Asrina rahman 130049
Pada masa kehamilan trisemester I dan II mungkin terjadi : - Anemia Kehamilan. - Hiperemesis Gravidarum. - Abortus. - KET ( kehamilan etopik ) - Mola Hidatidosa.
Anemia Anemia adalah suatu penyakit dimana kadar Hemoglobin ( Hb ) dalam darah kurang dari normal. Anemia kehamilan yaitu pada ibu hamil dengan kadar Hb < 11 gr% pada TM I dan III atau Hb < 10,5 gr% pada TM II.
Gejalanya adalah : Lemah Pucat Mudah pingsan, walaupun TD dalam batas normal. Secara klinik dapat dilihat tubuh yang malnutrisi dan pucat. Penyebab utama : kekurangan zat besi.
Anemia gizi besi dapat terjadi karena hal-hal berikut : Kandungan zat besi dari makanan yang dikonsumsi tidak mencukupi kebutuhan. Meningkatnya kebutuhan tubuh akan zat besi. Meningkatnya pengeluaran zat besi dari tubuh.
Dampak anemia pada kehamilan : Abortus Prematur Perdarahan postpartum Hipoksia Kematian bayi dalam kandungan Cacat bawaan
B. Hiperemesis gravidarum Adalah mual muntah yang berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari keadaanya memburuk karena terjadi dehidrasi. Etiologi : sering terjadi pada primigravida, molahidatidosa, diabetes kehamilan ganda faktor organik, faktor psikologik,dan paktor endokrin.
Komlpikasi Hidrasi Ketidak seimbangan elektrolit atau defisiensi nutrisi Kehilangan berat badan Abortus Penghentian kehamilan sebelum janin dapat hidup di dalalm rahim,pada usia 22 minggu dengan berat janin lebih dari 500 gr atau lingkar kepala 18 cm
klasifikasi Berdasarkan kejadian : Abortus spontan Abortus buatan ( disengaja atau digugurkan ) dibagi menjadi : Abortus buatan menurut indikasi medis. Abortus buatan kriminal.
Berdasarkan gambaran klinis Abortus iminens ( keguguran mengancam ) Abortus insipiens ( keguguran berlangsung ) Abortus inkompleks (keguguran tidak lengkap) Abortus kompleks ( keguguran lengkap ) Abortus tertunda Abortus habitualis ( keguguran berulang ) eg
Kehamilan etopik Kehamilan yang berimplatansi di luar cavum uteri Terjadi karena abnormalitas yang menghambat atau mencegah perjalanan ovum yang di buahi oleh sperma melalui tuba falopi untuk tertanam di endometrium cavum uteri Tanda dan gejala Kehamilan etopik terganggu Terlambat haid Adneksa terasa penuh Nyeri tekan pada abdomen
Mola hidatidosa Suatu perubahan abnormal dari vili kronik menjadi sebuah kista yang menyerupai anggir yang di penuhi cairan Terjadi fertilasi sel telur yang intinya telah hilang atau tidak aktif Mola tidak mengandung hasil konsepsi janin (janin,plasenta,air ketuban) Mola berbentuk tumor jinak,menyerupai setangkai anggur berwarna putih menghasilkan sejumlah besar human chorionik,gonadotropin
Komplikasi dan penyulit kehamilan trimester III Hipertensi karena kehamilan Klasifikasi Hipertensi gestasional Hipertensi kronis Superimposed preeklamsia Preeklamsia ringan,preeklamsia berat dan eklamsia
Definisi Hipertensi gestasional adalah kenaikan tekanan darah yang hanya dijumpai dalam kehamilan sampai 12 minggu pasca persalinan,tidak dijumpai keluhan dan tanda-tanda preeklamsia lainnya.Diagnosis akhir ditegakkan pasca persalinan. Hipertensi kronis adalah hipertensi yang sudah dijumpai sebelum kehamilan,selama kehamilan,sampai sesudah masa nifas. Tidak ditemukan adanya keluhan dan tanda-tanda preeklamsia lainnya.
Superimposed preeclampsia adalah gejala dan tanda-tanda preeklamsia muncul sesudah kehamilan 20 minggu pada wanita yang sebelumnya menderita hipertensi kronis. Preeklamsia ringan,preeklamsia berat,dan eklamsia.Dahulu disebut PE jika dijumpai trias tanda klinik yaitu: tekanan darah ≥ 140/90 mmHg,proteinuria,dan edema.Akan tetapi,sekarang edema tidak lagi dimasukkan dalam criteria diagnostic karena edema juga dijumpai pada kehamilan normal.
preeklamsia Adalah peningkatan tekanan darah yang baru timbul setelah usia kehamilan mencapai 20 minggu disertai dengan penambahan berat badan ibu ya cepat akibat tubuh membengkak dan pada pemeriksaan laboratorium dijumpai protein di dalam urine ( proteinuria )
Peningkatan kepastian preeklamsia ( berat ) adalah : Tekanan darah 160/110 mmHg. Proteinuria 2g/24 jam atau 2+ pada dipstik. Kreatinin serum lebih dari > 1,2 mg/dl kecuali diketahui telah meningkat sebelumnya. Trombosit < 100.000/mm3. Hemolisis mikroamiopatik. Peningkatan ALT/AST. Nyeri kepala menetap atau gangguan serebrum atau penglihatan lainnya. Nyeri epigastrium menetap.
Eklamsia Adalah kejang yang tidak disebabkan oleh hal lain pada seorang wanita dengan preeklamsia. Kriteria minimal dri eklamsia adalah : Tekanan darah 140/90 mmHg setelah diastasi 20 minggu Proteinuria 300mg/24 jam atau 1+ pada dipstik.
The and