KELOMPOK VI : BRYOPHYTA Anggota : Dinda Utami Putri 1514121084 Elizabeth Ivana Nancy 1514121089 Erisca Febriani 1514121067
Tujuan Pembelajaran Tujuan : Adapun tujuan pembuatan presentasi ini adalah sebagai berikut : Mengetahui klasifikasi dan contoh organisme Bryophyta. Mengetahui karakteristik Bryophyta. Mengetahui manfaat Bryophyta bagi ekosistem.
BRYOPHYTA Phylum: Hepatophyta (liverworts), Anthocerophyta (hornworts), dan Bryophyta (Moosses/Lumut) HEPATOPHYTA ANTHOCEROPHYTA
KLASIFIKASI BRYOPHYTA Berdasarkan bentuk gametofitnya : Lumut hati tubuhnya berbentuk lembaran, menempel di atas permukaan tanah, pohon atau tebing.Contohnya Marchantia polymorpha, Ricciocarpus natans. Hepaticopsida (Lumut Hati) Sel lumut tanduk hanya mempunyai satu kloroplas. Hidup di tepi sungai, danau, atau sepanjang selokan. Contohnya Anthocerros sp. Anthocerotopsida (Lumut Tanduk) Lumut daun juga disebut lumut sejati. Bentuk tubuhnya berupa tumbuhan kecil dengan bagian seperti akar (rizoid), batang dan daun. Lumut daun banyak terdapat ditempat – tempat yang lembab. Contohnya Aerobrysis longissima. Bryopsida (Lumut Daun)
Hidup di lingkungan lembab Tidak memiliki jaringan pengangkutan Habitus relatif kecil Hidup di lingkungan lembab Tidak memiliki jaringan pengangkutan CIRI-CIRI BRYOPHYTA Ciri-ciri tumbuhan lumut sebagai berikut : 1. Berwarna hijau karena mempunyai klorofil. 2. Gametofit lebih dominan daripada sporofit. 3. Hidup di tempat basah atau lembap dan terlindung dari cahaya matahari. 4. Pada permukaan luar tubuh terdapat lapisan berlilin untuk menahan masuknya air. 5. Peralihan dari Thallophyta (tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun) ke Cormophyta (dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun).
REPRODUKSI BRYOPHYTA Tumbuhan lumut merupakan generasi gametofit, yaitu generasi yang menghasilkan sel kelamin (gamet). Gamet jantan (spermatozoid) dihasilkan oleh anteridium dan gamet betina (ovum) dihasilkan oleh arkegonium. Anteridium didukung oleh anteridiofor dan arkegonium didukung oleh arkegoniofor. Sporofit merupakan badan pembentuk spora yang berkembang dari zigot (peleburan ovum dan spermatozoid). Pada reproduksi tumbuhan lumut terjadi metagenesis yaitu pergiliran keturunan secara teratur antara generasi sporofit (2n) dan generasi gametofit (n). Generasi sporofit menghasilkan spora,sedangkan generasi gametofit menghasilkan gamet jantan dan gamet betina. Gametofit merupakan generasi yang dominan dalam siklus hidup tumbuhan lumut.
Metagenesis Bryophyta Pada siklus hidup lumut, fase generatif yaitu tumbuhan lumut penghasil gamet, lebih mendominasi. Ciri-ciri fase yang mendominasi pada metagenesis tumbuhan yaitu wujud yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Pada lumut, wujud yang sering kita jumpai adalah semacam tumbuhan kecil berdaun hijau. Fase itulah yang lebih dominan
PERAN BRYOPHYTA DALAM KEHIDUPAN Sphagnum sp. di daerah rawa akan membentuk tanah gambut. Jenis tanah ini bermanfaat untuk menggemburkan media tanam dalam pot. Tumbuhan lumut yang hidup di hutan atau di atas permukaan tanah dapat mencegah erosi dan mampu menyerap air sehingga dapat menyediakan air pada musim kemarau. Sphagnum sp. sebagai pengganti kapas dan sebagai bahan bakar. Marchantia polymorpha untuk mengobati gangguan fungsi hati Tumbuhan lumut yang sudah mati juga dapat dimanfaatkan sebagai penambat zat organik dalam tanah sehingga tanah menjadi subur.