CA REVIEW PKP Pertemuan 1 Kerangka Koseptual
PENERAPAN PSAK BERBASIS IFRS EFEKTIF TAHUN 2015
PSAK Agenda 1. 2. 3. Standar Akuntansi di Indonesia Perkembangan PSAK sd 2015 2. Kerangka Konseptul 3. PSAK
Standar Akuntansi Untuk keseragaman laporan keuangan, laporan keuangan yang relevan dan reliable (representational faitfullness) Memudahkan penyusun laporan keuangan karena ada pedoman baku sehingga meminimalkan bias dari penyusun Memudahkan auditor dalam mengaudit Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan laporan keuangan entitas yang berbeda. Pengguna laporan keuangan banyak pihak sehingga penyusun tidak dapat menjelaskan kepada masing-masing pengguna 1. On the topic, “Challenges Facing Financial Accounting,” what did the AICPA Special Committee on Financial Reporting suggest should be included in future financial statements? Non-financial Measurements (customer satisfaction indexes, backlog information, and reject rates on goods purchases). Forward-looking Information Soft Assets (a company’s know-how, market dominance, marketing setup, well-trained employees, and brand image). Timeliness (no real time financial information)
Tujuan Laporan Keuangan Laporan keuangan memberikan infomasi posisi keuangan, kinerja perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), dan pertanggungjawaban sumber daya yang dipercayakan kepadanya Memenuhi kebutuhan sebagian besar pemakai. Laporan keuangan, Laporan Tahunan (Annual Reporting), Laporan Berkelanjutan (Sustainability Reporting), Laporan Terintegrasi (Integrated Reporting) – Tripple bottom line Laporan perusahaan 1. On the topic, “Challenges Facing Financial Accounting,” what did the AICPA Special Committee on Financial Reporting suggest should be included in future financial statements? Non-financial Measurements (customer satisfaction indexes, backlog information, and reject rates on goods purchases). Forward-looking Information Soft Assets (a company’s know-how, market dominance, marketing setup, well-trained employees, and brand image). Timeliness (no real time financial information)
Empat Pilar Standar Akuntansi Indonesia Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik signifikan - SAK-ETAP Standar Akuntansi Syari’ah – SAK Syariah Standar Akuntansi Pemerintahan - SAP
Karakteristik Standar ?? Principle Based : Judgment Dinamis Fair Value 1. On the topic, “Challenges Facing Financial Accounting,” what did the AICPA Special Committee on Financial Reporting suggest should be included in future financial statements? Non-financial Measurements (customer satisfaction indexes, backlog information, and reject rates on goods purchases). Forward-looking Information Soft Assets (a company’s know-how, market dominance, marketing setup, well-trained employees, and brand image). Timeliness (no real time financial information) Lebih banyak Pengungkapan
Karakteristik IFRS IFRS menggunakan “Principles Base “ : Lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut. Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi. Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi. Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau menggunakan jasa penilai Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik kuantitaif maupun kualitatif IFRS secara dinamis akan berubah mengikuti perkembangan lingkungan bisnis dan kebutuhan informasi para pengguna.
Sejarah Standar Akuntansi Efektif 1 Januari 2012 Efektif 1 Januari 2015 Pra PAI 1973 PAI Harmonisasi IAS 1994-2007 Konvergensi IFRS 2008-2012 Konvergensi IFRS 2012-2015 8 Desember 2008 Komitmen mendukung IFRS sebagai standar akuntansi keuangan global
Roadmap IFRS di Indonesia Efektif < 2010 3 PSAK 1 ISAK 9 PPSAK 1 PISAK 2011 16 PSAK 6 ISAK 1 PPSAK 2012 11 PSAK 12 ISAK 3 PPSAK 2013 22 PSAK 2 PPSAK 2014&2015 4 PSAK 9 Revisi PSAK 4 ISAK (2014) 1 PPSAK (2014) Penyesuan SAK FASE 1 FASE 2 IAS / IFRS dalam proses adopsi: IAS 41 Agriculture IFRIC 21 Levies IFRS 9 Financial Instrument Diskusi IFRS IFRS 4 Insurance Contract IFRS Revenue from Contract with Customers Leases Conceptual Framework – Reporting Entity
PSAK 2013 & 2014 NO IFRS STATUS 1 IFRS 10: Consolidated Financial Statements PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian [1 Jan 2015] 2 IFRS 11: Joint Arrangements PSAK 66: Pengaturan Bersama [1 Jan 2015] 3 IFRS 12: Disclosure of Interests in Other Entities PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain [1 Jan 2015] 4 IFRS 13: Fair Value Measurement PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar [1 Jan 2015] 5 IFRIC 18: Transfer of Assets from Customers ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan [1 Jan 2014] 6 IFRIC 19: Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments ISAK 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas [1 Jan 2014] 7 IFRIC 20: Stripping Costs in the Production Phase of a Surface Mining ISAK 29: Biaya Pengupasan Lapisan Tanah tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka [1 Jan 2014]
PSAK 2013 & 2014 NO IFRS STATUS 1 IAS 1: Presentation of Financial Statements PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan [1 Jan 2015] 2 IAS 19: Employee Benefits PSAK 24: Imbalan Kerja [1 Jan 2015] 3 IAS 27: Separate Financial Statements PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri [1 jan 2015] 4 IAS 28: Investments in Associates and Joint Ventures PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama [1 Jan 2015] 5 IAS 32: Financial Instruments: Presentation PSAK 50: Instrumen Keuangan: Penyajian [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015] 6 IAS 36: Impairment of Assets PSAK 48: Penurunan Nilai Aset [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015] 7 IAS 39: Financial Instruments: Recognition and Measurement (IFRS 9 eff 2018 belum diadopsi) PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015] 8 IFRS 7: Financial Instruments: Disclosures PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015] 9 IAS 12: Income Tax PSAK 46: Pajak Penghasilan [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015]
Perkembangan Setelah 1 Januari 2015 IFRS 9 Financial Instruments (efektif 1 Januari 2018) IFRS 14 Regulatory Deferral Accounts (efektif 1 Januari 2016) IFRS 15 Revenue from Contracts with Customers (efektif 1 Januari 2018) IFRS terbaru: Amandemen IFRS 4 Insurance Contracts IFRS on Leases Amandemen dan penyesuaian IFRS lain Pembahasan IASB:
PSAK 2015 ISAK 30 Pungutan Amandemen PSAK 1 : Prakarsa Pengungkapan Amandemen IAS 1 Disclosure Initiative Amandemen PSAK 1 : Prakarsa Pengungkapan Amandemen IFRS 4 IAS 16 dan IAS 38 Amandemen PSAK 16 dan PSAK 19: Klarifikasi yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi Amandemen IAS 19 Defined Plans: Employee Contributions Amandemen PSAK 24: Program Manfaat Pasti Kontribusi Pekerja
PSAK 2015 PSAK 69 Agrikultur ISAK 31 Interpretasi atas Ruang Lingkup Properti Investasi Amandemen PSAK 4 : Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri Amandemen PSAK 15, 65 dan 67 : Entitas Investasi Penerapan Pengecualian Konsolidasi Amandemen PSAK 66: Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalan Operasi Bersama Amandemen PSAK 16: Agrikultur Tanaman Produktif
PSAK 69 Aktivitas agrikultur (agricultural activity) adalah manajemen transformasi biologis dan panen aset biologis oleh entitas untuk dijual atau untuk dikonversi menjadi produk agrikultur atau menjadi aset biologis tambahan. Aset biologis (biological asset) adalah hewan atau tanaman hidup. Produk agrikultur (agricultural product) adalah produk yang dipanen dari aset biologis milik entitas. Aset biologis diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap akhir periode pelaporan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, kecuali untuk kasus yang dideskripsikan dalam paragraf 30 dimana nilai wajar tidak dapat diukur secara andal harga perolehan. Aset biologi yang menghasilkan (bearer asset) merupakan aset tetap yang pembebanannya akan dilakukan dengan proses amortisasi. Produk agrikultur yang dipanen dari aset biologis milik entitas diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pada titik panen. Setelah panen biaya perolehan persediaan.
PSAK No IFRS PSAK 1 IFRS 1 First-time Adoption of International Financial Reporting Standards 2 IFRS 2 Share-Based Payment PSAK 53 Pembayaran Berbasis Saham (R2011) 3 IFRS 3 Business Combinations PSAK 22 Kombinasi Bisnis (revisi 2010) 4 IFRS 4 Insurance Contracts PSAK 62 Kontrak Asuransi (revisi 2011) 5 IFRS 5 Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations PSAK 58 Aset Tidak Lancar Yang Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan (revisi 2009) 6 IFRS 6 Exploration for and Evaluation of Mineral Resources PSAK 64 Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral (R2011) 7 IFRS 7 Financial Instruments : Disclosure PSAK 60 Instrumen Keuangan Pengungkapan (R2011) 8 IFRS 8 Operating Segments PSAK 5 Segmen Operasi (revisi 2009) 9 IFRS 9 Financial Instrument Proses 10 IFRS 10 Consolidated Financial Statement PSAK 65 Laporan Keuangan Konsolidasian 11 IFRS 11 Joint Arrangement PSAK 66 Pengaturan Bersama 12 IFRS 12 Disclosure of Interest Entity PSAK 67 Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain 13 IFRS 13 Fair Value PSAK 68 Nilai Wajar
PSAK & ISAK No IFRS PSAK 1 IFRIC 1 1 IFRIC 1 Changes in Existing Decommissioning, Restoration and similar liabilities 2 IFRIC 2 Members’ Share in Co-operative Entities and Similar Instruments 3 IFRIC 4 Determining whether an arrangement contains a Lease ISAK 24 Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang mengandung Bentuk Legal Sewa 4 IFRIC 5 Rights to Interests arising from Decommissioning, Restoration and Environmental rehabilitation Funds 5 IFRIC 6 Liabilities arising from Participating in a Specific Market – Water electrical and Electronic Equipment 6 IFRIC 7 Applying the Restatement Approach under IAS 29 ISAK 19 Penerapan Penyajian Kembali dalam PSAK 63 Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi 7 IFRIC 10 Interim Financial Reporting and Impairment ISAK 17 Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai IFRIC 19 Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments ISAK 28 Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas IFRIC 20 Stripping Costs in the Production Phase of a Surface Mining ISAK 29 Biaya Pengupasan Lapisan Tanah tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka, 8 IFRIC 12 Service Concession Arrangements ISAK 16 Perjanjian Konsesi Jasa 9 IFRIC 13 Consumer Loyalty Programmes PSAK 10 Program Loyalitas Pelanggan
PSAK & ISAK No IFRS PSAK 1 IAS 1 Presentation of Financial Statements 1 IAS 1 Presentation of Financial Statements PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan (revisi 2009) Revisi 2013 2 IAS 2 Inventories PSAK 14 Persediaan (revisi 2008) 3 IAS 7 Statement of Cash Flows PSAK 2 Laporan Arus Kas (revisi 2009) 4 IAS 8 Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors PSAK 25 Kebijakan Akuntansi Perubahan estimasi Akuntansi, dan Kesalahan (revisi 2009) 5 IAS 10 Event after the reporting Period PSAK 8 Peristiwa Setelah Akhir Periode Pelaporan(revisi 2010) 6 IAS 11 Construction Contracts PSAK 36 Kontrak Konstruksi (revisi 2011) 7 IAS 12 Income Taxes PSAK 46 Pajak Penghasilan (revisi 2005) 8 IAS 16 Property, Plant and Equipment PSAK 16 Aset Tetap(revisi 2007) 9 IAS 17 Leases PSAK 30 Sewa (revisi 2007) 10 IAS 18 Revenue PSAK 23 Pendapatan (revisi 2010) 11 IAS 19 Employee Benefits PSAK 24 Imbalan Kerja (revisi 2010) Revisi 2013 12 IAS 20 Accounting for Governance Grants and Disclosure of Government Assistance PSAK 61 Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah(revisi 2011)
PSAK & ISAK No IFRS PSAK 13 IAS 21 13 IAS 21 The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates PSAK 10 Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing (revisi 2010) 14 IAS 23 Borrowing Costs PSAK 26 Biaya Pinjaman (revisi 2009) 15 IAS 24 Related Party Disclosures PSAK 7 Pengungkapan Pihak Berelasi (revisi 2009) 16 IAS 26 Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans PSAK 18 Akuntansi Dana Pensiun (revisi 2011) 17 IAS 27 Consolidated and Separate Financial Statement PSAK 4 Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri (revisi 2009) Revisi 2013 Laporan Keuangan Tersendiri 18 IAS 28 Investment in Associates PSAK 15 Investasi Asosiasi (revisi 2009) Revisi 2013 Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama 19 IAS 29 Financial Reporting in Hyperinflationary Economies PSAK 63 Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi (revisi 2010) 20 IAS 31 Interests in Joint Ventures PSAK 12 Bagian Partisipasi Dalam Ventura Bersama (revisi 2009) 21 IAS 32 Financial Instruments: Presentation PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian (revisi 2010) 22 IAS 33 Earnings per Share PSAK 56 Laba per Saham (revisi 2009) 23 IAS 34 Interim Financial Reporting PSAK 3 Laporan Keuangan Interim (revisi 2010) 24 IAS 36 Impairment of Assets PSAK 48 Penurunan Nilai (revisi 2009)
PSAK & ISAK No IFRS PSAK 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 IAS 37 25 IAS 37 Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets PSAK 57 Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi (revisi 2009) 26 IAS 38 Intangible Assets PSAK 19 Aset Tidak Berwujud (revisi 2010) 27 IAS 39 Financial Instruments: Recognition and Measurement PSAK 55 Instrumen keuangan: Pengakuan dan Pengukuran (revisi 2010) 28 IAS 40 Investment Property PSAK 13 Properti Investasi (revisi 2007) 29 IAS 41 Agriculture 30 SIC 12 Consolidation – Special Purpose Entities ISAK 7 Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus (revisi 2009) 31 SIC 13 Jointly Controlled Interest – non Monetary Contribution by Ventures ISAK 11 Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer 32 SIC 15 Operating Leases – Incentives ISAK 19 Sewa Operasi – Insentif 33 SIC 21 Income Taxes – Recovery of Revalued non Depreciable Assets 34 SIC 27 Evaluating the Substance Transaction in the Legal Form of Lease ISAK 8 Transaksi Mengandung Sewa 35 SIC 32 Intangible Assets – Website Costs ISAK 14 Biaya Situs Web 36 ISAK 21 Perjanjian Konstruksi Real Estate
KERANGKA DASAR PEYUSUNAN & PENYAJIAN LK
IFRS – ED Conceptual Framework CHAPTER 1—THE OBJECTIVE OF GENERAL PURPOSE FINANCIAL REPORTING Fundamental: relevance & representation faithfulness Enhancing: comparability, verifiability, timelines, understandability CHAPTER 2—QUALITATIVE CHARACTERISTICS OF USEFUL FINANCIAL INFORMATION CHAPTER 3—FINANCIAL STATEMENTS AND THE REPORTING ENTITY Asset, liability, equity, income and expense CHAPTER 4—THE ELEMENTS OF FINANCIAL STATEMENTS Historical, current value, fair value, value in used & fulfilment value CHAPTER 6—MEASUREMENT CHAPTER 7—PRESENTATION AND DISCLOSURE CHAPTER 8—CONCEPTS OF CAPITAL AND CAPITAL MAINTENANCE
CONCEPTUAL FRAMEWORK – US GAAP Overview of the Conceptual Framework Three levels: First Level = Objectives of Financial Reporting Second Level = Qualitative Characteristics and Elements of Financial Statements Third Level = Recognition, Measurement, and Disclosure Concepts. LO 2
KERANGKA KONSEPTUAL US-GAAP Third level The "how"— implementation ASSUMPTIONS Economic entity Going concern Monetary unit Periodicity Accrual PRINCIPLES Measurement Revenue recognition Expense recognition Full disclosure CONSTRAINTS Cost OBJECTIVE Provide information about the reporting entity that is useful to present and potential equity investors, lenders, and other creditors in their capacity as capital providers. ELEMENTS Assets Liabilities Equity Income Expenses QUALITATIVE CHARACTERISTICS Fundamental qualities Enhancing qualities Third level The "how"— implementation Second level Bridge between levels 1 and 3 KERANGKA KONSEPTUAL US-GAAP First level The "why"—purpose of accounting
SECOND LEVEL: FUNDAMENTAL CONCEPTS – US GAAP ILLUSTRATION 2-2 Hierarchy of Accounting Qualities LO 4
KERANGKA KONSEPTUAL PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN PSAK
Kerangka Konseptual menurut PSAK
Tujuan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian LK Kerangka Konseptual Ditujukan untuk: Penyusun standar akuntansi keuangan dalam pelaksanaan tugasnya. Penyusun laporan keuangan untuk menanggulangi masalah akuntansi yang belum diatur dalam standar akuntansi keuangan. Auditor dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku. Para pemakai dalam menafsirkan informasi yang disajikan dalam Laporan Keuangan. Kerangka konseptual menurut PSAK terdiri dari: Pengguna laporan keuangan Tujuan laporan keuangan Asumsi dasar Karakteristik kualitatif Konsep pengakuan dan pengukuran unsur laporan keuangan Konsep pemeliharaan modal
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan PSAK
KDP2LK - Pengguna Laporan Keuangan Investor → menilai entitas dan kemampuan entitas membayar deviden di masa mendatang. Karyawan → kemampuan memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja Pemberi jaminan → kemampuan membayar utang dan bunga yang akan mempengaruhi keputusan apakah akan memberikan pinjaman Pemasok dan kreditor lain → kemampuan entitas membayar liabilitasnya pada saat jatuh tempo Pelanggan → kemampuan entitas menjamin kelangsungan hidupnya Pemerintah → menilai bagaimana alokasi sumber daya Masyarakat → menilai trend dan perkembangan kemakmuran perusahaan
KDP2LK - Tujuan Laporan Keuangan) Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan yang bermanfaat bagi sebagian besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan posisi keuangan (neraca) posisi keuangan entitas pada satu waktu tertentu kinerja perusahaan dalam satu periode dalam laporan laba rugi komprehensif Laporan Laba Rugi Perubahan Posisi Keuangan posisi keuangan entitas pada satu waktu tertentu
KDP2LK - Asumsi PSAK Basis akrual, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat terjadinya (bukan pada saat kas diterima atau dibayarkan). Kelangsungan usaha, mengasumsikan bahwa entitas akan melanjutkan usahanya di masa depan. PSAK Accrual Going concern US GAAP Going Concern Entity Monetary Unit Periodicity
KDP2LK – Karakteristik Kualitatif Dapat dipahami, Laporan keuangan harus dapat dipahami oleh para pemakai agar dapat digunakan untuk pengambilan keputusan Dapat dibandingkan, untuk dapat menganalisis trend kinerja entitas dan melihat posisi entitas dalam lingkungan usaha, pemakai perlu memperbandingkan laporan keuangan entitas antar periode dan membandingkannya dengan entitas lain Relevan, informasi dikatakan relevan jika informasi tersebut mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai sehingga dengan membantu mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi di masa lalu Materialitas, Relevansi informasi berhubungan dengan materialitas
KDP2LK – Karakteristik Kualitatif Keandalan, Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan Penyajian Jujur, Agar dapat diandalkan informasi hars menyajikan dengan jujur dan wajar transaksi dan peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan Substansi Mengungguli Bentuk, Transaksi dan peristiwa lain seharusnya disajika sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya Netralitas, Informasi digunakan untuk kebutuhan umum pemakai, dan tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu Pertimbangan Sehat, Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian pada saat melakukan prakiraan dalam kondisi ketidakpastian, sehingga aktiva atau penghasilan tidak dinyatakan terlalu tinggi dan kewajiban atau beban tidak dinyatakan terlalu rendah Kelengkapan, materialitas dan mempertimbangkan biaya penyusunan Penyajian Wajar, menggambarkan atau menyajikan dengan wajar, posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu entitas
KDP2LK – Konstrain Kendala Informasi yang Relevan dan Andal Tepat Waktu Keseimbangan Biaya dan Manfaat, Manfaat yang dihasilkan informasi harus melebihi biaya penyusunannya Keseimbangan di antara Karakteristik Kualitatif, untuk mencapai suatu keseimbangan yang tepat di antara berbagai karakteristik untuk memenuhi tujuan laporan keuangan
Unsur Laporan Keuangan Posisi Keuangan Aset, sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan Liabilitas, hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi Ekuitas, hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban
Unsur Laporan Keuangan Kinerja Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal
Pengakuan Unsur Laporan Keuangan merupakan proses penentuan apakah suatu pos yang memenuhi definisi unsur dinyatakan neraca atau laporan laba rugi Pos yang memenuhi definisi suatu unsur laporan keuangan harus diakui jika ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut akan mengalir dari atau ke dalam perusahaan; dan pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal
Pengakuan Unsur Laporan Keuangan merupakan proses penentuan apakah suatu pos yang memenuhi definisi unsur dinyatakan neraca atau laporan laba rugi Aset diakui dalam neraca jika besar kemungkinan bahwa manfaat ekonominya di masa depan diperoleh perusahaan dan aktiva tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal. Kewajiban diakui dalam neraca jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya yang akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban {obligation) sekarang dan jumlahnya dapat diukur dengan andal. Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi jika kenaikan manfaat ekonomi di masa depan yang berkaitan dengan peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal. Beban diakui dalam laporan laba rugi jika penurunan manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal.
Pengukuran Unsur Laporan Keuangan Biaya historis, Biaya historis adalah biaya perolehan pada tanggal transaksi Biaya kini (current cost) Biaya kini adalah biaya yang seharusnya diperoleh sekarang atau pada saat pengukuran. Nilai realisasi/penyelesaian (realisable/settlement value) Nilai realisasi adalah nilai yang dapat diperoleh dengan menjual aktiva dalam pelepasan normal (orderly disposal). Nilai sekarang (present value) Nilai sekarang adalah arus kas masuk bersih di masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang.
Konsep Pemeliharaan Modal modal adalah aset bersih atau ekuitas entitas yaitu uang atau daya beli yang diinvestasikan Pemeliharaan Modal Keuangan, laba hanya diperoleh kalau jumlah finansial (atau uang) dari aktiva bersih pada akhir periode melebihi jumla h finansial (atau uang) dari aktiva bersih pada awal periode, setelah memasukkan kembali setiap distribusi kepada, dan mengeluarkan setiap kontribusi dari, para pemilik selama periode Pemeliharaan Modal Fisik, laba hanya diperoleh kalau kapasitas produktif fisik (atau kemampuan usaha) pada akhir periode melebihi kapasitas produktif fisik pada awal periode, setelah memasukkan kembali setiap distribusi kepada, dan mengeluarkan setiap kontribusi dari, para pemilik selama suatu periode
KERANGKA KONSEPTUAL STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
RUANG LINGKUP KERANGKA KONSPETUAL Tujuan Kerangka Konseptual Lingkungan Akuntansi Pemerintahan Pengguna dan Kebutuhan Informasi Para Pengguna Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan Peranan dan Tujuan Pelaporan Keuangan serta Komponen Laporan Keuangan Asumsi Dasar, Karakteristik Kualitatif, Prinsip-prinsip serta Kendala Informasi Akuntansi Unsur Laporan Keuangan, Pengakuan dan pengukurannya
TUJUAN DAN POSISI KERANGKA KONSEPTUAL Tujuan sebagai acuan bagi: Penyusun standar; Penyusun laporan keuangan; Pemeriksa; Para pengguna laporan. Posisi Kerangka Konseptual Kerangka Konseptual bukan standar akuntansi Kerangka konseptual berfungsi sebagai acuan jika terdapat masalah akuntansi yg belum dinyatakan dalam SAP Jika terjadi pertentangan antara kerangka konseptual dan standar akuntansi, maka ketentuan standar akuntansi diunggulkan relatif terhadap kerangka konseptual
LINGKUNGAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN Ciri utama struktur pemerintahan dan pelayanan Bentuk umum pemerintahan dan pemisahan kekuasaaan Sistem pemerintahan otonomi dan transfer pendapatan antar pemerintahan adanya pengaruh proses poltik Hub. Antara pembayar pajak dgn pelayanan pemerintahan. Ciri keuangan pemerintah Anggaran sbg pernyatan publik, target fiskal dan sebagai alat pengendalian Investasi aset tidak langsung menghasilkan pendapatan Kemungkinan Penggunaan akuntansi dana
PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN Masyarakat; Wakil rakyat, lembaga pengawas, dan lembaga pemeriksa; Pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi, dan pinjaman Pemerintah
ENTITAS AKUNTANSI VS ENTITAS PELAPORAN NO INDIKATOR ENTITAS AKUNTANSI ENTITAS PELAPORAN 1 Definisi Unit pemerintahan pengguna anggaran/pengguna barang dan oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan Unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi atau entitas pelaporan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan 2 Komponen KPA-K/L yang mempunyai dokumen anggaran tersendiri Bendahara Umum Daerah (BUD) Kuasa Pengguna Anggaran di lingkungan Pemda bila mempunyai dokumen pelaksanaan anggaran yang terpisah Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah Kementerian Negara/lembaga di lingkungan Pemerintah Pusat Satuan organisasi di lingkungan pusat/daerah atau organisasi lainnya, jika menurut peraturan perundang-undangan satuan organisasi dimaksud wajib menyajikan laporan keuangan
PERANAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pelaksanaan kebijakan sumber daya dalam mencapai tujuan Akuntabilitas memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan dan pengendalian atas aset, kewajiban dan ekuitas dana pemerintah Manajemen memberikan informasi keuangan yang terbuka, jujur, menyeluruh kepada stakeholders Transparansi mengevaluasi kinerja entitas pelaporan, terutama dalam menggunakan sumber daya ekonomi untuk mencapai kinerja Transparansi Evaluasi Kinerja memberikan informasi mengenai kecukupan penerimaan pemerintah untuk membiayai seluruh pengeluaran, dan apakah generasi y.a.d ikut menanggung beban pengeluaran tersebut Keseimbangan Antargenerasi
TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH Menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan ekonomi, sosial maupun politik. KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (Laporan Perubahan SAL) Neraca Laporan Operasional (LO) Laporan Arus Kas (LAK) Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
PRINSIP AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN Basis akuntansi; Prinsip nilai historis; Prinsip realisasi; Prinsip substansi mengungguli bentuk formal; Prinsip periodisitas; Prinsip konsistensi; Prinsip pengungkapan lengkap; dan Prinsip penyajian wajar. Asumsi Asumsi kemandirian entitas Asumsi kesinambungan entitas Asumsi keterukuran dalam satuan uang (monetary measurement) Karakteristik Kualitatif Relevan; Andal; Dapat dibandingkan; dan Dapat dipahami Konstrain Materialitas Pertimbangan Biaya dan Manfaat Kesimbangan antar Karakteristik Kualitatif
PRINSIP AKUNTANSI – BASIS AKUNTANSI Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah entitas adalah Basis Akrual Basis akrual digunakan untuk pengakuan pendapatan-LO, beban, aset, kewajiban dan ekuitas Dalam hal anggaran disusun dan dilaksanakan berdasarkan basis kas maka LRA disusun berdasarkan basis kas
PRINSIP AKUNTANSI NILAI HISTORIS Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas yang dibayar atau sebesar nilai wajar dari imbalan (consideration) untuk memperoleh aset tersebut pada saat perolehan. Kewajiban dicatat sebesar jumlah kas dan setara kas yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban di masa yang akan datang. Nilai historis lebih dapat diandalkan daripada penilaian yang lain karena lebih obyektif dan dapat diverifikasi. REALISASI Pendapatan basis kas yang tersedia yang telah diotorisasikan melalui anggaran pemerintah selama suatu periode akuntansi akan digunakan untuk membiayai utang dan belanja yang terjadi dalam periode tersebut. Prinsip penandingan pendapatan-belanja tidak mendapat penekanan seperti dalam akuntansi komersial.
PRINSIP AKUNTANSI SUBSTANSI MENGUNGGULI BENTUK FORMAL Peristiwa harus dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi, bukan hanya mengikuti aspek formalitas. KONSISTENSI Perlakuan akuntansi yang sama harus ditetapkan pada kejadian yang serupa dari periode ke periode oleh suatu entitas (prinsip konsistensi internal). Metode akuntansi yang dipakai dapat diubah dengan syarat metode yang baru diterapkan menunjukkan hasil yang lebih baik dari metode yang lama. Pengaruh atas perubahan penerapan metode harus diungkapkan dalam laporan keuangan.
PRINSIP AKUNTANSI PERIODISITAS Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan entitas pemerintah perlu dibagi menjadi periode-periode pelaporan sehingga kinerja entitas dapat diukur dan posisi sumber daya yang dimilikinya dapat ditentukan PENGUNGKAPAN LENGKAP Laporan keuangan harus menyajikan secara lengkap informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Informasi tersebut dapat ditempatkan pada lembar muka laporan keuangan atau catatan atas laporan keuangan. PENYAJIAN WAJAR Dalam penyajian dengan wajar posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu entitas, diperlukan pertimbangan sehat yang mengandung unsur-unsur kehati-hatian pada saat melakukan prakiraan dalam kondisi ketidakpastian sehingga aset atau pendapatan tidak dinyatakan terlalu tinggi dan kewajiban tidak dinyatakan terlalu rendah
PENGAKUAN ASET DAN KEWAJIBAN Aset diakui pada saat potensi ekonomi masa depan diperoleh dan mempunyai nilai yang dapat diukur dengan andal; Aset dalam bentuk piutang diakui ketika hak klaim untuk mendapatkan arus kas masuk atau manfaat ekonomi lainnya dari entitas lainnya telah atau tetap masih terpenuhi,dan nilai klaim tersebut dapat diukur atau diestimasi Aset dalam bentuk kas yang diperoleh pemerintah titik pengakuannya memerlukan pengaturan yang lebih rinci Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat kewajiban timbul
PENGAKUAN PENDAPATAN & BEBAN Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan tersebut atau ada aliran masuk sumber daya ekonomi Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Negara/Daerah Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban, terjadinya konsumsi aset, atau terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa Belanja diakui berdasarkan terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah.
PENGAKUAN UNSUR LAPORAN KEUANGAN Pengukuran adalah proses penetapan nilai mata uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan menggunakan nilai perolehan historis Aset dicatat sebesar pengeluaran/ penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan
KONSEP PERVASIVE SAK ETAP
Konsep dan Prinsip Pervasif BAB 2 Konsep dan Prinsip Pervasive Konsep dan Prinsip Pervasif Konsep dan prinsip pervasif merupakan KDPPLK (Kerangka Dasar Penyajian dan Pengukuran LK) untuk ETAP Tujuan Laporan Keuangan Karakteristik kualitatif informasi dalam laporan keuangan Dapat dipahami, relevan, materialitas, keandalan, substansi mengungguli bentuk, pertimbangan sehat, kelengkapan, dapat dibandingkan, tepat waktu, keseimbangan antara biaya dan manfaat Komponen Laporan Keuangan: Posisi keuangan: aset, kewajiban, ekuitas, Kinerja keuangan: pendapatan dan beban Pengakuan : probabilitas manfaat ekonomi masa depan dan keandalan pengukuran Pengukuran unsur-unsur laporan keuangan : biaya historis dan nilai wajar Prinsip pengakuan dan pengukuran berpengaruh luas (Pervasif) : dalam hal tidak ada pengaturan tertentu dalam SAK ETAP mengikuti aturan hirarki. Dasar akrual Saling hapus tidak diperkenankan
Laporan keuangan untuk tujuan umum BAB 2 Konsep dan Prinsip Pervasive Laporan keuangan untuk tujuan umum Laporan keuangan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna laporan keuangan, misalnya: − pemegang saham, − kreditor, − pekerja, − masyarakat dalam arti luas
KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH (KDP2LKS)
Untuk Penyusun Standar AK.Syar TUJUAN KERANGKA DASAR Membantu penyusunan standar Untuk Penyusun Standar AK.Syar Pedoman menyusun LK Syariah Problem solving masalah ak.syar yang belum ada standarnya Akuntan Syariah Memberikan pendapat apakah LK sudah sesuai dengan PASBU Auditor Menafsirkan informasi dalam LK Syariah Pemakai LK
PARADIGMA TRANSAKSI SYARIAH Al-Falah (Kesejahteraan Hakiki secara material dan spiritual) Alam semesta Amanah Sarana Pencapaian Akuntabilitas manusia: Syariah dan akhlaq sebagai indikator baik/buruk – benar/salah suatu usaha Terbentuk integritas -> GCG & Market Discipline
ASAS TRANSAKSI SYARIAH Persaudaraan (ukhuwah) Ta’aruf, Tafahum, Ta’awun, Takaful. Tahaluf Keadilan (‘adalah) Bebas riba, gharar, maysir, dzalim, haram Kemaslahatan (maslahah) Pemenuhan Maqashid al-shariah Keseimbangan (tawazun) Universalisme (syumuliyah)
KARAKTERISTIK TRANSAKSI SYARIAH Transaksi hanya dilakukan berdasarkan prinsip saling paham dan saling ridha Prinsip kebebasan bertransaksi diakui sepanjang objeknya halal dan baik (thayib)
KARAKTERISTIK TRANSAKSI SYARIAH Semua aktifitas bisnis terkait dengan barang dan jasa yang diharamkan Allah Riba Penipuan Perjudian Gharar Penimbunan Barang/Ihtikar Monopoli Rekayasa Permintaan (Bai’ An najsy) Suap (Risywah) Ta’alluq Bai’ al inah Talaqqi al-Rukban
PEMAKAI LAPORAN KEUANGAN SYARIAH Stakeholders LK Syariah Investor Pemilik dana qardh Pemilik dana investasi mudharabah Pemilik dana titipan Pembayar dan penerima ZISWAF Pengawas syariah Karyawan Pemasok dan mitra usaha lainnya Pelanggan Pemerintah Dunia akademik Masyarakat
Prinsip Akuntansi Syariah yang Berlaku Umum Sumber : Wiroso
ACUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH Peraturan Bank Indonesia SAK KDPPLKS PSAK Syariah KDPPLK dan PSAK Lainnya (sepanjang tak bertentangan dengan prinsip syariah) Accounting, Auditing and Governance Standards for Islamic Financial Institutions—AAOIFI IAS dan SFAS sepanjang tak bertentangan dengan prinsip syariah Peraturan perundang-undangan yang relevan Prinsip akuntansi berlaku umum lainnya yang tak bertentangan dengan prinsip syariah
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH Pengambilan putusan investasi dan pembiayaan Menilai prospek arus kas Memberikan informasi atas sumber daya ekonomi Memberikan informasi kepatuhan LKS terhadap prinsip syariah Memberikan informasi mengenai zakat Memberikan informasi pemenuhan fungsi sosial LKS
KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN SYARIAH Dasar Akrual kecuali untuk perhitungan bagi hasil Kelangsungan Usaha Asumsi Dasar Dapat dipahami Relevan Keandalan Dapat dibandingkan Karakateristik Kualitatif Apakah ada tujuan khusus untuk yg dicetak tebal??
UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN SYARIAH Lap Posisi Keuangan (Neraca) Laporan Laba Rugi Komprehensif Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Arus Kas LKS: Investor Manajer Inv. Mencerminkan Kegiatan Komersial Laporan Sumber dan Penggunaan Dana ZIS Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Qardh LKS: Pengemban Fungsi Sosial Mencerminkan Kegiatan Sosial Catatan atas Laporan Keuangan Perbankan: Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil
Soal 1 Manakah yang merupakan asumsi dalam kerangka konseptual PSAK ? Substansi mengungguli bentuk Akrual Relevansi Unit Moneter B. Jawaban Benar merupakan asumsi. A dan C karakteristik kualitatif D asumsi dalam US GAAP dan IFRS yang baru
Soal 2 Entitas mendepresiasikan aset tetap yang dimiliki dengan estimasi masa manfaat 10 tahun, sehingga beban depresiasi akan diakui selama 10 tahun penggunaan aset. Asumsi dasar apa yang mendasari kebijakan akuntansi tersebut ? Monetary unit periodicity Going concern Entitas ekonomi C. Jawaban Benar depresiasi dengan masa manfaat 10 tahun menunjukkan bahwa perusahaan berasumsi 10 tahun yang akan datang perusahaan masih berdiri
Soal 3 Entitas mengklasifikasikan suatu sewa yang memenuhi kriteria sebagai sewa pembiayaan. Pihak penyewa akan mendepresiasikan aset tersebut sepanjang masa sewa. Karakteristik kualitatif apa yang mendasari perlakuan akuntansi tersebut ? Substance over form Going concern Reliability Relevance A. Jawaban Benar karena dasar perlakukan akutnansi sewa pembiayaan adalah substansi mengungguli bentuk. Walaupun secara bentuk hukum merupakan aset lessor namun secara substansi merupakan aset pihak penyewa
Soal 4 Entitas mengakui pembelian kalkultor seharga 500 ribu sebagai biaya administrasi walpuan kalkulator tersebut memiliki manfaat lebih dari satu tahun. Pertimbangan apa yang mendasari perlakuan akuntansi tersebut ? Materiality Going concern Reliability Relevance A
Soal 5 Entitas pada saat menyusun laporan keuangan konsolidasi melakukan eliminasi transaksi yang terjadi antara anak dan induk perusahaan. Asumsi apa yang mendasari perlakuan akuntansi tersebut ? Akrual Periodicity Going concern Entity D
Soal 6 C Manakah pernyataan berikut yang tepat? IFRS menggunakan nilai wajar dalam semua penilaian aset dan liabilitasnya Dalam US GAAP tidak ada penilaian aset yang menggunakan nilai wajar IFRS lebih banyak menggunakan penilaian dengan nilai wajar dibandingkan US GAAP Dalam IFRS penilaian dengan menggunakan nilai historis tidak diperkenankan C
Soal 7 B Manakah pernyataan berikut yang tepat? Konseptual framework merupakan standar akuntansi. Konseptual framework digunakan jika ada transaksi yang belum ada standarnya Konseptual framework digunakan sebagai dasar dalam mengakui suatu transaksi Konseptual framework sebagai dasar standar memiliki kekuatan hukum lebih tinggi dibandingkan PSAK. B
Soal 8 Konsep yang menjadi dasar dalam kerangka dasar penyajian dan pengungkapan laporan keuangan adalah.... Kegunaan dalam pengambilan keputusan (decision usefulness) Kemudahan informasi untuk dipahami (understandability) Keandalan informasi (reliability) Keterbandingan informasi (comparability) A
Soal 9 Tujuan laporan keuangan dalam kerangka dasar penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah menurut SAP lebih mengutamakan aspek... Kegunaan dalam pengambilan keputusan (decision usefulness) Kemudahan informasi untuk dipahami (understandability) Penilaian (valuation) Pertanggungjawaban (accountability) D
Soal 10 Berikut ini merupakan bukan merupakan prinsip dasar dalam transaksi syariah Transaksi didasarkan pada prinsip saling paham dan saling ridho Transaksi kebebasan transaksi sepanjang halal dan thoyib Transaksi didasarkan prinsip mudharabah Transaksi dibolehkan sepanjang tidak haram dan dilarang C
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com Akuntan Profesi untuk Mengabdi pada Negeri TERIMA KASIH Dwi Martani 081318227080 martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com http://staff.blog.ui.ac.id/martani/