Makanan jajajan yang sehat dan tidak sehat pada anak usia sekolah Depi Lukitasari, S.Kep.,Ners
Latar belakang Anak adalah seseorang yang berusia kurang dari delapan belas tahun, dimana pada masa ini anak berada dalam masa tumbuh kembang sehingga memiliki kebutuhan khusus baik kebutuhan fisik, psikologis, sosial dan spiritual. Anak juga memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, hal ini telah diatur oleh pemerintah dalam UU RI No.
Anak usia sekolah Usia sekolah merupakan akhir masa kanak-kanak (Late Childhood), berlangsung dari usia 6 atau 7 sampai dengan 12 tahun. Masa akhir anak-anak ditandai oleh kondisi yang sangat mempengaruhi penyesuaian pribadi dan sosial anak (Hurlock, 2002).
Makanan jajanan Pada kenyataannya banyak makanan, terutama banyak jajanan yang mengandung bahan-bahan yang dapat membahayakan kesehatan, Banyak makanan dan minuman yang mengandung rhodomin B, amaranth dan methanyl yellow
Jajanan yang kurang sehat Makanan jajanan yang tergolong kurang sehat, kurang aman, dan kurang baik mutu gizi jika sering dikonsumsi oleh siswa siswi sekolah akan dapat menimbulkan dampak negatif yang pasti tidak diharapkan seperti menurunnya konsentrasi atau daya belajar para siswa, dan siswa sering tidak masuk sekolah karena sakit, dengan keluhan umum sakit perut, badan panas, rasa mual, dan muntah-muntah (Susanto, 2001).
Bahaya makanan kurang sehat Untuk jangka panjang: berbagai bahan berbahaya tersebut akan meracuni liver, Mengandung bahan penyebab munculnya kanker, khususnya kanker usus dan saluran kemih. Penggunaan air mentah dan daging busuk jelas menimbulkan bahaya terkena infeksi kuman tertentu seperti typhoid, dan berbagai kuman diare-disentri, serta parasit dan cacing.
Beberapa gangguan yang dapat diakibatkan oleh jajanan: Jajanan yang dijual di pinggir jalan dapat tercemar oleh timbal (Pb) yang berasal dari sisa pembakaran atau asap kendaraan bermotor. Keracunan Pb kronik ditandai dengan depresi, sakit kepala, sulit berkonsentrasi, daya ingat terganggu, dan sulit tidur. Gejala yang timbul mual, muntah, sakit perut hebat, kelainan fungsi otak, anemia berat, kerusakan ginjal, bahkan kematian dapat terjadi dalam waktu 1-2 hari. Makanan yang tidak bersih dapat tercemar bakteri E-coli. Gangguan yang disebabkan oleh bakteri ini adalah sakit perut, diare, dan gangguan pencernaan lainnya. Jajanan yang menggunakan formalin dan boraks dapat mengakibatkan gangguan pencernaan, seperti sakit perut akut, muntah-muntah, depresi sistem syaraf, serta kegagalan peredaran darah. Formalin dan boraks biasanya digunakan untuk pengawet mayat, pembasmi kecoa, dan penghilang bau. Dalam dosis tinggi, formalin menyebabkan kejang-kejang, tidak bisa kencing, muntah darah, kerusakan ginjal, bahkan kematian. Jajanan dengan pewarna rhodamin dapat mengakibatkan gangguan fungsi hati. Jajanan yang mengandung vetsin (Mono sodium glutamat/MSG) dapat menyebabkan sindrom restoran china (BKKBN 2005).
Bahaya makanan Jajananan di pinggir jalan rentan mengandung: polusi debu, asap knalpot Permen tidak memberikan kontribusi gizi yang berarti kandungan gizinya nol Minuman ringan (soft drink) kaya kalori namun rendah gizi Permen mengandung kalori tinggi Keripik atau chips temasuk ke dalam junk food : kaya kalori namun rendah gizi Sebagian besar jajanan terdiri dari karbohidrat Karena kandungan kalori tinggi anak-anak jadi tidak mau makan karena masih merasa kenyang
Adanya aktifitas yang tinggi saat sekolah menyebabkan anak menjadi kurang dalam asupan makanan Anak menjadi kurang aktif