DESKRIPSI HASIL OBSERVASI RISTANTO A410 080 052
A. PROFIL PERUSAHAAN Nama Usaha. : “SIDODADI” Tahun pendirian A. PROFIL PERUSAHAAN Nama Usaha : “SIDODADI” Tahun pendirian : 1999 Pemilik : Bpk. Warjo Lokasi : jl. Nakula, Dsn.Samben, Ds.Pilangpayung Rt.05/Rw. V Kec.Toroh, Kab.Grobogan Jenis Usaha : Makanan ringan Jenis Produk : Kripik singkong Kripik pisang Kripik ubi Marneng Kacang kulit
B. Profil Pemilik Perusahaan Nama : Warjo Tempat tanggal lahir : Grobogan, 19 Januari 1949 Alamat : jl. Nakula, Dsn.Samben, Rt.05/Rw. V Ds.Pilangpayung, Kec.Toroh, Kab.Grobogan Status : Menikah Pendidikan terakhir : SD N 1 Pilangpayung
C. Riwayat Pendirian dan Perkembangan Usaha Berawal dari keinginan untuk mencari pendapatan yang lebih, Pak Warjo berniat mengubah perkekonomian dan penghasilan keluarga yang tidak cukup hanya mengandalkan hasil dari pertanian, sedangkan kebutuhan semakin meningkat, anak-anaknya pun semakin dewasa dan ingin melanjutkan sekolah.
Oleh karena itu Pak warjo yang awalnya berprofesi sebagai petani, sejak tahun 1999 melihat-lihat di pasar banyak sekali penjual jajanan, ia pun beranggapan kalau makanan ringan atau cemilan merupakan barang yang disukai masyarakat. Selanjutnya ia mencoba-coba membuat makanan ringan dengan peralatan sederhana, dengan sang istri pertama kali ia membuat kripik pisang. Setelah 2-3 tahun berkembang ia menambah jenis produksinya yaitu kripik singkong, kripik ubi, marneng, kacang kulit hingga sekarang.
D. Strategi Permodalan - Pisang / hari =Rp 500.000,00 Modal / hari - Pisang / hari =Rp 500.000,00 - Kacang/ hari (60kg – 120kg)= Rp 2.040.000,00 Rp 17.000,00/kg - Singkong / hari (150 kg) = Rp 195.000,00 Rp 1.300,00/kg - Jagung / hari (50kg – 100kg)= Rp 350.000,00 Rp 3.500,00/kg Ubi /hari (50kg) = Rp 60.000,00 Minyak goreng/hari 34kg x4=Rp 1.600.000,00 Kayu bakar/ hari (25 ikat) = Rp 300.000,00 Total biaya/hari = Rp 5.045.000,00
E. Proses Produksi / Jasa Cara membuat makanan ringan yang berjenis kripik yaitu: Pertama bahan baku (pisang, ubi, singkong dikupas kulitnya) Kemudian diparut menggunakan parut sesuai dengan ukuranya. Setelah itu dicuci dengan air hingga bersih sesuai dengan jenisnya masing-masing. Kemudian dipindahkan pada wadah yang bersih dan diberi bumbu dan pewarna makanan. Setelah bumbu tercampur merata kemudian digoreng hingga matang.
Cara membuat makanan ringan marneng yaitu: Pertama bahan baku jagung yang sudah kering direbus dengan campuran gamping. Setelah itu dibersihkan/dicuci dengan air. Letakkan pada wadah yang tidak meresap air misal wadah dari bambu. Kemudian digoreng Baru setelah itu diberi bumbu.
Cara membuat makanan ringan kacang kulit yaitu: Pertama kacang yang sudah kering dicuci hingga bersih. kemudian dijemur dibawah terik matahari hingga kering. Setelah itu digoreng menggunakan penggorengan tong yang sudah dibuat khusus. Dalam penggorengan ini harus diperhatikan agar tidak gosong
F. Strategi Pemasaran Dalam pemasaran dan distribusi hasil produksinya, Pak Warjo memiliki 6 salles keliling termasuk salah satunya dia sendiri, barang produksinya di pasasarkan di toko-toko/warung dan pasar tradisional, ia juga melayani pesanan. Selain itu ia juga melayani pembelian langsung di rumah, ia pun melayani apabila ada orang yang sudah memiliki bahan baku sendiri/bahan mentah seperti kacang, jagung, untuk dijadikan barang jadi. Pemasaran produksi makanan ringan juga didukung oleh promosi mealui iklan di radio lokal. Pasar atau penjualan produksi Pak Warjo ini sudah sampai ke luar pulau jawa yaitu Bali dan Kalimantan.
Daftar harga K. Pisang 1 kg Rp 22.000,00 ½ kg Rp 11.000,00 2 ons K. Ubi Rp 20.000,00 Rp 10.000,00 K.Singkong Rp 17.000,00 Rp 8.500,00 Marneng Rp 5.000,00 Rp 1.000,00 Kacang kulit 3 ¼ ons Rp 6.000,00 2 ½ ons Rp 3.000,00
G. Pengelolaan Tenaga Kerja Usaha makanan ringan “SIDODADI” oleh Pak Warjo ini memiliki 6 karyawan tetap bagian produksi, untuk karyawan pengemasan tidak tetap. Jadi jumlah ada 10 karyawan, yang terbagi atas berbagi bidang sebagai berikut: 2 orang sebagai pengupas dan pencucian serta penjemuran 2 orang bagian penggorengan 2 orang bagian perebusan 4 orang bagian penimbangan dan pengemasan. Semua karyawan mulai bekerja dari jam 8 pagi hingga jam 5 sore, sistem kerja karyawan adalah kerjasama tim jadi saling membantu antar bidang tidak sendiri-sendiri, Pak Warjo dan istrinya pun ikut membantu dalam proses tersebut.
H. Kiat Sukses Pemilik Usaha Kiat sukses dari Pak Warjo bahwa kesuksesan itu dapat kita raih asalkan kita tetap berusaha dan senantiasa berdo’a selalu. Dengan dukungan dari sang istri serta ketiga anak yang menjagi kebanggaannya ia akan tetap semangat menjalankan usaha ini meski usianya kini sudah menginjak 60an. Kata Pak Warjo “orang hidup harus berusaha, entah apa yang terjadi esok yang penting usaha dulu dan berdo’a”.
Lampiran-Lampiran
Bisnis Plan Cucian Motor dan mobil karena orang sekarang malas untuk mencuci kendaraannya sendiri, perlu adanya jasa tersebut.
Di jaman serba susah seperti sekarang ini, apapun yang ada di sekitar kita pasti akan muncul sebuah peluang bisnis jika ada kemauan yang kuat. Termasuk bisnis cuci motor. Eits!! jangan Anda anggap remeh bisnis yang satu ini, uang akan terus mengalir karena pelanggan yang datang tidak akan ‘putus mata rantainya’. Bisnis ini hanya membutuhkan modal sedikit dan pengelolaan yang tidak rumit. Apalagi jika Anda mempunyai tempat sendiri atau kerja sama dengan pemilik tempat melalui sistem bagi hasil.
Pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan Standar kebersihan motor dan cara membersihkannya. Mesin kendaraan bermotor (jangan sampai karena ketidaktahuan,mesin motor malah rusak karena terkena air). Pembukuan sederhana, menyangkut pencatatan modal awal, operasional bulanan, dan pendapatan. Akses untuk mendapatkan tenaga yang bisa membantu membersihkan motor.
Modal yang diperlukan Tempat dengan luas minimal 12 meter persegi untuk 2-3 motor. Dana sekitar Rp.5.000.000,-. Modal diperlukan untuk membeli pompa air, kompresor, dan peralatan cuci, seperti sabun, sampo motor, sikat, kain lap (kanebo), dan pengkilap cat motor. Modal ini termasuk untuk perbaikan tempat sesuai dengan kebutuhan, seperti kran dan saluran air. Tenaga kerja, 2-3 orang, untuk mencuci motor (salah satu merangkap sebagai tenaga kerja administrasi). Jika makin banyak pengguna jasa yang datang, jumlah tenaga kerja bisa ditambah.
Kiat menjalankan usaha Cari lokasi usaha yang banyak kendaraan bermotor. Pertimbangkan persaingan dan lingkungan yang banyak penduduk. Mencari dan melatih tenaga kerja tentang cara dan standar kebersihan dalam mencuci sepeda motor sampai menyemir ban. Pilih pekerja yang mau bekerja keras dan tidak malas. Gaji mereka berdasarkan jumlah motor yang dicuci. Ini dapat merangsang mereka agar giat bekerja dan mengurangi resiko jika jumlah konsumen sedikit. Latih tenaga kerja tersebut cara melayani dan berhubungan dengan konsumen. Tentukan harga cuci sepeda motor. Biasanya harga berkisar Rp. 4.500,- – Rp. 6.000,-. Penentuan harga tergantung dari potensi pengguna jasa dan pelayanan yang ditawarkan. Misalnya, menambah dengan menyemir ban. Administrasi yang rapi, yaitu mencatat setiap pengeluaran (listrik, air, gaji pegawai, iuran warga) dan pemasukan. Berikan kwitansi pada setiap konsumen yang mencuci motornya.
Peluang usaha yang bisa anda gabungkan dengan usaha ini Menjual peralatan mencuci motor, seperti sampo motor. Menjual aksesori motor, seperti helm, stiker, dan lampu spion. Menyediakan jasa ganti oli dan perawatan mesin motor lainnya. Menjual motor second.
Product Information: PAKET CUCI MOTOR Rp. 5.900.000,- . NAMA BARANG Jumlah 1 unit JETMAN Power Sprayer model 22 bahan bakar bensin 5,5 pk, 1 unit Kompressor Multypro BC 075 ; 3/4 pk, 1 unit TABUNG SNOW WASH 20 LTR ,1 unit Ice Cream Shampoo pilihan (pink/orange/aple) 30 liter. Semir Ban 10 liter Kanebo , 2 buah Air gun kompresor 2 buah
Terima kasih