GANGGUAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
A. Pengertian 1. Gangguan psikosis akut dan sementara adalah sekelompok gangguan jiwa yang : Onsetnya akut ( 2 minggu) Sindrom polimorfik Ada stresor.
Advertisements

ASKEP WAHAM.
STRESS KERJA.
ASUHAN KEPERAWATAN KEHILANGAN DAN BERDUKA
GANGGUAN SUASANA PERASAAN ( A F E K T I F )
PERUBAHAN-PERUBAHAN PSIKOLOGI DALAM KEHAMILAN
PERUBAHAN-PERUBAHAN PSIKOLOGI DALAM KEHAMILAN
STRESS DALAM PEKERJAAN
Menghilangkan Rasa Takut pada Anak
KOMUNIKASI DENGAN SI SAKIT
STRESS DAN CARA MENGATASINYA
PSIKOSIS dan DEPRESI POSTPARTUM
PSIKOLOGI ABNORMAL GANGGUAN AFEKTIF (MOOD) OLEH : KELOMPOK VI ROHANA KOMALA SARI UPNI WATI NISA VIRGINIA.
Askep Pd Keluarga Yg Menanti kelahiran Oleh kelompok 5 PUTRI DRISSIANTI KHAIRUL AFRIZAL REZA IBRAHIM.
STRESS KERJA.
PSIKOSOSIAL PADA PASIEN DENGAN MASALAH SISTEM HEMAIMMUNOLOGI
KEHAMILAN DENGAN PENYAKIT GANGGUAN JIWA
KEHILANGAN DAN BERDUKA
ASUHAN KEBIDANAN IV.
PENGELOLAAN SDM : MANAJEMEN STRES KERJA
MASALAH KESEHATAN MENTAL PD LANSIA
PROSES ADAPTASI PSIKOLOGIS MASA NIFAS
PSIKOLOGI INDUSTRI & ORGANISASI: MANAJEMEN STRES KERJA
PROGAM TINDAK LANJUT ASUHAN NIFAS DI RUMAH
depresi Dinas Kesehatan Kota Palembang
Dasar-Dasar Dukungan Psikososial
STRESSOR PADA LANSIA Oleh; Syaifurrahaman Hidayat, S.Kep.,Ns.
Menyampaikan Berita Duka
DOSEN PEMBIMBING DESI SARLI M.KEB
SKIZOFRENIA.
Gangguan Psikologis.
STRESS KERJA.
Mengenal Gejala Gangguan Jiwa
Gangguan Jiwa dalam Kehamilan
GANGGUAN SKIZOAFEKTIF
MEMAHAMI FAKTOR2 YANG MEMPENGARUHI MASA NIFAS DAN MENYUSUI
PERUBAHAN DAN ADAPTASI PSIKOLOGIS SELAMA MASA KEHAMILAN
FARMAKOTERAPI 2 “BIPOLAR”
ASPEK PSIKOLOGIK PADA ANAK DENGAN KELAINAN ENDOKRIN
Gangguan psikosos akut
DISUSUN OLEH : SRI YULIA SANDRA
Perubahan dan Adaptasi Psikologis dalam Masa Kehamilan
Trauma Adhyatman Prabowo, M.Psi.
Proses Pembentukan Keluarga Psikologi Pendidikan Keluarga
PERUBAHAN ADAPTASI PSIKOLOGIS DALAM MASA KEHAMILAN PADA KEHAMILAN TRIMESTER I, II, II Oleh: Sofianti Risa B.
ASUHAN KEBIDANAN I PERUBAHAN DAN ADAPTASI PSIKOLOGIS DALAM MASA KEHAMILAN PADA KEHAMILAN I,II DAN III ALDILAH ALFI IZLAMI IB.
Perkembangan Peserta Didik (Pertemuan 2)
MANAGEMEN PENCEGAHAN BUNUH DIRI
Komunikasi pada bidang maternitas
Stres....
Perubahan dan adaptasi psikologis dalam masa kehamilan
PSYCHOSOCIAL PROBLEMS RELATED TO DISASTER AND MANAGEMENT
GANGGUAN ALAM PERASAAN
PSIKOSIS DAN DEPRESI POSTPARTUM
Pembimbing: dr. Dina Fitriningsih,SpKJ, MARS
GEGAR BUDAYA (CULTURE SHOCK)
KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA
YENY DURIANA WIJAYA, M.Psi., Psi
Diah Sukaesti, M. Kep, Sp.Kep J FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) Mengenal Lebih Dekat dan Penanganannya di Kelas Oleh: Ana Karunia, S.Psi.
DEMENSIA.
OLEH : Dr. Hubertus Kasan Hidajat,Sp.KJ. SEMINAR PROFESIONAL.
Manajemen Stres TUJUAN PEMBELAJARAN  Peserta pelatihan dapat Mengetahui gambaran umum mengenai Definisi Stress  Peserta dapat Mengetahui Penyebab dan.
Oleh Kelompok 6: Andini Novela C. (o3) Barkah Miladina (05) Emilda Ayuliana (15) Nur Andini Eka P. (33) Rofika Dewi M. (37)
HOSPITALISASI PADA ANAK PERTEMUAN III Ns. WIDIA SARI, S. Kep., M. Kep
GANGGUAN MOOD MENETAP SIKLOTIMIK & DISTIMIK.
KEHILANGAN DAN BERDUKA Eri Riana Pertiwi. Kehilangan (loss) adalah suatu situasi aktual maupun potensial yang dapat dialami individu ketika terpisah dengan.
RESPONS AYAH DAN KELUARGA TERHADAP BAYI
GANGGUAN JIWA PADA MASA KEHAMILAN
Transcript presentasi:

GANGGUAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS Oleh: silvia rahmayani 130081

Masalah- Masalah Psikologis pada Masa Nifas Depresi post partum adalah depresi berat yang terjadi 7 hari setelah melahirkan dan berlangsung 30 hari. Depresi post partum pertama kali ditemukan oleh Pitt pada tahun 1988. Depresi post partum adalah depresi yang bervariasi dari hari ke hari dengan menunjukkan kelelahan , mudah marah, gangguan nafsu makan, dan kehilangan libido. Tingkat keparahan depresi post partum bevariasi. Keadaan ekstrim yang paling ringan yaitu saat ibu mengalami kesedihan sementara yang berlangsung sangat cepat pada masa awal post partum, yang disebut dengan “ baby blues/ maternity blues

”. Gangguan post partum yang paling berat disebut “psikosis/psikosa post partum atau melankolia”. Diantara dua keadaan ekstrim tersebut terdapat keadaan yang mempunyai tingkat keparahan sedang yaitu “depressi post partum/neurosa post partum” . (Regina , 2011)

1.    Baby Blues Post partum blues merupakan problem psikis sesudah melahirkan seperti kemunculan kecemasan,labilitas persaan dan depresi pada ibu . Diperkirakan hampir 50-70% seluruh wanita pasca melahirkan akan mengalami baby blues atau post natal syndrome yang terjadi pada hari ke-4 -10 pasca persalinan. a.    Gejala-gejala Adapun gejalanya yaitu Reaksi depressi / sedih/ disporia. Sering menangis ,mudah tersinggung,cemas,labilitas perasaan,cenderung menyalahkan diri sendiri,gangguan tidur dan gangguan nafsu makan,kelelahan,mudah sedih,cepat marah,mood mudah berubah,cepat menjadi sedih dan cepat menjadi gembira. Perasaan terjebak,marah kepada pasangan dan bayinya,perasaan bersalah,dan sangat pelupa.

b.    Faktor – Faktor Penyebab Factor yang menyebabkan terjadinya post partum blues bisa terjadi dari dalam dan luar individu,misalnya: ibu belum siap mengahadapi persalinan; adanya perubahan hormone progesterone yang ketika masa kehamilan meningkat kemudian turun secara tiba-tiba pasca persalinan, payudara membengkak dan menyebabkan rasa sakit atau jahitan yang belum sembuh; ketidak nyamanan fisik yang di alami wanita menimbulkan gangguan pada emosional seperti payudara bengkak dan nyeri jahitan, rasa mulas; Ketidak mampuan beradaptasi terhadap perubahan fisik dan emosional yang kompleks; Faktor umum dan paritas;pengalaman dalam proses persalinan dan kehamilan.

Strees dalam keluarga misalnya: factor ekonomi memburuk ,persoalan dengan suami,problem dengan mertua stress yang di alami wanita itu sendiri misalnya ASI tidak keluar , frustasi karena bayi tidak mau tidur. Kelelahan pasca persalinan, perubahan yang pernah di alami oleh ibu,rasa memiliki bayi yang terlalu dalam sehingga timbul rasa takut kehilangan bayinya; problem anak, setelah kelahiran bayi,kemungkinan timbul rasa cemburu dari anak sebelumnya sehingga hal tersebut cukup mengganggu emosional.

c.    Penanganan Penanganan gangguan mental pasca persalinan pada prinsipnya tdak berbeda dengan penanganan gangguan mental pada momen- momen lainnya. Para ibu yang mengalami post partum blues membutuhkan pertolongan yang sesungguhnya. Para ibu ini membutuhkan dukungan psikologis seperti juga kebutuhan fisik lainnya yang harus juga di penuhi.

Cara untuk mengatasinya,antara lain : komunikasikan segala permasalahan atau hal lain yang ingin di ungkapkan ; bicarakan rasa cemas yang di alami ;bersikap tulus ikhlas dlam menerima aktifitas dan peran baru setelah melahirkan ; bersikap fleksible dan tidak terlalu perfectsionis mengurs bayi dan rumah tangga ; belajar tenang dan menarik nafas panjang meditasi ; kebutuhan istrahat yang cukup ,tidurlah ketika bayi sedng tidur ; berolhraga ringan ;bergabung dengan kelompok ibu- ibu baru ; dukungan tenaga kesehatan ; dukungan suami ,keluaraga ,teman, teman sesama ibu,konsultasikan pada dokter atau orang yang professional agar dapat meminimalisir factor risiko lainnya dan melakukan pengwasan .

d.    Klasifikasi Ringan : post partum blues atau sering juga maternity blues atau sindroma ibu baru di mengerti sebagai suatu sindroma gangguan efek ringan yang sering tampak pada minggu pertama setelah persalinan ditandai dengan gejala2 : Reaksi depresi /sedih/disporia; sering menagis,mudah tersinggung,cemas,labilitas perasaan Berat : Depresi berat dikenal sebagai sindroma depresi non piskotik pada kehamilan namun umumnya trejadi dalam beberapa minggu sampai bulan setelah kelahiran

Gejala-gejala depresi berat : perubahan pada mood ;gangguan pada pola tidur ,perubahan mental dan libido, dapat pula muncul pobia, ketakutan akan penyakit diri sendiri atau bayinya,depresi berat akan memiliki resiko tinggi pada wanita atau keluarga yang pernah mengalami kelainan psikiatrik atau pernah mengalami menstrual sindrom .kemungkinan rekuren pada kehamilan berikunya. Penatalaksanaan depresi berat : dukungan keluarga dan sekitar ; terapi psikologis dari psikiater dan psikolog ; kolaborasi dengan dokter untuk pemberian anti depresan ( hati- hati pemberian depresan pada wanita hamil dan menyusui ) ; pasien dengan percobaan bunuh diri sebaiknya jangan di tinggal sendirian dirumah jika di perlukan lakukan perawatan di RS ; tidak di anjurkan untuk rooming in atau rawat gabung dengan bayinya .

e.    Pencegahan terjadinya post partum blues 1.      Persiapan diri yang baik ,artinya persiapan diri yang baik pada saat kehamilan sangat di perlukan sehingga saat kelahiran memiliki kepercayaan diri yang baik dan mengurangi resiko terjadinya depresi post partum .kegiatan yang dapat ibu lakukan adalah banyak membaca artikel atau buku yang ada kairannya dengan kelahiran ,mengikuti kelas prenatal, bergabung dengan kelompok senam hamil . ibu dapat memperoleh banyak informasi yang diperlukan sehingga pada saat kelahiran ibu sudah siap dan hal traumatis yang mungkin mengejutkan dapat di hindari. 2.      Olahraga dan nutrisi yang cukup , dengan olah raga dapat menjaga kondisi dan stamina sehingga dapat membuat keadaan emosi juga lebih baik. Nutrisi yang baik asupan makanan maupun minum sangat penting pada periode post partum

3.      Support mental dan lingkungan sekitar ,,dukungan ini tidak hanya dari suami tapi dari keluarga ,teman,dan lingkungan sekitar . 4.      Ungkapkan apa yang dirasakan ,ibu post partum jangan memendam perasaan sendiri .jika mempunyai masalah harus segera dibicarakan baik dengan suami maupun orang terdekat . 5.      Mencari informasi tentang depresi post partum ,informasi tentang depresi post partum yang kita berikan akan sangat bermanfaat sehingga ibu mengetahui factor – faktor pemicu sehingga dapat mengantisifikasi atau mencari bantuan jika mengahdapi kondisi tersebut… 6.      Melakukan pekerjaan rumah tangga seperti memasak ,membersihkan rumah dan pekerjaan rumah tangga lain dapat membantu melupakan gejolak emosi yang timbul pada periode post partum.

.   2.Depresi Post Partum Depresi post partum merupakan tekanan jiwa sesudah melahirkan mungkin seorang ibu baru akan merasa benar-benar tidak berdya dan merasa serba kurang mampu,tertindih oleh beban terhadap tangung jawab terhadap bayi dan keluarganya,tidak bisa melakukan apapuan untuk menghilangakan perasaan itu.Depresi post partum dapat berlangsung selama 3 bulan atau lebih dan berkembang menjadi depresi lain lebih berat atau lebih ringan.Gejalanya sama saja tetapi di samping itu,ibu mungkin terlalu memikirkan kesehatan bayinya dan kemampuanya sebagai seorang ibu.

a.    Predisposisi Faktor terjadinya depresi post partum diantaranya adalah ada di dalam keluara penderita penyakit mental ; kurangnya dukungan sosial dan dukungan keluarga serta teman; kekhawatiran akan bayi yang sebetulnya sehat;kesulitan selama persalinan dan melahirkan;merasa terasing dan tidak mampu; masalah/perselisihan perkawinan atau keuangan;kehamilan yang tidak di inginkan b.    Etiologi Penyebab kesedihan atau depresi atau sehabias melahirkan tidak jelas.Penurunan tingakt hormon yang tiba-tiba,terutama sekali estrogen dan progesteron dapat berperan. Depresi yang hadir sebelum kehamilan lebih mungkin berkembang ke dalam depresi post partum wanita yang telah memiliki depresi sebelum hamil harus memberitahukan kepada dokter atau bidan mengenal hal tersebut selama kehamilam. Depresi juga merupakan sebuah penyakit yang berlangsung di dalam sebuah keluarga.Kadangkalah tidak jelas penyebab dari depresi itu sendiri.

1.    Faktor kostitusional: ganguan post partum berkaitan dengan status paritas riwayat obstetri pasien yang meliputi riwayat hamil sampai bersalin serta ada komplikasi dari kehamilan dan persalinan sebelumnya dan terjadi lebih banyak pada wanita primipara.Primipara lebih umum menderita blues karena setelah melahirkan wanita primipara berada dalam proses adaptasi,kalau dulu hanya memikirkn diri sendiri begitu bayi lahir jika ibu tidak paham perannya ia akan menjadi bingung sementara bayinya harus tetap di rawat.

2.    Faktor fisik: Perubahan fisik setelah proses kelahiran dan memuncaknya ganguan mental slama 2 minggu pertama menunjukan bahwa faktor fisik di hubungkan dengan kelahiran pertama merupakan faktor penting.Perubahan hormon scara drastis setelah melahirkan dan periode laten selama 2 hari diantara kelahiran dan munculnya gejala. Perubahan ini sangat berpengaruh pada keseimbangan.Kadang- kadang progesteron naik dan estrogen menurun secara cepat setelah melahirkan merupakan penyebab yang sudah pasti.

3.    Faktor psikologis: Peralihan yang cepat dari keadaan dua dalam satu pada akhir kehamilan menjadi dua induvidu yaitu ibu dan anak bergantung pada penyesuaian pesikologis induvidu. Klaus dan kennel mengindikasikan pentingnya cinta dan penangulangan masa peralihan ini untuk memulai hubungan baik antara ibu dan anak. 4.    Faktor sosial : Paykel mengemukakan bahwa pemukiman yang tidak memadai lebih sering menimbulkan depresi pada ibu-ibu selain kurangnya dukungan dalam perkawinan.

c.    Klasifikasi Ada 3 tipe depresi post partum diantaranya yaitu : 1.    Depresi ringan (Kemurungan): inilah tipe depresi yang paling umum.Biasanya singkat dan tidak terlalu mengangu-mengangu kegiatan-kegiatan normal. 2.    Depresi sedang/moderat(perasaan tak berpengharapan: Geja;anya hampir sama dengan depresi ringan tetapi lebih kuat dan lebih lama berakhir. 3.    Depresi berat (terpisah dari realita): Kehilangan interesdari dunia luar dan perubahan tingkah laku yang serrius dan berkepanjangan merupakan karakteristiknya. d.    Karakteristik

Karakteristik depresi post partum diantaranya : 1.      Mimpi buruk,kebiasaanya terjadi sewaktu tidur karena mimpi yang menakutkan individu itu sering terbangun sehingga dapat mengakibatkan insomnia. 2.      Insomnia,timbul sebagain gejala suatu ganguan lain seperti kecemasan dan depresi ganguan emosi lain yang terjadi dalam hidup manusia. 3.      Phobia,rasa takut yang irasional terhadap suatu benda atau keadaan yang tidak dapat di hilangakan atau ditekan oleh pasien,biarpun di ketahuinya irasional adanya. 4.      Meningkatkan sensifitas,periode pasca kelahiran meliputi banyak sekali penyesuaian diri dan pembiasaan diri. 5.      Perubahan mood,menyatakan bahwa depresi post partum muncul dengan gejala-gejala sebagai berikut : kurang nafsu makan,sedih,murung,perasaan tidak berharga,mudah marah,kelelahan ,insomnia,enorexia,merasa tergangun dengan perubahan fisik,sulit konsentrasi melukai diri,,anhedonia,menyalahkan diri,lemah dalam kehendak dan dll.

e.    Pencegahan depresi post partum Pencegahan terbaik adalah denga mengurangi faktor resiko terjadinnya ganguan psikologis pada ibu hamil dan ibu pasca persalinan (post partum).Hal-hal yang dapat di lakukan untuk mengurangi faktor resiko yaitu: 1.    Pemberian dukungan dari pasangan, keluarga, lingkungan,maupun profesional selama kehamilan, persalinan dan pasca persalinan dapat mencegah depresi 2.    cepat proses penyembuhan.

3.    Mencari tahu tentang ganguan psikologis yang mungkin terjadi pada ibu hamil yang bru saja melahirkan sehingga jika terjadi gejala dapat di kenali dan di tangani segera. 4.    Konsumsi makanan sehat,istirahat cukup dan olaraga minimal 15 menit perhari dapat menjaga suasana hati tetap baik. 5.    Mencegah pengambilan keputusan yang berat selama kehamilan, 6.    Mempersiapkan diri secara mental dengan membaca buku atau artikel tentang kehamilan dan persalinan serta mendengarkan pengalaman wanita lain yang pernah melahirkan dapat mermbantu menguranggi ketakutan. 7.    Menyiapkan seseorang untuk membantu keperluan sehari-hari(memasak membersihkan rumah,belanja dll).

3.   Psikosa Post Partum Psikosa pospartum Merupakan gangguan jiwa yang berat yang ditandai dengan waham, halusinasi dan kehilangan rasa kenyataan ( sense of reality ) yang terjadi kira-kira 3- 4 minggu pasca persalinan. Merupakan gangguan jiwa yang serius, yang timbul akibat penyebab organic maupun emosional ( fungsional ) dan menunjukkan gangguan kemampuan berfikir, bereaksi secara emosional, mengingat, berkomunikasi, menafsirkan kenyataan dan tindakan sesuai kenyataan itu, sehingga kemampuan untuk memenuhi tuntutan hidup sehari-hari sangat terganggu. Psikosa postpartum adalah depresi yang terjadi pada minggu pertama dalam 6 minggu setelah melahirkan.Psikosa terbagi dalam dua golongan besar, yaitu :

1.    Psikosa fungsional Merupakan gangguan psikologis yang faktor penyebabnya terletak pada aspek kejiwaan, disebabkan karena sesuatu yang berhubungan dengan bakat keturunan, bisa juga disebabkan oleh perkembangan atau pengalaman yang terjadi dalam kehidupan seseorang. 2.    Psikosa organik Disebabkan oleh kelainan atau gangguan pada aspek tubuh, kalau jelas sebab-sebab dari suatu psikosa fungsional adalah hal-hal yang berkembang dalam jiwa seseorang.

a.  Faktor resiko 1.       Riwayat psikosis, gangguan bipolar (GB) atau skizofrenia 2.       Riwayat keluarga psikosis, gangguan bipolar, atau skizofrenia 3.       Berulang pada 20 – 50 % kasus. 4.       Gangguan bipolar (GB) merupakan gangguan jiwa yang bersifatepisodik dan ditandai oleh gejala- gejala manik, hipomanik, depresi, dan campuran, biasanya rekuren serta dapat berlangsung seumur hidup 5.       Skizofrenia : gejala-gejala psikotik yang khas dan oleh kemunduran fungsi sosial, fungsi kerja, dan perawatan diri.

6.       Skizofrenia Tipe I ditandai dengan menonjolnya gejala-gejala positif seperti halusinasi, delusi, dan asosiasi longgar, sedangkan pada 7.       Skizofrenia Tipe II ditemukan gejala-gejala negative seperti penarikan diri, apati, dan perawatan diri yang buruk. Wanita dengan riwayat pribadi psikosis, gangguan bipolar atau skizofrenia memiliki peningkatan risiko mengembangkan psikosis postpartum.  Demikian juga, wanita yang memiliki riwayat keluarga psikosis, gangguan bipolar atau skizofrenia memiliki kesempatan lebih besar untuk mengembangkan gangguan tersebut. 

b.    Etiologi 1.    Faktor sosial kultural ( dukungan suami dan keluarga, kepercayaan atau etnik ) 2.    Faktor obstetrik dan ginekologik ( kondisi fisik ibu dan kondisi fisik bayi ) 3.    Faktor psikososial ( adanya stresor psikososial, faktor kepribadian, riwayat mengalami depresi, penyakit mental, problem emosional dll ) 4.    Faktor keturunan 5.    Karakter personal seperti harga diri yang rendah. 6.    Perubahan hormonal yang cepat. 7.    Masalah medis dalam kehamilan ( pre-eklampsia, DM ). 8.    Marital disfungsion atau ketidak mampuan membina hubungan dengan orang lain yang mengakibatkan kurangnya dukungan. 9.    Unwanted pregnancy atau kehamilan tidak di inginkan 10. Merasa terisolasi. 11. Kelemahan, gangguan tidur ( imsomnia ), ketakutan terhadap suatu masalah, ketakutan akan melahirkan anak cacat atau tidak sempurna.

c.    Epidemiologi Insiden psikosis post partum sekitar 1-2 per 1000 kelahiran. Gejala psikosis post partum muncul pada hari sampai 4-6 minggu post partum d.    Anamnesis Onsetnya mendadak, 2-4 minggu setelah pelahiran. Sebagian besar muncul dengan depresi, tetapi 1/3 dapat muncul dengan mania (suasana hati yang elasi.iritabel, disinhibisi.bertindak semaunya, perhatiannya mudah teralihkan, aktivitas berlebihan, pemboros, suka menyerang, tidak banya bicara, loncat gagasan/flight of idea, kurang tidur), halusinasi, waham, kebingungan, kurangnya tilikan.

e.  Patofisiologi Kesehatan jiwa wanita sangat mempengaruhi kesehatan wanita. Pada usia produktif gangguan kesehatan wanita sering berhubungan dengan perannya sebagai istri, ibu dan pekerja, kondisi kesehatan fisik terutama kondisi bagian tubuh yang menjadi simbol kewanitaan, penganiayaan fisik dan mental. Proses berduka, kemurungan dan psikosa pasca melahirkan, serta bunuh diri yang merupaka reaksi negatif dari ganggguan terhadap kesehatan jiwa.

.     Tanda dan Gejala Gejala awal : 1.    Perasaan sedih, kecewa dan putus asa 2.    Sulit tidur atau imsomnia 3.    Sering menangis 4.    Gelisah, cemas dan iritable yang berlebihan 5.    Merasa Letih dan lelah 6.    Semangat menurun ataupun kehilangan sensasi menyenangkan 7.    Mudah tersinggung / labil 8.     Sakit kepala 9.    Peningkatan ataupun penurunan berat badan secara tiba-tiba )

10. Memperlihatkan penurunan minat pada bayinya 11. Menolak makan dan minum Gejala lanjutan : 1.     Curiga berlebihan 2.     Kebingungan 3.    Sulit konsentrasi 4.    Bicara meracau atau inkoheren 5.    Irasional 6.     Pikiran obsesif ( pkiran yang menyimpang dan berulang-ulang ) 7.    Agresif 8.    Impulsif ( bertindak diluar kesadaran

Walaupun banyak wanita pasca melahirkan mengalami depresi postpartum tapi tidak semuanya berlanjut menjadi psikosa postpartum. Tapi setiap psikosa postpartum pasti di awali oleh depresi pospartum dan bisa sampai melukai diri sendiri bahkan membunuh anak-anaknya. Gejala yang sering terjadi adalah: 1.    Delusi 2.    Halusinasi 3.  Gangguan saat tidur 4.  Obsesi mengenai bayi g. Gejala Klinik

Pada wanita yang menderita penyakit ini dapat terkena perubahan mood secara drastis, dari depresi ke kegusaran dan berganti menjadi euforia dalam waktu singkat. Penderita kehilangan semangat dan kenyamanan dalam beraktifitas,sering menjauhkan diri dari teman atau keluarga, sering mengeluh sakit kepala dan nyeri dada, jantung berdebar-berdebar serta nafas terasa cepat. h.    Pemeriksaan a.       Ibu : bertindak semaunya, berbusana tidak sesuai b.      Bayi : bukti adanya penelantaran i.      Penanganan Respon yang terbaik dalam menangani kasus psikosis pospartum ini adalah kombinasi antara psikoterapi, lingkungan sekitar ibu dan medikasi seperti antidepresan, jika tidak memungkinkan untuk ibu dirawat dirumah sebaiknya ibu dirawat dirumah sakit. Libatkan anggota keluarga dalam penanganan terutama suami sehingga dapat dibangun pemahaman dari orang-orang terdekat ibu terhadap apa yang dirasakan dan dibutuhkan ibu.

j.      Pencegahan Beberapa intervensi berikut ini dapat membantu wanita terbebas dari ancaman depresi dan psikosa postpartum, yaitu : 1.    Pelajari diri sendiri Pelajari dan mencari informasi mengenai depresi dan psikosa pospartum, sehingga ibu dan keluarga sadar terhadap kondisi ini. Apabila terjadi, maka akan segera mendapatkan penanganan yang tepat. 2.    Tidur dan makan yang cukup Diet nutrisi penting untuk kesehatan, lakukan usaha yang terbaik dengan makan dan tidur yang cukup. Keduanya penting dalam periode pospartum.

Dukungan dari orang terdekat dari mulai kehamilan, persalinan 3.    Olahraga Merupakan kunci untuk mengurangi depresi postpartum, lakukan peregangan selama 15 menit dengan berjalan kaki setiap hari, sehingga membuat ibu menjadi lebih rileks dan lebih menguasai emosional yang berlebihan. 4.    Beritahukan perasaan ibu Jangan takut untuk mengutarakan perasaan ibu dan mengekspresikan yang ibu inginkan dan butuhkan demi kenyamanan ibu. Jika mempunyai masalah, segera beritahukan kepada orang yang dipercaya ataupun orang yang terdekat. 5.    Dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekat Dukungan dari orang terdekat dari mulai kehamilan, persalinan

m.   Komplikasi 1.    Bunuh diri 2.    Penelantaran anak 3.    Pengasuhan yang tidak sesuai 4.    Berpikir untuk menyakiti 5.    Pembunuhan bayi

TERIMAKASIH