Ida Wahyuni Wayan Firdaus Mahmudy

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ALGORITMA GENETIKA.
Advertisements

Algoritma Genetika Kelompok 2 Ferry sandi cristian ( )
Disusun Oleh: Ainiyatul Muthoharo ( )
MODEL PENUNJANG KEPUTUSAN JADWAL PRODUKSI JUS BUAH SEGAR IFFAN MAFLAHAH1, MACHFUD2, DAN FAQIH UDIN2 1 Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Universitas.
LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI
Algoritma Genetika.
Genetic Algoritms.
ALGORITMA GENETIKA Disusun Oleh : Anjas Purnomo ( )
Yufis Azhar – Teknik Informatika - UMM
Dr.Ir. Yandra Arkeman, M.Eng
ALGORITMA GENETIKA.
Proposal Penelitian Masalah Penelitian Hipotesis Pengukuran Penelitian
Nam dapibus, nisi sit amet pharetra consequat, enim leo tincidunt nisi, eget sagittis mi tortor quis ipsum. Kontrak Kuliah Algoritma Genetika.
Informatics Theory & Programming (ITP) Informatics Eng. Dept. – IT Telkom.
Pemodelan untuk Ilmu Komputasi
ALGORITMA GENETIKA Pertemuan 12.
Kuliah Sistem Fuzzy Pertemuan 12 “Algoritma Genetika”
Mata Kuliah: CSS-113, Konsep Sistem Informasi Tahun Akademik: 2012 / 2013 PEMILIHAN STRATEGI SISTEM INFORMASI YANG MENDUKUNG PERKEMBANGAN BISNIS Pertemuan-13.
ALGORITMA GENETIKA. KELOMPOK 6 CINDY RAHAYU ( ) MIA RAHMANIA ( ) M. ISKANDAR YAHYA ( ) Teknik Informatika 5A UIN.
Imam Cholissodin | Algoritma Evolusi Imam Cholissodin |
Evolution Strategies (ES)
Penyusunan Kurikulum Informatika ITB
PENGENALAN KECERDASAN KOMPUTASIONAL
EIS (Executive Information Systems)
Dasar-Dasar Algoritma Genetika
Oleh : Desca Marwan Toni (G )
Imam Cholissodin | Algoritma Evolusi Teknik Optimasi Imam Cholissodin |
Evolutionary Computation
Evolution Strategies (ES)
Soft Computing Genetic Algorithm © Sekolah Tinggi Teknik Surabaya.
Imam Cholissodin | Algoritma Evolusi Real-Coded GA (RCGA) Imam Cholissodin |
Skripsi, tesis & disertasi
Optimasi Masalah Kombinatorial
Evolutionary Programming (EP)
Evolutionary Algorithms (EAs)
Imam Cholissodin | Algoritma Evolusi Topik Lanjut Pada GA Imam Cholissodin |
DASAR ILMU BIDANG INFORMATIKA
KONTRAK PERKULIAHAN.
ALGORITMA GENETIKA.
Pertemuan 13 ALGORITMA GENETIKA
Program Studi S-1 Teknik Informatika FMIPA Universitas Padjadjaran
Oleh : Yusuf Nurrachman, ST, MMSI
4. Disiplin Ilmu, Metode Penelitian dan Computing Methods
Genetic Programming (GP) Dan Evolutionary Programming (EP)
GENETICS ALGORITHM Nelly Indriani W. S.Si., M.T KECERDASAN BUATAN.
Pertemuan 14 Algoritma Genetika.
Artificial Intelligence (AI)
Algoritma AI 2.
Pertemuan 13 ALGORITMA GENETIKA
EIS (Executive Information Systems)
Sejarah Psikologi Kognitif Sains
ALGORITMA GENETIKA.
Pertemuan 13 Algoritma Genetika.
Internet Impact on Education
MEDICAL EDUCATIONS UNIT
Sharing Binus Online Learning PPSDMKES Desember 2017
Kecerdasan Buatan Pokok Bahasan Pendahuluan Definisi Kecerdasan Buatan
ALGORITMA GENETIKA.
Algoritma Genetika.
Pertemuan 15 ALGORITMA GENETIKA
Oleh: Rhiza S. Sadjad APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI dalam DUNIA PENDIDIKAN TINGGI BERBAGAI.
HUG1S3/ PENGENALAN ILMU KOMPUTASI
KONTRAK PERKULIAHAN.
SOSIALISASI UN, USBN, SNMPTN DAN SBMPTN 2018
PENJADWALAN PERKULIAHAN MENGGUNAKAN ALGORITME GENETIKA
APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI di DUNIA PENDIDIKAN TINGGI
PROGRAM STUDI MAGISTER KEBIJAKAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN
MERUMUSKAN HIPOTESIS: Membuat Kerangka Kosep
SOSIALISASI UN, USBN, SNMPTN DAN SBMPTN 2018
Algoritma Genetika. Melakukan Optimasi Fitness Contoh Fungsi Fitnes Y = - (x 2 - 1) GA akan melakukan optimasi terhadap fungsi tersebut.
Transcript presentasi:

Ida Wahyuni Wayan Firdaus Mahmudy PEMBOBOTAN PENILAIAN UJIAN PILIHAN GANDA MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Ida Wahyuni Wayan Firdaus Mahmudy Program Studi Magister Ilmu Komputer, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 2016

Pendahuluan Ujian Soal Pilihan Ganda Soal Bobot 1 2 3 4 5 9 6 5 7 2 Kesamaan nilai dapat diminimalkan Urutan kompetensi akan tergambar Penilaian dengan bobot yang sama dapat mempengaruhi proses penilaian peserta didik (Reich, 2013)

Representasi Kromosom Pembahasan Tujuan Optimasi bobot dalam soal pilihan ganda agar didapatkan hasil ujian yang optimal menggunakan algoritma genetika. Representasi Kromosom b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7 b8 …… bi b = bobot soal Representasi Integer 30 Gen

Methodologi Proses Algoritma Genetika Penghitungan Nilai Fitness dengan Korelasi Spearman Pembentukan Populasi Crossover Selection Mutation Best Cromosome

Pembentukan Populasi 10 kromosom 10 gen Range [2,10] Kromosom Gen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 10 kromosom 10 gen Range [2,10]

Penghitungan Nilai Fitness Korelasi Spearman Korelasi data berdasarkan peringkat Korelasi Peringkat Sebenarnya Peringkat hasil GA rs = korelasi rank Spearman di = selisih peringkat data ke-i n = jumlah data

Penghitungan Nilai Fitness Kromosom Gen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 K1 Bi*Si ∑Bi*Si 56 Penghitungan Nilai dengan Bobot Peserta Didik ∑Bi*Si Peringkat GA Peringkat Sebenarnya di di2 1 56 2 54 3.5 1.5 2.25 3 0.5 0.25 4 55 -2 5 52 6 51 7 53 8 48 10 9 49 50 ∑di2 20.5 Korelasi Spearman / Fitness Kromosom K1 0.8757576 Fitness dengan Korelasi Spearman

Penghitungan Nilai Fitness Fitness Setiap Kromosom Individu Fitness K1 0.875757576 K2 0.184848485 K3 0.145454545 K4 0.542424242 K5 0.351515152 K6 0.127272727 K7 0.403030303 K8 0.021212121 K9 0.112121212 K10 0.042424242 Crossover REPRODUKSI Mutasi

Multi Cut Point Crossover Offspring = cr * popSize Induk Gen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kromosom 1 Kromosom 9 Offspring Offspring 1 Offspring 2 cr = 0.95 Offspring = cr * popSize

Mutasi Biner (Binary Mutation) Offspring = mr * popSize

Diurutkan berdasarkan nilai fitness terbaik Seleksi Seleksi Elits Kromosom Fitness K1 0.875757576 Offspring 1 0.663636364 K7 0.403030303 K2 0.184848485 Offspring 2 0.172727273 K3 0.145454545 Offspring 3 0.142424242 K6 0.127272727 K9 0.112121212 K8 0.021212121 Parent Seleksi elits merupakan strategi deterministik yang menjamin sejumlah popSize dengan kromosom terbaik (dari kumpulan parent dan offspring) dipilih untuk lulus ke generasi berikutnya (Jafarian, 2010). + Offspring Diurutkan berdasarkan nilai fitness terbaik

Korelasi dengan Pembobotan 0.6737486 Korelasi tanpa Pembobotan Result Simulasi Pengujian 30 Mahasiswa PopSize = 30 Korelasi dengan Pembobotan 0.6737486 30 Soal Pilihan Ganda 1 Kromosom = 30 Gen 25 Jawaban Benar cr = 0.95 mr = 0.05 Korelasi tanpa Pembobotan 0.5 5 Jawaban Salah MaxGen = 30 Generasi

Kesimpulan Korelasi yang didapatkan untuk kombinasi pembobotan yang paling optimal adalah 0.6719689. Hasil korelasi tersebut mempunyai maka korelasi tinggi, artinya ada keterkaitan yang cukup tinggi antara peringkat pakar dan peringkat hasil pembobotan algoritma (Sari & Mahmudy, 2015) . Hasil korelasi tersebut masih mempunyai kemungkinan untuk bertambah tinggi tergantung pada banyaknya soal ujian yang dipakai dan jumlah jawaban benar dan jawaban salah yang bervariasi. Penelitian selanjutnya: Representasi real coded genetic algorithms (RCGA) untuk menentukan bobot yang semakin mendekati optimal. Digunakan hybrid genetic algorithm (HGA) untuk meningkatkan performa dari RCGA (Mahmudy, Marian, & Luong, 2014).

References Jafarian, J. (2010). An Experiment to Study Wandering Salesman Applicability on Solving the Travelling Salesman Problem based on Genetic Algorithm. International Conference on Educational and Information Technology (ICEIT 2010) An, (Iceit), 1–7. Mahmudy, W. F. (2014). Optimasi Penjadwalan Two-Stage Assembly Flowsop. Konferensi Nasional Sistem Informasi (KNSI), STMIK Dipanegara, Makassar, 27 Februari - 1 Maret, 478–483. Mahmudy, W. F., Marian, R. M., & Luong, L. H. S. (2013). Modeling and Optimization of Part Type Selection and Loading Problem in Flexible Manufacturing System Using Real Coded Genetic Algorithms. International Journal of Electrical, Computer, Energetic, Electronic and Communication Engineering, 7(4), 251–260. Lesage, E., Valcke, M., & Sabbe, E. (2013). Studies in Educational Evaluation Scoring methods for multiple choice assessment in higher education – Is it still a matter of number right scoring or negative marking ? Studies in Educational Evaluation, 39(3), 188–193. http://doi.org/10.1016/j.stueduc.2013.07.001 Mahmudy, W. F. (2013). Optimization of Part Type Selection and Loading Problem with Alternative Production Plans in Flexible Manufacturing System using Hybrid Genetic Algorithms – Part 2 : Genetic Operators and Results. 2013 5th International Conference on Knowledge and Smart Technology (KST) Optimization, 81–85.

References Mahmudy, W. F., Marian, R. M., & Luong, L. H. S. (2014). Hybrid genetic algorithms for part type selection and machine loading problems with alternative production plans in flexible manufacturing system Hybrid Genetic Algorithms for Part Type Selection and Machine Loading Problems with Alternative Production Pl. ECTI Transactions on Computer and Information Technology, 8(February 2016). Retrieved from https://www.researchgate.net/publication/280697973Hybrid Santika, G. D., & Mahmudy, W. F. (2015). Penentuan Pemasok Bahan Baku Menggunakan Fuzzy Inference System Tsukamoto. Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 2-4 Nopember, 1–8. Sari, N. R., & Mahmudy, W. F. (2015). Fuzzy Inference System Tsukamoto untuk Menentukan Kelayakan Calon Pegawai. Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 2-4 Nopember 2015, (2002), 2–4. Pate, A., & Caldwell, D. J. (2014). Effects of multiple-choice item-writing guideline utilization on item and student performance. Currents in Pharmacy Teaching and Learning, 6(1), 130–134. http://doi.org/10.1016/j.cptl.2013.09.003 Wahyuni, I. (2014). Pembuatan Aplikasi Media Ujian Cerdas Mneggunakan Algoritma Genetika Berbasis Mobile. STMIK Asia Malang, 1–7. Reich, G. A. (2013). The Journal of Social Studies Research Imperfect models , imperfect conclusions : An exploratory study of multiple-choice tests and historical knowledge. The Journal of Social Studies Research, 37(1), 3–16. http://doi.org/10.1016/j.jssr.2012.12.004

Thanks for attention . . .