Putri Nathasya S. Sheila salihatunnisa Attitude Putri Nathasya S. Sheila salihatunnisa
Abadi, evaluasi untuk orang,benda,objek,iklan dan isu The power of attitudes Abadi, evaluasi untuk orang,benda,objek,iklan dan isu Konsumen memiliki sikap terhadap sikap objek, dari produk yang sangat spesifik ke yang umum di konsumsi
The function of attitudes Psikologis Daniel Katz membentuk untuk menjelaskan bagaimana sikap memfasilitasi perilaku sosial. Utilitarian Function Value-expressive Function Ego-defensive Function Knowledge Function
Affect Bagaimana seorang konsumen merasakan mengenai objek sikap The Nature of Attitude Affect Bagaimana seorang konsumen merasakan mengenai objek sikap Cognition keyakinan yang dipegang oleh seorang konsumen mengenai objek sikap
Hierarki of Effects Standard Learning Hierarki Cognition Affect Attitude Based on cognitif informational processing Cognition Affect Behaviour Low-involvement Hierarki Attitude Based on behavioural learning processes Cognition Affect Behaviour Low-involvement Hierarki Attitude Based on hedonic consumption Affect Cognition Behaviour
Product Attitude Don’t Tell the Whole Story Attitude towards the advertisement (Aad) kecenderungan untuk merespon dengan cara yang baik atau tidak ke stimulus advertising tertentu selama kesempata occasion tertentu. Ads have feeling too Upbeat feelings : terhibur, gembira, ceria Warm feelings: Kasih sayang, kontemplatif, penuh harapan Negative feelings: kritis, menentang, tersingging
Sikap dapat terbentuk dengan beberapa cara yang berbeda Forming attitudes Sikap dapat terbentuk dengan beberapa cara yang berbeda Classical conditioning Instrumental conditioning Cognitive process
Not all attitudes are created equal Kuat dan lemahnya sikap, dan memberikan review secara singkat beberapa pandangan teori yang telah dikembangkan untuk menjelaskan bagaimana sikap terbentuk dan terkait satu sama lain dalam pikiran konsumen.
Levels of commitment to an attitude Compliance Identification Internalisation The consistency principle Pikiran, perasaan, perilaku. Dan mempertahankan keseragaman antara elemen-elemen tersebut
Cognitive dissonance and harmony between attitudes and behaviors Ketika seseorang dihadapkan pada ketidak konsistenan antara sikap dan perilaku mereka, mereka akan mengatasi ketidakcocokan ini. Self perception theory Menyediakan penjelasan alternatif pada efek ketidakcocokan. Foot in the door technique Low-ball technique Door-in-the-face technique
Orang dengan persepsinya Sikap objek Beberap orang atau objek lain Balance theory Hubungan antara elemen seseorang harus menganggap sebagai milik bersama. Orang dengan persepsinya Sikap objek Beberap orang atau objek lain Social Judgement Theory Berasumsi bahwa orang mengasimilasikan informasi baru mengenai sikap objek mengingat apa yang sudah mereka tau dan rasakan. Teori keseimbangan mengingatkan kita ketika persepsi seimbang dengan sikap akan menjadi stabil.
Object Attribute linkages Attitude Models Multi-attribute Attitude Models tipe ini menyatakan bahwa sikap konsumen terhadap objek sikap tergantung dari keyakinan mereka mengenai beberapa atribut objek tersebut. Dasar dari multi-attribut models menetapkan 3 elemen: Attributes karakteristik dari Ao Beliefs kognisi mengenai Ao yang spesific Importance weights mencerminkan prioritas relatif dari attribut ke konsumen. The Fishbein Model Model ini menghitung 3 komponen dari sikap: Sailent beliefs Evaluation Object Attribute linkages
Attitude Models Strategic Application of the Multi-attribute Model Capitalise on relative advantage Strengthen perceived product/attribute linkages Add a new attribute Influence competitor’s ratings
Using Attitude to Predict Behavior The extended Fishbein Model Theory of reasoned action Beberapa modifikasi terhadap model ini yaitu : 1. Intension Vs Behavior 2. Social Pressure 3. Attitude towards buying
Obstacle to Predicting Behaviour In the theory Reasoned Action Model ini dikembangkan untuk menangani perilaku sebenarnya. Beberapa hasil diluar kendali konsumen Asumsi dasar bahwa perilaku disengaja mungkin tidak valid dalam berbagai kasus. Perhitungan sikap sering tidak sesuai dengan perilaku yang mereka prediksi Berkaitan dengan time frame dari pengukuran sikap Sikap muncul secara langsung, pengalaman pribadi dengan objek sikap lebih kuat dan lebih memprediksi perilaku daripada yang dibentuk secara tidak langsung.
Theory of planned behaviour
Trying to consume
Tracking Attitude Overtime Ongoing Track Studies Tracking attitude melibatkan survei sikap secara berkala. Changes to Look for Overtime Chage in different age group Scenarios About the Future Identification of Change Agents