PEMIMPIN VISIONER.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
Advertisements

Administrasi Pelayanan Publik
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
PRINSIP-PRINSIP SISTEM MANAJEMEN MUTU
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 Tahun 2007
HOW TO DEVELOP THE SCHOOL COMMUNITY
KOMPETENSI KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ATAU KEPALA SEKOLAH
PENGAWASAN PEMILU & PERAN MAHASISWA
PENILAIAN DESKRIPSI DIRI DOSEN OLEH ASESOR
Oleh : Dr. Tjahjanulin Domai, MS
Prinsip – Prinsip MBS.
Andi alfian alipaisal ( )
KEPEMIMPINAN DALAM BERORGANISASI
GOOD CORPORATE GOVERNANCE PERTEMUAN 2
MANAJEMEN PELAKSANAAN KBK
Oleh: Kelompok V Yusrizal Rita Marlinda Suyitno Zulminiati
Kerjasama dalam TIM Suhardjono.
Kepemimpinan Wirausaha
PENDELEGASIAN TUGAS DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN
PENDEKATAN TEORI SIFAT,
KONFLIK PADA DUNIA KERJA
KEPEMIMPINAN DAN PENERAPAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DALAM MENUNJANG FUNGSI MANAJEMEN PENDIDIKAN Di Susun Oleh: Hadi Prana Abadi Tulus Suratno Lizza.
Master Trainer : ………………………..
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PELATIHAN MBS UNTUK SATUAN PENDIDIKAN Pelaksanaan : 16 – 18 Mei 2009.
Kita Bisa Memimpin Disiapkan oleh: O. Solihin
Problem Solving.
Kelompok 2 Nama anggota : Ajeng Bella P. (02) Amalia Utami (03)
LATAR BELAKANG Negara berkewajiban melayani setiap warga negara dan penduduk untuk memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya (fundamental human rights). Membangun.
PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ADMINISTRASI PEMERINTAHAN A. Latar belakang Tujuan kebijakan Reformasi Birokrasi di Indonesia adalah untuk.
PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI
Konsep Dasar PKM & Penyelenggaraannya
DEMOKRASI ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA
Pengertian dan Teknik Kreatif dan Inovatif
PENERAPAN METODE EDUTAINMENT ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN RESPON SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI Oleh : Muhammad Irham.
SEBAGAI BAHAN SAJIAN PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK
PERKUATAN MANAJEMEN SMK BAGI PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
08 Oktober 2011 Antonius Ketut
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
SMK NEGERI 45 JAKARTA SUHARTA phone : mobile : yahoo.co.id.
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
Materi dan Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar
MANAJEMEN KONFLIK Di sampaikan pada acara student day
K13- MBS sebagai Proses Pemberdayaan
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
EMPOWERING MADRASAH TROUGH Madrasah Base Management
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Peranan Corporate Governance
PENDELEGASIAN TUGAS DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN
Masyarakat madani.
Guru Profesional dan Standarisasi Pendidikan Nasional
BUDAYA AKADEMIK dan tri darma perguruan tinggi
Keuangan Sekolah/Madrasah
STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI PADA AKTIVITAS SISWA (PBAS)
DASAR-DASAR PENYULUHAN PERTANIAN
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
KOMPETENSI TENAGA ADMINTRASI SEKOLAH DISAJIKAN DRS. H. NGADIMIN SALEH, M.Si TIM PENGEMBANG KURIKULUM DISDIK KALSEL.
Kita Bisa Memimpin Disiapkan oleh: O. Solihin
Kepemimpinan Wirausaha. Definisi Kepemimpinan Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain atau sekelompok orang ke arah tercapainya.
PARTISIPASI WARGA NEGARA DALAM SISTEM POLITIK DI INDONESIA
KET. INTER-INTRA PERSONAL
Peranan Kepala Sekolah dalam Pelaksanaan Bimbingan Konseling (BK)
KET. INTER-INTRA PERSONAL
KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN by S.PARDOSI.,SKp.M.Si
Kerjasama dalam TIM Suhardjono.
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH.
Desentralisasi atau otonomi daerah dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“ PELATIHAN BUDAYA PERUSAHAAN “ DIVISI SDM “ Bagian Penguatan Budaya “
Transcript presentasi:

PEMIMPIN VISIONER

DESENTRALISTIK/ OTONOMI baru setiap staf di SMK diberi otonomi untuk mengambil keputusan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Paradigma baru ini akan mendorong masing-masing staf sekolah menyadari akan tanggung jawabnya, karena harus mengambil keputusan sekaligus bertanggung jawab atas risiko dari keputusannya

DEMOKRATIS/ SITUASIONAL keputusan diambil secara demokratis dengan mempertimbangkan situasi yang terjadi dan kondisi yang ada. Keputusan diambil dengan berpegang pada ketentuan yang berlaku namun tetap mempertimbangkan kondisi dan daya dukung keadaan sehingga keputusan dapat dilaksanakan

AKUNTABEL Pertanggungjawaban dilakukan berdasarkan kesadaran akan akuntabilitas, keseimbangan antara cost and benefit

TRANSPARAN mengambil keputusan perlu menjelaskan latar belakangnya sehingga dapat dipahami oleh segenap warga sekolah. mengikutsertakan warga sekolah untuk terlibat dalam memberikan pertimbangan sebelum keputusan diambil warga sekolah memahami setiap keputusan dan merasa berkepentingan untuk kelancaran pelaksanaannya

MELAYANI pemimpin adalah pelayan yang merelakan waktu, tenaga dan pikirannya bila perlu dana untuk melayani pihak yang dipimpinnya SMK adalah sekolah yang harus mengembangkan budaya pelayanan kepada stakeholders-nya Kepala SMK harus memberikan layanan kepada guru agar mereka dapat menyelenggarakan ‘joyful learning’ dan melayani industri untuk penyiapan tenaga kerja yang kompeten di bidangnya

INOVATIF DAN KREATIF inovasi dan kreativitas dikembangkan Sesuatu yang berbeda yang menggunakan teknik yang lain dapat dicoba dan diterapkan sehingga ditemukan cara baru yang menyenang-kan efektif dan efisien melakukan sesuatu yang baru agar segala sesuatu lebih dinamis diberi kemungkinan

PROVOKATIF Menyusun program-program yang dapat mengembangkan pemberdayaan segenap potensi sekolah, meskipun sekolah lain tidak melakukan dan Dinas Pendidikan tidak menganjurkan warga sekolah didorong untuk mempu-nyai keberanian untuk menerapkan sesuatu yang baru dan lebih baik serta memberikan nilai tambah

MENSUGESTI/ MENGAJAK bukan lagi memerintah tetapi mengajak, mendorong partisipasi sehingga staf dapat terlibat dengan senang hati Dengan mengajak staf dapat tersugesti bahwa apa yang dilakukannya berguna untuk dirinya dan untuk kepentingannya juga

KOLEGIAL/ EGALITARIAN Kepala SMK harus menempatkan staf sebagai mitra kerja yang bersama-sama membangun dan mengembangkan sekolah. Staf di sekolah ditempatkan sebagai kolega dalam menghadapi dan mengatasi masalah

PROFESIONAL/ DINAMIS Dalam paradigma baru semua urusan harus dikerjakan oleh orang yang tepat, mempunyai kewenangan dan kompetensi untuk itu. Proses dapat dilakukan secara dinamis untuk memperlancar penyelesaian pekerjaan

KEBERAGAMAN perbedaan dimungkinkan dan diakomodir untuk dikembangkan hal-hal baru yang kreatif dan inovatif. Keberagaman dimungkinkan untuk mendapatkan ekspresi yang berbeda dan bisa saja menjadi sesuatu yang baru

KRITIK DIBUTUHKAN budaya kritik yang membangun dibutuhkan Semua pihak dapat menyampaikan keberatan dalam upaya memperoleh hasil yang terbaik Kritik juga dibutuhkan untuk mampu melihat kekurangan diri dari sudut pandang orang lain Dengan kritik, kemajuan dapat dicapai karena kritik dijadikan sebagai masukan yang ditanggapi serius dan kepekaan dalam melayani berbagai pihak secara prima

KOMPETISI DIKEMBANGKAN kompetisi justru dikembangkan agar tumbuh iklim berprestasi mengakui kelebihan pihak lain, kemudian mengembangkan potensi diri agar mampu menyajikan yang lebih baik dari kompetitor Kompetisi sehat dapat melatih sportivitas dan sikap obyektif

MEMPERMUDAH pelayanan prima dan kemudahan-kemudahan sangat dimungkinkan Informasi dapat diakses dengan berbagai cara, struktural mengubah dirinya dari birokrasi menjadi pelayanan Biro-krasi yang bisa singkat diperpen-dek, biaya yang tinggi diefisienkan, diperlancar dan tidak berbelit-belit.

SADAR DARI MANA ASAL GAJINYA Semua pihak yang bekerja harus menyadari bahwa dirinya digaji oleh rakyat Rakyat yang memungkinkan sekolah melaksanakan aktivitasnya. meningkatkan pengabdian kepada rakyat dengan memberikan layanan kepada masyarakat

JABATAN SEBAGAI AMANAH Bukan saatnya, mengambil keputusan selalu hanya dengan alasan semata-mata mempunyai kekuasaan dan hak prerogatif melaksanakan jabatannya dengan penuh sikap pelayanan dengan melakukan yang terbaik sebagai ungkapan syukurnya kepada Tuhan Sang Maha Pemberi (termasuk pemberi jabatan)

TEGAS/ KONSISTEN Setiap kesalahan diperbaiki supaya dapat mencapai standar. Pemenuhan standar ini harus dipatuhi secara taat azas, sehingga budaya kualitas akan dikembangkan secara konsisten

TIDAK MENGANDALKAN JUKLAK tidak perlu menunggu juklak tetapi lakukan inovasi, yang penting tidak melanggar ketentuan yang berlaku. Dengan tanpa juklak akan muncul berbagai ide kreatif untuk mencapai tujuan yang ditetapkan

PEKA Memberi perhatian terhadap kritik, keluhan dan input lainnya Memperhatikan dan mengelola emosi yang muncul akan menjadikan organisasi benar-benar berkembang sebagai mitra masyarakat

MENGELOLA KONFLIK menjadikan konflik sebagai hal yang tidak perlu dihindari. Konflik justru dihadapi untuk dapat menjadi sarana berkembangnya upaya kreatif Pengelolaan konflik dilakukan untuk membangun tim agar dapat terlatih dalam pemecahan masalah.