PEMIMPIN VISIONER
DESENTRALISTIK/ OTONOMI baru setiap staf di SMK diberi otonomi untuk mengambil keputusan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Paradigma baru ini akan mendorong masing-masing staf sekolah menyadari akan tanggung jawabnya, karena harus mengambil keputusan sekaligus bertanggung jawab atas risiko dari keputusannya
DEMOKRATIS/ SITUASIONAL keputusan diambil secara demokratis dengan mempertimbangkan situasi yang terjadi dan kondisi yang ada. Keputusan diambil dengan berpegang pada ketentuan yang berlaku namun tetap mempertimbangkan kondisi dan daya dukung keadaan sehingga keputusan dapat dilaksanakan
AKUNTABEL Pertanggungjawaban dilakukan berdasarkan kesadaran akan akuntabilitas, keseimbangan antara cost and benefit
TRANSPARAN mengambil keputusan perlu menjelaskan latar belakangnya sehingga dapat dipahami oleh segenap warga sekolah. mengikutsertakan warga sekolah untuk terlibat dalam memberikan pertimbangan sebelum keputusan diambil warga sekolah memahami setiap keputusan dan merasa berkepentingan untuk kelancaran pelaksanaannya
MELAYANI pemimpin adalah pelayan yang merelakan waktu, tenaga dan pikirannya bila perlu dana untuk melayani pihak yang dipimpinnya SMK adalah sekolah yang harus mengembangkan budaya pelayanan kepada stakeholders-nya Kepala SMK harus memberikan layanan kepada guru agar mereka dapat menyelenggarakan ‘joyful learning’ dan melayani industri untuk penyiapan tenaga kerja yang kompeten di bidangnya
INOVATIF DAN KREATIF inovasi dan kreativitas dikembangkan Sesuatu yang berbeda yang menggunakan teknik yang lain dapat dicoba dan diterapkan sehingga ditemukan cara baru yang menyenang-kan efektif dan efisien melakukan sesuatu yang baru agar segala sesuatu lebih dinamis diberi kemungkinan
PROVOKATIF Menyusun program-program yang dapat mengembangkan pemberdayaan segenap potensi sekolah, meskipun sekolah lain tidak melakukan dan Dinas Pendidikan tidak menganjurkan warga sekolah didorong untuk mempu-nyai keberanian untuk menerapkan sesuatu yang baru dan lebih baik serta memberikan nilai tambah
MENSUGESTI/ MENGAJAK bukan lagi memerintah tetapi mengajak, mendorong partisipasi sehingga staf dapat terlibat dengan senang hati Dengan mengajak staf dapat tersugesti bahwa apa yang dilakukannya berguna untuk dirinya dan untuk kepentingannya juga
KOLEGIAL/ EGALITARIAN Kepala SMK harus menempatkan staf sebagai mitra kerja yang bersama-sama membangun dan mengembangkan sekolah. Staf di sekolah ditempatkan sebagai kolega dalam menghadapi dan mengatasi masalah
PROFESIONAL/ DINAMIS Dalam paradigma baru semua urusan harus dikerjakan oleh orang yang tepat, mempunyai kewenangan dan kompetensi untuk itu. Proses dapat dilakukan secara dinamis untuk memperlancar penyelesaian pekerjaan
KEBERAGAMAN perbedaan dimungkinkan dan diakomodir untuk dikembangkan hal-hal baru yang kreatif dan inovatif. Keberagaman dimungkinkan untuk mendapatkan ekspresi yang berbeda dan bisa saja menjadi sesuatu yang baru
KRITIK DIBUTUHKAN budaya kritik yang membangun dibutuhkan Semua pihak dapat menyampaikan keberatan dalam upaya memperoleh hasil yang terbaik Kritik juga dibutuhkan untuk mampu melihat kekurangan diri dari sudut pandang orang lain Dengan kritik, kemajuan dapat dicapai karena kritik dijadikan sebagai masukan yang ditanggapi serius dan kepekaan dalam melayani berbagai pihak secara prima
KOMPETISI DIKEMBANGKAN kompetisi justru dikembangkan agar tumbuh iklim berprestasi mengakui kelebihan pihak lain, kemudian mengembangkan potensi diri agar mampu menyajikan yang lebih baik dari kompetitor Kompetisi sehat dapat melatih sportivitas dan sikap obyektif
MEMPERMUDAH pelayanan prima dan kemudahan-kemudahan sangat dimungkinkan Informasi dapat diakses dengan berbagai cara, struktural mengubah dirinya dari birokrasi menjadi pelayanan Biro-krasi yang bisa singkat diperpen-dek, biaya yang tinggi diefisienkan, diperlancar dan tidak berbelit-belit.
SADAR DARI MANA ASAL GAJINYA Semua pihak yang bekerja harus menyadari bahwa dirinya digaji oleh rakyat Rakyat yang memungkinkan sekolah melaksanakan aktivitasnya. meningkatkan pengabdian kepada rakyat dengan memberikan layanan kepada masyarakat
JABATAN SEBAGAI AMANAH Bukan saatnya, mengambil keputusan selalu hanya dengan alasan semata-mata mempunyai kekuasaan dan hak prerogatif melaksanakan jabatannya dengan penuh sikap pelayanan dengan melakukan yang terbaik sebagai ungkapan syukurnya kepada Tuhan Sang Maha Pemberi (termasuk pemberi jabatan)
TEGAS/ KONSISTEN Setiap kesalahan diperbaiki supaya dapat mencapai standar. Pemenuhan standar ini harus dipatuhi secara taat azas, sehingga budaya kualitas akan dikembangkan secara konsisten
TIDAK MENGANDALKAN JUKLAK tidak perlu menunggu juklak tetapi lakukan inovasi, yang penting tidak melanggar ketentuan yang berlaku. Dengan tanpa juklak akan muncul berbagai ide kreatif untuk mencapai tujuan yang ditetapkan
PEKA Memberi perhatian terhadap kritik, keluhan dan input lainnya Memperhatikan dan mengelola emosi yang muncul akan menjadikan organisasi benar-benar berkembang sebagai mitra masyarakat
MENGELOLA KONFLIK menjadikan konflik sebagai hal yang tidak perlu dihindari. Konflik justru dihadapi untuk dapat menjadi sarana berkembangnya upaya kreatif Pengelolaan konflik dilakukan untuk membangun tim agar dapat terlatih dalam pemecahan masalah.