METODOLOGI PENELITIAN Research Methods METODOLOGI PENELITIAN BM. Purwanto BM. Purwanto, MBA, Ph.D.
Research – Knowledge – Audience Form of Knowledge Reflexive Instrumental Autonomous Commissioned Basic Research Scientific Community Basic critical Basic contract Basic professional Applied Research General Public Public intellectual Dedicated policy Democratic policy Participants Public educator Consultant Participatory Researcher Generalist practitioners Democratic deliberation Democratic contract Democratic applied Narrow practitioners Dedicated deliberation Dedicated contract Dedicated applied
BAGIAN I: Style of Thinking Research Methods BAGIAN I: Style of Thinking Postulate Authority and Tradition Self-Evident Truth Pengetahuan (knowledge) Common Sense Science Personal Experience Case Studies Myth and Superstition BM. Purwanto, MBA, Ph.D.
“Style of Thinking” Rasionalisme Idealisme Empirisisme Postulational Self-Evident Truth Scientific Method Method of Authority Idealisme Empirisisme Literary (Case Study) Untested Opinion Eksistensialisme
Rasionalisme – Eksistensialisme dan Empirisisme - Idealisme Empirisisme: Observasi dan proposisi berdasar pada pengalaman dengan menggunakan metoda inductive logic, termasuk matematik dan statistik. Empirisis berusaha mendiskripsi, menjelaskan, dan memprediksi informasi faktual yang diperoleh melalui observasi Rasionalisme: Sumber utama pengetahuan adalah penalaran (reasoning dan judgment). Pengetahuan dideduksi dari kebenaran dan hukum alam. Karena hukum alam mengatur semesta secara logik.
Beberapa Contoh Gaya Berpikir atau Methods of Knowing 1. Untested Opinion, Intuition/A Priori Method: Angka 13 adalah angka sial Laut Selatan dikuasai Ratu Selatan 2. Self-Evident Truth atau Method of Tenacity: Semua mahluk hidup akan mati Semua benda di Bumi akan jatuh ke bawah 3. Method of Authority: Rahasia Perusahaan Sukses di Amerika (Peters and Waterman, 1982)
Beberapa Contoh Gaya Berpikir atau Methods of Knowing (lanjutan) 4. Literary Style: Studi kasus pada sebuah perusahaan Teori Motivasi Abraham Maslow 5. Postulational Style: Simulasi difusi inovasi Maksimisasi profit; MR = MC 6. Scientific Method
Science BAGIAN II: Science Metoda Ilmiah Norma Komunitas Ilmiah Prosedur yang ketat untuk menghasilkan penelitian yang berkualitas Norma Komunitas Ilmiah Seperangkat norma dan nilai profesional yang diinternalisasi oleh peneliti.
Science Pengetahuan (body of knowledge) yang terklasifikasi dan tersistematisasi Terorganisasi berdasar satu atau lebih teori sentral dan sejumlah prinsip umum Biasanya diekspresi secara kuantitatif Pengetahuan yang memungkinkan untuk memprediksi dan, dalam beberapa situasi, untuk mengendalikan kejadian di masa datang
Metoda Ilmiah Penilaian terhadap pengetahuan yang relevan Pembentukan konsep dan spesifikasi pertanyaan penelitian/hipotesis Pengumpulan data Pengorganisasian dan analisis data dengan cara yang relevan Evaluasi dan pembelajaran dari temuan/hasil riset Penyebaran informasi riset Memberikan penjelasan Membuat prediksi Melakukan aktifitas pengendalian yang diperlukan
Norma Komunitas Ilmiah Universalism: Penelitian dinilai semata-mata atas dasar sumbangannya terhadap ilmu pengetahuan; tanpa melihat pihak yang melakukan penelitian dan tempat penelitian dilakukan Organized Skepticism: Ilmuwan harus selalu bersikap kritis dan berhati-hati dalam menerima ide baru Disinterestedness: Ilmuwan harus netral dan terbuka terhadap hal-hal baru.
Norma Komunitas Ilmiah (lanjutan) Communalism: Pengetahuan ilmiah harus disebarluaskan dan dimiliki bersama. Temuan ilmiah merupakan milik publik yang dapat digunakan oleh semua orang. Proses riset harus dipaparkan secara rinci Honesty: Merupakan norma budaya yang utama bagi seorang peneliti dan ilmuwan. Ketidak jujuran merupakan tabu besar.
Radical Structuralist Research Paradigm Radical Change Radical Structuralist Radical Humanist Subjective Objective Interpretivist Functionalist Regulation
Abstract Generalization Concrete Empirical Evidence Research Context Abstract Generalization Deductive Justification Confirmatory Quantitative Inductive Discovery Exploratory Qualitative Concrete Empirical Evidence
BAGIAN III: Scientific Research Paradigma Kuantitatif Paradigma Kualitatif Paradigma Kuantitatif Riset Kualitatif Riset Kuantitatif Mixed Methods
Paradigma Kualitatif dan Kuantitatif Paradigma Kuantitatif Metoda kualitatif Metoda kuantitatif Memahami perilaku manusia dari sudut pandang si aktor Mencari fakta atau penyebab fenomena sosial secara obyektif Pendekatan fenomenologi Pendekatan logical-positivism Uncontrolled, naturalistic observational measurement Obtrusive, controlled measurement Subyektif, insider perspective, tidak menjaga jarak dengan data Obyektif, outsider perspective, menjaga jarak dengan data Grounded, discovery oriented, exploratory, expansionist, descriptive, inductive Ungrounded, verification oriented, confirmatory, reductionist, inferential, hypothetico-deductive Orientasi proses Orientasi hasil Validitas sangat penting, nyata, kaya, dan mendalam Reliabilitas sangat penting, hard data, data mudah direplikasi Holistik, sintesa Partikularistik, analisis
Riset Kualitatif dan Kuantitatif Riset Kuantitatif Mengungkap makna ketika peneliti menyatu dengan data Menguji hipotesis yang mengawali proses penelitian Konsep berupa tema, gambaran, dan taksonomi (klasifikasi/kategorisasi) Konsep berupa variabel-variabel yang unik Instrumen dikembangkan secara ad hoc, spesifik pada setting dan peneliti Instrumen dikembangkan secara sistematik dan terstandar sebelum pengumpulan data Data dalam bentuk kata-kata atau kesan yang bersumber dari dokumen, observasi, dan transkrip Data dalam bentuk angka dari pengukuran dengan presisi tinggi Teori dapat bersifat kausal atau nonkausal dan induktif Teori pada umumnya bersifat kausal dan deduktif Prosedur riset sangat khas dan replikasi sangat jarang dilakukan Prosedur riset terstandar dan replikasi perlu dilakukan Analisis dilakukan untuk mengekstraksi tema dari temuan-temuan riset Analisis menggunakan statistik, tabel, atau diagram dan dikaitkan dengan hipotesis
Kriteria bagi Terwujudnya Scientific Knowledge Riset Kualitatif Riset Kuantitatif Credibility: konstruksi realitas yang memenuhi syarat dan dapat dipercaya Validitas Internal Transferability: dapat diterapkan pada konteks lain yang memiliki kesamaan Validitas Eksternal Dependability: stabilitas interpretasi Reliabilitas Confirmability: konstruksi interpretasi peneliti dapat ditelusuri kembali melalui catatan prosedur penelitian Obyektifitas
Differences among Three Approaches to Research Positivism Interpretive Social Science Critical Social Science 1. Reason for research To discover natural laws so people can predict and control events To understand and describe meaningful social action To smash myths and empower people to change society radically 2. Nature of social reality Stable preexisting patterns or order that can be discovered Fluid definitions of a situation created by human interaction Conflict filled and governed by hidden underlying structure 3. Nature of human beings Self-interested and rational individuals who are shaped by external forces Social beings who create mening and who constantly make sense of their worlds Creative, adaptive people with unrealized potential, trapped by illusion and exploitation 4. Role of common sense Clearly distinct from and less valid than science Powerful everyday theories used by ordinary people False beliefs that hide power and objective conditions
Differences among Three Approaches to Research Positivism Interpretive Social Science Critical Social Science 5. Theory looks like A logical deductive system of interconnected definitions, axioms, and laws A description of how a group’s meaning system is generated and sustained A critique that reveals true conditions and helps people see the way to a better world 6. An explanation that is true Is logically connected to laws and based on facts Resonates and feels right to those who are being studied Supplies people with tools needed to change the world 7. Good evidence Is based on precise observations that others can repeat Is embedded in the context of fluid social interactions Is informed by a theory that unveils illusions 8. Place for values Science is value free, and values have no place except when choosing a topic Values are an integral part of social life; no group’s values are wrong; only different All science must begin with a value position; some posistions are right; some are wrong
BAGIAN IV: Desain Penelitian
Argumen dalam Penelitian Deduction: penarikan kesimpulan yang dianggap konklusif Induction: pengambilan kesimpulan dari satu atau beberapa fakta
Elemen Teori Konsep dan Konstruk Definisi: konseptual, teoretikal dan operasional Variabel: Laten dan Terobservasi Independent, dependent, mediating (intervening), moderating, extraneous Proposisi dan Hipotesis Teori Model: pengukuran dan struktural
Klasifikasi Desain Penelitian Exploratory study: ditujukan untuk mengembangkan hipotesis atau mengidentifikasi masalah Formal or confirmatory study: ditujukan untuk menguji hipotesis atau menjawab masalah/research questions Descriptive vs Explanatory
Metode Pengumpulan Data Wawancara Kuesioner Observasi Motivational Techniques
Power to Produce Effects: Control and Manipulation/treatment Field Study Field Experiment Lab Experiment Simulation Ex Post Facto
Dimensi Waktu Studi Cross-sectional studies: pengukuran variabel dilakukan sekali; perbandingan antar unit pada titik waktu yang sama Longitudinal studies: pengukuran variabel dilakukan lebih dari sekali (time series, panels, cohorts); pengukuran perubahan/perbedaan dari waktu ke waktu
Cakupan Studi Statistical studies berupaya menjelaskan karakteristik populasi melalui sampel, biasanya bersifat deskriptif Case studies menekankan pada analisis kontekstual kejadian-kejadian atau kondisi, mengembangkan argumen mengenai kausalitas
Unit Analisis (tingkat agregasi data) Individu Dyads, triads Group Organisasi Industri Kultur
Level Analisis Individu Organisasi
Pengukuran Objects: Properties: characteristics of objects Things of ordinary experience Some things not concrete Properties: characteristics of objects
Tipe Data Order Interval Origin Nominal none none none Ordinal yes unequal none Interval yes equal or none unequal Ratio yes equal zero
VALIDITAS INSTRUMEN CONTENT AND FACE VALIDITY (JUDGMENTAL) CONCURRENT VALIDITY (CORRELATION, CROSS SECTIONAL) PREDICTIVE VALIDITY (CORRELATION, LONGITUDINAL) CONSTRUCT VALIDITY (JUDGMENTAL, CONVERGENT – DISCRIMINANT TECHNIQUES, FACTOR ANALYSIS, MTMM ANALYSIS)
pragmatic validity - An approach to validation of a measure based on the usefulness of the measuring instrument as a predictor of some other characteristic or behavior of the individual; it is sometimes called predictive validity or criterion related validity. See also: construct validation, content validity, convergent validity, discriminant validity, external validity, internal validity, validity,
RELIABILITAS INSTRUMEN INTERNAL CONSISTENCY (SPLIT HALF TECHNIQUE, ITEM-TO-TOTAL CORRELATION, CRONBACH’S COEFFICIENT ALPHA) STABILITY (TEST-RETEST) EQUIVALENCE (INTERRATER RELIABILITY, DELAYED EQUIVALENT FORMS) CONSTRUCT RELIABILITY (CONFIRMATORY FACTOR ANALYSIS)
Probability Sampling Designs Simple random sampling Systematic sampling Stratified sampling Proportionate Disproportionate Cluster sampling Double sampling
Nonprobability Sampling Convenience Sampling Purposive Sampling Judgment Sampling Quota Sampling Snowball Sampling
Analisis Data Analisis Kuantitatif Analisis Kualitatif