GAYA HIDUP DAN KEBIASAAN MAKAN LIFE STYLE & EATING HABIT PENDAHULUAN Manusia sebagai makhluk hidup yang memerlukan makanan sesuai dengan semboyan “Makan Untuk Hidup”. Sebaliknya hewan memiliki naluri “Hidup Untuk Makan”. Manusia (masyarakat) mengalami perkembangan ekonomi menuju kepada modernisasi yang ditandai adanya pergeseran dan perubahan pandangan tentang prinsip makan (pola makan) untuk kelangsungan hidup sehingga Makan untuk Hidup Hidup Untuk Makan
MANUSIA Manusia menuntut kebebasan untuk memenuhi kebutuhan materi, makan, fisik dan sebagainya. Gaya hidup meningkat dalam mengkonsumsi berbagai variasi produk makanan. Manusia sebagai makhluk ekonomi yang bekerja dengan prinsip ekonomi (homo homini lupus). Mereka tidak memandang konsumen (pengguna) sebagai subyek yang memiliki hak-hak asasi manusia “Hak Hidup Sehat yang harus Dihargai”. Penjaja makanan dilingkungan sekolah/warung-warung/toko swalayan/pasar tradisional menjajakan bahan makanan dengan bahan pengawet, formalin, yang sewaktu-waktu bisa menyakiti masyarakat konsumen. Perilaku ini makin berkembang karena berkembangnya egoisme pelaku ekonomi. Landasan Hukum Undang-Undang No. 7 tahun 1996 tentang pangan dan Undang-Undang No. 8 tahun 1999.
Perubahan perilaku ini dapat diatasi dengan pendekatan persuasi dan pendidikan kesehatan (Health Education). Pola hidup yang sehat : - Selaras dengan alam - Banyak minum air putih - Olah raga teratur - Sinar matahari vitamin D/udara segar - Kontrol emosi dan tingkah laku yang baik - Hidari rokok, alkohol dan obat terlarang - Pilih makanan organik Tiga permasalahan di sektor kesehatan : - Wabah Demam Berdarah - Wabah Flu Burung - Pemakaian formalin pada makanan yang tersebar luas
MANUSIA DAN LINGKUNGAN Pada dasarnya pola konsumsi makanan merupakan hasil budaya masyarakat yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan manusia. Kebiasaan makan keluarga harus diperhatikan sesuai dengan pendapatan dan pengetahuan gizi. POLA MAKAN Makan satu jenis makanan saja mengakibatkan tubuh tidak memperroleh zat-zat makanan yang mempunyai kualitas yang baik (harus bervariasi). Kehidupan modern yang serba cepat Tersedianya café, warung yang menyediakan makanan dengan cepat, sering mengakibatkan kebutuhan tubuh akan zat gizi tidak terpenuhi dengan baik. Kebutuhan gizi dipengaruhi oleh : pekerjaan seseorang, jenis kelamin, besarnya tubuh, berat/ringannya aktivitas sehari-hari, penyembuhan penyakit, perlu menu seimbang.
MENU SEIMBANG Menu seimbang cukup : Lemak dibagi menjadi 2 = Menus seimbang adalah jumlah masukan makanan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Menu seimbang cukup : - Karbohidrat (1 kal = 4 gr karbohidrat) - Protein (1 kal = 5 gr protein) Lemak (1 kal = 9 gr lemak) Lemak dibagi menjadi 2 = Lemak Jenuh berasal dari hewan, susu, meningkatkan kolesterol dan trigliserida. Lemak Tidak Jenuh berasal dari minyak kedelai, zaitun, minyak ikan, mengandung omega – 3 yang menurunkan kadar lemak dalam darah (mencegah pembekuan darah) mencegah penyumbatan pada pembuluh darah
KERACUNAN Tiga jenis pencemaran makanan utama : Tanda-tanda Keracunan Keracunan makanan adalah penyakit yang terjadi akibat memakan makanan yang tercemar oleh bahan/benda yang seharusnya tidak didapatkan pada makanan dan mengakibatkan sakit. Tiga jenis pencemaran makanan utama : - Biologikal bakteri, jamur, virus, salmonela, E-colli - Fisikal paku, serpihan kaca, rambut, dll - Kimia racun serangga, bahan pencuci, pengawet yang berlebihan Tanda-tanda Keracunan Dipengaruhi oleh : - Jenis racun/bakteri - Jumlah racun/bakteri - Umur Daya tahan tubuh seseorang
Tanda-tanda gejala keracunan - Muntah - Sakit perut/diare - Demam/dehidrasi Pengendalian Keracuan - Tidak membiarkan makanan dihinggapi serangga/tikus - Tidak membiarkan pelanggan mengambil sendiri makanan yang dibeli - Tidak memakan makanan kaleng yang sudah menggelembung (clostridium welchi) Pencemaran Makanan Pencemaran makanan adalah dimana agent penyakit baik fisik, biologi dan kimia terdapat dalam makanan dan minuman yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan Pencemaran makanan dapat terjadi : - Sebelum pengolahan - Sesudah pengolahan
Sebelum Pengolahan Penggunaan pestisida yang berlebihan sayur, buah. Adanya vektor (serangga, tikus, lalat) Sistem penyediaan air bersih memenuhi syarat fisik kimia dan bakteriologi Bahan mentah daging ayam harus disimpan pada suhu 4°C Apabila rusak akan mengandung Salmonela Mencuci bersih bahan makanan sebelum diolah TOXICITAS Pembungkus makanan yang berbahaya (bersifat racun) Pembungkus styrofoam mencairkan residu bila makanan panas zat-zat karsinogen Plastik air minum seperti botol aqua, tidak berulang kali digunakan timbul zat-zat karsinogen Plastik pembungkus harus diperhatikan kebersihannya agar tidak menjadi mata rantai penularan suatu penyakit Merkuri dan kesehatan. Manusia terpapar merkuri akibat makan ikan yang terkontaminasi kelumpuhan pada syaraf (MINIMATA DISEASES). Mempunyai efek yang buruk terhadap sistem kardiovasculer dan menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Pengaruh Keracunan pada Anak-anak Keracunan juga mengakibatkan demam/dehidrasi/diare apabila anak-anak itu sedang dalam pertumbuhan gigi (pembentukan matrix enamel gigi permanen) akan berpengaruh pada kualitas gigi yang terbentuk.