GAMBAR STANDARD PERTEMUAN KETIGA 21 SEPT 2007.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
METODE MENGGAMBAR PERSPEKTIF
Advertisements

MENERAPKAN DASAR-DASAR MENGGAMBAR TEKNIK
Gambar Teknik Gambar  salah satu informasi visual
Balok Kayu Berpenampang Empat Persegi Panjang
GAMBAR POTONGAN PERTEMUAN V OKT 2007.
MENGINTERPRETASIKAN SKETSA
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
BAB II PROYEKSI DAN POTONGAN
SKETSA DAN GAMBAR TEKNIK
Menggambar Rekayasa dan Struktur Bangunan Oleh : Ignatius Haryanto.
Dasar Perancangan Teknik Industri
TEKNIK PENULISAN PENELITIAN
Alat Ukur Linier Langsung
Cara-cara Penggambaran Khusus
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
TEKNIK MENGGAMBAR GARIS
PENENTUAN POSISI SUATU TITIK
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
DASAR-DASAR ANALISA VEKTOR
ILMU UKUR TANAH & PEMETAAN (Pertemuan 4)
GAMBAR TEKNIK PENUNJUKAN UKURAN 16 April 2017.
MENGINTERPRETASIKAN SKETSA
BILANGAN BULAT Bilangan Bulat Operasi Hitung pada Bilangan Bulat
PENGERTIAN SUDUT JURUSAN
PROYEKSI SIKU-SIKU gambar proyeksi siku-siku dilihat dari enam arah pandang yaitu Pandangan Atas (PA) adalah tampak benda bila dilihat dari atas Pandangan.
PENENTUAN POSISI SUATU TITIK
PENGERTIAN SUDUT JURUSAN
Aturan Dasar Untuk Penyajian Gambar dan Potongan
BAB I MENGGAMBAR TEKNIK
Proyeksi dan Perspektif
MEMBACA GAMBAR TEKNIK Kompetensi Dasar: Membaca gambar teknik Oleh: Hettyk Ratnasari.
Menafsirkan gambar teknik listrik
Irma Damayantie, S.Ds., M.Ds Prodi Desain Interior - FDIK
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
Aturan Dasar Untuk Memberi Ukuran
MODUL KE DELAPAN MENGGAMBAR TEKNlK GAMBAR INSTRUMEN DUA PANDANGAN
Teknologi Dan Rekayasa
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN
Pertemuan ke 4 Pandangan Potongan.
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN
GAMBAR UNTUK DESAIN FURNITURE TOKO PERTEMUAN 14
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
Tehnik penulisan Tugas Akhir (2)
MENERAPKAN DASAR-DASAR GAMBAR TEKNIK
Irma Damayantie, S.Ds., M.Ds Prodi Desain Interior - FDIK
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
MODUL KE SEBELAS MENGGAMBAR TEKNIK GARIS-GARIS ARSIR Untuk membedakan
NAVIGASI DARAT Tekhnik untuk menentukan kedudukan suatu tempat dan arah lintasan perjalanan secara tepat baik di medan sebenarnya atau di peta. Diperlukan.
By: Yusuf Umardani, ST, M.Eng
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN
MENGGAMBAR TEKNIK 1.
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN
Irma Damayantie, S.Ds., M.Ds. Prodi Desain Interior - FDIK
BAB II NETWORK DIAGRAM 1 UMUM.
Irma Damayantie, S.Ds., M.Ds. Prodi Desain Interior - FDIK
HURUF BESAR AAAAAAAAAAAAAAAA BBBBBBBBBBBBBBBB CCCCCCCCCCCCCC DDDDDDDDDDDDDD FFFFFFFFFFFFFFFFF GGGGGGGGGGGGG HHHHHHHHHHHHHH IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII.
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
Bidang Kartesius Kelas 9 Semester 2.
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING Mapping And Surveing Department MACAM-MACAM GARIS.
Kerja bangku YUSUF RIZAL FAUZI, S.T., M.T. Mengukur dan menandai benda kerja Mengukur benda kerja berarti membandingkan suatu besaran yang diukur dengan.
Teknik Pengukuran dan Perhitungan Pada Pemetaan
TEKNIK GEOMATIKA DAN GEOSPASIAL
MENERAPKAN DASAR-DASAR MENGGAMBAR TEKNIK OLEH : KUSTENDAR, S.T TEKNIK GAMBAR OTOMOTIF SMK AL-IHSAN PAMARICAN.
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING PROGRAM STUDI KEAHLIAN (SKILL DEPARTEMEN PROGRAM) : TEKNIK BANGUNAN (BUILDING TECHNOLOGY) KOMPETENSI.
PENUNJUKKAN UKURAN.
Transcript presentasi:

GAMBAR STANDARD PERTEMUAN KETIGA 21 SEPT 2007

FORMAT KERTAS GARIS TEPI KEPALA GAMBAR KEPALA GAMBAR / ETIKET ADALAH SUATU ETIKET PADA KERTAS GAMBAR YANG MENUNJUKKAN KETERANGAN-KETERANGAN YANG ADA PADA GAMBAR. KETERANGAN-KETERANGAN MENCAKUP : NAMA INSTANSI JUDUL PROYEK JUDUL GAMBAR SKALA NAMA PARA PETUGAS YANG TERLIBAT DENGAN PARAFNYA TANGGAL NOMOR, JUMLAH GAMBAR DLL

PADA CONTOH KEPALA GAMBAR YANG PERTAMA, KERTAS DAPAT DILIPAT, DENGAN KEPALA GAMBAR TERDAPAT PADA SEBELAH LUAR LIPATAN, SEHINGGA DAPAT DIBACA, GAMBAR YANG DICARI, SEDANG PADA CONTOH KEDUA, KALAU KERTAS GAMBAR DAPAT DILIPAT, MAKA SEBAGIAN KEPALA GAMBAR AKAN TERTUTUP, SEHINGGA SEBAIKNYA TIDAK DILIPAT.

D. MACAM-MACAM GARIS DAN PENGGUNAANYA SESUAI KETENTUAN ISO R128 JENIS GARIS KETERANGAN PENGGUNAAN A TEBAL KONTINU A1. GARIS-GARIS NYATA (GAMBAR) A2. GARIS-GARIS TEPI B TIPIS KONTINU (LURUS ATAU LENGKUNG) B1. GARIS2 BERPOTONGAN KHAYAL (IMAGINER) B2. GARIS2 UKUR B3. GARIS2 PROYEKSI/ BANTU B4. GARIS2 PENUNJUK B5. GARIS2 ARSIR B6. GARIS2 NYATA DARI PENAMPANG YANG DIPUTAR DI TEMPAT B7. GARIS SUMBU PENDEK

Lanjutan c TIPIS KONTINU BEBAS C1. GARIS2 BATASDARI POTONGAN SEBAGIAN ATAU BAGIAN YANG DIPOTONG, BILA BATASNYA GARIS BERGORES TIPIS D 1) TIPIS KONTINU DEANGAN SIG-SAG D1. GARIS2 SAMA DENGAN C1 E GARIS GORES TEBAL 2) E1. GARIS NYATA TERHALANG E2. GARIS TEPI TERHALANG F GARIS GORES TIPIS F1. GARIS NYATA TERHALANG F2. GARIS TEPI TERHALANG GARIS INI COCOK UT GAMBAR YANG DIPRODUKSI DGN MESIN WALAUPUN TDP DUA MACAM GARIS, TIAP LEMBAR HANYA MEMAKAI SATU MACAM SAJA (JANGAN DI CAMPUR)

JENIS GARIS KETERANGAN PENGGUNAAN G H J K GARIS BERGORES TIPIS G1. GARIS SUMBU G2. GARIS SIMETRI G3. LINTASAN H GARIS BERGORES TIPIS YANG DIPERTEBAL PADA UJUNG-UJUNGNYA DAN PADA PERUBAHAN ARAH H1. GARIS BIDANG POTONG J GARIS BERGORES TEBAL J1. PENUNJUKAN PERMUKAAN YANG HARUS MENDAPAT PENANGANAN KHUSUS K K1.BAGIAN YANG BERDAMPINGAN K2. BATAS2 KEDUDUKAN BENDA YANG BERGERAK K3. GARIS SISTEM (PADA BAJA PROFIL) K4. BENTUK SEMULA SEBELUM DIBENTUK K5. BAGIAN BENDA YANG BERADA DI DEPAN BIDANG POTONG

HAL-HAL YANG DIPERHATIKAN DLM MENGGAMBAR GARIS MENURUT STANDART MENURUT TEBALNYA ADA 2 MACAM GARIS, YAITU : GARIS TEBAL DAN GRS TIPIS. KEDUA JENIS GARIS INI MEMPUNYAI PERBANDINGAN 2:1. TEBAL GARIS DISESUAIKAN DGN BESAR KECILNYA GAMBAR. BIASANYA GARIS TEBAL DIPILIH 0,5 ATAU 0,7 mm.

PERBANDINGAN TEBAL GARIS C D a/√2 E F a dan a/2 G

TEBAL GARIS 0,25 0,18 0,13 0,35 0,5 0,7 1,0 1,4 KELOMPOK TEBAL GARIS A DAN G D B,C DAN E 0,25 0,18 0,13 0,35 0,5 0,7 1,0 1,4

E. UKURAN-UKURAN GARIS UKURAN HARUS DITARIK TIPIS DAN TIDAK BOLEH TERPUTUS-PUTUS GARIS-GARIS PERTOLONGAN (UNTUK UKURAN-UKURAN) HARUS DIGAMBAR DILUAR BENDANYA. UJUNG DARI GARIS PERTOLONGAN DIBERI TANDA GARIS MIRING, TANDA PANAH ATAU BULATAN. ANGKA-ANGKA TIDAK BOLEH TERLALU KECIL UNTUK MENYATAKAN UKURAN-UKURAN YANG HORIZONTAL, ANGKA/BILANGAN-BILANGAN DITULISKAN DI ATAS GARIS DAN ARAH ANGKA SEJAJAR GARIS UKURAN.

Contoh penggunaan : 100 40 20 60 40º

Contoh penggunaan : 40 55,5 20

UNTUK UKURAN VERTIKAL YANG BUKAN MENYATAKAN KETINGGIAN, ANGKA DITULIS DISAMPING KIRI GARIS UKUR DAN ARAH ANGKA SEJAJAR DENGAN GARIS UKUR TSB (DARI BAWAH KE ATAS). JADI ANGKA-ANGKA HARUS DAPAT DIBACA DARI SEBELAH KANAN GAMBAR. ATAU DAPAT DIJELASKAN SBB: GAMBAR DIPUTAR 90º SERAH JARUM JAM SEHINGGA POSISI VERTIKAL MENJADI HORIZONTAL LALU DIBERI UKURAN SEPERTI POINT 4.

Contoh penggunaan : Tower air 2,00 2,50 1,20 1,80 3,20 ±0,00 +7,00 +2,50 +5,00 -1,60 -2,00

UNTUK MENYATAKAN SUATU KETINGGIAN DIPERLUKAN GARIS PERTOLONGAN TEGAK DISERTAI TANDA PANAH DAN ANGKA DILETAKKAN DISEBELAH KANAN GARIS UKURAN DENGAN ARAH ANGKA HORIZONTAL. ATAU DENGAN MEMBANDINGKAN DENGAN LANTAI DASAR BANGUNAN (LANTAI 1) SEBAGAI KETINGGIAN ±0,00 DAN KEATAS DINYATAKAN (+), SEDANGKAN KEBAWAH DINYATAKAN (-). UNTUK UKURAN-UKURAN YANG SEMPIT DAN RAPAT BOLEH DIGUNAKAN PERTOLONGAN TANDA PANAH, ANGKA DITULIS TEMPAT LAIN.

F. TULISAN TULISAN SEBAGAI KETERANGAN PADA GAMBAR UMUMNYA DENGAN MEMAKAI HURUF KAPITAL TEGAK, DAN DAPAT DITAMBAHKAN HURUF KECIL DAN MIRING. ANGKA-ANGKA DITULIS DENGAN ANGKA ARAB DAN KETERANGAN TAMBAHAN SEPERTI TEMPAT POTONGAN DENGAN ANGKA ROMAWI. BESAR ANGKA BERVARIASI, TERGANTUNG GAMBARNYA, NAMUN PADA UMUMNYA MEMPUNYAI PERBANDINGAN LEBAR DAN TINGGINYA DENGAN 2/3 ATAU 0,7. UNTUK HURUF E,F,J,L DAN T MEMPUNYAI PERBANDINGAN ½. M DENGAN ¾ DAN W DENGAN 1/1. UNTUK KETEBALAN DISESUAIKAN DENGAN KETEBALAN HURUF.

TABEL TINGGI, TEBAL DAN JARAK HURUF UKURAN TINGGI HURUF 3,5 5 7 11 14 JARAK ANTAR BARIS 20 JARAK ANTAR HURUF 0,5 0,7 1,1 1,4 2,0 TEBAL HURUF 0,25 0,35 0,55 1,0

ABCDEFG A B C D 123456 H G. SKALA PERBANDINGAN UKURAN DIATAS GAMBAR PETA ATAU TAPAK TERHADAP UKURAN DIATAS TANAH DIKENAL SBG SKALA DARI GAMBAR PETA ATAU GAMBAR TAPAK.

SKALA YANG DIREKOMENDASIKAN ISO PEMAKAIAN SKALA PEMAKAIN PETA 1 : 1.000.000 1 : 500.000 1 : 200.000 1 : 100.000 1 : 50.000 RENCANA TAPAK 1 : 1.250 1 : 1.000 1 : 500 PENGUKURAN KOTA 1 : 20.000 1 : 10.000 1 : 5.000 1 : 2.500 GAMBAR DENAH 1 : 200 1 : 100 1 : 50 PENGUKURAN SITUASI 1 : 2.000 GAMBAR DETAIL 1 : 20 1 : 10 1 : 5

SKALA DAPAT DIKATAKAN BESAR ATAU KECIL, TETAPI TIDAK DAPAT DIKATAKAN PEMBATASNYA. BILA NILAI NUMERIKAL SKALA LEBIH BESAR DARIPADA YANG KEDUA, MAKA DIKATAKAN BAHWA SKALA YANG PERTAMA LEBIH BESAR DARIPADA YANG KEDUA. MISAL : SKALA 1:200 DAN 1:500, NILAI NUMERIKALNYA ADALAH 0,05 DAN 0,02. KARENA 0,05 LEBIH BESAR 0,02 MAKA DIKATAKAN BAHWA SKALA 1:200 LEBIH BESAR DARIPADA 1:500 PADA PETA JUGA DIJUMPAI YANG DISEBUT SKALA NUMERIS, SKALA INI BERUPA SUATU GARIS YANG DIBERI PERBANDINGAN DENGAN MENUNJUKKAN SATUAN YANG SEBENARNYA DI LAPANGAN.

DALAM SEBUAH GAMBAR, SKALA DAPAT DIBEDAKAN km 2 1 3 4 5 7 6 DALAM SEBUAH GAMBAR, SKALA DAPAT DIBEDAKAN ANTARA SKALA HORISONTAL DAN VERTIKAL SAMA SEHINGGA PENULISANYA HANYA SATU MACAM SAJA. CONTO H : GAMBAR DENAH ANTARA SKALA HORIZONTAL DAN VERTIKAL BERBEDA SEHINGGA DITULIS DUA-DUANYA. CONTOH : GAMBAR POTONGAN MEMANJANG JALAN, SALURAN IRIGASI. BIASANYA PERBANDINGAN SKALA VERTIKAL DAN HORIZONTAL = 1:10

1 : m = KEMIRINGAN SISI TALUD (1= UNIT TINGGI, m = UNIT JARAK MENDATAR)

TERIMA KASIH