Dosen Pengampu : Ali Hanafiah, SE. MM. Mata Kuliah : Manajemen Perubahan MINGGU KE - 14 Kemampuan Akhir Yang Diharapkan : Memahami organisasi dan transformasi budaya dalam Manajemen Perubahan. Bahan Kajian: Organisasi & transformasi budaya dlm Manajemen Perubahan. Mengacu ke bahan ujian diatas maka modul sesi 14 ini, dikutip dan disarikan dari Nasution (2010: 158-182) dan http://managementhelp.org PENGANTAR TENTANG ORGANISASI Secara definisi, organisasi dalam bentuk yang paling sederhana (dan tidak selalu berbentuk badan hukum, misalnya: perusahaan) adalah seorang atau sekelompok orang sengaja diselenggarakan untuk mencapai tujuan, secara keseluruhan umum atau serangkaian tujuan. Dan pada organisasi bisnis ukuran dapat terdiri dari satu orang sampai dengan terdiri dari puluhan ribu. Organisasi sebagai sebuah sistem. Dengan memahaminya sebagai suatu sistem membantu kita dalam memahami apa itu organisasi. Sederhananya, sebuah sistem adalah sebuah koleksi terorganisir dari bagian yang sangat terintegrasi untuk mencapai tujuan secara keseluruhan. Sistem ini memiliki berbagai masukan yang diolah untuk menghasilkan output tertentu, yang bersama-sama, mencapai tujuan keseluruhan yang diinginkan oleh organisasi. Ada umpan balik di antara berbagai bagian untuk memastikan mereka tetap selaras untuk mencapai tujuan keseluruhan organisasi. Ada beberapa kelas sistem, mulai dari kerangka kerja yang sangat sederhana sampai ke sistem sosial, mana yang paling kompleks. Jadi, organisasi juga merupakan sistem sosial. Sistem memiliki input, proses, keluaran (output) dan hasil (outcome). Untuk menjelaskan, input ke sistem termasuk sumber daya seperti bahan baku, uang, teknologi dan orang. Masukan-masukan melalui proses di mana mereka selaras, pindah bersama dan terkoordinasi, akhirnya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan untuk sistem. Output adalah hasil yang nyata dihasilkan oleh proses dalam sistem, seperti produk atau jasa untuk konsumen. Jenis lain hasilnya adalah hasil, atau manfaat bagi konsumen, misalnya, pekerjaan bagi pekerja, meningkatkan kualitas hidup untuk pelanggan. Sistem bisa menjadi seluruh organisasi, atau departemen nya, kelompok, proses, dan lai-lain. Tanggapan datang dari, misalnya, karyawan yang melakukan proses dalam organisasi, pelanggan / klien menggunakan produk dan layanan, dan lain-lain. Tanggapan juga datang ‘13 Manajemen Perubahan Ali Hanafiah, SE. MM. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id 1
yang baik dan yang diinginkan. kinerja organisasi. Keyakinan adalah semua asumsi dan persepsi tentang sesuatu, orang dan organisasi secara keseluruhan, dan diterima sebagai sesuatu yang benar. Core values adalah nilai-nilai dominan yang diterima di seluruh organisasi, sedangkan pola perilaku adalah cara orang bertindak terhadap orang lainnya. Suatu organisasi dengan keyakinan atas potensi orangnya dan core values atas penghargaan, akan mempunyai pola perilaku yang baik dan yang diinginkan. Tujuan keberadaan budaya suatu organisasi adalah melengkapi para anggotanya dengan rasa (identitas) organisasi dan menimbulkan komitmen terhadap nilai-nilai yang dianut organisasi. Menurut Jusi, beberapa komponen nilai inti akan cenderung mempengaruhi budaya organisasi (2001, dalam Moeliono, 2005), seperti gambar berikut. Menurut Jusi, budaya yang kuat didukung sejumlah faktor, yaitu: leadership, sense of direction, climate, positive teamwork, value add system, enabling structure, appropriate competences, dan developed individual. Di antara faktor pendukung tersebut, ternyata faktor leadership sangat menonjol dalam arti komitmen, kesungguhan tekad dari pimpinan puncak merupakan faktor utama dan sangat mendukung terlaksananya suatu budaya perusahaan. Budaya organisasi menjadi acuan bersama dalam melakukan interaksi dalam organisasi. Budaya organisasi adalah bagaimana orang merasakan tentang pekerjaan yang baik dan apa yang membuat orang bekerja bersama secara kompak dan harmoni. Budaya organisasi merupakan perekat bagi semua hal di dalam organisasi. Model budaya korporat dikemukakan dalam gambar berikut ini. ‘13 Manajemen Perubahan Ali Hanafiah, SE. MM. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id 3
3. Mempermudah timbulnya pertumbuhan komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan individual, dan 4. Kemampuan pada sistem sosial. Dalam hubungannya dengan aspek sosial, kebudayaan berfungsi sebagai perekat sosial yang membantu mempersatukan suatu organisasi dengan memberikan standar-standar yang tepat terhadap apa yang harus dikatakan dan dilakukan para karyawan. Akhirnya, budaya berfungsi sebagai mekanisme yang membuat makna dan kendala yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan (Gordon, 1988 dalam Kasali, 2006). Budaya organisasi tidak muncul begitu saja dari suatu kehampaan. Menurut Atmosoeprapto (2001), ada beberapa unsur budaya organisasi, yaitu sebagai berikut. a. Lingkungan usaha akan menentukan apa yang harus dikerjakan untuk mencapai keberhasilan. b. Nilai-nilai yang merupakan konsep dasar dan keyakinan suatu organisasi. c. Keteladanan, yaitu pemimpin menjadi teladan terhadap karyawannya karena keberhasilannya. d. Upacara-upacara, yaitu acara-acara rutin yang diselenggarakan perusahaan dalam memberikan penghargaan para karyawannya yang berprestasi. e. Network, yaitu jaringan komunikasi informal di dalam perusahaan yang dapat menjadi sarana penyebaran nilai-nilai budaya organisasi. C. MANFAAT BUDAYA ORGANISASI Terdapat beberapa manfaat budaya organisasi, yang utama yaitu; 1. Membantu mengarahkan SDM pada pencapaian visi, misi, dan tujuan organisasi. 2. akan meningkatkan kekompakkan tim antar berbagai departemen, divisi atau unit dalam organisasi, sehingga mampu menjadi perekat yang mengikat orang dalam organisasi. Budaya organisasi membentuk perilaku staf dengan mendorong untuk mengkombinasikan core values dan perilaku yang diinginkan, sehingga memungkinkan organisasi bekerja dengan lebih efisien dan efektif, meningkatkan konsistensi, menyelesaikan konflik dan memfasilitasi kordinasi dan kontrol. Budaya organisasi akan meningkatkan motivasi staf dengan memberi mereka perasaan memiliki, loyalitas, kepercayaan dan nilai-nilai, serta mendorong mereka berpikir positif, sehingga dapat memaksimalkan potensi mereka dan memenangkan kompetisi. Budaya organisasi dapat memperbaiki perilaku dan motivasi SDM agar dapat meningkatkan kinerja mereka dan kinerja organisasi untuk mencapai tujuan D. KAPAN MELAKUKAN PERUBAHAN? ‘13 Manajemen Perubahan Ali Hanafiah, SE. MM. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id 5