PENERIMAAN PERIKATAN dan PERENCANAAN AUDIT Minggu ke-7 PENERIMAAN PERIKATAN dan PERENCANAAN AUDIT Program Studi Akuntansi STIE PELITA NUSANTARA
PENERIMAAN PERIKATAN dan PERENCANAAN AUDIT Tahap-Tahap Audit atas Laporan Keuangan Tahap-Tahap Penerimaan Perikatan Audit Perencanaan Audit Pengujian Audit (Audit Test)
TAHAP-TAHAP AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN Penerimaan Perikatan Pelaporan Audit (4) (1) (3) (2) Perencanaan Audit Pelaksanaan Pengujian Audit
TAHAP-TAHAP PENERIMAAN PERIKATAN AUDIT (6) Membuat surat perikatan audit (1) Mengevaluasi Integritas Manajemen (5) Menggunakan kemahiran profesional dengan cermat dan seksama (2) Mengidentifikasi kondisi khusus dan risiko luar biasa (4) (3) Menilai Independensi Menentukan kompetensi untuk melaksanakan audit
Mengevaluasi Integritas Manajemen 1. Melakukan komunikasi dengan auditor pendahulu 2. Meminta keterangan kepada pihak ketiga 3. Melakukan review terhadap pengalaman auditor di masa lalu dalam berhubungan dengan klien yang bersangkutan
Mengidentifikasi Kondisi Khusus Dan Risiko Luar Biasa 1. Mengidentifikasi pemakai laporan keuangan 2. Mendapatkan informasi tentang stabilitas keuangan dan legal calon klien di masa depan 3. Mengevaluasi kemungkinan dapat atau tidaknya laporan keuangan calon klien diaudit
Menentukan Kompetensi Auditor Untuk Melaksanakan Audit 1. Seorang prtner yang akan bertanggung jawab terhadap penyelesaian keseluruhan perikatan audit 2. Satu atau lebih manajer, yang akan mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan program audit 3. Staf asisten, yang melaksanakan berbagai prosedur audit yang diperlukan dalam pelaksanaan program audit Mengidentifikasi tim audit 1. Penilaian (ex: karya seni, obat-obatan khusus) 2. Penentuan karakteristik fisik yang berhubungan dengan kuantitas yang tersedia atau kondisi (ex: cadangan mineral atau tumpukan bahan baku di gudang) 3. Penentuan nilai yang diperoleh dengan menggunakan teknik atau metode khusus (ex: beberapa perhitungan aktuarial) 4. Penafsiran persyaratan teknis, peraturan atau persetujuan (ex: pengaruh potensial suatu kontrak atau dokumen hukum lainnya) Mempertimbangkan kebutuhan konsultasi dan penggunaan spesialis
Evaluasi terhadap Independensi Auditor Independent in fact Independent in appearance Independensi Bebas dari conflict of interest Tidak membiarkan material misstatement Integritas dan Objektivitas
Penentuan Kemampuan Auditor dalam Menggunakan Kemahiran Profesionalnya dengan Cermat dan Seksama Penentuan Waktu Perikatan Pertimbangan Jadwal Pekerjaan Lapangan 1. Interim work 2. Year-end work Pemanfaatan Personel Klien, dalam hal: 1. Pembuatan working trial balance 2. Rekonsiliasi controlling account dalam buku besar dengan subsidiary ledger yang bersangkutan 3. Pembuatan daftar umur piutang 4. Pembuatan daftar posisi polis asuransi yang berlaku, piutang wesel, dan penambahan dan pengurangan aktiva tetap dalam tahun yang diaudit
Pembuatan Surat Perikatan Isi Pokok Surat Perikatan Audit: 1. Tujuan audit atas laporan keuangan 2. Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan 3. Lingkup audit, termasuk penyebutan undang-undang, peraturan, pernyataan dari badan profesional yang harus dianut oleh auditor 4. Bentuk laporan atau bentuk komunikasi lain yang akan digunakan oleh auditr untuk menyampaikan hasil perikatan 5. Fakta bahwa audit memiliki keterbatasan bawaan bahwa kekeliruan dan kecurangan material tidak akan terdeteksi 6. Pengaturan reproduksi laporan keuangan auditan 7. Kesanggupan auditor untuk menyampaikan informasi tentang kelemahan signifikan dalam pengendalian intern yang ditemukan oleh auditor dalam auditnya 8. Akses ke berbagai catatan, dokumentasi dan informasi lain yang diharuskan dalam kaitannya dengan audit 9. Dasar yang digunakan oleh auditor untuk menghitung fee audit dan pengaturan penagihannya.
TAHAP PERENCANAAN AUDIT (7) Memahami pengendalian intern klien Memahami bisnis dan industri klien (1) Mengembangkan strategi audit awal terhadap asersi signifikan (6) (2) Melaksanakan prosedur analitik Mempertimbangkan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap saldo awal (5) (3) Mempertimbangkan tingkat materialitas awal Mempertimbangkan risiko bawaan (4)
Memahami Bisnis dan Industri Klien (SA Seksi 318) 1. Pengalaman sebelumnya tentang entitas dan industrinya 2. Diskusi dengan orang dalam entitas 3. Diskusi dengan personel dari fungsi audit intern dan reviewer terhadap laporan auditor intern 4. Diskusi dengan auditor lain dan dengan penasehat hukum atau penasehat lain yang telah memberikan jasa kepada entitas atau dalam industri 5. Diskusi dengan orang yang berpengetahuan di luar entitas 6. Publikasi yang berkaitan dengan industri 7. Perundangan dan peraturan yang secara signifikan berdampak terhadap entitas 8. Kunjungan ke tempat atau fasilitas pabrik entitas 9. Dokumen yang dihasilkan oleh entitas
Melaksanakan Prosedur Analitik Konsep: Prosedur analitik meliputi perbandingan jumlah-jumlah yang tercatat atau ratio yang dihitung dari jumlah-jumlah yang tercatat, dibandingkan dengan harapan yang dikembangkan oleh auditor Tujuan Prosedur Analitik dan Perencanaan Audit: 1. Meningkatkan pemahaman auditor atas usaha klien dan transaksi atau peristiwa yang terjadi sejak tanggal audit terakhir, dan 2. Mengidentifikasi bidang yang kemungkinan mencerminkan risiko tertentu yang bersangkutan dengan audit
Mempertimbangkan Risiko Bawaan Perencanaan Audit Pemahaman dan Pengujian Pengendalian Intern Pelaksanaan Pengujian Substantif Penerbitan Laporan Audit Penaksiran Risiko Bawaan Penaksiran Risiko Pengendalian Penetapan Risiko Deteksi Penilaian Risiko Audit
PENGUJIAN AUDIT Pengujian Analitik (analitical tests) Pengujian Pengendalian (tests of control) Pengujian Substantif (substantif tests) Pengujian ini dilakukan oleh auditor dengan cara mempelajari perbandingan dan hubungan antara data yang satu dengan data yang lain Dirancang untuk menverifikasi efektivitas pengendalian intern, al: 1. Frekuensi pelaksanaan aktivitas pengendalian yang ditetapkan 2. Mutu pelaksanaan aktivitas pengendalian tersebut 3. Karyawan yang melaksanakan aktivitas pengendalian tersebut Dirancang untuk menemukan kemungkinan kesalahan moneter yang secara langsung mempengaruhi kewajaran penyajian laporan keuangan