SCANNING SISTEM PROTEKSI ( Distance Relay) Tim Scanning Proteksi P3B Jawa Bali
Outline Filosofi Setting Distance Relay Software yang Digunakan Scanning Distance Relay & Analisis Kesimpulan
Filosofi Setting Distance Relay
Distance Relay Pengaman utama pada SUTT/SUTET dan sebagai remote backup untuk seksi di depan. Relai jarak bekerja dengan mengukur besaran impedansi (Z) transmisi yang dibagi menjadi beberapa daerah cakupan yaitu Zone-1, Zone-2, Zone-3. Dilengkapi dengan teleproteksi (TP) agar proteksi bekerja selalu cepat dan selektif di dalam daerah pengamanannya. Relai jarak akan bekerja dengan cara membandingkan impedansi gangguan yang terukur dengan impedansi setting. Local bus Near and bus far and bus A B C Zone-1(A) Zone-2(A) Zone-3(A) Zone-1(B) Zone-2(B) Zone-3(B) Gambar 1. Daerah Pengamanan Relai Jarak
Pola Proteksi Pola Dasar (Basic Scheme) Pola PUTT (Permissive Underreach Transfer Trip) Pola POTT (Permissive Overreach transfer Trip) Pola Blocking (Blocking Scheme) CS Z1 CR OR TRIP TZ2 Z2 AND Z1 Z3 OR TRIP Z2 TZ2 TZ3 Gambar 5. Pola Dasar Gambar 6. Pola PUTT CS Z1 CR OR TRIP Z2 TZ2 AND TZ3 Z3 Rev Z3Rev CS Z1 CR TRIP Z2 TZ2 AND OR Gambar 7. Pola POTT Gambar 5. Pola Blocking
Penyetelan Daerah Jangkauan pada Relai Jarak Penyetelan Zone-1
Penyetelan Daerah Jangkauan pada Relai Jarak Penyetelan Zone-2
Penyetelan Daerah Jangkauan pada Relai Jarak Penyetelan Zone-3
Penyetelan Daerah Jangkauan pada Relai Jarak Penyetelan Zone-3 Reverse Fungsi penyetelan Zone-3 reverse adalah digunakan pada saat pemilihan teleproteksi pola Blocking. Dasar peyetelan zone-3 reverse ada dua jenis : Bila Z3 rev memberi sinyal trip. Zone-3 rev = 1.5 Z2-ZL1 Bila Z3 rev tidak memberi sinyal trip. Zone-3 rev = 2 Z2-ZL1.
Software yang Digunakan
Software Digsilent yang selama ini digunakan untuk studi aliran daya dan hubung singkat, juga menyediakan fasilitas fungsi proteksi yang diantaranya dapat menampilkan diagram koordinasi waktu dan jangkauan setting relay jarak (Time-Distance Diagram). Pada program Digsilent, nilai jangkauan relay jarak yang dimasukkan adalah nilai setting (nilai sekunder). Selain itu, pada saat memasukkan data akan membentuk data base CT, VT, dan data relay proteksi beserta settingnya secara otomatis.
Scanning dengan DigSilent Data Setting Eksisting (secondary) Pemodelan : CT, PT, Relay Time Distance Diagram (primary) Data DigSilent Jawa Bali Analisis kesesuaian Filosofi Setting Tidak Penerapan Hasil Resetting Resetting Sesuai Setting Benar
Langkah-Langkah Scanning Proteksi SUTT Memodelkan CT Untuk membuat model CT sesuai CT yang terpasang di SUTT tersebut Memodelkan VT Untuk membuat model VT sesuai VT yang terpasang di SUTT tersebut Memodelkan Relay Untuk membuat model Relay sesuai Relayyang terpasang di SUTT tersebut Membuat Time-Distance Diagram Memilih ruas SUTT yang akan di scanning dan melihat koordinasi setting relay pada SUTT tersebut.
CT : New Type Project Pada Basic Data isi data berikut : Name (mis : CT 2000/1 A) Primary (mis : 2000 A) Secondary (mis : 1 A) Pada Additional Data isi data berikut : Accuracy Parameter (mis : pilih IEC) Apparent Power (mis : 30 VA) Accuracy Class (mis : 5) Accuracy Limit Factor (mis : 20) Rated Short-Time Current (mis : 32000 A)
CT : New Type Project
CT : New Type Project → Basic Data
CT : New Type Project → Additional Data
VT : New Type Project Pada Basic Data isi data berikut : Name (mis : VT 150/0.1 kV) Primary Tap (mis : 150 kV) Rated Output (mis :4) Accuracy Class (mis : 5P) Kembali ke window Voltage Transformer pada Secondary tentukan tipenya → select New Project Type, isikan : Name (mis : VT Sekunder) Secondary Tap (mis : 100 V)
VT : New Type Project
VT : New Type Project → Basic Data
VT : New Type Project → Additional Secondary Winding
Memodelkan Relay Isikan tipe Model relay tersebut : • Select Global Type → mengambil dari Library DigSilent • Select Project Type → mengambil dari Library project Isikan parameter setting relay ( sesuai tipe relay) Setting Zone-1 Setting Zone-2 Setting Zone-3 Time Delay Zone-2 Time Delay Zone-3
Memodelkan Relay Quadramho
Hasil Scanning & Analisis
Contoh : SUTT 150 kV PGSAN – PRBRT – KMYRN - ANCOL Pendefinisian Path Contoh : SUTT 150 kV PGSAN – PRBRT – KMYRN - ANCOL
SUTT 150 kV PGSAN – PRBRT – KMYRN – ANCOL (PUTT)
SUTT 150 KV PDKLP – BKASI – PGLGN – PGSAN (PUTT) UNDERREACH
SUTT 150 kV KUDUS – JKULO – PATI (PUTT)
PRMYA – MLIGI – KSBRU – KTMKR (PUTT) SUTT 150 kV PRMYA – MLIGI – KSBRU – KTMKR (PUTT)
CGRLG – CKLNG1 – LMJAN 1 – SNTSA (BASIC) SUTT 70 kV CGRLG – CKLNG1 – LMJAN 1 – SNTSA (BASIC) t3 Z3 Z2 t3 SNTSA-LMJAN masuk t3 LMJAN-CKLNG
SUTT 150 kV WARU – SAWAHAN – TANDES – SBY BARAT (Blocking) 2 4 5 3
SUTT 150 KV PSGRN – PBIAN – KAPAL – PNGAN (PUTT) Zone 3 Psgrn overlap terhadap Zone 3 Pbian Zone 1 Psgrn overlap sampai Pbian Waktu Zone 3 Pygan lebih rendah terhadap Zone 3 Kapal
Kesimpulan Software DigSilent dapat dimanfaatkan untuk aplikasi proteksi (scanning sistem proteksi). Dari hasil scanning dapat dilihat koordinasi jangkauan setting dan waktu kerja relay antar ruas SUTT (underreach, overreach maupun overlap). Hasil scanning yang tidak sesuai dengan filosofi setting harus segera ditindaklanjuti.
Thank You