Pertemuan ke 13-14 Dynamic Routing.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Classful/Classles Routing & VLSM Variable Length Subnet Mask
Advertisements

ROUTING AKRAM SUYUTI / D
PERTEMUAN KETUJUH Routing IP address.
Kelompok 3  Aqil Qolby  Wahyu Setyo Utomo  Yana Prasetya Nugroho.
Pertemuan-9. Protokol Routing
Protokol Routing.
Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus.
Routing.
Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya Routing.
Instalasi dan Konfigurasi Router
© 2007 Cisco Systems, Inc. All rights reserved.Cisco Public 1 Version 4.0 Introduction to Dynamic Routing Protocol Routing Protocols and Concepts.
R O U T I N G Oleh : Dahlan Abdullah.
PROTOKOL ROUTING.
Instalasi dan Konfigurasi Router Teguh Prasetyo Mulyo.
Routing & Internetworking
Routing.
Classful/Classles Routing & VLSM Variable Length Subnet Mask
ROUTE NETWORK 3/14/2011MikroLine. ROUTING Pengaturan jalur antar network berdasarkan IP Address tujuan (atau juga asal), pada OSI layer Network. Tiap.
ROUTING.
Memahami Cara Sistem Jaringan Berkomunikasi
Week 4 Dynamic Routing.
Routing Akhmad Mukhammad.
ROUTING REDISTRIBUTE PROTOCOL RIANDA PRATAMA Teknisi Komputer Jaringan Universitas Sriwijaya.
Routing & Switching DC608.
Jaringan komputer dan telekomunikasi
ROUTING.
Routing.
DESAIN DAN MANAJEMEN JARINGAN KOMPUTER
Routing.
Basic static routing and dynamic routing
Routing.
Routing Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
KONSEP ROUTING PERTEMUAN KESEMBILAN.
Bab 10 Teknologi Network Layer
Network Layer: Routing
Pembahasan Pendahuluan Distance Vector Routing Protocol Link-State
Pertemuan-12. Routing S. Indriani L, M.T.
OSPF BASIC Rifki Indra, S.Kom., M.Eng.
PERTEMUAN KETUJUH Routing IP address.
Pertemuan-9. Protokol Routing
Zaini, PhD Jurusan Teknik Elektro Universitas Andalas 2012
Static dan Dynamic Routing
Routing.
Bab 8 Teknologi Network Layer
Routing & Internetworking
Static. Static Dynamic Distance Vector Setelah Kenalan.....
Routed vs Routing Protocol
NETWORK LAYER OSI LAYER 3.
Routing IP.
IP Routing.
Protokol Routing.
Bab 10 Teknologi Network Layer
Routing Routing merupakan proses pencarian path atau alur guna memindahkan informasi dari host sumber (source address) ke host tujuan (destinations address)
Routing Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
RANCANG BANGUN JARINGAN
Jaringan Komputer 2 – Pertemuan 7
ROUTING PROTOCOL.
1 © 2004, Cisco Systems, Inc. All rights reserved. Module 2 Single-Area OSPF.
Pengantar Jaringan Komputer Routing (1)
IP ROUTING.
Pengantar Jaringan Komputer Routing (2)
NETWORK LAYER : Fungsi dan Routing
Risanuri Hidayat Routing terletak di layer 3
Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus.
ROUTING.
Routing.
Router dan Routing Protokol
Ridla Dratistiwa Internetworking (Instlasi Jarigan WAN)
1 Routing Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Tekonolgi Sepuluh Nopember Surabaya.
Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus.
Transcript presentasi:

Pertemuan ke 13-14 Dynamic Routing

Routing Dynamic Routing dynamis adalah teknik mengirimkan paket data antar network melalui rute yang dipilih oleh router dengan mempertimbangkan best path.

Dynamic Routing Protocols Function(s) of Dynamic Routing Protocols: Dynamically share information between routers. Automatically update routing table when topology changes. Determine best path to a destination.

The purpose of a dynamic routing protocol is to: Discover remote networks Maintaining up-to-date routing information Choosing the best path to destination networks Ability to find a new best path if the current path is no longer available

Components of a routing protocol Algorithm In the case of a routing protocol algorithms are used for facilitating routing information and best path determination Routing protocol messages These are messages for discovering neighbors and exchange of routing information

Classifying Routing Protocols Dynamic routing protocols are grouped according to characteristics. Examples include: RIP IGRP EIGRP OSPF IS-IS BGP BGP ospf IS IS RIP 1 RIP 2 IGRP EIGRP

BGP ospf IS IS RIP 1 RIP 2 IGRP EIGRP

Exterior Gateway Protocol (BGP) BGP (border gateway protocol) > BGP adalah protokol routing yang digunakan diujung sebuah autonomos system (AS) > AS : sebuah jaringan atau satu set jaringan (bbrp jaringan) yang berada dalam satu kendali administrative > setiap AS memiliki nomor

Interior Gateway Protocols IGP dibagi 2 bagian : Link state Routing protocol Distance Vector Routing protocol

Link state (OSPF – IS IS) Link state adalah proses routing yang membangun topologi databasenya sendiri. Konsep dasar dari link state routing adalah setiap router menerima peta (map) dari router tetangga. Walaupun proses pengumpulan informasi routingnya lebih rumit dan berat dari distance vector, namun link state lebih realible, lebih skalabel dalam melayani jaringan besar, lebih terstruktur dan juga lebih menghemat bandwith.

Kelebihan / kekurangan Link state 1. menggunakan cost metric untuk memilih jalurnya di dalam jaringan 2. Masing-masing router sudah meiliki gambaran sendiri tentang jaringan yang akan digunakan 3. Router selalu menggunakan informasi yang paling akhir, karena selalu mengupdate informasinya saat terjadi perubahan jaringan 4. Semua router memiliki kemampuan untuk meng-copy peta (mapping) selama masih dalam satu jaringan 5. Didukung oleh Classless Interdomain Routing (CIDR) dan Variable-lenght Subnetmasking (VLSM) 1. Membutuhkan banyak memory dan processor 2. Membutuhkan bentuk jaringan yang pasti 3. Membutuhkan seorang administrator yang paham akan routing link state  4. Saat terjadi perubahan jaringan, maka LSA akan membanjiri jaringan. Hal ini bisa mengganggu proses pengiriman data

Distance Vector Distance vector adalah proses routing berdasarkan arah dan jarak. Algoritma distance vector memiliki informasi yang tidak spesifik tentang jaringan tujuan dan tidak mengetahui jarak router. Pada distance vector protokol akan mempelajari router yang tersambung langsung dengan dirinya.

Routing RIP Routing Information Protocol (RIP) adalah sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Oleh karena itu protokol ini diklasifikasikan sebagai Interior Gateway Protocol (IGP). Protokol ini menggunakan algoritma Distance-Vector Routing. Protokol ini telah dikembangkan beberapa kali, sehingga terciptalah RIP Versi 2 (RFC 2453). Kedua versi ini masih digunakan sampai sekarang, meskipun begitu secara teknis mereka telah dianggap usang oleh teknik-teknik yang lebih maju, seperti Open Shortest Path First (OSPF) dan protokol OSI IS-IS.

Distance vector routing protocol Hop count sebagi metric untuk memilih rute, Maximum hop count 15, hop ke 16 dianggap unreachable Secara default routing update 30 detik sekali RIPv1 (classfull routing protocol) tidak mengirimkan subnet mask pada update RIPv2 (classless routing protocol) mengirimkan subnet mask pada update

RIP v1 dan RIP v2 RIP v1 tidak mendukung vlsm RIP v1 tidak mengirimkan update routing dan netmask RIP v1 perbaikan broadcast (one to one) RIP v2 mendukung vlsm RIP v2 mengirimkan update routing serta netmask RIP v2 perbaikan multicast (one to many/many to many?

Syntax Router (config-router)#passive interface fastethernet directly connected

Studi kasus : RIP v1

RIP v2 Syntax : Untuk masing-masing router berlaku : Router(config)#router rip Router(config-router)#version 2 Router(config-router)#network directly connect Router(config-router)#no auto summary (bebas looping)

Studi kasus : RIP v2