RUANG LINGKUP OPINI PUBLIK Pertemuan 2 Matakuliah : O0222 - Opini Publik Tahun : 2009 RUANG LINGKUP OPINI PUBLIK Pertemuan 2
Tujuan Mahasiswa dapat menjelaskan ruang lingkup opini publik. Bina Nusantara University
Materi Pengertian Opini Publik Definisi Massa Proses Pembentukan Opini Publik Hubungan Opini Publik dengan Ilmu Lain Bina Nusantara University
Pengertian Opini Publik Menurut Santoso Sastropoetro (1990) istilah opini publik menunjuk pada pendapat-pendapat kolektif dari sejumlah orang. Menurut William Albiq, opini publik adalah suatu jumlah dari pendapat individu-individu yang diperoleh melalui perdebatan dan interaksi antar ndividu dalam suatu publik. Emory S. Bogardus dalam The Making of public Opinion mendefinisikannya sebagai hasil pengintegrasian pendapat berdasarkan diskusi yang dilakukan di dalam masyarakat demokratis. Bina Nusantara University
Bernard Henessy, dalam bukunya Pendapat Umum, mengemukakan 5 faktor pendapat umum : Adanya isu. Isu didefinisikan sebagai situasi kontemporer yang mungkin di dalamnya tidak terdapat kesepakatan, tetapi memiliki unsur kontroversi dan konflik. Adanya Lingkungan Publik. Artinya harus terdapat kelompok yang dikenal dan berkepentingan dengan persoalan tersebut. Terdapat pilihan yang sulit, mengacu pada totalitas opini para anggota masyarakat tentang suatu isu. Suatu pernyataan/opini, artinya terdapat berbagai pernyataan verbal atau non verbal yang bertumpuk tentang suatu isu. Jumlah orang yang terlibat. Hal ini berkaitan dengan jumlah atau besarnya masyarakat (publik) yang menaruh perhatian terhadap isu. Bina Nusantara University
Definisi Massa Untuk lebih memahami ruang lingkup Opini Publik dan memperoleh definisi yang komprehensif mengenai Opini Publik harus dipahami terlebih dahulu definisi publik/masyarakat/massa. Beberapa ahli menyorot pengertian massa : Bouman , mendefinisikan massa sebagai manusia dengan jumlah besar, yang secara kebetulan pada suatu waktu terdapat bersama-sama. Herbert Blumer berpendapat massa memiliki ciri-ciri : terdiri dari orang-orang yang berasal dari segala tingkat kehidupan. Tidak saling kenal satu sama lain Terpisah , artinya tidak ada interaksi dan pertukaran antara anggota massa Sangat longgar dalam ikatan organisasi atau tidak punya ikatan organisasi Bina Nusantara University
Prof. Dr. C.A Mennicke membagi massa menjadi 2 jenis yaitu : Menurut Dr. Gerhart D.Wiebe, dari sisi psikologis massa tidak menunjuk suatu status dalam masyarakat atau tanpa hubungan, tetapi juga menunjukkan jumlah orang yang sangat banyak. Prof. Dr. C.A Mennicke membagi massa menjadi 2 jenis yaitu : Massa Abstrak, yaitu sejumlah atau sekumpulan manusia yang sama sekali belum memiliki ikatan. Mereka berkumpul menjadi satu karena adanya perhatian, kepentingan dan nasib yang menjadi dasar untuk berkerumun dan berkumpul. Massa Konkret, yaitu sekelompok manusia yang sudah terikat oleh norma tertentu, ikatan batin, dan ikatan motif tertentu. Bina Nusantara University
Tidak mampu bertindak secara teratur. Dari berbagai pendapat ahli tersebut, apabila disatukan maka massa mempunyai ciri-ciri (Helena Oli,2002) : Tidak mampu bertindak secara teratur. Terdapat ikatan pikiran, pertalian jiwa atau persamaan perasaan. Massa tidak dapat berpikir secara kritis, mudah percaya dan amat tersugesti. Massa sangat mudah tersinggung, sangat fanatik, bersemangat dan berani. Massa yang terlihat adalah massa yang berkumpul di suatu tempat. Bina Nusantara University
Pembentukan Opini Menurut Santoso Sastropoetro, Opini timbul sebagai hasil pembicaraan tentang masalah yang kontroversial yang menimbulkan pendapat yang berbeda-beda. Opini harus dibedakan dengan pemikiran, karena opini adalah suatu pernyataan tentang sikap sedangkan pemikiran belum tentu diucapkan. Sikap sendiri diartikan sebagai kecenderungan untuk memberikan respons terhadap suatu masalah atau situasi tertentu. Dalam pembentukan suatu opini mengenai suatu persoalan yang berawal dari diskusi, pencapaian hasil amat tergantung pada : - apakah minoritas mendapat kesempatan mengungkapkan opini. Informasi yang diperoleh cukup dan benar sehingga dapat dijadikan landasan pembentukan pendapat Sifat manusia untuk berpihak Bina Nusantara University
Proses pemebentukan opini dalam setiap kasus mungkin lambat atau cepat atau ditangguhkan karena faktor tertentu. Faktor-faktor yang membatasi dan memperngaruhi terkait dengan sejumlah fakta, pengalaman dan penilaian yang merupakan bagian dari perumusan opini. Berbagai faktor ini terjadi dalam berbagai kombinasi dan intensitas dan berbagai macam hasil. Bina Nusantara University
Proses Pembentukan Opini Publik (Jackson Baur) Munculnya ketidakpuasan terhadap sesuatu yang memerlukan perbaikan Ketidakpuasan tersebut menjadi pembicaraan di kalangan masyarakat, biak yang disiarkan oleh media massa maupun yang tersebar dari mulut ke mulut. Masalah tersebut mendesak penyelesaiannya Diperlukan pengambilan keputusan dalam penyesuaiannya Bina Nusantara University
Tahap pertama pada tingkah laku massa, yakni menyebarnya berbagai macam pendapat dikalangan kelompok-kelompok kecil dalam masyarakat Tahap kedua pada situasi kontroversial, dimana pendapat tersebut mulai menyebar di kalangan elite tertentu, Tahap ketiga dengan dilakukannya pengambilan keputusan secara melembaga. Bina Nusantara University
Timbulnya kerisauan di kalangan anggota masyarakat mengenai suatu masalah dan mencoba menghubungkan pendapat-pendapat tersebut dari berbagai sumber Timbulnya gagasan penyelesaian yang dikemukakan oleh kelompok-kelompok masyarakat yang menaruh perhatian pada masalah tersebut. Dengan kata lain telah muncul publik tertentu atau pemerhati Apabila telah muncul pendapat menentang yang dilakukan secara melembaga, maka suatu publik yang sempurna telah terbentuk Apabila kelompok penentang tadi sudah mulai menyatu dan mencari dukungan dari luar Melalui pembicaraan dan perdebatan yang kontroversial inilah timbul pendapat umum Efek kelahiran pendapat umum apabila kelompok-kelompok tersebut mulai melakukan himbauan atau rekomendasi agar pemerintah atau lembaga yang berkenan mengambil tindaka secara tegas. Akhirnya pihak yang merasa berwenang mengambil tindakan dan membuat keputusan-keputusan yang sepantasnya. Bina Nusantara University
Hubungan Opini Publik dengan Ilmu Lain 1. Opini Publik dan Ilmu Jiwa Sosial Astrid (1975) dalam bukunya “Pendapat Umum” meninjau opini publik dari segi ilmu jiwa sosial. Dalam kutipannya dari Leonard W.Dobb, opini publik memiliki hubungan yang erat dengan sikap manusia, yaitu sikap pribadi atau sikap kelompok yang ditentukan oleh pengalaman dari dan dalam kelompoknya (masyarakat). Selain itu, Otto Friedman dan William McDougall juga menegaskan bahwa menentukan sikap amat tergantung pada pengalaman masyarakatnya sendiri tentang apa yang dianggap benar dan salah. Bina Nusantara University
2. Opini Publik dan Ilmu Sosiologi Hukum Pemikiran Emory S 2. Opini Publik dan Ilmu Sosiologi Hukum Pemikiran Emory S. Bogardus, bahwa opini publik merupakan dasar dari hukum. Kekuatan hukum ergantung dari dukungan yang diberikan opini publik dan apabila opini publik mempunyau opini atau sikap tertentu terhadap suatu masalah, maka sikap itu mempunyai kekuatan hukum, tertulis ataupun tidak tertulis. 3. Opini Publik dan Ilmu Komunikasi Komunikasi yang diadakan dan ditujukan kepada persoalan tertentu akan menghasilkan intepretasi dan pernyataan-pernyataan tertentu, maka ditemukan unsur aktualitasnya. Disini letak hubungannya dengan opini yaitu opini publik yang aktual. Bina Nusantara University