DARMINAH FKIP-UT dminah@ut.ac.id PBIS 4500 Materi 6 Teori dan Teknik Pembelajaran Bahasa Inggris yang Efektif DARMINAH FKIP-UT dminah@ut.ac.id.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEMBELAJARAN DI KELAS, LAB & LAPANGAN
Advertisements

HANDOUT 8 KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS
Harun Imansyah Jurusan Pendidikan Fisika, FPMIPA - UPI
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING )
PAKET 1 HAKEKAT PSIKOLOGI BELAJAR.
KETERAMPILAN MENJELASKAN
Manajemen & Pengelolaan
Delapan Keterampilan Dasar Mengajar Matematika
Pembinaan Kompetensi Mengajar Fisika (PKMF)
MATA KULIAH: PSIKOLOGI PENDIDIKAN 1 DIBUAT TAHUN: 2012 STASTUS PERBAIKAN: BARU TAHUN PERBAIKAN: --- DOSEN: TEAM TEACHING PK-FP MATA KULIAH: PSIKOLOGI.
PENGELOLAAN KELAS (Disarikan dari T. Raka Joni, 1980: 2)
JABATAN PROFESIONAL DAN TANTANGAN GURU DALAM PEMBELAJARAN
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
DASAR-DASAR KOMUNIKASI KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
PBIS 4500 Materi 5 Menganalisis Soal dalam Ujian TAP
Delapan Keterampilan Dasar Mengajar Matematika
Pengantar Media Pendidikan
PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS PBIS Materi 5
BERORIENTASI AKTIVITAS SISWA
PENGELOLAAN KELAS KELOMPOK RIANA LUTFITASARI (A )
STRATEGI PEMBELAJARAN
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING )
Keterampilan Membelajarkan Kelompok Kecil
PENGELOLAAN KELAS Ghina Anzalina
Keterampilan Dasar Mengajar
Teori Belajar Humanistik
TUGAS AKHIR PROGRAM (TAP) PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS PBIS 4500 Materi 2
1. Mengenal karakteristik peserta didik
Keterampilan Guru dalam Proses Belajar Mengajar
Konsep CBSA.
PBIS 4500 Materi 7 Teknik-teknik Menjawab Soal TAP Bahasa Inggris
Delapan Keterampilan Dasar Mengajar Matematika
Making Higher Education Open to All
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
(GROUP INVESTIGATION)
JABATAN PROFESIONAL DAN TANTANGAN GURU DALAM PEMBELAJARAN
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
P e n g e m b a n g a n Pembelajaran Tatap Muka, Tugas Terstruktur, dan Tugas Mandiri Tidak Terstruktur.
GAYA MENGAJAR La Tahang Fkip unhalu.
TUNTUTAN PROFESIONALISME
Metode Curah Pendapat(Brainstroming)
STKIP Kusuma Negara Jakarta
MENGEMBANGKAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA GURU DENGAN PESERTA DIDIK OLEH KEPALA SEKOLAH GUNA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR Sufyan,
Sosialisasi dan Bimbingan Teknis
Topik Pelaksanaan Tindakan Dan Pengumpulan Data
HAKIKAT BELAJAR & PEMBELAJARAN
PENGELOLAAN KELAS : (Disarikan dari T. Raka Joni, 1980: 2)
Pengasuhan Anak Usia Sekolah Dasar PERTEMUAN 8
DASAR-DASAR KOMUNIKASI KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
“UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI MENGAJAR MENUJU GURU PROFESIONAL”
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
PENGELOLAAN KELAS : (Disarikan dari T. Raka Joni, 1980: 2)
KISI-KISI MATERI SPB.
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
PENGELOLAAN KELAS : (Disarikan dari T. Raka Joni, 1980: 2)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
PENGEMBANGAN SILABUS dan RPP dalam Implementasi KTSP
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
H. M. JUPRI RIYADI Kepala Dinas Pendidikan. Keterampilan dasar mengajar yaitu keterampilan yang bersifat mendasar atau umum yang harus dikuasai oleh setiap.
Transcript presentasi:

DARMINAH FKIP-UT dminah@ut.ac.id PBIS 4500 Materi 6 Teori dan Teknik Pembelajaran Bahasa Inggris yang Efektif DARMINAH FKIP-UT dminah@ut.ac.id

Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mengikuti tutorial ke enam, mahasiswa diharapkan dapat : menjelaskan karakteristik guru bahasa Inggris yang baik. menerapkan prinsip-prinsip karakteristik guru bahasa Inggris yang baik. mengelola pembelajaran yang efektif. melakukan interaksi pembelajaran dengan efektif.

Karakteristik Guru Bahasa Inggris yang Baik harus dapat menjadi model, dan mampu mengubah tingkah laku siswa. Tingkah laku yang dimaksud adalah kompetensi atau kecakapan atau kemampuan siswa yang dapat di ukur melalui kemampuan cognitif, affektif, atau psikomotor. harus mengerti apa yang harus diajarkan, kompetensi apa yang harus dicapai oleh siswa, dan bagaimana cara memberikan pengalaman belajar kepada siswa agar mereka dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. harus mengerti metode-metode dan teknik-teknik pembelajaran bahasa Inggris (bahasa asing) dan bagaimana cara menerapkan metode-metode tersebut dalam proses pembelajaran di kelas. harus memiliki sifat dan sikap yang baik, selalu menunjukkan sikap yang positif terhadap bahasa Inggris, terhadap masyarakat pengguna bahasa Inggris, dan terhadap kebudayaan Inggris, dan harus memiliki sifat yang sabar dalam menghadapi siswa yang memiliki berbagai macam karakter, dan kemampuan belajar.

Pengelolaan Pembelajaran yang Efektif (Classroom Management) Types of Effective Classroom Management Beberapa pendekatan dalam pengelolaan pembelajaran, diantaranya adalah: the authoritarian approach, the permissive approach, the behavior modification approach, the socio emotional-climate approach, dan the group process approach. 2. The Effective Classroom Interactions

Types of Effective Classroom Management The authoritarian approach: pengelolaan kelas sebagai suatu proses pengawasan atau pengendalian tingkah laku siswa. Peran guru adalah menciptakan disiplin siswa agar siswa patuh terhadap perintah guru. Pengelolaan kelas yang seperti ini menganggap bahwa mengelola kelas sama dengan membuat siswa supaya disiplin. Seorang guru yang menerapkan pendekatan pengelolaan kelas seperti ini, guru tersebut akan marah sekali apabila siswanya tidak dapat menirukan ucapan-ucapan dalam bahasa Inggris dengan benar. Guru akan selalu menyalahkan siswa apabila siswanya berbuat kesalahan. The permissive approach sangat berlawanan dengan the authoritarian approach. Pendekatan ini berpandangan bahwa peran guru adalah untuk memaksimalkan kebebasan siswa. Guru memberikan kebebasan kepada siswanya untuk melakukan apa saja yang mereka inginkan. Kedua pendekatan ini tidak efektif dan tidak bertanggung jawab.

Types of Effective Classroom Management (lanjutan) The behavior modification approach memandang pengelolaan kelas sebagai suatu proses pengubahan tingkah laku siswa. Pendekatan ini menganggap bahwa guru sebagai pengasuh, dan mempunyai tugas untuk mengarahkan tingkah laku siswa. Apabila siswa berbuat kesalahan guru akan memberikan pengarahan, tidak marah, dan selalu berusaha mencari cara yang terbaik agar siswanya menjadi bisa. Guru juga membantu siswa dalam belajar, memberi reinforcement, memberi pujian bagi siswa yang melakukan kebenaran tetapi tidak memberikan hukuman bagi siswa yang berbuat kesalahan. Misalnya apabila siswa dapat menjawab pertanyaan guru dengan benar, guru akan mengatakan: “That’s correct. Good.” Sebaliknya apabila siswa mengganggu temannya yang sedang belajar, guru akan mengatakan: “Budi, behave yourself.”

Types of Effective Classroom Management (lanjutan) d. The socio emotional-climate approach menganggap pengelolaan kelas sebagai suatu proses untuk menciptakan iklim sosial emosional yang positif. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa belajar dapat dilakukan secara maksimal dalam suasana kelas yang positif, sehingga terjalin hubungan yang baik antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa yang lainnya. Peran guru adalah menciptakan suasana kelas yang positif melalui hubungan interpersonal yang sehat. Guru yang menerapkan pendekatan ini selalu berusaha untuk menciptakan suasana kelas yang positif dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan pendapatnya secara terbuka dan bebas, dan selalu memberikan rambu-rambu agar siswa dapat menyelesaikan kesulitan pelajaran dengan baik. e. The group process approach. Dalam pendekatan ini siswa selalu belajar dalam kelompok. Kerja kelompok dianggap besar pengaruhnya terhadap pencapaian hasil pembelajaran. Guru berperan sebagai fasilitator. Tugas guru adalah mengawasi perkembangan kegiatan siswa apakah mereka belajar secara efektif dalam kelompok atau tidak.

Types of Effective Classroom Management (lanjutan) f. Pluralistic approach. Dari kelima pendekatan pengelolaan pembelajaran, para pakar pendidikan menganggap tiga pendekatan yang positif untuk diterapkan dalam kelas. Ketiga pendekatan ini dapat digabungkan dengan nama pluralistic approach. Pluralistic approach diartikan sebagai pengelolaan kelas dengan sejumlah aktivitas pembelajran. Dalam setiap aktivitas pembelajaran guru selalu memperkenalkan kepada siswa tingkah laku yang positif atau yang benar, dan selalu mengingatkan siswa untuk tidak melakukan tingkah laku yang negative atau tidak benar.

The Effective Classroom Interactions Classroom Interactions atau interaksi kelas yaitu hubungan antara guru dengan siswa, siswa dengan guru, atau siswa dengan siswa untuk mencapai hasil pembelajaran. Jenis hubungan yang pertama yaitu hubungan antara guru dengan siswa diilustrasikan sebagai berikut: a. Guru Siswa Ilustrasi ini menjelaskan bahwa guru hanya melakukan interaksi kepada siswa, dan tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan interaksi kepada guru dalam bentuk apapun (pertanyaan, pendapat, saran), dan tidak memberikan kesempatan kepada sesama siswa untuk melakukan interaksi (dalam bentuk diskusi, memberikan pendapatnya). Guru selalu aktif dan siswa selalu pasif. Hubungan seperti ini disebut hubungan satu arah atau one way interaction.  

The Effective Classroom Interactions (lanjutan) Jenis hubungan yang kedua yaitu hubungan antara guru dengan siswa dan siswa dengan guru. Hubungan ini lebih demokratik karena guru tidak mendominasi kelas, tetapi memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif berpartisipasi dalam kelas. Ilustrasi dari interaksi ini adalah sebagai berikut. b. Guru Siswa Jenis hubungan yang ketiga, guru memberikan kesempatan kepada siswa-siswanya untuk melakukan interaksi. Guru merencanakan dan memberikan aktivitas pembelajaran yang dapat memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar secara mandiri, sehingga siswa belajar aktif dengan sesama teman. Peran guru adalah sebagai fasilitator. Interaksi seperti ini dapat diilustrasikan sebagai berikut. c. Siswa   Siswa Siswa

Terima Kasih