UJI/ PENGUKURAN SIRKULASI (Kardivaskuler pulmonal) By: Nia Kurniawati, SSt.FT
PEMERIKSAAN Pemeriksaan Subjektif (Anamnesis) Pemeriksaan Objektif: A. Observasi General B. Observation Of The Chest C. Palpasi D. Perkusi E. Auskultasi F.
ANAMNESA Jam. tanggal, bulan, tahun : pemeriksaan Identitas Pasien/klien. Anamnesa: Keluan utama, Riwayat keluhan. Faktor yang mempengaruhi: 1.Provokatar. 2. Lingkungan. 3. Sosial/ 4. Aktifitas kerja. 12/12/2017
A. PEMERIKSAAN UMUM/ OBSERVASI GENERAL Vital sign (Boby Temperature, HR, RR, BP) Observasi= a) Kesadaran b) Cyanosis c) Kepala dan leher d) Daerah periper= Kondisi kulit, klubing digital, edema. e) Bentuk tubuh= Obesitas, normal
BODY TEMPERATURE Pengukuran suhu tubuh dapat dilakukan melalui oral, aural, rectal dan axillar, namun metoda yang paling akurat adalah dengan melakukan melalui oral. Untuk mendapatkan hasil yang objektif dan akurat, 15 menit sebelum melakukan pengukuran pasien dilarang merokok atau mengkonsumsi makanan/minuman panas atau dingin. Normal: 36.5 – 37.5 derajat
HR (Heart Rate) Pemeriksaan frekuensi dan ritme nadi. Dapat dilakukan dengan meraba Arteri (Radialis, Brachialis, Temporalis, Carotis komunis, Axillaris, Inguinalis, Poplitea dan dorsum Pedis) selama 15 detik untuk pasien rawat jalan, 30 detik untuk pasien rawat inap dan 1 menit untuk pasien ICU. Untuk orang dewasa normal: 60-100x/ mnt. Jika <60 disebut bradycardia, >100 disebut tachycardia
RR (Respiratory Rate) Pengukuran RR dapat dilakukan bersamaan dengan pengukuran HR agar mendapatkan hasil yang lebih akurat dan objektif Nilai normal pada orang dewasa: 12-16x/ mnt <20 : Tachypnoea dapat terjadi pada metabolic acidosis dan anxiety <10 : Bradypnoea dapat terjadi pada depresi CNS akibat narkotik atau trauma
BP (Blood Pressure) Setiap kontraksi dari jantung tekanan arteri meningkat dan biasa disebut tekanan systole Selama fase rileksasi dari jantung tekanan arteri menurun dan biasa disebut tekanan diastole BP adalah recorded as systolic/ diastolic pressure BP Normal pada orang dewasa adalah antara :95/ 60 dan 140/ 90 mmHg
BP (Blood Pressure) BP abnormal tdd: Hipertensi: > 145/95 mmHg Hipotensi: < 90/60 mmHg Hipotensi Orthostatik/ postural: apabila terjadi penurunan BP > 5 mmHg pada saat posisi tidur ke duduk
BP (Blood Pressure) SOP: Beri penjelasan pada pasien. Posisikan pasien dalam keadaan duduk atau berbaring terlentang. Meminta pasien untuk rileks dan santai Tempatkan alat pengukur tekanan darah sejajar dengan jantung pasien. Lengan yang akan di pasang manset tidak terhalang oleh pakaian. Gunakan manset dengan ukuran yang sesuai dengan lengan pasien. Ukurlah tekanan darah minimal 2 kali. Ukurlah tekanan darah pada ke dua lengan pasien dan kemudian bandingkan hasilnya.
NILAI NORMAL VITAL SIGN UMUR. HR/min RR/min BP/mmHg 1. 0- 3 Bulan 120-140 40-60 70/40 2. 3-12 Bulan 100-120 30-40 80/40 3. 1-4 Tahun 80-100 25-30 100/65 4. DEWASA 50-80 12-20 95/60 -140/90 12/12/2017
B. OBSERVATION OF THE CHEST Analisis bentuk chest/ posture Brething pattern Chest Movement
Analis Bentuk Chest/Postur Simetris dada dan trunk anterior, posterior, dan lateral. Mobilisasi trunk check gerak aktif= bahu, scapula costae, intercostalis, trunk. Bentuk umum kelaianan dada. a) Barel chest, funnel chest(bagian bawah sternum kedalam), pigeon chest(Sternum menonjol kedepan) 4. Bentuk=sikap kiposis, skoliosis dll
BREATHING PATTERN Rate=regulasi=daerah pernafasan saat rest normal rasio inspirasi dan ekspirasi =1:2 bila aktif = 1: 1. Pasien dengan chronic penyakit paru rasio dapat menjadi 1:4 karena reflek kesulitan ekspirasi sehingga phase ekspirasi menjadi lebih panjang Normal pernafasan (1)dilakukan diapragma 65% dimana ditandai dengan gerakan perut. (2)Gerakan dada kearah lateral dan depan atas (3) Upper chest terangkat. Otot pembantu pernafasan bekerja bila aktif pernafasan atau deep breathing.
Abnormal Pola Pernafasan Prolonged Expiration: I:E=1:4/ 1:5 Pursed-lip breathing Apnoea: absense>15” Hypopnoea: inadekuat Hyperventilasi Orthopnea Kusmaul’s respiration; cpt dalam Cheyne-stokes respiration: dlm, lambat disertai apnoea Ataxic breathing: dlm, dangkal Apneustic breathing=1 Biot
Chest Movement Pada saat Inspirasi normal terjadi peningkatan diameter dada secara simetris baik pada anteroposterior, transversal dan vertikal sedangkan inspirasi terjadi secara pasif karena pengerutan dari paru2 dan dinding dada
C. PALPASI Digunakan untuk mendapatkan informasi tambahan atau untuk tujuan verifikasi dari kemungkinan masalah yang ditemukan saat observasi Tdd: Ekspansi thorax Fremitus
Expansi Thorax Letakkan telapak tangan pada segmen posterolateral dari kedua basis paru-paru dengan ibu jari kanan dan kiri bertemu pada bagian tengah, kemudian intruksikan pasien untuk menarik nafas. Normal bila jarak antara kedua ibu jari 3-5 cm
Fremitus Pemeriksaan untuk mengetahui getaran pada dinding dada pasien saat mengucapkan ”99” (ninety nine) beberapa kali. Caranya: Letakkan telapak tangan terapis di dinding dada pasien dengan kontak penuh. Rasakan apakah fremitus sama pada setiap dinding dada pasien.
D. PERKUSI Memberikan info untuk pemeriksaan lebih lanjut tentang lokalisasi penyakit paru Letakkan tangan sebelah kiri diatas sangkar thorax, lakukan perkusi dengan menggunakan jari tengah sebelah kanan pada jari tengah sebelah kiri. Pastikan wrist sebelah kanan benar-benar rileks sehingga yang bergerak murni hanya badian distal interphalangeal jari tengah Bunyi normal: dull Abnormal: stony dull
E. AUSKULTASI Stethoscope Dipergunakan untuk mengiden- tifikasi gangguan ventilasi atau gangguan pembersihan jalan napas dan menilai efektivitas terapi. Bunyi nafas Lokasi mukus Distribusi ventilasi
Kebanyakan ahli sependapat bahwa permukaan diafragma lebih akurat dalam mentransmisikan suara paru. Dilaksanakan di ruang yang tenang, pasien bernapas lebih dalam dan cepat dengan mulut terbuka. Pemakaian istilah (nomenclature) ttg suara pernapasan masih ditemukan keragaman. TH 1974 JCPN dr Am. College of Cardiologists dan Am. Thoracic Society merekomendasikan : hilang, menurun, normal/vesikuler atau bronchial. Sedangkan untuk suara tambahannya: krepitasi/rales dan wheezing/rhonchi
KESALAHAN TEHNIK YANG BENAR Tabel 1 Beberapa Kesalahan Auskultasi yang harus dihindari (Disadur Wilkins, 1989) KESALAHAN TEHNIK YANG BENAR Mendengarkan bunyi napas melalui pakaian penderita Menempatkan stethoscope langsung pada dinding dada Membiarkan pipa bergesekan dengan tempat tidur Menjaga pipa bebas dari kontak dengan tiap benda selama auskultasi Melakukan auskultasi di tempat yang gaduh Melakukan di tempat yang tenang Menyimpulkan bunyi bulu rambut/bulu dada sebagai bunyi paru yang kebetulan terdengar. Beri penekanan yang kuat
Daerah Pemeriksaan Aukultasi Paru DEPAN : Midline Clavikula pada intercostal 2-3 paru atas depan, intercostal 4-5 paru tengah depan, intercostal 7-8 depan bawah 2. SAMPING : Midleine Axila pada intercostal 2-3 paru atas depan, intercostal 4-5 paru tengah depan, intercostal 7-8 depan bawah 3. BELAKANG : INTER SCAPULA. Pada intercostal 2-3 paru atas depan, intercostal 4-5 paru tengah depan, intercostal 7-8 depan bawah 12/12/2017
Pemeriksaan auskultasi fungsi organ paru area : 1,2,3,4,5,6 depan area : 1,2,3,4,5,6 belakang area : 1,2,3,4,5,6 samping 2 1 4 3 5 6 DILAKUKAN SEARAH 12/12/2017
Bunyi Nafas Normal: Vesicular/ broncho vesicular Abnormal a. Weezing/ ronchi/ bengek b. Cracle/ crepitation c. Pleural Rub d. Scattered Daerah pemeriksaan. a. Atas Intercostal 2-3. b. Tengah intercostal 4-5. c. Bawah inetrcostel 7-8. 12/12/2017
Sputum WARNA FREKUENSI LOKASI. VIKOSITAS. JUMLAH. WAKTU. FUNGSI MENELAN, BATUK. 12/12/2017
Pendahuluan Tes, pengukuran dan pendokumentasian adalah merupakan komponen critis pada proses pelayanan pasien/klien dasar untuk menentukan strategi treatment/terapi Evaluator untuk menilai hasil treatment/terapi (outcome)
Mekanika ventilasi dan proses pertukaran gas Tes dan Pengukuran Alat-alat yang dipergunakan untuk mengumpulkan data dan data-data yang dapat diperoleh dari hasil pengukuran Indikasi klinis
Mekanika ventilasi dan proses pertukaran gas
Tes dan Pengukuran Beberapa tes dan pengukuran yang diberikan adalah yang memberikan gambaran atau mengukur tentang: Tanda-2 pulmonal dari pertukaran gas termasuk juga suara pernapasan (mis. Analisa gas, observasi dan oximetry) Tanda-2 pulmonal dari fungsi ventilasi termasuk proteksi saluran napas, suara pernapasan, suara percakapan; frekwensi pernapasan, irama dan polanya; Volume, kekuatan dan arus ventilasi (mis. Tes pembersihan jalan napas, observasi, palpasi, tes fungsi paru, tes kekuatan otot-2 pernapasan)
Symptoms/gejala-2 pulmonal (mis Symptoms/gejala-2 pulmonal (mis. Pengukuran derajad berat sesak atau beban yang dirasakan dengan menggunakan skala atau indeks)
Alat pengumpul data 1. Stethoscope Dipergunakan untuk mengiden- tifikasi gangguan ventilasi atau gangguan pembersihan jalan napas dan menilai efektivitas terapi. Lokasi mukus Distribusi ventilasi
Kebanyakan ahli sependapat bahwa permukaan diafragma lebih akurat dalam mentransmisikan suara paru. Dilaksanakan di ruang yang tenang, pasien bernapas lebih dalam dan cepat dengan mulut terbuka. Pemakaian istilah (nomenclature) ttg suara pernapasan masih ditemukan keragaman. TH 1974 JCPN dr Am. College of Cardiologists dan Am. Thoracic Society merekomendasikan : hilang, menurun, normal/vesikuler atau bronchial. Sedangkan untuk suara tambahannya: krepitasi/rales dan wheezing/rhonchi
KESALAHAN TEHNIK YANG BENAR Tabel 1 Beberapa Kesalahan Auskultasi yang harus dihindari (Disadur Wilkins, 1989) KESALAHAN TEHNIK YANG BENAR Mendengarkan bunyi napas melalui pakaian penderita Menempatkan stethoscope langsung pada dinding dada Membiarkan pipa bergesekan dengan tempat tidur Menjaga pipa bebas dari kontak dengan tiap benda selama auskultasi Melakukan auskultasi di tempat yang gaduh Melakukan di tempat yang tenang Menyimpulkan bunyi bulu rambut/bulu dada sebagai bunyi paru yang kebetulan terdengar. Beri penekanan yang kuat
2. Indeks Skala BORG untuk sesak napas/napas pendek 0 Tidak sama sekali 0.5 Sangat-sangat ringan 1 Sangat ringan 2 Ringan 3 Cukupan 4 Agak berat 5. Berat 6. 7. Sangat berat 8. 9. Sangat sangat berat (hampir maksimal) 10 Maksimal
Skala BORG untuk besarnya pengerahan tenaga/usaha yang dirasakan : 6 Ekivalen dengan berbaring 7 Sangat, sangat ringan 8 9 Sangat ringan 10 11 Hampir ringan 12 13 Agak berat 14 15 16 17 Sangat berat 18 19 Sangat-2 Berat 20 Ekivalen dengan sejumlah aktivitas yang paling berat
3. Analisa gas darah pH 7.35 (normal 7.35 – 7.45), PaCO2 = 64 mmHg (normal 35 – 45), dan HCO-3 = 33 mEq/l (normal 22 – 26). 4 langkah untuk menginterpretasikan AGD dg mudah Tentukan apakah pH nya normal, acidosis atau alkalosis Tentukan penyebab ketidakseimbangan pH Tentukan apakah masalahnya pada respirasi atau metabolik Tentukan kompensasi yang telah terjadi
4. Spirometer Spirometry adalah merupakan salah satu tes yang paling umum dilakukan untuk mengetahui fungsi paru dan sering dilakukan oleh fisioterapis Vt, IRV, ERV, VC, dan IC FVC, FEV1, FEV3, PEFR, MMEFR, dan ratio FEV1/FVC
5. Pulse oximetry Digunakan untuk memonitor saturasi oksigen (SaO2). Saturasi oksigen adalah ratio dari jumlah haemoglobin yang teroksigenasi dengan total haemoglobin dalam 100 ml darah, yang dinyatakan dalam prosentase. Normalnya 95-100%
6. Hand-held manometer Digunakan untuk mengukur kekuatan otot-2 pernapasan scr tidak langsung, yaitu dengan mengukur tekanan yang terdapat didalam mulut selama inspirasi maksimum (PImax) dan ekspirasi maksimum (PEmax)
7. Observasi Cyanosis Clubbing fingers Deformitas toraks Pola pernapasan Hoover sign
8. Palpasi Digunakan untuk mendapatkan informasi tambahan atau untuk tujuan verifikasi dari kemungkinan masalah yang ditemukan saat observasi
Indikasi klinis Berdasarkan pd data-2 yang dapat mengindikasikan potensial atau aktual adanya perubahan patologi atau patofisiologi, impairments, functional limitations atau disability yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
Patologi/patofisiologi dari sistem berikut Cardiovascular (mis. CVA, CHF, Coronary artery disease Endocrine/metabolic (mis. DM) Multiple systems (mis. AIDS, deconditioning, trauma) Musculoskeletal (mis. Kyphoscoliosis, muscular dystrophy) Neuromuscular (mis. Coma, CP, Parkinson, Spinal cord injury) Pulmonary (mis. Asthma, CF, COPD, pneumonia, RF)
Impairments pada beberapa kategori berikut Aerobic capacity (mis napas pendek) Anthropometric characteristics (mis oedema pada kaki) Sirkulasi ( mis. Abnormal HR, Cramps pd betis, saat jalan) Muscle performance (mis. Daya tahan yang menurun) Posture (mis. Scoliosis) Ventilasi (mis penggunaan otot-otot bantu pernapasan)
Hambatan fungsional dalam melakukan aksi, tugas-2 atau aktivitas-2 pada kategori berikut Perawatan diri (mis. Ketidakmampuan memakai sepatu karena napas pendek) Pekerjaan rumah (mis. Ketidakmampuan untuk membersihkan halaman karena kekuatan yang menurun) Kerja (pekerjaan/sekolah/bermain) Masyarakat/leisure (mis. Ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam kerja bakti di masyarakat karena sesak)
Let Every Person Breathe Terimakasih….. Let Every Person Breathe