Pertemuan 4 Pemikiran Makro Ekonomi Klasik (Lanjutan) Matakuliah : J 0034/Ekonomi Makro Tahun : 2005 Versi : Revisi 3 Pertemuan 4 Pemikiran Makro Ekonomi Klasik (Lanjutan)
Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Mahasiswa akan dapat menjelaskan model analisa pemikiran klasik dalam penawaran uang, tingkat harga dan tingkat kegiatan ekonomi Mahasiswa akan dapat menjelaskan efektifitas kebijaksanaan pemerintah menurut pandangan klasik Mahasiswa akan dapat menggunakan bagan dan grafik dalam menjelaskan analisa makro ekonomi.
Penawaran uang, tingkat harga dan tingkat kegiatan ekonomi Outline Materi Penawaran uang, tingkat harga dan tingkat kegiatan ekonomi Analisa keseimbangan kegiatan ekonomi Keefektifan kebijaksanaan pemerintah
Penawaran uang, tingkat harga dan tingkat kegiatan ekonomi Menurut pendapat ahli ekonomi klasik bahwa kenaikan (penurunan) penawaran uang akan menyebabkan kenaikan (penurunan) tingkat harga yang sama besarnya Bila penawaran uang meningkat 5% maka tingkat harga naik 5% Perkaitan antara penawaran uang dan tingkat harga diterangkan dengan Teori Kuantitas dan Teori Sisa Tunai Teori Kuantitas (Irving Fisher)
Teori Kuantitas (Irving Fisher) MV = PT Dimana : M = penawaran uang; V = adalah kelajuan peredaran uang; P = Tingkat Harga dan T = jumlah barang/jasa yang diproduksi dalam satu tahun tertentu. Menurut Irving Fisher : V ditentukan oleh kebiasaan pembayaran gaji nilai V adalah tetap. Sedangkan nilai T tetap, karena dalam kondisi perekonomian yang telah mencapai kesempatan kerja penuh M = P , perubahan pada penawaran uang akan mempengaruhi tingkat harga Teori Sisa Tunai (Alfred Marshall dan A.C Pigou) Menekankan pada tujuan masyarakat untuk meminta uang dan bagaimana faktor ini menentukan jumlah uang yang diperlukan masyarakat.
Masyarakat memerlukan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga M = k PT Perubahan dalam penawaran uang akan mengakibatkan perubahan yang sama presentasinya keatas tingkat harga Perubahan penawaran uang tidak mempengaruhi tingkat kegiatan ekonomi; ia hanya mempengaruhi tingkat harga, upah nominal dan pendapatan nasional
Penentuan keseimbangan kegiatan ekonomi AS E1 P1 Kelebihan penawaran P2 AD1(M1) Tingkat Bunga Eo Po P3 ADo(Mo) Kelebihan permintaan Y* Pendapatan Nasional Riil
Keefektifan kebijaksanaan pemerintah Kebijaksanaan Fiskal Ada dua instrument yang akan dijalankan, yaitu menambah pengeluaran pemerintah dan mengurangi pajak pendapatan Menambah Pengeluaran Pemerintah Menambah Pengeluaran pemerintah dengan cara meminjam dari masyarakat Menambah Pengeluaran pemerintah dengan cara meminjam dari bank sentral Pertambahan pengeluaran pemerintah dengan meminjam dana dari masyarakat tiak akan mempengaruhi keseimbangan AD-AS, namun demikian bukan berarti tidak berpengaruh sama sekali pada kegiatan perekonomian, karena penambahan pengeluaran pemerintah tersebut akan berpengaruh pada perubahan keseimbangan di pasar uang.
Penambahan pengeluaran pemerintah melalui pinjaman kepada masyarakat akan menaikkan tingkat suku bunga dan akibatnya investasi berkurang efek Crowding-Out Penambahan pengeluaran pemerintah dengan cara meminjam dari Bank Sentral melalui pencetakan uang baru akan membawa efek sebegai berikut: Tingkat produksi nasional riil tidak mengalami perubahan Komposisi pendapatan nasional tiak berubah Instrument lain dari kebijaksanaan fiskal adalah dengan menurunkan pajak melalui menurunkan sejumlah tertentu pajak atau menurunkan persentasi pajak pendapatan.
Kebijaksanaan Moneter Dalam membicarakan kebijaksanaan moneter, langkah yang dapat dilakukan oleh bank sentral dapat dibedakan kedalam dua aspek yaitu: langkah yang mempengaruhi suku bunga dan dan langkah yang mempengaruhi penawaran uang Kebijaksanaan moneter tidak akan mempengaruhi suku bunga, tetapi kebijaksanaan moneter lebih banyak membawa implikasi pada sisi penawaran uang keatas kegiatan perekonomian Kenaikan penawaran uang tidak akan menimbulkan perubahan keatas investasi riil, tabungan riil dan suku bunga riil tetapi akan meningkatkan suku bunga, tabungan dan investasi nominal