(Dr. Ir. Tantan Widiantara, MT)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Disusun Oleh : Kelompok 4
Advertisements

Dosen Pembimbing : Arie Febrianto, STP MP Laylatul Laurieka F ( )
PENANGANAN BAHAN BAKU.
Menggali Manfaat Buah Buruk Rupa
ZAT WARNA ALAM.
Pascapanen Bahan Pangan
Mahani, SP., M.Si. Jurusan Teknologi Industri Pangan
Kenali Zat Pewarna Pakaian pada Makanan Serta Dampaknya
Kompatibilatas Persilangan Antara
RATIH TITIK HARYATI, PENGARUH PENGATURAN PH DAN PENAMBAHAN GULA TERHADAP MUTU ORGANOLEPTIK DAN KADAR VITAMIN A MINUMAN JELLY WORTEL (DAUCUS.
PERANCANGAN PABRIK “ NUGGET WORTEL “ Oleh :
Penggaraman dan Pengeringan
PENGOLAHAN DENGAN GARAM, ASAM, GULA DAN BAHAN KIMIA
SOAL LATIHAN. Soal No. 1 (UAS th 2005) Divisi Produksi dari suatu pabrik minuman jus buah membeli 100 keranjang buah mangga. Pihak penjual mangga mengklaim.
SIDANG TUGAS AKHIR ANALISIS PARAMETER MUTU DAN KADAR FLAVONOID PADA PRODUK TEH HITAM CELUP Disusun oleh: Akbar Maulana Pembimbing Utama.
PERBANDINGAN KURMA (Phoenix dactilyfera L
PEMURNIAN Lanjutan.
Rival Gustian Dwi Putra
Disusun Oleh : Yossy Aryanti
PENENTUAN UMUR SIMPAN SMOOTHIES BLACK MULBERRY (Morus Nigra L
(Dr.Ir.Tantan Widiantara, MT)
KAJIAN PERBANDINGAN SARI DAUN JAMBU BIJI DENGAN SARI SALAK BONGKOK DAN PENAMBAHAN MADU PADA PRODUK MINUMAN FUNGSIONAL Di Susun Oleh : Sri Retna Utami.
Dr. Ir. Asep Dedy Sutrisno, MSc Dr. Ir. Leni Herliani Afrianti, MP
PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI SUKROSA DAN GARAM NACL TERHADAP KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK MINUMAN ISOTONIK TOMAT(Solanum lycopersicum Mill) Zahra Ainnurkhalis.
PANEN DAN PASCAPANEN.
PENGARUH DERAJAT SOSOH DAN JENIS PENGEMAS TERHADAP KETAHANAN KOMPONEN AROMA-AKTIF BEBERAPA VARIETAS BERAS (Oryza myristica L.) AROMATIK SELAMA PENYIMPANAN.
PERBANDINGAN SUSU KEDELAI BUBUK DENGAN SUSU SKIM DAN STEVIA DENGAN SUKROSA TERHADAP KARAKTERISTIK COKELAT Disusun Oleh: Muhammad Rifqi Pembimbing.
Program Kreativitas Mahasiswa 2010
Randy Tertia TUGAS AKHIR PENELITIAN
Dr. Ir. Asep Dedy Sutrisno, M.Sc. Pembimbing Pendamping
(Salacca edulis Reinw) Pembimbing Pendamping
KAJIAN PERBANDINGAN IKAN PATIN (Pangasius
RANCANGAN ACAK LENGKAP FAKTORIAL
SAUS CABAI NOVIA AYU SETYANINGTYAS ( ) DEVI LIANA ROSA ( ) SEPTANTRINA PUSPITASARI ( ) MOH. BAGUS AJI S.
PENGARUH KONSENTRASI DINATRIUM HIDROGEN POSFAT (Na2HPO4) DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP KARAKTERISTIK SELAI JAGUNG (Zea mays L.) SERBUK INSTAN Ratu Asyifawati.
Oleh : Risti Triana Bahroen
Oleh: Dr. Ir. Fronthea Swastawati, MSc Teknologi Hasil Perikanan
TEKNOLOGI PENGOLAHAN PIKEL
J e L L y Candy.
PENGGUNAAN BUNGA KECOMBRANG (Etlingera elatior) SEBAGAI ANTIBAKTERI PADA DAGING SAPI SEGAR DENGAN VARIASI KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN MELIA SITI AJIJAH.
Pengaruh Perbandingan Bubur Rumput Laut (E
Dosen Pembimbing II Dr.Ir. Nana Sutisna .A, M.Sc
PENGARUH KONSENTRASI GELATIN TULANG IKAN PATIN DAN KONSENTRASI PUTIH TELUR TERHADAP KARAKTERISTIK ES KRIM KACANG MERAH GINA SITI KHOERUNNISA
FISIOLOGI PASCA PANEN PENYIMPANAN
PENGARUH PENAMBAHAN IKAN TERI (Stolephorus commersonii) DAN SUHU PENGERINGAN TERHADAP KARAKTERISTIK DENDENG BATANG TALAS (Colocasia esculenta (L) Schott)
Pembimbing Utama Dr. Ir. Asep Dedi Sutrisno., M.SC
Oleh Prof. Dr. Ir. Dwiyati Pujimulyani,MP
Oleh : Rindy Partriana D ( )
Pembimbing I Dr. Ir. Hj. Hasnelly, MSIE.
Ir. Tantan Widiantara, MT Pembimbing Pendamping :
Sari Wortel Rochmayanti Dewi Aprilina
Pembimbing Pendamping : Dr. Ir. Hj. Bonita Anjarsari.,M.Sc
APLIKASI ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA TERHADAP UMUR SIMPAN SOSIS SAPI
Menurut penelitian para ahli, beras hitam mempunyai khasiat:
PERANCANGAN PABRIK PEMBUATAN SARI BUAH JERUK PONTIANAK (Citrus nobilis var. microcarpa) DENGAN APLIKASI METODE LYE PEELING SEBAGAI UPAYA PENGHILANGAN.
(Lycopersicon esculentum)
PEMBUATAN SELAI PEPAYA SEBAGAI PERCOBAAN PENGGANDAAN SKALA
Aplikasi pengolahan citra digital untuk menilai mutu buah nanas terolah minimum dengan perlakuan penambahan gula pasir WAHYUDI ERRIKO S.P Dosen.
BAHAN TAMBAHAN PANGAN (BTP) ALAMI
(1,1-difenil-2-pikrilhidrazil)
Minyak goreng berulang
LIMBAH CAIR INDUSTRI KAKAO SEBAGAI BAHAN PEMBUAT NATA
DEWAN SAPUTRA ARMAN ADI RACHMAN BAU HIJRAH LILIS KARLINA AGROINDUSTRI 28 A.
PANEN DAN PASCAPANEN. PANEN Budidaya tanaman (bercocok tanam Pasca Panen Persiapan utk penyimpanan dan pemasaran Diakhiri awal.
Program Kreativitas Mahasiswa 2010
Kelas B Agroekoteknologi’12
Karakterisasi film Larutan pektin 1% Larutan kitosan 1%
Assalamualaikum wr. Wb. PEMANFAATAN KERANG DARAH (Anadara granosa ) PADA PEMBUATAN KONSENTRAT PROTEIN KERANG TERHADAP STUDI FISIK DAN KIMIA FAKULTAS.
Dosen Pembimbing Utama: Andrew Setiawan R. S.TP., M.Si Dosen Pembimbing Anggota: Winda Amilia, S.TP.,M.Sc.
Yogurt Tinggi Antioksidan dan Rendah Gula dengan Apel (Malus Domestica) dan Madu Kopi Dena Emarani Heriana NIM
Transcript presentasi:

(Dr. Ir. Tantan Widiantara, MT) PENGARUH PERBANDINGAN SARI BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) DENGAN SARI BUAH SALAK BONGKOK (Salacca edulis Reinw) DAN JENIS PENSTABIL TERHADAP KARAKTERISTIK SIRUP BUAH Oleh : Cerly Susanti 123020410 Pembimbing Utama   Pembimbing Pendamping (Ir. Neneng Suliasih, M.P) (Dr. Ir. Nana Sutisna Achyadi, M.Sc) Penguji (Dr. Ir. Tantan Widiantara, MT)

Pendahuluan Kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat semakin meningkatkan kecenderungan konsumsi terhadap makanan dan minuman yang bergizi dengan memanfaatkan bahan pangan alami. Buah-buahan sebagai komoditas holtikultura menempati posisi penting dalam hal pemenuhan kebutuhan zat gizi, terutama vitamin dan mineral.

Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus ) Isi buahnya berwarna putih, merah atau ungu dengan taburan biji-biji berwarna hitam. Tekstur isinya seperti selasih dengan cita rasa seperti buah kiwi (Kristanto, 2003 dalam Septiana, 2011). Kelebihan yang dimiliki buah naga merah adalah kandungan antioksidan dalam bentuk vitamin C yang cukup tinggi, sehingga sering dimanfaatkan untuk mencegah berbagai penyakit. vitamin C dalam buah naga merah yaitu sekitar 8-9 mg menurut (Emil 2011 dalam Pujiardini, 2014).

Buah naga merah yang siap dipetik tanpa cacat fisik hanya memiliki daya simpan 10 sampai 14 hari di suhu ruang (Mizrahi, 2002 dalam Hadiwijaya, 2013). Sehingga perlu dilakukan suatu upaya untuk memanfaatkan dan mempertahankan mutu buah naga merah. Salah satunya dengan mengolah buah naga merah menjadi produk sirup.

Buah Salak Bongkok (Salacca edulis Reinw) Salak merupakan salah satu jenis tanaman buah tropis asli Indonesia. Kabupaten Sumedang merupakan salah satu daerah di Propinsi Jawa Barat yang mengembangkan usaha hortikultura buah-buahan khususnya salak. Salak lokal yang dikembangkan di Kabupaten Sumedang adalah salak Bongkok (Salacca edulis Reinw) yang pertama kali ditemukan di Desa Bongkok, Kecamatan Conggeang, Kabupaten Sumedang Jawa Barat (Dinas Pertanian Kabupaten Sumedang, 2002 dalam Rismawati, 2015).

Beberapa peneletian menjelaskan bahwa buah salak varietas Bongkok mengandung vitamin C 8,37 mg/100g selain itu terdapat suatu senyawa 2-metilester-1-H-pirrol-4asam karboksilat yang mempunyai aktifitas sebagai antioksidan (Afrianti, 2010 dalam Permatasari, 2013).

Buah salak Bongkok memiliki rasa yang asam, sepat dan agak pahit sehingga buah salak Bongkok tidak diminati oleh konsumen yang mengakibatkan buah salak Bongkok menjadi komoditi yang terbuang (Afrianti et al., 2014). Selain itu salak merupakan buah-buahan yang berpola klimakterik, oleh karena itu mudah mengalami kerusakan dan mempunyai umur simpan pendek. Umur simpan buah salak pada suhu ruang hanya 10 hari dan dalam tataniaga dapat mengalami susut pasca panen sebesar 30 % (Suhardi dan Suksmadji, 1992 dalam Permatasari, 2013) Karakteristik dari buah salak Bongkok tersebut menuntut perlu dilakukannya inovasi olahan pangan untuk memanfaatkan dan mempertahankan mutu buah tersebut.

IDENTIFIKASI MASALAH Bagaimanakah pengaruh perbandingan sari buah naga merah dan sari buah salak Bongkok terhadap karakteristik sirup buah. Bagaimanakah pengaruh jenis penstabil terhadap karakteristik sirup buah dari campuran sari buah naga merah dengan sari buah salak Bongkok. Bagaimanakah interaksi antara perbandingan sari buah naga merah dengan sari buah salak Bongkok dan jenis penstabil terhadap karakteristik sirup buah.

MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN MAKSUD PENELITIAN TUJUAN PENELITIAN Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh perbandingan sari buah naga merah dengan sari buah salak Bongkok, pengaruh jenis penstabil serta interaksi antara perbandingan sari buah naga merah dengan sari buah salak Bongkok dan jenis penstabil terhadap karakteristik sirup dari campuran sari buah naga merah dengan sari buah salak Bongkok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan perbandingan sari buah naga merah dengan sari buah salak Bongkok dan jenis penstabil yang tepat dalam pembuatan sirup dari campuran sari buah naga merah dengan sari buah salak Bongkok.

MANFAAT PENELITIAN Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk memberikan suatu variasi produk sirup buah dari campuran sari buah naga merah dengan sari buah salak Bongkok sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomis dari buah naga merah dengan buah salak Bongkok dan menghasilkan produk yang memiliki warna, rasa dan aroma yang menarik sehingga dapat diterima oleh masyarakat serta mengandung vitamin C yang baik untuk dikonsumsi.

Menurut (Standar Nasional Indonesia, 1994) sirup adalah produk minuman yang diperoleh dengan mencampur gula dan sari buah dengan atau tanpa bagian yang dapat dimakan dari satu jenis buah-buahan atau lebih dan dalam penggunaanya diencerkan dengan air, dengan kandungan gula minimal 65 % Menurut Haryanto (1998, dalam Kumalasari, 2015 ), beberapa hal yang menentukan kualitas sirup buah antara lain rasa, aroma, warna, kadar gula, endapan dan kemasan produk. Menurut Yusmarini (2015), pembuatan sari buah campuran dari buah nanas dan semangka dan rasio sari buah nanas dan sari buah semangka memberikan pengaruh yang nyata terhadap mutu sari buah yang dihasilkan. Secara keseluruhan panelis menyukai sari buah campuran nanas dan semangka.

Sari buah naga merah + sari buah salak Bongkok ??? Perbandingan antara sari buah naga merah dengan sari buah salak Bongkok bertujuan untuk menutupi kekurangan yang ditimbulkan dari masing-masing sari buah. Sari buah naga merah memiliki warna merah yang pekat dan menarik, tetapi rasa cenderung lemah, sedangkan sari buah salak Bongkok memiliki warna coklat yang kurang menarik tetapi memiki rasa asam yang mencolok. Kombinasi antara kedua sari buah tersebut diharapkan dapat menghasilkan produk sirup buah yang memiliki warna yang menarik dan rasa yang yang dapat diterima oleh konsumen.

Bahan tambahan pangan pada sirup ?? Kestabilan pada produk sirup buah dapat ditingkatkan dengan zat aditif makanan. Pada pengolahan sirup buah diperlukan bahan penstabil seperti gum aram, pektin dan CMC (Ani, 2002 dalam Septiana, 2011).

Beberapa Penelitian Penggunaan Bahan Penstabil Untuk Sirup Menurut Nuryati (2006), sirup salak yang terbaik dihasilkan dari (varietas Pondoh dengan konsentrasi Natrium CMC 1%) dengan nilai tanin 0,55%, vitamin C 0,23mg, viskositas 1,50 dPas, gula reduksi 47,39%, total asam 1,05mg/ml, pH 3,94, tingkat kecerahan 27,37, tingkat kemerahan 3,43, tingkat kekuningan 9,70, rasa 3,00 (cenderung agak enak), warna 3,33 (cenderung agak menarik) dan kenampakan 3,53 (cenderung agak keruh). Menurut Cristina (2005), jenis penstabil xanthan gum dengan konsentrasi 0.075% menghasilkan sirup asam Jawa yang lebih baik dan lebih diterima. Menurut Rahardjo (1979), menjelaskan bahwa sebagai penstabil sirup, agar-agar dapat ditambahkan 0,3-0,4%.

HIPOTESIS PENELITIAN 1.Perbandingan sari buah naga merah dengan sari buah salak Bongkok diduga berpengaruh terhadap karakteristik sirup buah 2.Jenis penstabil diduga berpengaruh terhadap karakteristik sirup buah dari campuran sari buah naga merah dengan sari buah salak Bongkok 3.Interaksi antara perbandingan sari buah naga merah dengan sari buah salak Bongkok dan jenis penstabil diduga berpengaruh terhadap karakteristik sirup buah

Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2016 sampai dengan selesai di Laboratorium Penelitian Teknologi Pangan Fakultas Teknik Universitas Pasundan Bandung, Jalan Dr. Setiabudhi No 193.

Bahan-bahan pembuatan sirup Buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) warna kulit merah mengkilap, jumbai atau sisik kemerahan dan tidak busuk yang diperoleh dari Lembang Buah salak bongkok (Salacca eduls Reinw) kulit berwarna coklat dan tidak busuk yang diperoleh dari Sumedang CMC Xanthan gum Agar-agar (swalllow plain) Gula kristal (merk Gulaku) Air

Penelitian pendahuluan Metode Penelitian Penelitian utama Penelitian pendahuluan Untuk mengetahui pengaruh perbandingan sari buah naga merah dengan sari buah salak Bongkok dan jenis penstabil pada karakteristik sirup buah Menentukan kadar vit C dan kadar gula total pada sari buah naga merah (buah:air 2:1) dan sari buah salak Bongkok (buah:air 1:1)

Penelitian utama Rancangan perlakuan Rancangan analisis Rancangan respon Rancangan percobaan

Rancangan Perlakuan Rancangan perlakuan pada penelitian utama terdiri dari dua faktor yaitu: perbandingan sari buah naga merah dengan sari buah salak Bongkok (S) s1 = 1 : 1 s2 = 1 : 2 s3 = 2 : 1 jenis penstabil (P) yang ditambahkan : p1 = CMC (Carboxy Methyl Cellulose) p2 = Xanthan gum p3 = Agar-agar

Rancangan percobaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Rancang Acak Kelompok (RAK) dengan pola faktorial 3x3 dengan 3 kali pengulangan. Model percobaan: Yijk = µ +K+­­ si+pj+(sp)ijk+ ɛijk

Tabel RAK 3 x 3

Rancangan analisis Kesimpulan dari hipotesis pada tabel ANAVA tersebut yaitu : Ho diterima jika, F hitung > F tabel pada taraf 5%, maka perlakuan perbandingan sari buah naga merah dengan sari buah salak Bongkok, jenis penstabil dan interaksinya berpengaruh pada karakteristik sirup buah dan dilakukan uji lanjut Duncan. ­Ho ditolak jika, F hitung < F tabel pada taraf 5%, maka perlakuan perbandingan sari buah naga merah dengan sari buah salak Bongkok, jenis penstabil dan interaksinya tidak berpengaruh pada karakeristik sirup buah (Gaspers,1995).

RANCANGAN RESPON PENELITIAN UTAMA Respon Kimia : Kadar vitamin C (metode iodimetri) Kadar gula total (metode luff schorrl) Respon Fisik : Viskositas (viskometer) Total padatan terlarut (refraktometer) Kestabilan (metode total padatan terlarut) Respon Organoleptik Uji hedonik 30 panelis agak terlatih terhadap Warna, rasa dan aroma Uji Aktifitas Antioksidan 2 sampel terpilih menggunakan metode DPPH

Diagram alir pembuatan sari buah naga merah

Diagram alir pembuatan sari buah salak Bongkok

Diagram alir pembuatan sirup campuran sari buah naga merah dengan sari buah salak bongkok

Hasil Penelitian Pendahuluan Bahan Kadar vitamin C Kadar gula total pH Sari buah naga merah 6,69 mg/100 gram bahan 13,21% 5,38. Sari buah salak Bongkok 7,53 mg/100 gram bahan 7,44% 3,78

Hasil Analisis Kadar Vitamin C (Penelitian Utama) Berdasarkan hasil perhitungan ANAVA, menunjukan bahwa perbandingan sari buah naga merah dengan sari buah salak Bongkok (S), jenis penstabil (P) dan interaksi keduanya (SP) berpengaruh nyata terhadap kadar vitamin C sirup buah. Hasil uji lanjut Duncan :

Hasil Analisis Kadar Gula Total (Penelitian Utama) Hasil perhitungan ANAVA, menunjukan perbandingan sari buah naga merah dengan sari buah salak Bongkok (S), jenis penstabil (P) dan interaksi keduanya (SP) berpengaruh nyata terhadap kadar gula total sirup. Hasil uji lanjut Duncan :

Hasil Analisis Total Padatan Terlarut (Penelitian Utama) Berdasarkan hasil perhitungan ANAVA menunjukan bahwa perbandingan sari buah naga merah dengan sari buah salak Bongkok (S), jenis penstabil (P) dan interaksi keduanya (SP) berpengaruh nyata terhadap total padatan terlarut sirup. Hasil uji lanjut Duncan :

Hasil Analisis Viskositas (Penelitian Utama) Hasil perhitungan ANAVA, menunjukan bahwa perbandingan sari buah naga merah dengan sari buah salak Bongkok (S), jenis penstabil (P) dan interaksi keduanya (SP) berpengaruh nyata terhadap viskositas sirup. Hasil uji lanjut Duncan :

Hasil Uji Kestabilan (Penelitian Utama) Berdasarkan hasil perhitungan ANAVA, menunjukan bahwa perbandingan sari buah naga merah dengan sari buah salak Bongkok (S), jenis penstabil (P) dan interaksi keduanya (SP) berpengaruh nyata terhadap kestabilan sirup. Hasil uji lanjut Duncan :

Hasil Uji Hedonik Terhadap Warna (Penelitian Utama) Berdasarkan hasil perhitungan ANAVA menunjukan bahwa perbandingan sari buah naga merah dengan sari buah salak Bongkok (S) berpengaruh nyata terhadap warna sirup, sedangkan jenis penstabil (P) dan interaksi keduanya (SP) tidak berpengaruh nyata terhadap warna sirup. Hasil uji lanjut Duncan :

Hasil Uji Hedonik Terhadap Rasa (Penelitian Utama) Berdasarkan hasil perhitungan ANAVA menunjukan bahwa perbandingan sari buah naga merah dengan sari buah salak Bongkok (S), jenis penstabil (P) dan interaksi keduanya (SP) tidak berpengaruh nyata terhadap rasa sirup buah.

Hasil Uji Hedonik Terhadap Aroma (Penelitian Utama) Berdasarkan hasil perhitungan ANAVA, menunjukan bahwa perbandingan sari buah naga merah dengan sari buah salak Bongkok (S) dan jenis penstabil (P) tidak berpengaruh nyata terhadap aroma sirup sedangkan interaksi keduanya (SP) berpengaruh nyata terhadap aroma sirup buah. Hasil uji lanjut Duncan :

Hasil Analisis Aktivitas Antioksidan 2 Perlakuan Terpilih

Kesimpulan Pada penelitian pendahuluan didapatkan hasil analisis bahan baku yaitu pada sari buah naga merah dengan kadar vitamin C sebesar 6,69 mg/100 gram bahan dan kadar gula total sebesar 13,21%. Kadar vitamin C pada sari buah salak Bongkok sebesar 7,53 mg/100 gram bahan dan kadar gula total sebesar 7,47%.

Kesimpulan Faktor (S) yaitu perbandingan sari buah naga merah dengan sari buah salak Bongkok, berpengaruh terhadap kadar vitamin C, kadar gula total, total padatan terlarut, viskositas, kestabilan dan warna sirup tetapi tidak berpengaruh terhadap rasa dan aroma sirup dari campuran sari buah naga merah dengan sari buah salak Bongkok. Faktor (P) yaitu jenis penstabil, berpengaruh terhadap kadar vitamin C, kadar gula total, total padatan terlarut, viskositas dan kestabilan sirup, tetapi tidak berpengaruh terhadap warna, rasa dan aroma sirup dari campuran sari buah naga merah dengan sari buah salak Bongkok. Interaksi antara perbandingan sari buah naga merah dengan sari buah salak Bongkok dan jenis penstabil (SP), berpengaruh terhadap kadar vitamin C, kadar gula total, total padatan terlarut, viskositas, kestabilan dan aroma sirup, tetapi tidak berpengaruh terhadap warna dan rasa sirup dari campuran sari buah naga merah dengan sari buah salak Bongkok.

Kesimpulan Perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan s1p2 yaitu perbandingan sari buah naga merah dengan sari buah salak Bongkok 1:1 dan jenis penstabil xanthan gum, dengan aktivitas antioksidan sebesar 36120,99 ppm, kadar vitamin C sebesar 3,32 mg/100 gram bahan, kadar gula total 73,62 %, total padatan terlarut 71,27 %brix, viskositas 180,60 cps dan kestabilan 99,30%.

Saran Perlu dilakukan analisis pH pada masing-masing perlakuan. Perlu dilakukan penelitian mengenai pH yang optimal untuk menghasilkan kestabilan warna merah yang baik pada produk. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai perbandingan buah dengan air pada sari buah salak Bongkok sehingga dapat menghasilkan rasa asam yang lebih kuat pada produk. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai respon organoleptik menggunakan uji mutu hedonik agar hasil yang didapatkan lebih spesifik. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai konsentrasi yang optimal pada masing-masing jenis penstabil. Perlu dilakukan penelitian mengenai uji kestabilan pada waktu lebih dari 7 hari dan kestabilan terhadap vitamin C dan warna selama penyimpanan. Perlu dilakukan penelitian mengenai metode untuk mempertahankan kandungan vitamin C dan warna merah antosianin pada produk, salah satunya dengan penambahan gas nitrogen.