Administrasi, Persoalan Pangan, dan Urbanisasi

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TEORI-TEORI TENTANG PEMBANGUNAN DAN PERTANIAN
Advertisements

PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI INDONESIA
PARAGRAF INDUKTIF Indikator: Menemukan kalimat yang mengandung
TEKNOLOGI PODUKSI TANAMAN PANGAN UTAMA
Makalah Kunci (Keynote Speech)
REVOLUSI HIJAU PADA MASA ORDE BARU
INTENSIFIKASI, EKSTENSIFIKASI DAN DIVERSIFIKASI
Diversifikasi pertanian
REVOLUSI HIJAU Julian Adam Ridjal, SP., MP.
Kegiatan ekonomi masyarakat
PENYUSUNAN RTRW KECAMATAN SANDARAN BERBASIS MASYARAKAT
PELUANG AGROINDUSTRI PEDESAAN BERBASIS KOMODITAS UNGGULAN
Peluang Pasar Pemanfaatn Kompos Hasil Pengomposan Sampah Pasar
oleh: Mentari Rahma DPS ( ) Maryanto ( )
Proposal Bisnis BudidayaAloEvera
Pertemuan 3 Teori Umum Pembangunan Ekonomi dan Model Penerapannya.
PEMBANGUNAN AGRIBISNIS
3. PERSOALAN-PERSOALAN EKONOMI PERTANIAN
PERANAN REVOLUSI HIJAU DALAM PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP LINGKUNGAN DI INDONESIA Disusun oleh : Kelompok 2 Andripa A
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN
PENGEMBANGAN TEMBAKAU DI JAWA TIMUR
POLA-POLA PEMBANGUNAN PERTANIAN DI INDONESIA
Dr Ir Munif Ghulamahdi, MS Dr Ir Sandra Arifin Aziz, MS
DASAR AGRONOMI.
PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN DAN CARA PENANGGULANGANNYA
Strategi Pembangunan Pertanian di Indonesia
Sebelum acara perkuliahan mulai , harap hand phone di silent.
PADI ORGANIK SISTEM SRI.
PENGANTAR EKONOMI PERTANIAN
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA
KONDISI SOSIAL EKONOMI PERTANIAN DI INDONESIA
Pemanfaatan Sumber Daya ALAM
PENALARAN INDUKTIF Indikator:
SISTEM PERTANIAN INDONESIA
Hasil Pekerjaan Paket teknologi pertanian organic
Peranan Pertanian dalam Pembangunan Perekonomian Di Indonesia
IPS untuk SMP/MTS kelas VIII
PANGAN, PERLUASAN REVOLUSI HIJAU DAN KEMISKINAN
UNSUR-UNSUR PERTANIAN
NAMA KELOMPOK : DESI AYU ARUM S. ( 176 ) BAYU ADI SURYONO ( 193 )
Pengertian Pertanian terpadu
Green Revolution.
CIRI-CIRI PERTANIAN.
SUMBERDAYA DI DESA : A. Sumber Daya Alam (SDA) 1. Lahan (Sawah, Tegal, Kebun dll) 2. Air 3. Iklim (Basah, Kering) 4. Hutan atau tumbuhan (groves) 5. Mineral.
REVOLUSI HIJAU.
IBD, IAD, ISD (PERANAN IPA DAN TEKNOLOGI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA)
Revolusi Hijau.
MGMP SEJARAH PPPK PETRA Kebijakan Ekonomi Pemerintah Orde Baru NAMA ANGGOTA KELOMPOK IV : Akas Nandang PraharaAkmal KhairDika Novi ElthaRani AstutiM. Fernando.
DINAS PERTANIAN KABUPATEN SUMBAWA TAHUN 2017
Sejarah Ilmu Pertanian di Cina
PEMBANGUNAN AGROPOLITAN BERBASIS AGRIBISNIS PETERNAKAN: SUATU KONSEP
PENGANTAR ILMU PERTANIAN (PIP)
CIRI DAN FAKTOR PEMBENTUK MODEL PERTANIAN TEKNO-EKOLOGIS
Kemiskinan dan Kemakmuran Kaum Petani pada Masa Sistem Tanam Paksa di Pulau Jawa Disusun oleh : Ribud Haryanto Supeni
PERTANIAN TERPADU DENGAN SISTEM MINAPADI
KETAHANAN PANGAN NASIONAL
PENGERTIAN DAN SEJARAH PERKEMBANGAN PERTANIAN
UNSUR – UNSUR DAN CIRI – CIRI PERTANIAN
Pengelolaan Sumberdaya Pertanian dan Kualitas Lingkungan
USAHATANI DAN PEMBANGUNAN USAHATANI
PERTEMUAN II SEJARAH PERKEMBANGAN USAHATANI DI INDONESIA
PENINGKATAN PRODUKSI PADI DENGAN METODE SRI
DINAS KEHUTANAN PROV. SULAWESI SELATAN. “MEWUJUDKAN HUTAN LESTARI, PERKEBUNAN PRODUKTIF MASYARAKAT SEJAHTERA MANDIRI ”
Rizal Fahmi Yandari Amri Syahputra Rizal Fahmi Yandari Amri Syahputra.
Oleh : Raden Octa Ferdyan
Ketahanan Pangan dan Gizi Ade Saputra Nasution. Peraturan Pemerintah No.68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan sebagai peraturan pelaksanaan UU No.7 tahun.
SELAMAT SIANG ^__^.
TATA GUNA LAHAN DAN TRANSPORTASI. 1. Pendahuluan Untuk melestarikan lingkungan perkotaan yang layak huni, keseimbangan antara fungsi- fungsi tersebut.
RENCANA KERJA DAN ARAH KEBIJAKAN TAHUN
PENINGKATAN KETERLIBATAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA ALAM OLEH KELOMPOK : 1.DEKA VANDRAYADI NPM EKA YULYANI NPM MUID NPM.
Transcript presentasi:

Administrasi, Persoalan Pangan, dan Urbanisasi SAP 5 MIA UMJ

Mimpi Buruk Indonesia: Laju Jumlah Penduduk Jumlah penduduk yang terus meningkat  248.818,1 ribu (2013), dengan laju pertumbuhan 1,42%/tahun  semakin banyak mulut yang perlu diberi makan mendorong pemerintah untuk membuka seluas-luasnya lahan pertanian dan perkebunan Agar mencapai hasil optimal, maka pertanian dan perkebunan menjadi titik poin utama Revolusi Hijau dan Alih Fungsi Hutan

Revolusi Hijau Karena model pertanian tradisional tidak mampu mencukupi kebutuhan pangan, maka mekanisasi pertanian menjadi sangat krusial. Revolusi hijau menjadi ‘’solusi’’ untuk menyelesaikan masalah pertanian Norman Borlaug, atas bantuan Ford dan Rockefeller, menginisiasi revolusi hijau melalui penanaman gandum di Meksiko dan padi di Filipina

Gerakan Bimas Dalam konteks Indonesia, revolusi hijau menjelma menjadi Gerakan Bina Masyarakat (Bimas) untuk mencapai swasembada beras Mitos beras  beras adalah komoditas strategis (secara sosial, ekonomi, dan politik) Gerakan Bimas berintikan tiga hal: (1) Panca/Sapta Usaha Tani, (2) sentralisasi penerapan harga dan hasil produksi, dan (3) dukungan kredit dan infrastruktur

Panca/Sapta usaha tani Intensifikasi pertanian  Panca Usaha Tani: (1) Penggunaan bibit unggul, (2) penyempurnaan cara bercocok tanam, (3) pengairan dan drainase, (4) penggunaan pupuk, utamanya pupuk buatan, secara ‘seimbang’ dan ‘tepat waktu’, dan (5) pemberantasan hama dan penyakit Sapta Usaha Tani : (6) pascapanen, (7) pemasaran.

Revolusi Hijau Indonesia Empat pilar revolusi hijau di Indonesia: (1) penyediaan air melalui irigasi, (2) pemakaian pupuk kimia secara optimal, (3) penerapan pestisida untuk memberantas hama, dan (4) penggunaan bibit unggul (VUTW: Varietas Unggul Tahan Wereng) Panen 3 kali setahun = swasembada beras (meski hanya berlangsung 5 tahun, 1984-1989)

Efek Samping Revolusi Revolusi hijau mendorong perempuan kehilangan ‘’pekerjaan’’ di persawahan. Penanaman padi secara maraton menjadikan ‘’tanah jenuh’’  hilangnya sistem tumpang sari Penggunaan pupuk kimia justru mendorong semakin banyak hama menyerang. Ilusi penambahan area persawahan.

Sengkarut Lahan Mengulang swasembada, mimpi di siang bolong? Lahan pertanian yang semakin menyusut  alih fungsi lahan menjadi area permukiman penduduk. Penyusutan lahan mencapai 100.000/hektar pertahun, sedangkan pencetakan sawah baru hanya mencapai 40.000/hektar pertahun Pembukaan lahan baru di wilayah hutan melalui project MP3EI tidak menyelesaikan masalah, sebab area yang dibuka mengorbankan area lain (hutan)

Involusi Pertanian Involusi pertanian: area lahan pertanian yang semakin terpecah dan mengecil, jumlah penggarap yang tetap, ketergantungan pada bibit dan pupuk. Involusi yang semakin parah: pemelaratan yang semakin merata Sawah tidak lagi menjanjikan Hilangnya lapangan pekerjaan di persawahan  laju urbanisasi ke kota besar

Gagal Paham Urbanisasi Urbanisasi seringkali dilihat karena ‘faktor penarik’  mitos ada gula, ada semut (mimpi berebut kue pembangunan) Urbanisasi yang terjadi di era 70an adalah efek dari mekanisasi pertanian  pengangguran tinggi di desa mendorong mereka ke kota. 2 aspek utama urbanisasi: (1) perubahan struktur umur penduduk, (2) peningkatan partisipasi angkatan kerja perempuan Persoalan tenaga kerja tidak terlatih  masuk ke sektor informal, menambah beban kota.

Mau apa sekarang? Para petani ‘’kehilangan’’ kemampuan untuk melakukan pemuliaan mandiri  ketergantungan pada bibit dan pupuk kimia. Pemiskinan massal di pedesaan  mitos lebih mudah mendapatkan uang di kota. Perubahan sosial dengan munculnya kelas ‘’kapitalis’’ desa, masyarakat cenderung berpikir instan tanpa melihat dampaknya  cepat kaya dengan jual tanah.