1. Relaxed avoidence: manajer cenderung tidak bersedia bertindak, setelah tahu konsesuensi tidak bertindak tidak terlalu besar 2. Relaxed change: manajer baru bertindak setelah memahami bahwa konsekuensi tidak bertindak cukup serius. Manajer cenderung memilih alternatif yang pertama kali ditemukan, tidak mau mencari alternatif yang optimal 3. Defensive avoidance: berdasarkan pengalaman masa lalu manajer tidak dapat menemukan pemecahan yang baik, manajer memutuskan untuk membiarkan orang lain mengerjakan keputusan dan menanggung konsekuensi dari keputusan tersebut.

4. Panik: karena stress yang cukup besar dan karena keterbatasan waktu, manajer tidak lagi menjadi rasional.   Dalam keempat situasi tersebut, manajer akan cenderung memilih motode penyesuaian bertahap (incremental adjusment), yang menghasilkan perubahan kecil dari kebijakan yang sudah ada.

Cara-cara untuk untuk menghindari halangan-halangan tersebut: 1. Menetapkan prioritas: memungkinkan manajer menentukan mana yang lebih penting dan mengalokasikan waktu dan tenaga sesuai dengan urutan prioritas. 2. Mencari informasi yang relevan: digunakan untuk menganalisis problem yang ada, untuk menghasilkan alternatif keputusan yang kreatif, mempertimbangkan konsekuensi-konsekuensi dari setiap alternatif, kejadian-kejadian di masa mendatang yang mungkin akan mempengaruhi keputusan tersebut. 3. Hati-hati terhadap pendekatan heuristic dan bias-bias yang ada: diharapkan keputusan manajer menjadi lebih efektif.

Tingkat Kelompok Manajer harus memperhatikan keuntungan dan kerugian kelompok tersebut. Penyesuaian-penyesuaian dapat dilakukan untuk menekan kerugian dari pengambilan keputusan secara kelompok.

Beberapa contoh kelompok: - Interacting group (kelompok interaksi): adalah mengumpulkan beberapa orang dengan latar belakang yagn berbeda dalam satu kelompok. Kemudian kelompok tersebut ditugasi untuk memcahkan problem tertentu - Delphi group: dikembangkan oleh Rand Corp, di Amerika Serikat. Metode ini menggunakan konsensus dari para ahli (pakar) yang memberikan kontribusi secara individual. - Nominal group (kelompok nominal): dalam kelompok nominal nama tidak disamarkan. Kelompok nominal membatasi interaksi antar anggota kelompok.

Tugas Kelompok Buatlah kelompok dengan anggota maksimal 7 orang Bahaslah kasus sebagai berikut: Jika perusahaan anda sedang ditengah krisis karena order yang semakin sedikit, kemudian anda adalah sebagai manajer apakah langkah-langkah anda yang akan lakukan? apakah akan memecat karyawan anda? Melakukan promosi agar order meningkat? Mengundurkan diri dari seorang manajer agar digantikan oleh orang lain yang lebih kompeten Diskusikan kasus tersebut dengan kelompok anda dan cari alternatif solusi dengan segala alasannya ambil keputusan serta berikan proses cara pengambilan keputusannya dan alasan yang digunakan sebagai landasan atas keputusan yang diambil