Pengantar Ekonomi 2 Izzani Ulfi, SE.Sy., M.Ec
PDB harga berlaku vs PDB harga konstan PDB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun yang terkena pengaruh inflasi, sedangkan PDB atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai dasar.
PDB atas dasar harga berlaku dapat digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi, sedang harga konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun. Untuk memperoleh PDB harga konstan, kita harus menentukan tahun dasar dimana tahun tersebut perekonomian berada dalam kondisi baik.
PDB yang dihitung menggunakan harga konstan disebut sebagai PDB Riil PDB yang dihitung menggunakan harga konstan disebut sebagai PDB Riil. PDB yang dihitung dengan menggunakan harga berlaku disebut sebagai PDB Nominal.
Hubungan PDB Riil dan PDB Nominal PDB Riil = PDB Nominal / Deflator Dimana : Deflator = (Harga tahun t: harga tahun t-1) x 100% Deflator? Rasio antara PDB nominal dengan PDB riil, dikalikan 100. Deflator PDB menunjukkan besarnya perubahan harga dari semua barang baru, barang produksi lokal, barang jadi, dan jasa
PDB Deflator PDB deflator adalah ukuran tingkat harga yg dihitung sebagai perbandingan PDB nominal terhadap PDB Riil dikalikan 100. Rumus: Deflator PDB= ( PDB Nominal / PDB Riil ) x 100 Sebagai indikator untuk melihat perkembangan PDB atau tingkat inflasi yang mencerminkan apa yang terjadi pada seluruh tingkat harga dalam perekonomian.
PDB Perkapita Pendapatan per kapita. Pendapatan per kapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara. Pendapatan per kapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut. Pendapatan per kapita juga disebut PDB per kapita.
Indeks Harga Indeks harga adalah merupakan sebuah ukuran yang dapat digunakan untuk mengetahui tinggi rendahnya tingkat inflasi. Ada beberapa jenis indeks harga antara lain indeks harga konsumen (IHK), Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB), Indeks Harga Saham dan lainnya.
1. Indeks Harga konsumen (IHK), yaitu indeks harga yang mengukur perubahan-perubahan yang terjadi pada harga eceran barang dan jasa yang diminta konsumen dari waktu ke waktu. Tujuh kelompok komoditas pembentuk IHK adalah: bahan makanan, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar, sandang, kesehatan, pendidikan,rekreasi dan olahraga serta transportasi, komunikasi dan jasa keuangan.
Cara menentukan IHK adalah dengan survey yang dilakukan oleh BPS di kota-kota besar di Indonesia tentang harga dan perilaku konsumen pada macam-macam komoditas.
2. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB), yaitu indeks harga yang mengukur perubahan harga yang terjadi pada bahan mentah dan barang jadi di pasar-pasar primer. Dengan demikian, harga yang diukur di IHPB merupakan harga produksi. IHPB memberikan informasi mengenai arah umum pergerakan harga.
Bagi para pedagang besar, dengan melihat perkembangan IHPB mereka bisa memperkirakan keadaan harga di masa yang akan datang. Barang-barang yang dihitung dalam IHPB dikelompokkan ke dalam sektor-sektor tertentu dan tiap sektor dibagi lagi menjadi beberapa subsektor.
3. Indeks Harga Saham, yaitu indeks harga yang mengukur perubahan harga saham di pasar modal. Dengan melihat perkembangan indeks harga saham, para pelaku pasar saham dapat membuat keputusan yang tepat dalam kegiatan jual beli saham.
Peranan Indeks dalam Perekonomian Sebagai dasar dalam membuat kebijakan ekonomi seperti kebijakan fiskal dan moneter. Sebagai dasar untuk menentukan kebijakan harga, agar harga yang terjadi tidak merugikan konsumen maupun produsen. Dalam hal ini, pemerintah dapat membuat kebijakan harga maksimum atau membuat kebijakan harga minimum.
3. Sebagai alat untuk mengukur tingkat kemajuan ekonomi. 4 3. Sebagai alat untuk mengukur tingkat kemajuan ekonomi. 4. Sebagai alat untuk menyelidiki faktor-faktor yang mendorong atau yang menghambat kemajuan ekonomi. 5. Indeks harga dapat dipakai para pedagang dalam menentukan harga jual produk. Apabila tidak ingin rugi, besarnya harga jual produk harus selalu mengikuti perkembangan indeks harga. Jika indeks harga meningkat, harga jual produk juga harus meningkat.
6. Sebagai dasar untuk menentukan jumlah persediaan 6. Sebagai dasar untuk menentukan jumlah persediaan. Jika indeks harga terus menerus naik maka sebaiknya pembelian persediaan dipercepat untuk menghindari harga pembelian persediaan yang lebih tinggi. 7. Indeks harga konsumen Sebagai dasar penentuan jumlah gaji atau upah karyawan.
Perubahan Nilai Variabel Ekonomi terhadap Dampak Inflasi Terjadinya inflasi disebabkan meningkatnya harga barang secara umum dalam waktu yang berlangsung terus menerus. Inflasi mempunyai pengaruh pada perekonomian, antara lain: Terhadap hasil produksi Hasil produksi akan meningkat jika kenaikan harga barang lebih cepat daripada kenaikan gaji pekerja. Hal ini akan memberi keuntungan bagi para pengusaha sehingga mendorong produksi.
Namun jika inflasi terlalu tinggi, maka masyarakat tidak suka memiliki uang tunai karena nilainya semakin rendah. Hal ini membuat produsen menjadi kurang bersemangat produksi. 2. Terhadap modal dan investasi Pada masa inflasi, investor lebih suka menanamkan modal dalam bentuk harta seperti tanah, rumah, emas dan lainnya dibandingkan uang.
3. Terhadap perdagangan internasional Ketika inflasi, harga produk dalam negeri akan menjadi lebih mahal daripada produk LN. Produk domestik akan kesulitan bersaing dan nilai eksport akan menurun sehingga mengurangi devisa negara.
4. Terhadap pendapatan masyarakat Bagi masyarakat berpendapatan sedang dan rendah, inflasi mengurangi daya beli sedangkan bagi masyarakat berpendapatan tinggi, efek inflasi tidak terlalu terasa.
Produktivitas dalam Perekonomian Produktivitas diartikan sebagai kemampuan seperangkat sumber-sumber ekonomi untuk menghasilkan sesuatu. Produktivitas adalah perbandingan antara pengorbanan (input) dan penghasilan (output). Produktivitas adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini haruslah lebih baik hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini.
Produktivitas menunjukkan kegunannya dalam membantu mengevaluasi penampilan, perencanaan, kebijakan pendapatan, upah, dan harga melalui identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi pendapatan, membandingkan sektor-sektor ekonomi yang berbeda untuk menentukan prioritas kebijakan bantuan, menentukan tingkat pertumbuhan suatu sektor atau ekonomi.
Koefisien Gini Merupakan alat ukur ketidakadilan distribusi pendapatan (inequality). Koef. Gini dapat diterjemahkan menggunakan ketentuan sbb: < 0,3 : tingkat ketimpangan rendah Antara 0,3 – 0,5 : tingkat ketimpangan sedang > 0,5 : tingkat ketimpangan tinggi
Pertumbuhan Ekonomi di Berbagai Negara Ranking Economy US dollars) 1 United States 18,036,648 2 China 11,007,721 3 Japan 4,383,076 4 Germany 3,363,447 5 United Kingdom 2,858,003 6 France 2,418,836 7 India 2,095,398 8 Italy 1,821,497 9 Brazil 1,774,725 10 Canada 1,550,537 Ranking PDB Nominal 2015 in million of USD
2010 2011 2012 2013 2014 2015 PDB (miliar rupiah) 6.864.633 7.287.635 7.727.038 8.156.487 8.566.271 8.976.931 Kemiskinan % 12,49 12,36 11,66 11,47 10,96 11,22 Gini Coef. 0.38 0.41 0.40 Pengangguran % 7.14 7.48 6.13 6.17 5.94 6.18
Analisa data yang telah disediakan. 1. perhatikan trend data 2 Analisa data yang telah disediakan! 1. perhatikan trend data 2. kaitkan hubungan antar variabel 3. buat perkiraan masalah ekonomi apa yang mungkin ada 4. beri kesimpulan dari keseluruhan analisa kamu