MANAJEMEN MODAL BANK
A). PENGERTIAN Modal bank adalah dana yang diinvestasikan oleh pemilik dalam rangka pendirian badan usaha untuk membiayai kegiatan usaha bank dan memenuhi regulasi yang ditetapkan oleh otoritas moneter.
Klasifikasi modal bank menurut George Hampel; Subordinated debt; yaitu utang kepada pihak lain yang pelunasannyadapat dilakukan setelah terpenuhinya kewajiban pembayaran kepada kreditur lainnya Prefered Stock; Dana yang ditanamkan pemilik saham yang devidennya dibayarkan setelah terpenuhinya pembayaran kepada penitip dana Common Stock; modal dasar bank yang biasanya terdiri dari dana saham, harga saham, cadangan modal dan laba ditahan
Klasifikasi modal bank menurut otoritas monoter; Modal Inti Modal Pelengkap
Fungsi modal bank; Untuk melindungi deposan Untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat Untuk membiayai kebutuhan Aktiva Tetap Untuk memenuhi regulasi permodalan yang sehat menurut otoritas moneter
B). PRINSIP DASAR MANAJEMEN MODAL BANK Langkah dalam memperhitungkan kebutuhan modal yang memadahi; Menyusun rencana keuangan secara menyeluruh Modal bank yang optimal dan memadahi Pemenuhan modal dari internal bank Tingkat pertumbuhan modal internal (ICGR/Internal Capital Generation Rate) harus memperhatikan beberapa variabel; Leverage ratio=(Total aktiva/modal bank) ROA=(EBT/Total Aktiva) x 100% Earning Retention =(Laba setelah deviden/Total laba)x 100 % ICGR=(Total aktiva/Total modal) x (Laba Sebelum pajak/total aktiva) x (laba setelah deviden/total laba) Profit = Payout + Retention Payout ratio + retention ratio =1
Tingkat pertumbuhan modal internal (ICGR/Internal Capital Generation Rate) harus memperhatikan beberapa variabel; Leverage ratio=(Total aktiva/modal bank) ROA=(EBT/Total Aktiva) x 100% Earning Retention =(Laba setelah deviden/Total laba)x 100 % ICGR=LR x ROA x ER Profit = Payout + Retention Payout ratio + retention ratio =1
Berikut ini data Bank ABC (dalam jutaan rupiah) per 31 Desember 2009; Total Aktiva lancar Rp. 5.700.000,00 Total Aktiva Tetap Rp. 300.000,00 Total Utang Rp. 5.500.000,00 Total Modal Rp 500.000,00 Pendapatan Operasional Rp. 1.800.000,00 Pendapatan Non operasional Rp. 100.000,00 Biaya operasional Rp. 1.300.000,00 Biaya non operasional Rp. 450.000,00 Pajak Rp. 24.000,00 Kebijakan deviden 20 % dari EAT, aktiva diprediksikan akan tumbuh sebesar 30 % pada tahun 2010. pertumbuhan aktiva tsb perlu diimbangi dengan pertumbuhan modal sebesar 30% untuk mempertahankan rasio modal terhadap aktiva. Untuk itu bank ABC menempuh kebijakan dengan menaikkan retention ratio menjadi 85 % dan menargetkan ROA 2.5 % Pertanyaan: Hitung tingkat pertumbuhan modal internal tahun 2009 Hitung tingkat pertumbuhan modal internal yang diharapkan tahun 2010 Hitung posisi modal akhir tahun 2010 yang seharusnya Hitung Capital Gap akhir tahun 2010, jika bank ingin mempertahankan pertumbuhan aktiva 30 % dengan pertumbuhan modal internal 2010 sesuai yang diperhitungkan (b) dan LR tetap 12 kali
C. Pendekatan RAROC (Risk Adjust Return on Capital) dalam Penentuan Rasio Kecukupan Modal RAROC adalah perbandingan antara tingkat keuntungan dengan modal yang beresiko RAROC = (Pendapatan netto dari penempatan dan kredit/Modal yang beresiko) x 100 % Contoh 2: Bank XYZ sedang mengevaluasi portofolio kredit dengan nominal RP. 1.000.000.000,00. Kupon bunga adalah 9 %. Modal ekonomi yang beresiko untuk penempatan kredit diperkirakan 7,5 % dari nominal kredit ditempatkan. Dana untuk penempatan kredit diperoleh dari deposito dengan tingkat bunga 6 %. Modal sebesar 75.000.000,00 ditambahkan sebagai modal dalam bentuk surat berharga pemerintah dengan tingkat bunga 6,5 % per tahun. Bank XYZ mempunyai biaya operasional sebesar Rp. 15.000.000 per tahun dan kerugian yang diharapkan dari portofolio hanya sebesar 1%. Hitunglah RAROC
D. Kecukupan Modal Bank Modal yang diperhitungkan dalam memenuhi regulasi permodalan adalah: Modal Inti (Tier1) Modal inti adalah modal yang telah disetor secara efektif oleh pemiliknya. Modal inti terdiri dari; Modal disetor Modal Sumbangan; modal yang diperolehkembali dari sumbangan saham Cadangan umum; cadangan yang dibentuk dari penyisihan laba ditahan Cadangan tujuan;bagian laba yang dikurangi pajak untuk tujuan tertentu Laba ditahan; saldo laba bersih setelah dikurangi pajak Laba tahun lalu; laba tahun lalu setelah dikurangi pajak Laba tahun berjalan setelah dikurangi taksiran utang pajak
2. Modal Pelengkap (Tier 2) Modal Pelengkap terdiri dari; Cadangan revaluasi AT; cadangan yang dibentuk dari selisih penilaian kembali AT setelah disetujui Direktorat Jenderal Pajak PPAP; penyisihan yang dibentuk untuk menampung kerugian yang timbul akibat tidak diterimanya kembali Aktiva Produktifnya. Modal pinjaman; Modal yang mempunyai sifat tidak dijamin oleh bank ybs, tidak dapat ditarik atau dilunasi sebelum mendapat persetujuan BI,pembayaran bunga dapat ditangguhkan Pinjaman subordinasi; pinjaman yang mempunyai perjanjian tertulis, mendapat persetujuan BI, tidak dijamin oleh bank ybs dan telah dibayar penuh, jangka waktu pinjaman minimal 5 tahun, pelunasan sebelum j/t harus disetujui BI, hak tagih berlaku paling akhir
3. Modal Pelengkap Tambahan (Tier 3) Modal pelengkap tambahan digunakan untuk perhitungan Kebutuhan Penyediaan Modal Minimum (KPMM) untuk memperhitungkan resiko pasar atau untuk perhitungan CAR. Kriteria Tier 3 yang bisa digunakan untuk memperhitungkan resiko pasar; Tidak melebihi 250 % dari bagian modal inti yang dialokasikan untuk memperhitungkan resiko pasar Jumlah tier 2 dan tier 3 maksimal 100 % dari modal inti Yang termasuk tier 3:Pinjaman subordinasi jangka pendek dengan kriteria tidak dijamin oleh bank atau perusahaan anak, telah disetor penuh, jangka waktu perjanjian minimal 2 tahun, , pembayaran setelah mendapat persetujuan BI, terdapat perjanjian pinjaman yang jelas
CAR (Capital Adequacy Ratio) CAR disebut juga KPMM (Kewajiban Penyediaan Modal Minimum) CAR : ukuran modal yang diharapkan dapat menjamin bank ybs dapat beroperasi secara internasional dan nasional secara baik atau prudent. Besarnya CAR yang berlaku ; 8% dari ATMR (Aktiva Tertimbang Menurut Resiko)