SCANNING SISTEM PROTEKSI ( Distance Relay)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pertemuan ke :2 Bab. II  Pokok bahasan : Proteksi dengan menggunakan relay  Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mengetahui macam-macam relay, fungsi.
Advertisements

TUJUAN TRAINING: AGAR SISWA DAPAT MENGERTI TENTANG PROTEKSI YANG ADA DI INSTALASI PLN TERUTAMA PERALATAN GARDU INDUK. MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA DIBIDANG.
Pertemuan ke :3 Lanjutan Bab.II  Mengulas materi pada pertemuan sebelumnya yaitu menayakan perbedaan jenis relay arus lebih sekitika ( moment-instantaneous),
TRANSFORMATOR ARUS ( CT ) TRANSFORMATOR TEGANGAN ( PT )
Pertemuan ke : 4 Bab. III  Pokok bahasan : Peralatan input relay  Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mengetahui macam-macam trafo tegangan, dan trafo.
Contents 1 Product details 2 Operation function 3 User 4 Conclusion.
Sistem Proteksi Jaringan Distribusi
Pertemuan ke : 10 Bab. IX Pokok bahasan : Perlindungan Sistem Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mengerti tentang pola pengamanan sistem distribusi,
MINGGU Ke Tigabelas Pemrograman Visual
Global Positioning System ( GPS )
RELAI TEGANGAN LEBIH / KURANG.
TELE PROTEKSI.
RELAI FREKUENSI ( FREQUENCY RELAY )
PENGEMBANGAN DAN RANCANG BANGUN SPK
PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR ARUS Firmansyah Medisa,
Identitas Mahasiswa - NAMA : ANIS FARIDA - NIM : PRODI : Teknik Elektro - JURUSAN : Teknik Elektro - FAKULTAS : Teknik - anis_farida.
TRAFO INSTRUMENT.
KOORDINASI OCR DAN GFR PADA JARINGAN DISTRIBUSI
PENGENALAN PERALATAN GARDU INDUK
PT. PLN (Persero) Cabang Samarinda
Menentukan Main Outage & Klasifikasi Gangguan Utama
Jaringan Komputer dan Telekomunikasi
PENGENALAN DASAR JARINGAN KOMPUTER
DASAR KOMPUTER DAN PEMOGRAMAN ( Jaringan Komputer)
Trafo Instrumen.
Mengoperasikan PLC pada sistem operasi unit generator pembangkit
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER) & catu daya teregulasi
MEMASANG PROTEKSI PEMBANGKIT
KUTUB EMPAT Salah satu aplikasi penting dari konsep network function adalah pada jaringan dimana sinyal input dan output diukur pada pasangan terminal.
Teknik Pembangkit Listrik
ARSITEKTUR DAN PEMODELAN APLIKASI
Daya AC Steady State.
Memasang peralatan proteksi
FUNGSI DAN PROSES KERJA JARINGAN TELEKOMUNIKASI
RELAI DIFERENSIAL (DIFERENTIAL RELAY).
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)
MENGOPERASIKAN SCADA SISTEM PENGOPERASIAN UNIT GENERATOR PEMBANGKIT
V. PERTIMBANGAN PERANCANGAN SISTEM SEKUNDER
Analisis Daya AC Steady State
PRINSIP DASAR PROTEKSI
KOTAK SEKERING Lay-out dan identifikasi spesifikasi sekering (fuse), fusibeling dan relay Sekering/ Fuse Fusebeling Relay Lokasi Kotak Sekering Tutup.
KONSEP FILE STT.DIM.
RELAI JARAK DISTANCE RELAY.
MEMBUAT TABEL DI MICROSOFT ACCESS
ANALISIS PENGARUH GANGGUAN HUBUNG SINGKAT
PEKERJAAN PEMBANGUNAN JARINGAN TRANSMISI 150 KV PALANGKARAYA - SAMPIT
Bab 12. Kutub Empat oleh : M. Ramdhani.
PETUNJUK PENGOPERASIAN PANEL LVMSB
DESAIN SISTEM SECARA UMUM
TRANSFORMATOR.
VSAT Jaringan Komputer Lanjut FTI Universitas Mercu Buana Yogyakarta
Basic Of PLC Pengertian PLC
Pemeliharaan Sistem Kontrol Proteksi
Analisis Perhitungan Short-Circuit MVA
Manfaat dan Bahaya Listrik
SOSIALISASI MANFAAT & BAHAYA KELISTRIKKAN PLN APP SURABAYA.
SCADA & LFC PLN (PERSERO) P3B UBOS
Disusun oleh: Annisa Wigati
TRAFO ARUS PENYULANG JENUH, PENYEBAB DAN DAMPAKNYA
PERANGKAT KERAS SCADA & LFC PLN (PERSERO) P3B UBOS
YG - CS170.
YG - CS170.
YG - CS170.
KUTUB EMPAT Salah satu aplikasi penting dari konsep network function adalah pada jaringan dimana sinyal input dan output diukur pada pasangan terminal.
Amransyah ( ) Dosen Pembimbing: Ir. Sulistyono, M.M
KONSEP DASAR ANALISIS HUBUNG SINGKAT Pelatihan Analisis Sistem Tenaga.
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Belajar & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai – Nilai Perusahaan Grounding System.
Overview PROSES KELISTRIKAN PROJECT STATEMENT M eningkatkan keandalan pasokan energi listrik dengan meng-interkoneksi-kan seluruh pembangkit di PKG.
Analisis Perhitungan Short- Circuit MVA. Latar Belakang Perhitungan dan analisa yang mendalam perlu dilakukan untuk mengetahui kemungkinan besarnya arus.
TRANSFORMATOR Oleh : M. Arief Auluddin ( I) 1.
Transcript presentasi:

SCANNING SISTEM PROTEKSI ( Distance Relay) Tim Scanning Proteksi P3B Jawa Bali

Outline Filosofi Setting Distance Relay Software yang Digunakan Scanning Distance Relay & Analisis Kesimpulan

Filosofi Setting Distance Relay

Distance Relay Pengaman utama pada SUTT/SUTET dan sebagai remote backup untuk seksi di depan. Relai jarak bekerja dengan mengukur besaran impedansi (Z) transmisi yang dibagi menjadi beberapa daerah cakupan yaitu Zone-1, Zone-2, Zone-3. Dilengkapi dengan teleproteksi (TP) agar proteksi bekerja selalu cepat dan selektif di dalam daerah pengamanannya. Relai jarak akan bekerja dengan cara membandingkan impedansi gangguan yang terukur dengan impedansi setting. Local bus Near and bus far and bus A B C Zone-1(A) Zone-2(A) Zone-3(A) Zone-1(B) Zone-2(B) Zone-3(B) Gambar 1. Daerah Pengamanan Relai Jarak

Pola Proteksi Pola Dasar (Basic Scheme) Pola PUTT (Permissive Underreach Transfer Trip) Pola POTT (Permissive Overreach transfer Trip) Pola Blocking (Blocking Scheme) CS Z1 CR OR TRIP TZ2 Z2 AND Z1 Z3 OR TRIP Z2 TZ2 TZ3 Gambar 5. Pola Dasar Gambar 6. Pola PUTT CS Z1 CR OR TRIP Z2 TZ2 AND TZ3 Z3 Rev Z3Rev CS Z1 CR TRIP Z2 TZ2 AND OR Gambar 7. Pola POTT Gambar 5. Pola Blocking

Penyetelan Daerah Jangkauan pada Relai Jarak Penyetelan Zone-1

Penyetelan Daerah Jangkauan pada Relai Jarak Penyetelan Zone-2

Penyetelan Daerah Jangkauan pada Relai Jarak Penyetelan Zone-3

Penyetelan Daerah Jangkauan pada Relai Jarak Penyetelan Zone-3 Reverse Fungsi penyetelan Zone-3 reverse adalah digunakan pada saat pemilihan teleproteksi pola Blocking. Dasar peyetelan zone-3 reverse ada dua jenis : Bila Z3 rev memberi sinyal trip. Zone-3 rev = 1.5 Z2-ZL1 Bila Z3 rev tidak memberi sinyal trip. Zone-3 rev = 2 Z2-ZL1.

Software yang Digunakan

Software Digsilent yang selama ini digunakan untuk studi aliran daya dan hubung singkat, juga menyediakan fasilitas fungsi proteksi yang diantaranya dapat menampilkan diagram koordinasi waktu dan jangkauan setting relay jarak (Time-Distance Diagram). Pada program Digsilent, nilai jangkauan relay jarak yang dimasukkan adalah nilai setting (nilai sekunder). Selain itu, pada saat memasukkan data akan membentuk data base CT, VT, dan data relay proteksi beserta settingnya secara otomatis.

Scanning dengan DigSilent Data Setting Eksisting (secondary) Pemodelan : CT, PT, Relay Time Distance Diagram (primary) Data DigSilent Jawa Bali Analisis kesesuaian Filosofi Setting Tidak Penerapan Hasil Resetting Resetting Sesuai Setting Benar

Langkah-Langkah Scanning Proteksi SUTT Memodelkan CT Untuk membuat model CT sesuai CT yang terpasang di SUTT tersebut Memodelkan VT Untuk membuat model VT sesuai VT yang terpasang di SUTT tersebut Memodelkan Relay Untuk membuat model Relay sesuai Relayyang terpasang di SUTT tersebut Membuat Time-Distance Diagram Memilih ruas SUTT yang akan di scanning dan melihat koordinasi setting relay pada SUTT tersebut.

CT : New Type Project Pada Basic Data isi data berikut :  Name (mis : CT 2000/1 A)  Primary (mis : 2000 A)  Secondary (mis : 1 A) Pada Additional Data isi data berikut :  Accuracy Parameter (mis : pilih IEC)  Apparent Power (mis : 30 VA)  Accuracy Class (mis : 5)  Accuracy Limit Factor (mis : 20)  Rated Short-Time Current (mis : 32000 A)

CT : New Type Project

CT : New Type Project → Basic Data

CT : New Type Project → Additional Data

VT : New Type Project Pada Basic Data isi data berikut :  Name (mis : VT 150/0.1 kV)  Primary Tap (mis : 150 kV)  Rated Output (mis :4)  Accuracy Class (mis : 5P) Kembali ke window Voltage Transformer pada Secondary tentukan tipenya → select New Project Type, isikan :  Name (mis : VT Sekunder)  Secondary Tap (mis : 100 V)

VT : New Type Project

VT : New Type Project → Basic Data

VT : New Type Project → Additional Secondary Winding

Memodelkan Relay Isikan tipe Model relay tersebut : • Select Global Type → mengambil dari Library DigSilent • Select Project Type → mengambil dari Library project Isikan parameter setting relay ( sesuai tipe relay) Setting Zone-1 Setting Zone-2 Setting Zone-3 Time Delay Zone-2 Time Delay Zone-3

Memodelkan Relay Quadramho

Hasil Scanning & Analisis

Contoh : SUTT 150 kV PGSAN – PRBRT – KMYRN - ANCOL Pendefinisian Path Contoh : SUTT 150 kV PGSAN – PRBRT – KMYRN - ANCOL

SUTT 150 kV PGSAN – PRBRT – KMYRN – ANCOL (PUTT)

SUTT 150 KV PDKLP – BKASI – PGLGN – PGSAN (PUTT) UNDERREACH

SUTT 150 kV KUDUS – JKULO – PATI (PUTT)

PRMYA – MLIGI – KSBRU – KTMKR (PUTT) SUTT 150 kV PRMYA – MLIGI – KSBRU – KTMKR (PUTT)

CGRLG – CKLNG1 – LMJAN 1 – SNTSA (BASIC) SUTT 70 kV CGRLG – CKLNG1 – LMJAN 1 – SNTSA (BASIC) t3 Z3 Z2 t3 SNTSA-LMJAN masuk t3 LMJAN-CKLNG

SUTT 150 kV WARU – SAWAHAN – TANDES – SBY BARAT (Blocking) 2 4 5 3

SUTT 150 KV PSGRN – PBIAN – KAPAL – PNGAN (PUTT) Zone 3 Psgrn overlap terhadap Zone 3 Pbian Zone 1 Psgrn overlap sampai Pbian Waktu Zone 3 Pygan lebih rendah terhadap Zone 3 Kapal

Kesimpulan Software DigSilent dapat dimanfaatkan untuk aplikasi proteksi (scanning sistem proteksi). Dari hasil scanning dapat dilihat koordinasi jangkauan setting dan waktu kerja relay antar ruas SUTT (underreach, overreach maupun overlap). Hasil scanning yang tidak sesuai dengan filosofi setting harus segera ditindaklanjuti.

Thank You