GENERASI RABBANI.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TOLERANSI DALAM BERAGAMA
Advertisements

MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
Wahyu tuhan, teks dan ijtihad akal manusia; aspek ushul dan Furu’ dalam Islam Muhlisin.
Materi kls 5.
MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Beriman Kepada Malaikat, Kitab, dan Rasul Bagaimana Mengimaninya dan Hikmah Mengimaninya Oleh: Tia Restu Rahmawati Febri Antoro
Mu’tazilah, Syi’ah, Ahli Sunnah wal Jama’ah
SURAT AT TAUBAH Surabaya, 30 Nov 2008.
Ar-Risalah Pengertian Risalah Rasul dan Nabi Auliya dan Ulama.
Pandangan Ulama Tentang Demokrasi
Hk Acara Perdata Peradilan Agama Dr. Gemala Dewi,SH.,LL.M
PENGERTIAN ISLAM DAN AJARANNYA
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Pertemuan Kedua MANUSIA DAN AGAMA.
PERTEMUAN KE-3 Rohmansyah, S.Th.I., M.Hum.
Islam Sebagai Way of Life Disusun oleh :  M. Asnun Munir  Ellyn  Zulfa Wafiroh  Disusun oleh :  M. Asnun Munir
Pertemuan Ke-3.
METODE PENAFSIRAN AL-QUR’AN BERDASARKAN SUMBER
KEBIJAKAN NASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER 2011
MATERI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
Ayat-ayat musyawarah Rian Hidayat, S.Pd.I Asy-Syura: 38
Sumber-sumber ilmu kalam, faktor-faktor pendorong lahirnya ilmu kalam, perbedaan metode ilmu kalam dengan keilmuan Islam lainnya. Pertemuan Ke dua.
Oleh: Rohmansyah, S.Th,I., M.Hum
“TAFSIR AYAT TENTANG PENEGAKAN HUKUM”
IKHLAS DALAM BERIBADAH
KONSEP (PENGERTIAN), HUKUM, TUJUAN, URGENSI, DAN HAKIKAT DAKWAH
AKIBAT BURUK MENJAUHI DAN MENINGGALKAN AL-QUR’AN
TA’RIF (DEFINISI) TARBIYAH ISLAMIYAH Tarbiyah Islamiyah adalah: “Cara ideal dalam berinteraksi dengan fitrah manusia, baik secara langsung (berupa.
فَضَائِلُ الدَّعْوَةِ
Etika Islam Dalam Penerapan Ilmu
BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ
Pentingnya Syahadatain
ETOS KERJA DALAM ISLAM Rian Hidayat, S.Pd.I.
MEDIA PENDIDIKAN Disusun oleh : NUR AMIN : KLS : D/4
Berpikir Kritis dalam QS. Ali Imran/3: 191 Kelas XII
PERKEMBANGAN ISLAM AWAL
Tuntutan Mengenal Diri
Tuntutan Mengenal Diri
Pertemuan Kedua MANUSIA DAN AGAMA.
ISLAM dan PERKEMBANGAN ISLAM
Politik dalam Islam Pegangan Guru. Politik dalam Islam Rumusan Masalah 1.Apa itu politik islam? 2.Nilai-nilai dasar dalam politik islam? 3.Apa itu negara.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MAKNA MAKANAN DAN MINUMAN HALAL
MENINGKATKAN KEIMANAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
Dosen: Maemunah Sa’diyah Drs.M.Ag
Pengertian Ulumul Quran & Sejarah Perkembangannya
Pertemuan Ke-3.
By : 1. Rizal hartono 2.Muhammad fajar
KAJIAN JUMAT PAGI KARYAWAN FKK UMJ TAFSIR SURAH ALBAQARAH AYAT 1-5
3.
Agama !. Institusi khilafah dalam tradisis politik islam Khilafah (bahasa Arab: خلافة), adalah kepemimpinan, imamah, biasa juga disebut kekhalifahan.
Dosen Pengampu : Yuni Elpida S.Pdi.M.Pdi
Disusun Oleh: Muhammad Ridwan, S.Pd.I
TAAT PADA ATURAN TAAT PADA ATURAN. QS. An – Nisa’ 4 : 59 Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara.
SYI’AH DAN MURJI’AH
BAB 3 : PENGENALAN KEPADA BEBERAPA AGAMA LAIN
AQIDAH AHLI SUNNAH WAL JAMAAH
MANHAJ BERINTERAKSI DENGAN RIWAYAT ISRAILIYAT DALAM TAFSIR AL-QURAN
Surah Ad-Dhuha Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani
Surah Al-Alaq Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani
Firman Allah SWT: Surah Luqman [31:17] “Wahai anak kesayanganku, dirikanlah solat dan suruhlah (manusia) berbuat kebaikan serta laranglah (manusia) daripada.
AQIDAH UNIT 6 Kelas Bimbingan Dewasa.
Terjemahan Surah Al-Kaafirun Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani
BERSIKAP DEMOKRATIS Q.S. Ali Imran: 159 Rian Hidayat, S.Pd.I.
PUNCA UTAMA PENYELEWENGAN DALAM TAFSIR
IMAN KEPADA KITAB ALLAH SWT. DENGAN MEMBACA Y  N  Y  QW  Y  W  N  WQ  Y  TPV  Y  TN Y 
Transcript presentasi:

GENERASI RABBANI

Dustur Ilahi ولَٰكِن كُونُوا رَبَّانِيِّينَ بِمَا كُنتُمْ تُعَلِّمُونَ الْكِتَابَ وَبِمَا كُنتُمْ … تَدْرُسُونَ “Akan tetapi (dia berkata): Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbânî dengan apa yang engkau senantiasa ajarkan dari Al-Kitab, dan dengan apa yang kamu tetap mempelajarinya.” (QS. Ali Imran : 79)

Qs. Ali Imran 146-148   وَكَأَيِّنْ مِنْ نَبِيٍّ قَاتَلَ مَعَهُ رِبِّيُّونَ كَثِيرٌ فَمَا وَهَنُوا لِمَا أَصَابَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَمَا ضَعُفُوا وَمَا اسْتَكَانُوا وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ () وَمَا كَانَ قَوْلَهُمْ إِلَّا أَنْ قَالُوا رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ () فَآَتَاهُمُ اللَّهُ ثَوَابَ الدُّنْيَا وَحُسْنَ ثَوَابِ الْآَخِرَةِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

Syekh para penafsir, Imam Ibn Jarîr at-Thabarî berkata: Asbabun Nuzul Qs. 3:79 Syekh para penafsir, Imam Ibn Jarîr at-Thabarî berkata: “Ada yang berpendapat bahwa ayat ini turun terhadap Ahli Kitab yang berkata kepada Nabi Saw: “Apakah Engkau menyeru kami menyembahmu?” Sebagaimana yang diriwayatkan dari Ikrimah atau Said bin Jubair dari Ibn Abbâs, beliau berkata: “tatkala para Ahli Kitab dari Yahudi dan Nasrani kaum Nejran berkumpul mendengarkan ajakan Rasul Saw terhadap mereka untuk memeluk Islam, Abu Râfi’ al-Quradziyyi berkata: ”Apakah Engkau menginginkan kami menyembahmu, seperti orang-orang Nasrani menyembah Nabi Isa as.?” Selanjutnya, ar-Ribbîs, salah seorang penduduk Nejran, ikut mempertegas pertanyaan tersebut dan berkata: “apakah benar itu yang Engkau perintahkan wahai Muhammad?” Rasul Saw menjawab: “kami berlindung dari Allah SWT untuk menyembah selain dari Dia, atau kami memerintahkan kemusyrikan! Bukan itu sebab Aku di utus, dan bukan itu pula yang diperintahkan kepadaku.” Maka Allah SWT pun menurunkan ayat tersebut.”

Kisah Sahabat Pada hari kematian Abdullah ibn Abbas r.a, telah berkata Muhamad ibn Ali ibn Hanafiyah “.. hari ini telah gugur seorang rabbaniyy dari umat ini.” Ibn Abbas r.a memang terkenal di kalangan sahabat berkat kedalaman dan keluasan ilmunya. Maka adalah wajar jika ia digelari insan rabbaniyy. Telah dikatakan pula oleh Ali bin Abu Thalib r.a : “Manusia itu terdiri dari tiga golongan : alim yang rabbaniyy, penuntut ilmu demi jalan kejayaan, serta orang hina pengikut segala keburukan.”

Makna Rabbani Ditinjau dari tinjauan bahasa, Ibnul Anbari menjelaskan bahwa, kata ‘rabbani’ diambil dari kata dasar Rabb, yang artinya Sang Pencipta dan Pengatur makhluk, yaitu Allah. Kemudian diberi imbuhan huruf alif dan nun (rabb+alif+nun= Rabbanii), untuk memberikan makna hiperbol. Dengan imbuhan ini, makna bahasa ‘rabbani’ adalah orang yang memiliki sifat yang sangat sesuai dengan apa yang Allah harapkan. Kata ‘rabbani’ merupakan kata tunggal, untuk menyebut sifat satu orang. Sedangkan bentuk jamaknya adalah rabbaniyun.

Makna Rabbani Makna RABBANI dalam Tafsir Al Qurtubi : '"seorang Rabbani mendidik manusia dengan ilmu yang kecil sebelum daripada yang besar, seolah-olah dia mengikut cara al Rabb (Allah ) memberi kemudahan kepada manusia bagi semua perkara yang susah - mereka alim dengan agama Tuhannya dan beramal dengan Ilmunya "-Tafsir al Qurtubi.

Makna Rabbani Imam Abu Ja'far AtThabary-seorang mufassir besar- menafsirkan kata Rabbani dengan makna yang sangat dalam dan memiliki konteks yang sangat luas. Dalam kitabnya, Jami'ul Bayan fii Ta'wilil Qur'an, setelah beliau menyebutkan beberapa makna Rabbani yang beliau riwayatkan, beliau menyimpulkan bahwasanya makna Rabbani adalah : Yang memiliki ilmu dan faqih (memahami agamadengan baik), yang melek (paham) akan siyasah (politik), paham pengaturan orang lain (manajemen), bertanggungjawab atas urusan rakyat yang memberikan kemaslahatan dan perbaikan dunia dan akhirat bagi mereka.

Ringkasan Makna Rabbani Seluruh hidupnya hanya untuk Allah Swt dan berusaha merealisasikan apa yang Allah inginkan Selalu Mengajarkan dan Belajar Al Qur’an (Ali Imran: 79) Tidak memiliki sifat lemah karena bencana yang menimpa, tidak menjadi lesu dan tidak menyerah (Qs. Ali Imran: 46) Imam Ibn Jarir al-Thabari yang dikenal dengan sebutan Imamul Mufassirin mengatakan bahwa rabbani adalah seseorang yang memenuhi beberapa kualifikasi yaitu: Faqih, dalam arti memahami agama Islam dengan sangat baik. Alim, dalam arti memiliki ilmu pengetahuan Bashir bis siyasah ('melek' politik) Bashir bit tadbir ('melek' manajemen) Qaim bi syu-un al-ra'iyah bima yuslihuhum fi dun-yahum wa dinihim (melaksanakan segala urusan rakyat yang mendatangkan kemaslahatan mereka, baik dalam urusan dunia maupun agama)