Tajhiz Mayit (Merawat Janazah)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENJELASAN TATA CARA SHALAT Bagian 2/13
Advertisements

TATA CARA BERDIRI, NIAT & TAKBIRATUL IHRAM
MEMBACA FATIHAH dan AYAT / SURAH
PENJELASAN TATA CARA SHALAT Bagian 11/13
FADHILA SEPTIYANING (9) FATIMAH AEWANI PUTRI (10)
Tata Cara Shalat menurut sunnah Rasul
Jurusan Tarbiyah PAI 08.T Yanti Mulyanti.
PENJELASAN TATA CARA SHALAT Bagian 9/13
TATA CARA DUDUK DUA SUJUD
TATA CARA PENGURUSAN JENAZAH
PENJELASAN TATA CARA SHALAT Bagian 12/13
Menentukan Awal dan Akhir Ramadhan
AQIQAH dan TASMIYAH
JILBAB BUSANA MUSLIMAH
Penyelenggaraan Jenazah
SEJARAH PERKEMBANGAN HADIS NABI SAW
Materi Pertemuan 10 Sejarah Hukum Islam I
Materi Pertemuan V Al Hadis/ As Sunnah.
THAHARAH Ismail, S.Pd.I, M.Pd..
12 Dalil Al Quran, Hadist dan Sahabat Mengenai Wajibnya Sholat Berjama'ah jika Tidak ada Udzur Ibnul Qoyyim.
DIPLOMA PENGAJIAN AL-QURAN & SUNNAH
LARANGAN PERKAWINAN DALAM ISLAM
SUNNAH (AL-HADITS) SEBAGAI SUMBER AJARAN AGAMA ISLAM
KEBIJAKAN NASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER 2011
PENYELENGGARAN JENAZAH MENURUT SUNNAH RASUL
HUKUM WAKAF.
SHALAT JENAZAH BAB 3 KELAS XI.
Assalamualaikum Boss,…...
PENGURUSAN JENAZAH Rian Hidayat, S.Pd.I.
لَّقَدْ كَانَ فِي يُوسُفَ وَإِخْوَتِهِ آيَاتٌ لِّلسَّائِلِينَ
والعق في اللغة: القطع، ومنه عق الوالدين؛ أي قطع صلتهما
SEJARAH PEMBUKUAN HADITH & IDEOLOGI ORIENTALIS MENGENAI HADITH
SHALAT-SHALAT SUNAH BAB II KELAS 11.
AGAMA ISLAM.
KHutbah Jumat & Prinsip dakwah
Amalan Setelah Melahirkan
Tugas Mandiri Perbandingan Mazhab Dosen Pembimbing Drs. H
Inilah Kunci Surga Surga, dengan segala kenikmatan yang belum pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga dan terlintas dalam hati manusia, memiliki.
MASA PEMBINAAN, PENGEMBANGAN, DAN PEMBUKUAN (ABAD VII-X M)
Ciri Aliran Sesat Oleh Nanang Kohar, SH.
HORMAT ORANG TUA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI UNTUK SMA/SMK DAN SEDERAJAT OLEH ABU NOOHA.
Al-Fath (Lari Dari Perang)
Surat al-Muzammil Para ulama mengatakan: Surat al-Muzammil termasuk dalam surat Makkiyyah (surat yang diturunkan sebelum Hijrahnya Nabi Muhammad saw) Jabir.
Menemani Rasulullah di Surga
SEJARAH BENDAHARAWAN HADIS MASA SHAHABAT
Kalian tau siapa SITI FATIMAH AZ-ZAHRA ??. Kalian tau siapa SITI FATIMAH AZ-ZAHRA ??
ASSALAMU’ALAIKUM WARRAHMATULLAHI WABARAKATUH
Menghormati ulama dan majelis ilmu
MENUTUP AURAT ITU WAJIB
Cinta yang membawa ke surga
Kepedulian Umat Islam terhadap Jenazah
ZAKAT FITRAH.
MENYALATKAN JENAZAH KELOMPOK 7.
ZAKAT FITRAH.
Hukum Mengiring jenazah
Wahyu Rizki Nur Syamsi ( )
HIDUP TERASA LEBIH INDAH JIKA KITA BERSYUKUR
Al-Fath (10) وَمَنْ لَمْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ فَإِنَّا أَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ سَعِيرًا Dan barangsiapa yang tidak beriman kepada Allah dan.
Materi Pertemuan IV Al Hadis/ As Sunnah.
Disusun Oleh: Muhammad Ridwan, S.Pd.I
Assalammuallaikum Wr. Wb.
ALIRAN SESAT CIRI-CIRI DAN CARA-CARA MENGHINDARINYA
TAAT PADA ATURAN TAAT PADA ATURAN. QS. An – Nisa’ 4 : 59 Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara.
Cinta yang membawa ke surga
Ict dan media dalam pendidikan islam
Menentukan Awal dan Akhir Ramadhan
HUKUM WAKAF.
ICT DAN MEDIA DALAM PENDIDIKLAN ISLAM
Cinta yang membawa ke surga
TUNTUNAN SHALAT TAHAJUD Mari Berilmu Sebelum Beramal dan Bersemangat untuk Beramal di atas Ilmu.
Transcript presentasi:

Tajhiz Mayit (Merawat Janazah) Moh Ma’ruf Khozin

Membaca Surat Yasin Untuk Orang Mati عَنْ مَعْقِلِ بْنِ يَسَارٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ اَلنَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اقْرَؤُوا عَلَى مَوْتَاكُمْ يس رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ وَالنَّسَائِيُّ وَصَحَّحَهُ ابْنُ حِبَّانَ "Dari Ma'qil bin Yasar bahwa Rasulullah Saw bersabda: 'Bacalah surat Yasin di dekat orang-orang yang meninggal.' Ibnu Hajar berkata: Diriwayatkan oleh Abu Dawud, al-Nasa'i dan disahihkan oleh Ibnu Hibban"(Hadis ini juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad No 20316, Abu Dawud No 3121, Ibnu Majah No 1448, al-Thabrani No 510, al-Hakim No 2074, al-Baihaqi No 6392, al-Thayalisi No 931, Ibnu Abi Syaibah No 10853 dan al-Nasa'i dalam al-Sunan al-Kubra No 10913)

Baca Yasin Di Masa Sahabat مسند أحمد - (ج 36 / ص 381) صَفْوَانُ حَدَّثَنِى الْمَشْيَخَةُ أَنَّهُمْ حَضَرُوا عِنْدَ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ الثُّمَالِىِّ حِينَ اشْتَدَّ سَوْقُهُ فَقَالَ هَلْ مِنْكُمْ أَحَدٌ يَقْرَأُ يس قَالَ فَقَرَأَهَا صَالِحُ بْنُ شُرَيْحٍ السَّكُونِىُّ فَلَمَّا بَلَغَ أَرْبَعِينَ مِنْهَا قُبِضَ. قَالَ وَكَانَ الْمَشْيَخَةُ يَقُولُونَ إِذَا قُرِئَتْ عِنْدَ الْمَيِّتِ خُفِّفَ عَنْهُ بِهَا. قَالَ صَفْوَانُ وَقَرَأَهَا عِيسَى بْنُ الْمُعْتَمِرِ عِنْدَ ابْنِ مَعْبَدٍ. Shafwan berkata: “Shaleh bin Syuraih membacakan Yasin di dekat Ghudlaif al-Gathafani. Isa bin Mu’tamir juga membacakan Yasin di dekat Ibnu Ma’bad. Para Guru berkata: Jika Surat Yasin dibacakan di dekat orang yang akan mati, maka akan ringan keluarnya ruh” (HR Ahmad, sanadnya Hasan)

Ahli hadis al-Hafidz Ibnu Hajar juga menilai riwayat amaliyah ulama salaf membaca Yasin saat Ghudlaif akan wafat sebagai dalil penguat (syahid) dari hadis riwayat Ma'qil bin Yasar هَذَا مَوْقُوف حَسَنُ اْلإِسْنَادِ وَغُضَيْف صَحَابِىٌّ عِنْدَ الْجُمْهُوْرِ وَالْمَشِيْخَةُ الَّذِيْنَ نَقَلَ عَنْهُمْ لَمْ يُسَمُّوْا لَكِنَّهُمْ مَا بَيْنَ صَحَابِىٍّ وَتَابِعِىٍّ كَبِيْرٍ وَمِثْلُهُ لاَ يُقَالُ بِالرَّأْىِ فَلَهُ حُكْمُ الرَّفْعُ (روضة المحدثين للحافظ ابن حجر 10 / 266) "Riwayat sahabat ini sanadnya adalah hasan. Ghudlaif adalah seorang sahabat menurut mayoritas ulama. Sementara 'para guru' yang dikutip oleh Imam Ahmad tidak disebut namanya, namun mereka ini tidak lain antara sahabat dan tabi'in senior. Hal ini bukanlah pendapat perseorangan, tetapi berstatus sebagai hadis yang disandarkan pada Rasulullah (marfu')" (Raudlah al-Muhadditsin X/266)

Perintah Umar Baca al-Quran عن أبي خالد الاحمر عن يونس عن الحسن عن عمر قال : احْضُرُوْا أَمْوَاتَكُمْ فَأَلْزِمُوْهُمْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَغْمِضُوْا أَعْيُنَهُمْ إِذَا مَاتُوْا وَاقْرَؤُوْا عِنْدَهُمُ الْقُرْآنَ ( أخرجه عبد الرزاق (3/386 ، رقم 6043) ، وابن أبى شيبة (2/448 ، رقم 10882) Diriwayatkan dari Khalid, dari Yunus, dari al-Hasan dari Umar, ia berkata: Datangilah orang yang meninggal, tuntunlah dengan kalimat Lailaaha illa Allah, pejamkan matanya jika telah mati, dan bacakanlah al-Quran di dekatnya (Riwayat Abdurrazzaq dalam al-Mushannaf 3/386 No 6043 dan Ibnu Syaibah 2/448 No 0882, juga diriwayatkan oleh Said bin Manshur)

4 Kewajiban Untuk Mayit قَالَ لَوْ مُتِّ قَبْلِي لَغَسَلْتُكِ وَكَفَّنْتُكِ وَصَلَّيْتُ عَلَيْكِ وَدَفَنْتُكِ (سنن الدارمي - ج 1 / ص 51) Rasulullah besabda kepada Aisyah: “Jika kamu mati maka saya mandikan, saya kafani, saya salatkan dan saya kuburkan” (HR ad-Darimi, dari Aisyah)

Doa Setelah Mati قَالَتْ عَائِشَةُ وَارَأْسَاهْ . فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - « ذَاكِ لَوْ كَانَ وَأَنَا حَىٌّ ، فَأَسْتَغْفِرُ لَكِ وَأَدْعُو لَكِ » (صحيح البخارى - ج 19 / ص 69) Aisyah mengeluh sakit: “Aduh kepalaku”. Rasulullah bersabda: “Kalau kamu mati dan Aku masih hidup, maka Aku mintakan ampunan untukmu dan kudoakan bagimu” (HR al-Bukhari)

Kirim Berkat Untuk al-Marhum قَالَتْ وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا ذَبَحَ الشَّاةَ فَيَقُولُ « أَرْسِلُوا بِهَا إِلَى أَصْدِقَاءِ خَدِيجَةَ ». قَالَتْ فَأَغْضَبْتُهُ يَوْمًا فَقُلْتُ خَدِيجَةَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِنِّى قَدْ رُزِقْتُ حُبَّهَا ». (صحيح مسلم - ج 16 / ص 85) Aisyah berkata: “Jika Nabi menyembelih kambing, beliau berkata: “Antarkan ini untuk teman-temannya Khadijah” Hingga aku marah pada Nabi. Beliau bersabda: “Aku telah diberi anugerah mencintainya (HR Muslim)

Memandikan Janazah عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ - رضى الله عنهم - قَالَ بَيْنَمَا رَجُلٌ وَاقِفٌ بِعَرَفَةَ إِذْ وَقَعَ عَنْ رَاحِلَتِهِ فَوَقَصَتْهُ - أَوْ قَالَ فَأَوْقَصَتْهُ - قَالَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - اغْسِلُوهُ بِمَاءٍ وَسِدْر (صحيح البخارى - ج 5 / ص 124) “Ketika ada seorang terjatuh dari kendaraannya, Nabi bersabda: Mandikanlah dengan air dan daun Sidr” (HR al-Bukhari)

Memandikan Janazah عَنْ أُمِّ عَطِيَّةَ - رضى الله عنها - قَالَتْ تُوُفِّيَتْ إِحْدَى بَنَاتِ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - فَأَتَانَا النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - فَقَالَ « اغْسِلْنَهَا بِالسِّدْرِ وِتْرًا ثَلاَثًا أَوْ خَمْسًا أَوْ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ إِنْ رَأَيْتُنَّ ذَلِكَ ، وَاجْعَلْنَ فِى الآخِرَةِ كَافُورًا أَوْ شَيْئًا مِنْ كَافُورٍ (صحيح البخارى - ج 5 / ص 120) Rasulullah bersabda kepada Ummi Athiyah: ”Mandikanlah dengan daun secara ganjil, 3, 5 atau lebih. Jadikan kapur di bagian akhir” (HR al-Bukhari)

Tata Cara Memandikan والمستحب أن يجلسه اجلاسا رفيقا ويمسح بطنه مسحا بليغا لما روى القاسم بن محمد قال " توفى عبد الله بن عبد الرحمن فغسله ابن عمر فنفضه نفضا شديدا وعصره عصرا شديدا ثم غسله “(المجموع - ج 5 / ص 168) Disunahkan mendudukkan mayit perlahan, lalu mengusap perutnta dengan keras, sebagaimana Abdullah bin Umar saat memandikan Abdullah bin Abd Rahman” (al-Majmu’ 5/168)

Wudlu’ Mayit عَنْ أُمِّ عَطِيَّةَ - رضى الله عنها - قَالَتْ لَمَّا غَسَّلْنَا بِنْتَ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ لَنَا وَنَحْنُ نَغْسِلُهَا « ابْدَأْنَ بِمَيَامِنِهَا وَمَوَاضِعِ الْوُضُوءِ » (صحيح البخارى - ج 5 / ص 107) Rasulullah bersabda: “Dahulukanlah anggota tubuh yang kanan dan anggota tubuh dalam wudlu” (HR al-Bukhari)

Kafan Mayit عَنْ عَائِشَةَ - رضى الله عنها - أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - كُفِّنَ فِى ثَلاَثَةِ أَثْوَابٍ بِيضٍ سَحُولِيَّةٍ ، لَيْسَ فِيهَا قَمِيصٌ وَلاَ عِمَامَةٌ (صحيح البخارى - ج 5 / ص 137) “Rasulullah Saw dikafani dalam 3 kain putin, yang tidak ada baju gamis dan surban” (HR al-Bukhari)

Kafan Wanita وأما المرأة فانها تكفن في خمسة أثواب ازار وخمار وثلاثة أثواب … روى أن النبي صلي الله عليه وسلم " ناول أم عطية رضي الله عنها في كفن ابنته ام كلثوم أزار أو درعا وخمارا وثوبين ملآءا (المجموع - ج 5 / ص 205) “Wanita dikafani 5 kain, selendang, kerudung dan 3 kain. Ummu Athiyah mengafani Ummi Kultsum dengan selendang, gamis baju, kerudung dan 2 kain” (al-Majmu’ 5/205)

Salat Janazah عَنْ مَالِكِ بن هُبَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:"مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصَلِّي عَلَيْهِ ثَلاثُ صُفُوفٍ إِلا أَوْجَبَ"، قَالَ: وَكَانَ مَالِكٌ إِذَا اسْتَقْبَلَ أَهْلَ الْجَنَازَةِ جَزَّأَهُمْ ثَلاثَةَ صُفُوفٍ (المعجم الكبير للطبراني - ج 14 / ص 209) Rasulullah Saw bersabda: “Tidak ada mayit yang disalati 3 shaf, kecuali diampuni” Imam Malik jika menyalati janazah membagi jamaah 3 shaf (HR ath-Thabrani dalam Mu’jam al-Kabir)

قَالَ « مَا مِنْ مَيِّتٍ يُصَلِّى عَلَيْهِ أُمَّةٌ مِنَ الْمُسْلِمِينَ يَبْلُغُونَ مِائَةً كُلُّهُمْ يَشْفَعُونَ لَهُ إِلاَّ شُفِّعُوا فِيهِ » وَفِي رِوَايَةٍ قَالَ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « مَا مِنْ رَجُلٍ مُسْلِمٍ يَمُوتُ فَيَقُومُ عَلَى جَنَازَتِهِ أَرْبَعُونَ رَجُلاً لاَ يُشْرِكُونَ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلاَّ شَفَّعَهُمُ اللَّهُ فِيهِ » “Tidak ada orang yang meninggal yang disalati oleh segolongan muslimin yang mencapa 100 orang (riwayat yang lain 40 orang), kesemuanya memberi syafaat kepadanya, kecuali mereka akan mendapatkan syafaat” (HR Muslim)

Salat Janazah 4 Takbir عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ - رضى الله عنه - أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - نَعَى النَّجَاشِىَّ فِى الْيَوْمِ الَّذِى مَاتَ فِيهِ ، وَخَرَجَ بِهِمْ إِلَى الْمُصَلَّى فَصَفَّ بِهِمْ ، وَكَبَّرَ عَلَيْهِ أَرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ (البخارى) Rasulullah Saw melakukan salat janazah untuk Raja Najjasyi sebanyak 4 takbir (HR al-Bukhar) Takbir 1: al-Fatihah. Takbir 2: Salawat. Takbir 3: Doa mayit. Takbir 4: Salam

عَنْ أَبِى غَالِبٍ قَالَ صَلَّيْتُ مَعَ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَلَى جَنَازَةِ رَجُلٍ فَقَامَ حِيَالَ رَأْسِهِ ثُمَّ جَاءُوا بِجَنَازَةِ امْرَأَةٍ مِنْ قُرَيْشٍ فَقَالُوا يَا أَبَا حَمْزَةَ صَلِّ عَلَيْهَا. فَقَامَ حِيَالَ وَسَطِ السَّرِيرِ. فقَالَ لَهُ الْعَلاَءُ بْنُ زِيَادٍ هَكَذَا رَأَيْتَ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- قَامَ عَلَى الْجَنَازَةِ مُقَامَكَ مِنْهَا وَمِنَ الرَّجُلِ مُقَامَكَ مِنْهُ قَالَ نَعَمْ. فَلَمَّا فَرَغَ قَالَ احْفَظُوا. (سنن الترمذي - ج 3 / ص 352) ”Abu Ghalib berkata: Saya salat janazah laki-laki bersama Anas bin Malik, kemudian ia berdiri lurus dengan kepala mayit. Lalu mereka mendatangkan janazah wanita dari Quraisy, mereka berkata: Wahai Abu Hamzah (kunyah / nama sebutan Anas), salatkanlah janazah wanita ini! Kemudian Anas berdiri lurus di tengah-tengah tempat janazah. Ala’ bin Ziyad bertanya: Seperti inikah engkau melihat Rasulullah Saw berdiri di depan janazah sebagaimana kamu berdiri di depan janazah laki-laki dan perempuan? Anas menjawab: Ya. Selesai salat Anas berkata: Jagalah oleh kalian” (HR Turmudzi, ia berkata hadis ini hasan. Asy-Syaukani berkata: Perawi sanadnya terpercaya)

Kepala Janazah Saat Disalati وفي هامش المغني لصاحبه والاولى كما قال السمهودي في حواشي الروضة جعل رأس الذكر عن يسار الامام ليكون معظمه على يمين الامام اه. (حواشي الشرواني - ج 3 / ص 158) “Seperti dikatakan oleh as-Sumhudi, yang utama adalah posisi kepala janazah berada di sebelah kiri imam” (Hawasyai asy-Syarwani, 3/158)

Kesaksian مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوْتُ يَشْهَدُ لَهُ أَرْبَعَةُ أَهْلِ أَبْيَاتٍ مِنْ جِيْرَانِهِ اْلأَدْنِيْنَ أَنَّهُمْ لاَ يَعْلَمُوْنَ مِنْهُ إِلاَّ خَيْرًا إِلاَّ قَالَ اللهُ قَدْ قَبِلْتُ عِلْمَكُمْ فِيْهِ وَغَفَرْتُ لَهُ مَا لاَ تَعْلَمُوْنَ (أخرجه أحمد رقم 13565 قال الهيثمى رجاله رجال الصحيح) “Tak seorang muslim pun yang mati yang disaksikan oleh 4 tetangga rumah terdekatnya bahwa mereka tidak mengetahui kecuali kebaikan si mayit, melainkan Allah berfirman: Aku terima (kesaksian) yang kalian ketahui tentang dia, dan Aku ampuni yang tak kalian ketahui" (HR Ahmad No 13565. Disahihkan oleh al-Hafidz al-Haitsami, Majma' az-Zawaid III/4)

Mengantar Janazah عَنِ انِ عُمَرَ قَالَ لَمْ يَكُنْ يُسْمَعُ مِنْ رَسُوْلِ اللهِ وَهُوَ يَمْشِي خَلْفَ الْجَنَازَةِ إِلاَّ قَوْلُ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ مُبْدِيًا وَرَاجِعًا “Tidak didengar dari Rasulullah Saw yang mengiringi janazah kecuali ucapan La ilaha illa Allah, baik ketika berangkat atau pulang” Hadis ini diriwayatkan oleh Ibnu 'Adi dalam kitab al Kamil sebanyak dua kali (I/271 dan IV/299).

Menggali Kubur قَالَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- « احْفِرُوا وَوَسِّعُوا وَأَحْسِنُوا وَادْفِنُوا الاِثْنَيْنِ وَالثَّلاَثَةَ فِى الْقَبْرِ وَقَدِّمُوا أَكْثَرَهُمْ قُرْآناً » (مسند أحمد - ج 35 / ص 3) Nabi Saw bersabda: “Galilah, lebarkanlah dan baguskanlah. Kuburlah 2 atau 3 mayit dalam satu kubur. Dahulukanlah orang yang paling banyak al-Qurannya” (HR Ahmad)

Adzan di Kuburan قَدْ يُسَنُّ الْأَذَانُ لِغَيْرِ الصَّلَاةِ كَمَا فِي آذَانِ الْمَوْلُودِ ، وَالْمَهْمُومِ ، وَالْمَصْرُوعِ ، وَالْغَضْبَانِ وَمَنْ سَاءَ خُلُقُهُ مِنْ إنْسَانٍ ، أَوْ بَهِيمَةٍ وَعِنْدَ مُزْدَحَمِ الْجَيْشِ وَعِنْدَ الْحَرِيقِ قِيلَ وَعِنْدَ إنْزَالِ الْمَيِّتِ لِقَبْرِهِ قِيَاسًا عَلَى أَوَّلِ خُرُوجِهِ لِلدُّنْيَا لَكِنْ رَدَدْته فِي شَرْحِ الْعُبَابِ وَعِنْدَ تَغَوُّلِ الْغِيلَانِ أَيْ تَمَرُّدِ الْجِنِّ لِخَبَرٍ صَحِيحٍ فِيهِ ، وَهُوَ ، وَالْإِقَامَةُ خَلْفَ الْمُسَافِرِ (تحفة المحتاج في شرح المنهاج - ج 5 / ص 51) “Terkadang adzan disunahkan untuk selain salat, seperti adzan di telinga anak yang lahir, orang yang kesusahan, orang yang pingsan, orang yang marah, orang yang buruk etikanya baik manusia maupun hewan, saat pasukan berperang, ketika kebakaran, dikatakan juga ketika menurunkan mayit ke kubur, dikiaskan terhadap saat pertama datang ke dunia. Namun saya membantahnya di dalam kitab Syarah al-Ubab. Juga disunahkan saat kerasukan jin, berdasarkan hadis sahih, begitu pula adzan dan iqamah saat melakukan perjalanan” (Tuhfat al-Muhtaj 5/51)

Al-Hafidz al-Hamawi ولما أنزل في قبره عمل المؤذنون ببدعته التي ابتدعها مدة سنوات بدمشق من افادته إياهم أن الأذان عند دفن الميت سنة وهو قول ضعيف ذهب إليه بعض المتأخرين ورده ابن حجر في العباب وغيره فأذنوا على قبره (خلاصة الأثر في أعيان القرن الحادي عشر – ج 3 / ص 32) Ketika janazahnya diturunkan ke kubur, para muadzin melakukan bid’ah yang mereka lakukan selama beberapa tahun di Damaskus, yang diampaikan oleh beliau (Syaikh Muhammad bin Muhammad bin Yusuf) kepada mereka bahwa ‘adzan ketika pemakaman adalah sunah’. Ini adalah pendapat lemah yang dipilih oleh sebagian ulama generasi akhir. Pendapat ini ditolak oleh Ibnu Hajar dalam kitab al-Ubab dan lainnya, maka mereka melakukan adzan di kuburnya” (Khulashat al-Atsar 3/32)

Adzan di Makam Ibnu al-Jauzi (508-597 H / 1116-1201 M) وَأُنْزِلَ فِي اْلحُفْرَةِ، وَالْمُؤَذِّنُ يَقُوْلُ اللهُ أَكْبَرُ، وَحَزَنَ عَلَيْهِ الْخَلْقُ، وَبَاتُوْا عِنْدَ قَبْرِهِ طُوْلَ شَهْرِ رَمَضَانَ يَخْتِمُوْنَ الْخَتَمَاتِ، بِالشَّمْعِ وَالْقَنَادِيْلِ (سير أعلام النبلاء للذهبي - ج 21 / ص 379) “Dan Ibnu al-Jauzi diturunkan ke lobang kuburan dan muadzin berkata: Allahu Akbar, orang-orang sedih, mereka menginap di kuburnya sepanjang bulan Ramadlan, mereka mengkhatamkan al-Quran beberapa kali dengan lilin dan lentera (al-Hafidz adz-Dzahabi, Siyar A’lam an-Nubala’ 21/379)

( قال صلى الله عليه وسلم عن البيت الحرام : " قبلتكم أحياء وأمواتا " ( قال صلى الله عليه وسلم عن البيت الحرام : " قبلتكم أحياء وأمواتا " . رواه أبو داود ) . ص 165 حسن . رواه أ بو داود ( 2875 ) وكذا النسائي ( 2 / 165 )

Talqin Kubur Ahli hadis al-'Ajluni berkata: قَوَّاهُ الضِّيَاءُ فِي أَحْكَامِهِ ثُمَّ الْحَافِظُ ابْنُ حَجَرٍ أَيْضًا بِمَا لَهُ مِنَ الشَّوَاهِدِ وَنَسَبَ اْلإِمَامُ أَحْمَدُ الْعَمَلَ بِهِ لأَهْلِ الشَّامِ وَابْنُ الْعَرَبِي لأَهْلِ الْمَدِيْنَةِ وَغَيْرُهُمَا لِقُرْطُبَةَ (كشف الخفاء ومزيل الالباس عما اشتهر من الاحاديث على ألسنة الناس للمحدث العجلوني 1 / 316) "Hadis Talqin ini dikuatkan oleh al-Dliya' dalam kitab al-Ahkam, juga dikuatkan oleh Ibnu Hajar berdasarkan dalil-dali penguat. Imam Ahmad menisbatkan amaliyah Talqin dilakukan oleh ulama Syam, Ibnu al-Arabi menisbatkannya pada ulama Madinah, yang lainnya menisbatkannya pada ulama Cordoba (Spanyol)" (Kasyf al-Khafa' I/316)

Wanita Ikut Mengantar عَنْ أُمِّ عَطِيَّةَ - رضى الله عنها - قَالَتْ نُهِينَا عَنِ اتِّبَاعِ الْجَنَائِزِ ، وَلَمْ يُعْزَمْ عَلَيْنَا . (صحيح البخارى - ج 5 / ص 147) Diriwayatkan dari Ummi Athiyah: “Kami dilarang mengantar janazah, namun tidak secara tegas” (Sahih al-Bukhari 5/147)

Hadis Fadilah Tarawih Iddah wanita kerja Haid ziarah Titipan anak yatim