Lengkung Peralihan (Lengkung Transisi, Lengkung Spiral) Menurut Tata Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota (Departemen PU, Ditjen Bina Marga 1997) Lengkung Peralihan adalah lengkung yang disiapkan di antara bagian lurus dan bagian lengkung yang berjari-jari tetap (Rc). Lengkung ini sebagai antisipasi perubahan alinyemen jalan dari bentuk lurus (R tak berhingga) sampai bagian lengkung jalan dengan jari-jari tetap (Rc). Gaya Sentrifugal yang terjadi pada kendaraan saat melewati tikungan berubah secara berangsur-angsur, baik saat masuk tikungan maupun saat keluar tikungan. Bentuk tikungan dapat berupa lengkung parabola atau lengkung spiral, tetapi umumnya yang digunakan adalah lengkung sepiral.
Penggunaan Lengkung Peralihan di Tikungan (1/2) Keuntungan Penggunaan Lengkung Transisi (Lengkung Spiral) Lengkung Transisi yang baik memberikan jejak yang mudah diikuti, gaya sentrifugal bertambah atau berkurang secara teratur ketika kendaraan memasuki atau meninggalkan lengkungan, sehingga memperkecil kemungkinan pengambilan jalur di sebelahnya. Panjang Lengkung Peralihan memberikan kemungkinan mengatur pencapaian kemiringan, sebagai transisi dari lereng normal atau normal cross slope ke super elevasi penuh di lengkung lingkaran (perubahan e normal (normal cross slope = NC) ke superelevasi penuh di lengkung lingkaran dapat dilakukan sepanjang lengkung transisi).
Penggunaan Lengkung Peralihan di Tikungan (2/3) Keuntungan Penggunaan Lengkung Transisi (Lengkung Spiral) Memungkinkan mengadakan peralihan pelebaran perkerasan yang diperlukan dari jalan lurus ke kebutuhan lebar perkerasan pada tikungan-tikungan yang tajam. Menambah keamanan dan kenyamanan bagi pengemudi, karena sedikit sekali kemungkinan pengemudi ke luar dari lajur. Menambah keindahan bentuk dari jalan tersebut, menghindari kesan patahnya jalan pada batasan bagian lurus dan lengkung busur lingkaran.
Penjang Lengkung Peralihan menurut Bina Marga
Jenis Tikungan Jalan Lurus – Lengkung Lingkaran – Jalan Lurus. Lengkung lingkaran menghubungkan dua jalan lurus, Jenis tikungan seperti ini disebut sebagai tikungan lingkaran (Full Circle (FC)). Jalan Lurus – Lengkung Peralihan _ Lengkung Lingkaran – Lengkung Peralihan – Jalan Lurus. Lengkung yang menguhubungkan dua jalan lurus berupa lengkung transisi dan lengkung lingkaran. Jenis tikungan ini disebut sebagai tikungan transisi dengan lingkaran (Spiral – Circle – Spiral (SCS)). Jalan Lurus – Lengkung Peralihan – Lengkung Peralihan – Jalan Lurus. Lengkung yang menghubungkan dua jalan lurus berupa lengkungan-lengkungan transisi. Jenis tikungan ini desebut sebagai tikungan dengan lengkung transisi (Full Spiral (SS)).
Tikungan Lingkaran Penuh (Full Circle (FC))
Tc = Rc. Tan. (½ β) Lc = (β /360°). π Tc = Rc . Tan . (½ β) Lc = (β /360°) . π . Rc Ec = (Rc/Cos (β /2)) – Rc Ec = Tc . Tan (¼ β)
Tikungan Spiral – Lingkaran – Spiral (SCS)
θs = (Ls/(2R)). (360°/2π) Xs = Ls. (1 – Ls2/(40. Rc2)) Ys = Ls2/(6 θs = (Ls/(2R)) . (360°/2π) Xs = Ls . (1 – Ls2/(40. Rc2)) Ys = Ls2/(6 . Rc) p = Ys – Rc . (1 - Cos θs) k = Xs – Rc . (Sin θs) θc = β – 2 . θs Lc = (θc/360°) . 2π . Rc Ts = (R + p) . Tan (Δ/2) + k Es = ((R + p)/Cos (Δ/2)) – Rc Ltotal = Lc + 2 . Ls
Tikungan Spiral (Spiral – Spiral (SS))
Formula Full Spiral θs = ½ Δ Xs = Ls . (1 – Ls2/(40. Rc2)) Ys = Ls2/(6 . Rc) p = Ys – Rc . (1 - Cos θs) k = Xs – Rc . (Sin θs) Ts = (R + p) . Tan (Δ/2) + k Es = ((R + p)/Cos (Δ/2)) – Rc Ltotal = 2 . Ls
Contoh Soal (Full Spiral) Diketahui : Kecepatan rencana = 60 km/jam, emax =10% dan sudut β = 20°. Lebar jalan 2x3,75 m tanpa median dengan kemiringan melintang normal jalan (en) = 2%. Jalan berbelok ke kanan direncanangan berbentuk lengkung Full Spiral dengan RC = 318 m. Tentukan : Perhitungan kurva Full Spiral (metode Bina Marga). - Diagram superelevasi.
Penyelesaian : Menentukan θs = ½. β = ½. 20° = 10° Menentukan Ls = (θs Penyelesaian : Menentukan θs = ½.β = ½.20° = 10° Menentukan Ls = (θs.π. RC)/(90) = 110,95 m Ls 111 m Menentukan Ls minimum berdasarkan landai relatif menurut Bina Marga Ls = m.b.(epenuh+enormal) m = 125 (lihat Tabel 4.5) Lsmin = 125.3,75.(5,9% + 2,0%) = 37,03 m
Ls > Ls minimum (111 > 37,03) akan tetapi terlalu besar (tidak efisien), dicoba RC baru = 159 m kemudaian menentukan e = 9,1% (Tabel 4.7) sehingga Ls baru didapat : Ls = (θs.π. RC)/(90) = 55,50 m Kontrol persyaratan Ls : - Ls (baru) > Ls minimum (baru) 55,50 > 125.3,75.(2% + 9,1%) = 52,03 m (ok) - Panjang perjalanan selama 3 detik. 55,50 > 3.60.(1000/3600) =50,00 m (ok)
Menentukan p = p. Ls = 0,82 m Menentukan k = k Menentukan p = p*Ls = 0,82 m Menentukan k = k*Ls = 27,72 m Menentukan L = 2.Ls = 2.55,50 = 111,00 m Menentukan Ts = (Rc+p) Tg (½β) + k = 55,90 m Menentukan Es = (Rc+p) Sec (½β) - Rc = 3,29 m