k I: Citizen journalism & fenomena KEMUNCULANNYA Universitas esa unggul, Jakarta, 4 Maret 2016 Sopian, S. Sos., M.I.Kom
KONTRAK PEMBELAJARAN
Pengantar: kontrak pembelajaran SESI MATERI Keterangan 1 Pengantar: kontrak pembelajaran Citizen journalism atau citizen reportage? Fenomena munculnya “citizen journalism” 2 Tinjauan munculnya citizen journalism: Antara demokratisi dan lanskap media massa 3 Perbedaan dan persamaan antara citizen journalists and professional journalists Tugas Presentasi kelompok 1 4 Kategori citizen journalists Tantang menghadapi citizen journalism Tugas Presentasi kelompok 2 5 Keputusan untuk Menjadi Citizen Journalist Tugas Presentasi kelompok 3 6 The 11 Layers of citizen journalisma Tugas Presentasi kelompok 4 7 Keterampilan untuk menjadi jurnalis warga. UTS
Tugas presentasi kelompok 5 SESI MATERI Keterangan 8 Memahami bahasa jurnalistik dan kode etik jurnalis bagi citizen journalism Tugas presentasi kelompok 5 9 Memulai Kegiatan Citizen Journalism Tugas presentasi kelompok 6 10 Keterampilan untuk menjadi citizen journalist (1): mengetahui sumber-sumber penting dan melakukan wawancara. Tugas presentasi kelompok 7 11 Keterampilan untuk menjadi citizen journalist (2): menulis berita Tugas Individu 12 Keterampilan untuk menjadi citizen journalist (3): menulis feature Latihan 13 Cara dalam memproduksi berita/informasi dan mendistribusikannya Tugas individu 14 Sumberdaya (lain) yang diperlukan bagi Citizen Journalists Core Values of the National Association of Citizen Journalists (NACJ)
Sumber Pustaka Banda, Fackson (2010); Citizen Journalism & & Democrazy in Africa, An Exploratory Study ; Highway Africa School of Journalism & Media Studies; South Africa. Nugraha, Pepih (2012); Citizen Journalism; Kompas; Jakarta. Ron Ross & Susan Carson Cormier (2010); Handbook for Citizen Journalists; National Association of Citizen Journalists , Denver, Colorado; USA Romli, Asep Syamsul (2014); Junralistik Online; Nuansa Cendikia; Bandung. Bland, Michael., Theaker, Alison & Wragg, David (2005); Effective Media Relations How to Get Results; third edition; Kogan Page; USA. Sumadiria, Haris (2014); Bahasa Jurnalistik; Simbiosa Rekatama Media; Bandung. Sumirat, Soleh, dan Ardianto, Elvinaro (2012); Dasar-Dasar Public Relations; PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. Semi, Atar (1995); Teknik Penulisan Berita, Features, dan Artikel; edisi ke-1, Penerbit Mugantara; Bandung.
Penilaian Tata tertib kelas Kehadiran 10 % Tugas 20 % Ujian Tengah Semester 30 % Ujian Akhir Semester 40 % Tata tertib kelas Jam masuk Sesuai jadwal Toleransi keterlambatan 15 menit Izin Disertai surat keterangan Sakit
Nama dosen SOPIAN, S. SOS., M.I.K Nomor HP (WA) 0896 3285 7258 Email dosen sopianmhd@gmail.con
PENGERTIAN DAN IDENTIFIKASI CITIZEN JOURNALISM Menurut The National Association Citizen Journalists (NACJ) yang berada di Amerika (dalam Banda, 2010): Citizen journalism adalah bentuk jurnalistik di mana warga negara berinisiatif untuk melaporkan berita atau mengekspresikan pandangan tentang kejadian dalam komunitas mereka. Citizen journalisme adalah berita dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Citizen journalists are independent, freelancing citizen reporters. Citizen journalism adalah praktik jurnalistik yang dilakukan oleh orang biasa, bukan wartawan profesional yang bekerja di sebuah media. Kehadiran blog dan media sosial bisa menjadikan setiap orang menjadi wartawan dalam pengertian juru warta atau menyebarkan sendiri kepada publik (Romli, 2014 : 22)
Ron Ross & Susan Carson Cormier (Handbook for Citizen Journalists, 2010 : 57) : Journalism is reporting, writing, editing and disseminating (to publish) the news in an unbiased manner to inform the public. It’s that simple. While the general public has relied on trained, professional journalists for most of their news, citizen journalists are arriving on the scene to fill a void now being left by mainstream media. Jurnalisme melaporkan, menulis, mengedit dan menyebarluaskan berita kepada masyarakat. Masyarakat umum mengandalkan wartawan yang telah terlatih dan profesional untuk menyiarkan sebagian besar berita. Sedangkan jurnalis warga (citizen journalists) tampil mengisi kekosongan informasi/berita yang tidak disiarkan/ditinggalkan oleh media utama.
Jurnalis warga tidak dibatasi oleh proses jurnalistik konvensional atau metodologi, dan mereka biasanya berfungsi tanpa pengawasan editorial. Jurnalis warga memproses, menganalisis dan menerbitkan berita dan informasi, dan yang paling sering dilakukan dengan memanfaatkan berbagai teknologi yang kemudian disampaikan melalui internet (Ross & Cormier 2010: 66). Jurnalisme warga berpusat pada orang, sebagian besar menggunakan media online, dan gerakan yang disebut “We the media” (Gillmor 2006). Citizen journalism dikidentifikasi sebagai warga biasa yang tidak terlatih sebagai wartawan profesional tetapi dengan peralatan teknologi informasi yang dimilikinya bisa menjadi saksi mata atas suatu peristiwa yang terjadi disekitarnya, meliput, mencatat, mengumpulkan, menulis, dan menyiarkannya di media online karena memiliki semangat berbagi dengan pembaca (Nugraha, 2012, 19)
Antara Citizen Journalism dan Citizen Reportage Namun menurut NACJ, hanya karena seseorang menggunakan kamera ponsel untuk memotret insiden dan kemudian upload ke Flickr atau Facebook, tidak berarti orang itu sebagai seorang jurnalis warga (citizen journalist). Hanya karena seseorang memiliki tentang sesuatu atau subjek favoritnya, tidak boleh disalahartikan dia seorang jurnalis warga. Kata “journalist” merujuk pada journalism yang berarti kewartawanan. Wartawan terikat dengan code of conduct dari manajemen perusahaan. Kata “reporter” merujuk pada reportage yang berarti peliputan atau pelaporan. Kurang tepat jika seseorang dikatakan sebagai journalist (wartawan) hanya karena ia telah menulis suatu berita yang dibuatnya di internet (Nugraha, 2012 : 2). Faktanya, istilah citizen journalism lebih dahulu dikenal dan tetap dikenal secara umum hingga kini daripada citizen reportage
FENOMENA “CITIZEN JOURNALISM” 'Momentum perkembangan sekaligus "unjuk kekuatan" citizen journalism adalah ketika dunia digegerkan oleh berita serangan terhadap menara kembar WTC di New York, Amerika Serikat, yang dikenal dengan serangan 11 September 2001 (9/1,1). Penyebaran beritanya bermula dari gambar amatir yang diambil seorang warga yang "kebetulan" berada dekat lokasi peristiwa. Di Indonesia, yang disebut-sebut momentum perkembangan pesat citizen journalism terjadi tahun 2004 ketika terjadi tragedi Tsunami di Aceh yang diliput sendiri oleh korban. Berita langsung dari korban dapat mengalahkan berita yang dibuat oleh jurnalis proGsional" Bahkan, video yang dibuat warga saat kejadian ditayangkan oleh semua stasiun televisi.
FENOMENA CITIZEN JOURNALISM Kalangan media kian menyediakan ruang dan waktu untuk menayangkan dan mempulikasikan berita dan informasi warga. , Hinga kini, stasiun-stasiun teleuisi masih sering menayangkan "video amatir" dalam pemberitaan sejumlah peristiwa. Citizen journalisrn turut mengembangkan "media baru" (new media) dengan bermunculannya blog-blog pribadi yang juga bisa tampil layaknya situs berita. Teoritisi media baru, Terry Flew (pakar Media dan Komunikasi di Queensland University of Technology Brisbane Australia), menyatakan, ada tiga unsur penting untuk kebangkitan jurnalisme warga dan media warga: penerbitan terbuka, editing kolaboratif, dan konten terdistribusi. (Romli, 2014 : 24)
Penyebab Lain Munculnya Fenomena CITIZEN JOURNALISM (Ross & Cormier, 2010 :10-13): Important hyperlocal news events can be covered These important and many not-so-important hyperlocal news events can be covered – not by professional journalists, but by citizen journalists who live, work, play, worship and have coffee with the folks (peoples/family) in their own town. There is a tremendous amount of news to cover. Each community has an almost innumerable number of important businesses, governing agencies, notable institutions and interesting people. Take a close look. You’ll find boards, commissions, libraries, schools, churches, colleges, associations, youth organizations, sports leagues, clubs, unions and political parties. Then take a close look at the fascinating (exciting) variety of folks (peoples) in your town. You’ll find the famous and infamous, rich and poor, weird and normal, lawbreakers and law abiders. And each one has a story.
An uncountable number of stories need to be told Believe it when we tell you that on the afternoon the hometown high school girls’ volleyball team won the state tournament, it was bigger news in that town than what happened at the state Capitol, in the halls of Congress or inside the largest sports arena in the land. Someone needs to talk to the girls, interview the coaches and get a quote from the proud parents. Someone needs to tell the story, publish a photo and give the girls their moment in the sun. Newspapers would love to cover all this news but cannot Traditionally, this kind of news coverage and watchdogging was done by local newspapers. But in reality, newspapers could never afford to send a reporter to follow every high school sports team or attend every meeting of every board and commission. Their ability to fully cover the news within a community is diminishing (minus). Many newspapers have to cover several or more towns and cities in their circulation area, and it’s not physically or financially possible for them to cover all of the news. They need citizen journalists to attend meetings, do research, check facts, ask questions and write news. (12)
Citizen journalism’s growing influence Tens of thousands of citizen journalists around the world are discovering and developing a wide variety of ways to get the news out They are using all the latest tools of technology to write all kinds of news. With these new tools, they watchdog government, enlighten citizens, photograph and video events, tip news agencies, create graphs, charts and cartoons, use their expertise, and tell stories. This grassroots journalism movement is worldwide and gains in popularity and influence with every new website that goes online, every blog that is created and with each digital photo or video that is uploaded. Citizen journalists are doing this for two reasons: because they care and because they can.