ORGANON AUDITUS P E N D G A R
Indera pendengaran, peka terhadap rangsang getaran suara/bunyi Saluran terbuka di bagian luar, sekaligus bersatu dengan tulang tengkorak Berfungsi untuk mendengarkan bunyi/ suara (frekuensi: 20 – 20.000 Hz)
Saluran telinga (luar), dindingnya menghasilkan minyak serumen Berfungsi menangkap getaran/gelombang suara/bunyi Daun telinga,tersusun atas tulang rawan Saluran telinga (luar), dindingnya menghasilkan minyak serumen Selaput pendengaran (membran timpani/gendang telinga)
Telinga tengah (ruang timpani) batas: - bagian depan: membran timpani - bagian dalam: jendela bundar & jendela oval Tulang-tulang pendengaran: Tulang martil (malleus) Tulang landasan (incus) Tulang sanggurdi (stapes), bersatu dg membran (disebut tingkap bundar), menutupi telinga bag dalam
telinga tengah (2) b. Pembuluh eustachius, saluran penghubung ruang telinga dg rongga faring. Berfungsi mengatur tekanan udara di dalam dan di luar telinga sama
telinga dalam Organ pendengaran (koklea/rumah siput), saluran spiral, terbagi atas: - skala vestibuli (di bag dorsal) - skala media (di bag tengah) - skala timpani (di bag ventral) antara skala dipisahkan: - membran vestibularis: skala vestibuli- skala media - membran tektorial: skala media-skala timpani - membran basalis: skala timpani-skala vestibuli
Dalam koklea terdapat organ korti, berisi ujung- ujung syaraf pendengaran. Organ korti, berderet, semakin ke ujung membran basalis semakin panjang & semakin tinggi frekuensi getaran yang dapat diterima. Terdiri atas:
sel rambut (fonoreseptor/reseptor pendengaran), berfungsi menerima rangsang getaran & mengubahnya menjadi impuls sensorik untuk dikirim ke pusat pendengaran membran tektoralis/selaput atas, di atas sel-sel rambut, penerus getaran dari fenestra ovalis ke sel-sel rambut via cairan limfe pada skala media
telinga dalam (2) b. Organ keseimbangan, terdiri atas kanalis semisirkularis, sarkulus, utrikulus (ketiganya saling terkait, dikenal sbg saluran gelung) c. Jendela oval/tingkap jorong d. Jendela bundar
Mekanisme kerja pendengaran Daun telinga tangkap getaran suara via saluran telinga menuju selaput gendang, sehingga bergetar martil landasan sanggurdi getaran diteruskan ke tingkap jorong diteruskan ke rumah siput cairan dalam rumah siput bergetar menghasilkan rangsang pada ujung-ujung syaraf pendengar menimbulkan impuls syaraf diteruskan ke otak mendengar
Karakteristik fisik suara 1. Loudness, tergantung amplitudo/tinggi gelombang suara. Makin meningkat amplitudo, suara makin keras 2. Pitch, tergantung frekuensi (jumlah siklus per detik) gelombang suara. Frekuensi turun, pitch pun turun. Dideteksi dg: Koding tempat: frek moderat - tinggi Koding kecepatan: frek rendah
3. Timbre, tergantung kompleksitas gelombang suara 3. Timbre, tergantung kompleksitas gelombang suara. Kualitas suara & karakteristik yang bedakan antara suara kendang dari ketipung
Kelainan pendengaran a. Tuli hantaran, gangguan penyaluran bunyi di telinga luar/tengah ke koklea, disebabkan penebalan membran timpani akibat infeksi berulang, pecahnya membran timpani, pengapuran tulang- tulang pendengaran
b. Tuli syaraf, akibat kerusakan sel rambut atau gangguan koklea c. Presbikusis, penurunan pendengaran secara bertahap seiring proses penuaan
Alat keseimbangan (ekuilibrium) Telinga sebagai alat deteksi posisi tubuh, berhubungan dengan gravitasi & gerak tubuh Mekanisme: Di atas koklea terdapat 2 kantong berisi cairan limfa, yaitu 3 saluran ½ lingkaran (sal semisirkularis) & vestibulum
Sal semisirkularis dasarnya menggelembung (ampula) berisi sel bersila, berfungsi sbg reseptor(krista) terbenam dalam massa gelatin (kupula). Jika kepala menggeleng, materi gelatin ikut bergoyang, silia (rambut) melengkung menimbulkan impuls syaraf disampaikan ke otak
Vestibulus terdiri: sakulus & utrikulus berisi endolimfa yg memiliki sel reseptor dalam dindingnya (makula) terbenam dalam massa jeli berkristal kapur (otolit) dan dipengaruhi gravitasi. Jika kepala menggeleng, otolit bergoyang, silia melengkung menyebabkan impuls syaraf yg disampaikan ke otak. Otak menginterpretasikan posisi kepala.
Percobaan 1 Tutup mata OP, gerakkan telunjuknya ke atas Percobaan 1 Tutup mata OP, gerakkan telunjuknya ke atas. Tanyakan kepada OP kemanakah jarinya digerakkan? Ulangi dengan menggerakkan ke bawah. Lakukan juga dengan jari kaki OP Tugas-tugas
Percobaan 2 Tutup mata OP, berikan padanya benda-benda dalam berbagai bentuk (bulat, kotak, tabung, elips, sebelumnya tidak diperlihatkan dulu). Tanyakan apakah bentuk benda yang dirabanya?