INFEKSI NOSOKOMIAL Dr. Riani Indiyarti SpS Ketua Komite Medik Ketua Komite Pencegahan & Pengendalian Infeksi RSK Dr. Sitanala Tangerang
TANGERANG P R O F I L RSK. Dr. SITANALA MELAYANI DENGAN RAMAH, SOPAN DAN KASIH SAYANG
TUJUAN SESI Tujuan Umum Memahami dasar-dasar penyakit infeksi, khususnya mengenai rantai penularan sehingga dapat melakukan intervensi untuk tindakan pencegahan
TUJUAN SESI Tujuan khusus : Memahami beberapa definisi yang berkaitan dengan infeksi Mengetahui rantai penularan infeksi Mengetahuai berbagai cara penularan (transmisi) agen infeksi Memahami cara pencegahan dan pengendalian infeksi
PENDAHULUAN Penyakit infeksi merupakan masalah penting, terutama di negara berkembang Rantai infeksi, meliputi 3 hal utama: Kuman penyebab (mikroorganisme) Pejamu/inang (host) Lingkungan Menurut asalnya: Infeksi berasal dari komunitas Infeksi berasal dari RS
SEGITIGA INFEKSI Lingkungan Kuman Penyebab Pejamu (Host)
PENDAHULUAN Pengetahuan mengenai rantai penularan sangat penting pencegahan infeksi Perilaku petugas yang sesuai prosedur, sangat berperan dalam pencegahan infeksi (rumah sakit)
Definisi Kolonisasi: - Suatu keadaan dimana ditemukan adanya agen infeksi, dimana organisme tersebut hidup, tumbuh dan berkembang biak, tetapi tanpa disertai adanya respons imun atau gejala klinik - Pasien atau petugas kesehatan bisa mengalami kolonisasi dengan kuman patogen tanpa menderita sakit, tetapi dapat menularkan kuman tersebut ke orang lain “Carrier”
Definisi Infeksi: suatu keadaan dimana ditemukan adanya agen infeksi (organisme), terdapat respons imun, tetapi tidak disertai gejala klinik Penyakit infeksi: suatu keadaan dimana ditemukan adanya agen infeksi yang disertai adanya respons imun dan gejala klinik Penyakit menular atau infeksius: penyakit (infeksi) tertentu yang dapat berpindah dari satu orang ke orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Definisi Vehikulum : Bahan yang dapat berperan dalam mempertahankan kehidupan kuman penyebab sampai masuk (tertelan atau terokulasi) pada pejamu yang rentan Contoh : air, darah, serum, plasma, tinja, makanan Vektor : Artropoda (umumnya serangga) atau binatang lain yang dapat menularkan kuman penyebab dengan cara menggigit pejamu yang rentan atau menimbun kuman penyebab pada kulit pejamu atau makanan Contoh : nyamuk, lalat, pinjal/kutu, binatang pengerat
Definisi Inflamasi (radang atau perdangan lokal ): merupakan bentuk respons tubuh terhadap suatu agen (tidak hanya infeksi, dapat berupa trauma, pembedahan atau luka bakar), yang ditandai dengan adanya: sakit/nyeri (dolor), panas (calor), kemerahan (rubor), pembengkakan (tumor) dan gangguan fungsi
Definisi “Systemic Inflammatory Respons Syndrome” (SIRS): sekumpulan gejala klinik atau kelainan laboratorium yang merupakan respons tubuh (inflamasi) yang bersifat sistemik SIRS dapat disebabkan karena infeksi atau non-infeksi karena infeksi disebut “Sepsis” Kriteria SIRS bila ditemukan > 2 keadaan berikut : hipertermi/hipotermi atau suhu tubuh yang tidak stabil, takikardi (sesuai usia), takipnea (sesuai usia), serta leukositosis atau leukopenia (sesuai usia) atau pada hitung jenis leukosit jumlah sel muda (batang) > 10%.
Definisi lama Infeksi nosokomial = Hospital acquired infection infeksi terjadi atau didapat di rumah sakit : - saat masuk RS tidak ada tanda/gejala - saat masuk RS tidak dalam masa inkubasi - terjadi 3 X 24 jam setelah perawatan - infeksi pada lokasi sama tetapi mikroorganisme penyebab berbeda dari m.o. pada saat masuk RS atau m.o penyebab sama tetapi lokasi berbeda
Bagaimana kalau terjadi di fasilitas kesehatan selain rumah sakit ? Permasalahan : 1. Fokus infeksi di rumah sakit Bagaimana kalau terjadi di fasilitas kesehatan selain rumah sakit ? Home-care semakin berkembang ! 2. Fokus infeksi pada pasien Bagaimana kalau infeksi terjadi pada petugas?
Healthcare - associated Infections Perkembangan terbaru Infeksi nosokomial = Healthcare - associated Infections (HAIs)
“Healthcare-associated infections” (HAIs) : An infection occurring in a patient during the process of care in a hospital or other healthcare facility which was not present or incubating at the time of admission. This includes infections acquired in the hospital but appearing after discharge, and also occupational infections among staff of the facility
Tujuan Pengendalian Infeksi Melindungi pasien dari infeksi rumah sakit al ISK, ILO, Infeksi Luka infus (ILI), pneumonia (HAP, VAP), bakteremia (sepsis) Melindungi pasien dari infeksi lain yang mungkin didapat sebagai akibat terjadinya kontak dengan pasien lain atau tenaga kesehatan yang memiliki koloni atau terinfeksi kuman menular lain. Melindungi tenaga kesehatan, pengunjung dan yang berada di lingkungan rumah sakit dari risiko infeksi yang tidak perlu terjadi
Rantai Infeksi Port of exit INFEKSI Reservoir/ Source Susceptible host Microorganism Reservoir/ Source Susceptible host Port of exit INFEKSI Port of entry Mean of transmission
Agen infeksi (infectious agent) Mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi Pada manusia: bakteri , virus, ricketsia, jamur dan parasit Tiga faktor yang mempengaruhi terjadinya infeksi: patogenitas virulensi jumlah (dosis)
KUMAN PENYEBAB (AGEN INFEKSI) Bakteri Virus Jamur Parasit 24
Reservoir tempat dimana agen infeksi dapat hidup, tumbuh, berkembang biak dan siap ditularkan kepada orang Reservoir yang paling umum: manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, tanah, air dan bahan-bahan organik lainnya Pada manusia: permukaan kulit, selaput lendir saluran nafas atas, usus dan vagina
Port of exit ( Pintu keluar) jalan darimana agen infeksi meninggalkan reservoir Pintu keluar meliputi : saluran pernafasan saluran pencernaan saluran kemih dan kelamin kulit dan membrana mukosa darah serta cairan tubuh lain transplasenta
Transmisi (cara penularan) mekanisme bagaimana transport agen infeksi dari reservoir ke penderita (yang suseptibel) Ada beberapa cara penularan yaitu : (1) kontak : langsung dan tidak langsung (2) droplet (3) airborne (4) melalui vehikulum (makanan, air, darah) (5) melalui vektor (serangga dan hewan pengerat)
Rantai Penularan Petugas kesehatan Alat kesehatan Pasien 2 * Pasien 1 Lingkungan Pengunjung/ Keluarga * Selanjutnya seperti pasien 1
Cara Penularan (Transmisi) Contact transmission: - Direct / Langsung: kontak badan ke badan transfer kuman penyebab secara fisik pemeriksaan fisik, memandikan pasen - Indirect / Tidak langsung: paling sering !!! kontak melalui objek (benda/alat) perantara melalui instrumen, jarum, kasa tangan yang tidak dicuci
Cara Penularan (Transmisi) Droplet transmission : - partikel droplet > 5 μm - melalui batuk, bersin, bicara - jarak sebar pendek, tdk bertahan lama di udara - “deposit” pada mukosa konjungtiva, hidung, mulut - contoh : Difteria, Pertussis, Mycoplasma Haemophillus influenza type b (Hib) Virus Influenza, mumps, rubella
Cara Penularan (Transmisi) Airborne transmission : - partikel kecil ukuran < 5 μm - bertahan lama di udara - jarak penyebaran jauh - dapat terinhalasi - contoh : Mycobacterium tuberculosis virus campak Varisela (cacar air) spora jamur
Cara Penularan (Transmisi) Vehikulum : Makanan: Salmonella Darah: Hepatitis B, Hepatitis C, HIV Air: Hepatitis A, Typhoid, Cholera, Dysentri Vektor Nyamuk: Demam berdarah, malaria Lalat: makanan Tikus: leptospirosis
Port of entry (Pintu masuk) Tempat dimana agen infeksi memasuki pejamu (yang suseptibel) Pintu masuk bisa melalui: saluran pernafasan saluran pencernaan saluran kemih dan kelamin selaput lendir serta kulit yang tidak utuh (luka)
FAKTOR PEJAMU (HOST) Ada 3 macam pertahanan tubuh: Mekanis Kimiawi Biologi Pejamu rentan adalah: orang yang tidak memiliki daya tahan tubuh yang cukup untuk melawan kuman penyebab, atau mencegah infeksi atau penyakit ~ faktor risiko
Pejamu (host) Faktor yang mempengaruhi: umur, status gizi, status imunisasi, penyakit kronis, luka bakar yang luas, trauma atau pembedahan, pengobatan dengan imunosupresan Faktor lain: jenis kelamin, ras atau etnis tertentu, status ekonomi, gaya hidup, pekerjaan dan herediter
PERTAHANAN TUBUH SECARA MEKANIS Efektif sebagai pertahanan pertama mencegah invasi kuman kedalam tubuh dengan cara menahan masuknya, menghancurkan, ataupun mengeluarkan kuman yang sudah masuk melalui lubang tertentu Contoh: Kulit Sistem pencernaan Sistem saluran kencing Sistem respirasi
PERTAHANAN TUBUH SECARA KIMIAWI Bahan-bahan kimiawi yang membantu tubuh mengatasi infeksi Contoh : Asam lambung Lysosim: menghancurkan kuman dengan merusak dinding selnya, terdapat pada air mata, air liur, dan lain-lain Pemberian antibiotika, imunoglobulin dan imunisasi termasuk pertahanan kimiawi eksogen
PERTAHANAN TUBUH SECARA BIOLOGI Mekanisme untuk mengisolasi, melumpuhkan atau membunuh kuman yang berhasil masuk dan mencapai jaringan tubuh Terbagi atas 2 mekanisme: Humoral: antibodi dan komplemen Seluler: sel darah putih: limfosit, granulosit sel makrofag (jaringan)
Jenis Infeksi Berdasarkan lokasi : Infeksi saluran kemih Infeksi luka operasi Infeksi karena jarum infus Bakteremia Pneumonia
APAKAH PENYEBAB TERSERING DARI INFEKSI DI RS?
Jenis Infeksi Lain-lain : - Gastroenteritis - Cellulitis - Hepatitis B dan C - HIV / AIDS - SARS
BAGAIMANA CARA TERJADINYA INFEKSI YANG DIDAPAT DI RS? 42
Faktor Risiko “Healthcare-associated infections” (HAIs) Umur : neonatus dan lansia lebih rentan Status imun terganggu (imuno-kompromais) penderita dengan penyakit kronik, penderita keganasan, obat-obat imunosupresan Interupsi barier anatomis Implantasi benda asing Perubahan mikroflora normal
Prinsip Pencegahan Infeksi Peningkatan daya tahan pejamu Inaktivasi agen penyebab infeksi Memutus rantai penularan Tindakan pencegahan paska pajanan (“Post Exposure Prophylaxis” / PEP)
Cara Pencegahan Infeksi Cuci tangan dengan cara yang benar Penerapan kewaspadaan isolasi (Isolation Precaution) Pengelolaan bahan & alat infektif secara tepat Pembersihan kain yang tercemar bahan infektif Pembersihan lingkungan yang terinfeksi Tindakan isolasi jika perlu Imunisasi atau tindakan profilaksis paska pajanan jika perlu
PREVENTION IS PRIMARY! Protect patients…protect healthcare workers… promote quality healthcare! 47
Terima kasih