Orientasi Baru Dalam Pembelajaran PascaSarjana UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA Orientasi Baru Dalam Pembelajaran BAB VIII HUMANISME DAN PENDIDIKAN Oleh Kelompok 9 : Miftahul Hayat, Yayan Sofyan dan Bambang
A. HAKIKAT HUMANISME Aliran humanisme dengan para tokoh pada utamanya yaitu maslow dan roger menekankan pembahasan tentang manusia pada diri manusia itu sendiri, aktualisasi diri, kesehatan, harapan, kasih sayang/cinta, kreativitas, kemanusiaan, arti menjadi seorang individu yang berarti dan pemahaman tentang hakikat pribadi manusia serta pengalamannya.
B. Humanisme Berdasarkan Pandangan Maslow dan Aplikasinya Dalam Pendidikan Kebutuhan manusia merupakan kebutuhan yang berjenjang dan saling mempengaruhi dalam rangka aktualisasi diri manusia. Maslow melakukan penelitiannya tentang hierarki kebutuhan dengan menggunakan kera sebagai objeknya. Dengan eksperimen ini, ia menemukan bahwa kebutuhan memiliki jenjang, jenjang sebelumnya menjadi pijakannya. Misalnya, apabila seseorang dalam waktu bersamaan memiliki rasa lapar dan haus, maka ia akan memenuhi rasa hausnya terlebih dahulu.
Kebutuhan aktualisasi diri Self-actualization Kebutuhan untuk dihargai Esteem needs Kebutuhan dicintai dan mencintai Belonging needs Kebutuhan rasa aman Safety needs Kebutuhan fisiologis Physiological needs
C. APLIKASI TEORI MASLOW DALAM PENDIDIKAN Pendidikan ditekankan pada perkembangan konsep diri anak. Apabila anak memiliki diri yang baik maka anak tersebut akan berperilaku baik pula. Anak belajar bukan karena ia dipaksa untuk belajar, akan tetapi belajar berdasarkan keinginannya untuk mengetahui sesuatu yang ada dilingkungannya. Hal ini datang dari dirinya sendiri. Keberhasilan yang diperoleh anak merupakan hadiah bagi dirinya sendiri. Oleh sebab itu reward menurut humanisme adalah dari dirinya sendiri untuk diri sendiri. Berbeda dengan behaviorisme, reward datang dari luar individu yang belajar.
lanjutan Pendekatan pendidikan yang bersifat child centered mengandung implikasi bahwa anak bertanggung jawab atas pilihan-pilihan yang ditentukannya didalam proses pendidikan yang diikutinyan dan anak mendapatkan kesempatan yang luas dalam mengaktualisasikan kemampuannya. Oleh sebab itu pendidikan bertujuan mempersiapkan anak untuk memasuki kehidupan nyata dimasa depannya, dengan kata lain bukan membuat anak bergantung pada reward dan punishment. Kemudian seorang guru tersebut sebagai fasilitator yang memfasilitasi kebutuhan belajar anak untuk berkembang.
D. Teori Carl Roger Tentang Humanisme dan Aplikasinya dalam Pendidikan Humanisme sebagai arsitek yang tangguh dalam membangun dirinya sendiri Dalam pendidikan dan pengajaran, teori Roger dapat diaplikasikan dalam berbagai bentuk tindakan pendidikan dan pembelajaran yang menerapkan prinsip- prinsip tersebut, diantaranya adalah : Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengekspresikan pikiran dan perasaannya berkaitan dengan proses pendidikan dan pembelajaran yang sedang berlangsung dan telah berlangsung.
Lanjutan Memberi kesempatan kepada siswa untuk menginternalisasi kejadian yang berlangsung selama proses pendidikan dan pembelajaran terjadi sehingga menumbuhkembangkan perasaan empati pada siswa, yang selanjutnya menjadi bahan introspeksi bagi dirinya sendiri. Memberi kesempatan kepada siswa untuk tampil seperti dirinya sendiri denggan jati diri yang utuh sehingga memeprkuat kemandirian siswa didalam proses perkembangan kepribadian selanjutnya
E. Penerapan Pendekatan Humanisme dalam Proses Pendidikan dan Pembelajaran Penerapan pendekatan humanisme didalam pendidikan dan pembelajaran dapat diidentifikasi dari kebijakan yang diambil oleh sekolah dalam hal-hal yang berkaitan dengan berikut ini : Pengembangan perasaan positif siswa terhadap dirinya sendiri yang diarahkan pada pengembangan kepribadian yang positif. Pengembangan perasaan positif terhadap orang lain yang diarahkan untuk menghargai orang lain tanpa membedakan asal-usul, ras, latar belakang sosial dan ekonomi serta agama. Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan dan pembelajaran yang dapat memenuhi kebutuhan siswa sebagai individu dan mahluk sosial.
Berkaitan dengan hal tersebut maka metode pembelajaran yang dapat mereflekasikan pemenuhan kebutuhan kemanusiaan siswa, diantaranya adalah : Cooperative learning yang merupakan metode pembelajaran yang memberi kesempatan untuk menumbuhkembangkan jiwa sosial, pengendalian emosi, kebersamaan dsb Mengklarifikasi nilai-nilai yang perlu dimiliki siswa dengan jalan melakukan : (1) identifikasi pikiran dan perasaan siswa. (2) menghargai kepercayaan nilai-nilai yang dipercai oleh siswa. (3) menyadarkan siswa terhadap manfaat dari nilai-nilai yang siswa percai.
Lanjutan Moral education, yang berkaitan dengan pembentukan moral siswa yang ditunjukan pada pembentukan karakter sebagai individu sebagai warga masyarakat dan warga negara. Pendidikan moral ini bertujuan agar siswa memiliki rasa tanggung jawab sosial dan rasa tanggung jawab sebagai warga negara. Inclusive education, menurut UNESCO, pendidikan inclusif mengandung arti bahwa sekolah perlu mengakomodasi kebutuhan pendidikan semua anak dengan tidak mengiraukan kondisi fisik, intelektual, sosial, bahasa dsb
Terimakasih atas Perhatiaanya. Mohon Maaf Jika Materi dan Penyampaiannya kurang berkenan dihati rekan-rekan semua. Terimakasih atas Perhatiaanya.