R CORNEAWATY CHANIRA I B 140071 PERUBAHAN DAN ADAPTASI PSIKOLOGIS DALAM MASA KEHAMILAN PADA KEHAMILAN TRIMESTER I, II, III R CORNEAWATY CHANIRA I B 140071
Perubahan Psikologis Pada Kehamilan Trimester I Trimester I sering dianggap sebagai periode penyesuaian. Penyesuaian terhadap kenyataan bahwa ia sedang mengandung. Sebagian wanita merasa sedih tentang kenyataan bahwa ia hamil. Beberapa wanita yang telah merencanakan kehamilan atau berusaha keras untuk hamil, merasa senang sekaligus tidak percaya bahwa dirinya telah hamil dan mencari tanda bukti kehamilan pada setiap jengkal tubuhnya.
Trimester pertama adalah saat yang special karena seorang ibu akan menyadari kehamilannya. Selama kehamilan sedapat mungkin wanita hamil harus beradaptasi dengan kondisi psikologisnya. Pada trimester pertama seorang ibu akan selalu mencari tanda – tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Segala perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan seksama.
Stress yang terjadi pada kehamilan Trimester I Ada 2 tipe stress yaitu yang negative dan positif, kedua stress ini dapat mempengaruhi reaksi individu. Ada pula yang bersifat intrinsik dan ekstrinsik. Stress instrinsik berhubungan dengan tujuan pribadi dari individu, yang mana individu berusaha untuk membuat sempurna mungkin baik dalam kehidupan pribadinya maupun dalam kehidupan sosialnya secara professional.
Stress ekstrinsik timbul karena factor eksternal seperti rasa sakit kehilangan, kesendirian dan masa reproduksi. Menurut Burnard ( 1991 ) stress selama masa reproduksi dapat dihubungkan dengan 3 aspek utama seperti : Stress didalam individu Stress yang disebabkan oleh pihak lain Stress yang disebabkan penyesuaian terhadap tekanan social
Respon psikologi kehamilan Triwulan pertama Reaksi psikologis dan emosi timbul pada beberapa wanita : kecemasan, kegusaran, perasaan panic terhadap kehamilan dan segala akibatnya. Dalam pikiran mereka kehamilan merupakan : ancaman, kegawatan, ketakutan, bahaya bagi dirinya. Sikap mereka : tidak hanya menolak kehamilan, tapi berusaha menggugurkan, kadang – kadang mencoba bunuh diri.
Perubahan Psikologis Pada Kehamilan Trimester II Peningkatan rasa memiliki dan mulai dapat kembali pada minat semula, adanya gerak anak menjadikan ibu semakin merasakan kehamilan, mulai membayangkan fisik calon bayi dan merancang rencana masa depan untuknya, ibu merasakan peningkatan.
Trimester II dapat dibagi menjadi 2 fase yaitu Fase Prequickening ( sebelum adanya pergerakan janin yang dirasakan ibu ) Selama akhir trimester pertama dan masa prequickening pada trimester II, ibu hamil mengevaluasikan lagi hubungannya dan segala aspek didalamnya dengan ibunya yang telah terjadi selama ini. Proses yang terjadi dalam masa pengevaluasian kembali ini adalah perubahan identitas dari penerima kasih sayang ( dari ibunya ) menjadi pemberi kasih sayang ( persiapan menjadi seorang ibu ).
Fase postquickening ( setelah adanya pergerakan janin dirasakan ibu ) Setelah ibu hamil merasakan quickening, identitas keibuan yang jelas akan muncul. Ibu hamil akan focus pada kehamilan dan persiapan menghadapi peran baru sebagai seorang ibu perubahan ini bisa menyebabkan kesedihan meninggalkan peran lamanya sebelum kehamilan, terutama pada ibu yang mengalami hamil pertama kali dan wanita karir.
Pergerakan bayi yang dirasakan membantu ibu membangun konsep bahwa bayinya adalah individu yang terpisah dari dirinya. Hal ini menyebabkan perubahan focus pada bayinya. Pada saat ini jenis kelamin bayi tidak begitu dipikirkan karena perhatian utama adalah kesejahteraan janin ( kecuali beberapa suku yang menganut system patrilineal / matrilineal ).
Respon psikologi triwulan kedua : konsep abstrak kehamilan menjadi identifikasi nyata : perut membesar, gerakan janin terasa ( quickening ) gerakan ini merupakan peristiwa penting karena gerakan janin lembut ini bahwa kehidupan terjadi dalam rahim, dokter atau bidan mendengar denyut jantung janin, wanita sudah dapat menyesuaikan diri dengan kenyataan, ia mulai memikirkan, janin merupakan bagian dari dirinya yang secara keseluruhan bergantung padanya, sekarang ia mengatakan ‘’ saya akan mempunyai bayi’’.
Perubahan Psikologis Pada Trimester III Trimester III sering disebut periode penantian dengan penuh kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayinya sebagai makhluk yang terpisah sehingga ia tidak sabar menanti kehadiran sang bayi. Perasaan was – was mengingat bayi dapat lahir kapanpun, membuatnya berjaga jaga dan memperhatikan serta menunggu tanda dan gejala persalinan muncul.
Pergerakan janin dan pembesaran uterus menjadi hal yang mengingatkan keberadaan bayi. Wanita mungkin merasa cemas dengan kehidupan bayi dan kehidupannya sendiri seperti apakah bayinya akan lahir normal. Pada trimester III ibu akan kembali merasakan ketidaknyamanan fisik yang semakin kuat menjelang akhir kehamilan. Ia akan merasa canggung, jelek, berantakan, dan memerlukan dukungan yang sangat besar dan konsisten dari pasangannya.
Rasa cemas dan takut akan proses persalinan dan kelahiran meningkat, menjadi perhatian, rasa sakit, luka saat melahirkan, kesehatan bayinya, kemampuan menjadi ibu yang bertanggung jawab dan bagaimana perubahan hubungan dengan suami, ada gangguan tidur, harus dijelaskan tentang proses persalinan dan kelahiran sejelas – jelasnya agar timbul kepercayaan diri pada ibu bahwa dia dapat melalui proses persalinan dengan baik, memasuki trimester III, wanita kembali akan merasa takut berhubungan akan berakibat buruk terhadap janin.
TANDA KEHAMILAN PASTI Gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasa/ diraba juga bagian janin. Denyut jantung janin: Didengar dengan stetoskop – monorae leanec. Dicetak dan didengar alat Doppler. icetak dengan alat /foto – elektro kardiogram. Dilihat dengan USG. Kelihatan tulang-tulang janin dalam foto Roentgen
Tanda Kemungkinan Hamil Pembesaran, perubahan bentuk dan konsistensi rahim. Pemeriksaan dalam diraba bahwa uterus membesar dan makin lama makin bundar bentuknya. Tanda piscazek, uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas. Konsistensi rahim menjadi lebih lunak terutama daerah isthmus uteri yang disebut “tanda Hegar” Konsistensi rahim menjadi lebih lunak terutama daerah isthmus uteri yang disebut “tanda Hegar”.
Perubahan pada serviks. Di luar kehamilan konsistensi serviks keras, seperti ujung hidung. Dalam kehamilan serviks menjadi lunak, seperti bibir atau ujung bawah daun telinga. Kontraksi Braxton hicks. Waktu palpasi uterus yang lunak menjadi keras karena berkontraksi
Balotemen. Dapat ditentukan dengan pemeriksaan luar maupun dengan jari yang melakukan pemeriksaan dalam. Pada bulan keempat dan kelima janin itu kecil dibandingkan dengan banyaknya air ketuban maka kalau rahim didorong dengan sekonyong- konyong atau di goyang maka anak akan melenting ke dalam rahim. Meraba bagian anak. Dapat dilakukan bila anak sudah besar. Kadang-kadang tumor yang padat seperti myoma, fibroma, dapat menyerupai bentuk anak.
Pembesaran perut. Setelah bulan ketiga, rahim dapat diraba dari luar dan mulai pembesaran perut. Tanda Chadwick. Warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu. Hasil positif pada tes kehamilan Anda tidak akan tahu pasti apakah anda menjadi seorang ibu sampai anda melakukan tes kehamilan. Jika Anda mendapatkan hasil negatif dan masih belum mendapatkan haid, mungkin itu hanya saja anda terlalu dini untuk melakukan tes kehamilan.
Tanda-tanda Kehamilan Tidak Pasti Amenore Amenore merupakan salah satu tanda kehamilan tidak pasti karena amenore bisa terjadi pada wanita yang siklus menstruasinya tidak teratur baik pengaruh hormonal maupun pola makan, stress dan kecapaian. Mual Meskipun 50% mual dialami oleh wanita yang sedang hamil tetapi gejala mual ini bukan merupakan tanda pasti pada kehamilan kerena mual seperti ini bisa dialami oleh selain wanita hamil dengan berbagai faktor penyebab terjadinya mual tersebut.
Mengidam wanita hamil biasanya menginginkan makanan- makanan tertentu. Ini terjadi bulan-bulan pertama hal inilah yang sering kita kenal dengan mengidam. Tetapi mengidam bukan salah satu tanda pati bahwa wanita mengalami kehamilan. Pingsan Mungkin Anda sering menonton adegan wanita hamil yang pingsan. Namun faktanya ini dapat terjadi karena kadar jumlah gula di tubuh yang rendah. gejala pingsan ini tidak menjadi tanda pasti kehamilan karena pingsan bisa dialami oleh siapapun baik yang sedang mengalami gangguan kesehatan dll .
Anoreksia Memalingkan hidung dari suatu makanan tertentu biasanya merupakan tanda-tanda awal bahwa sedang hamil. Bahkan bau makanan tertentu bisa menyebabkan rasa mual di awal kehamilan. Satu studi mengatakan bahwa ibu hamil biasanya tidak suka pada bau kopi di minggu- minggu awal kehamilannya. Daging, produk yang mengandung susu Dan makanan berbumbu tajam adalah objek yang biasanya paling tidak disukai pada saat kehamilan.
Mamae menjadi tegang dan besar Pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang merangsang duktuli dan alveoli di mamae. Kelenjar Montgomery tampak lebih jelas.tetapi ini bukan merupakan tanda pasti kehamilan karena hal seperti ini juga bisa terjadi pada wanita yang akan mengalami menstruasi. Sering kencing Karena pada kandung kencing saat bulan-bulan pertama tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada akhir triwulan ketiga, gejala ini timbul lagi karena kepala janin menekan kandung kemih
Varises Terdapat pada kaki, betis, vulva biasanya dijumpai pada triwulan terakhir.tetapi varisespun bisa terjadi pada wanita bukan hamil.i. Pigmentasi kulit Pengaruh hormon kortikostroid plasenta yang merangsang nelanofor dan kulit. Dijumpai pada muka (chlosma gravidarum) areola mamae menjadi lebih hitam, leher dan dinding perut (linea nigra = grisea).